NovelToon NovelToon
Guna-Guna Istri Muda

Guna-Guna Istri Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor jahat
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

Follow IG Author, @ersa_eysresa

Setelah bertahun-tahun setia mendampingi suaminya dari Nol, rumah tangga Lestari mendapatkan guncangan hebat saat Arman suaminya tega membawa wanita lain ke rumah. Melati, wanita cantik yang membawa senyum manis dan niat jahat.

Dia datang bukan sekedar untuk merusak rumah tangga mereka, tapi ingin lebih. Dan melakukan berbagai cara untuk memiliki apa yang menjadi hak Lestari.

Lestari tidak tinggal diam, saat mengetahui niat buruk Melati.

Apa yang akan dilakukan oleh Lestari?
Apakah dia berhasil mengambil kembali apa yang menjadi miliknya?

"Karena semua yang tampak manis, tak luput dari Murka Sang Penguasa, "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlindungan

Langit malam terlihat kelam tanpa satu bintang pun. Angin berembus liar, membawa bisikan yang seakan berasal dari tempat jauh, terlalu jauh untuk dijangkau oleh akal manusia.

Di pondok kecil yang sederhana, Lestari tak bisa memejamkan mata. Meski anak-anak sudah terlelap di dalam kamar, hatinya tak tenang. Doa-doa tak pernah lepas dari bibirnya malam itu, seakan ia tahu sesuatu sedang mendekat.

Air doa dan garam laut pemberian Bu Nurul sudah dia sebar di sekeliling pondok. Berharap hal buruk tidak masuk ke dalam mencelakainya dan anak-anak. Udara terasa berbeda, lebih hangat meski angin di luar makin dingin menggigit.

Lestari duduk bersila di atas sajadah, tangannya terus menggenggam tasbih, mulutnya berkomat-kamit, membaca ayat kursi dan doa perlindungan berkali-kali. Di setiap sudut rumah, aroma wangi dari daun bidara yang dibakar pelan-pelan menguar, menciptakan benteng yang tak terlihat.

Namun, ia tahu. Melati tak akan berhenti. Dia akan melakukan segala macam cara untuk bisa masuk dan mengusik hidupnya.

Di rumah besar yang kini terasa seperti neraka tersembunyi, Melati berdiri di halaman belakang. Rambutnya dikuncir tinggi, tubuhnya mengenakan kain merah gelap yang menjuntai hingga tanah. Di tangannya tergenggam boneka kecil dari jerami, dililit benang hitam dan merah, wajahnya digambarkan dengan arang.

Ia menancapkan paku kecil ke bagian dada boneka itu. Lalu ia melafalkan mantra dalam bahasa yang tak berasal dari dunia ini.

"Datanglah... Ambil apa yang menjadi penghalang. Hancurkan dinding cahaya itu, dan beri aku jalannya."

Angin tiba-tiba berhenti. Dan semesta seolah menahan napas untuk sejenak.

Langit yang tadi mendung kini terbuka—bukan karena bulan, tapi karena sebuah bayangan gelap menjulur turun. Sosok tinggi, kurus, bermata merah dan bertanduk perlahan muncul dari balik kegelapan, seperti kabut yang mengendap dan hidup.

Makhluk itu mendekat, mengendus Melati.

"Kau sudah terlalu sering memanggilku," desisnya.

"Aku sudah beri semua yang kau mau. Jiwa, darah, tubuh. Tapi dia, Arman mulai sadar. Istrinya mulai melawan. Mana hal yang kau janjikan, tugasmu belum selesai. Maka aku akan terus memanggilmu."

"Karena kau mulai lemah. Kau biarkan hatimu ikut bermain."

Melati mencengkeram boneka jerami itu erat-erat. "Aku akan menghabisinya. Aku akan buat Arman menyaksikan kehancuran wanita itu. Dan setelah itu… dia akan kembali padaku. Sepenuhnya, tanpa sisa rasa dari wanita itu. "

Makhluk itu tertawa, geli. "Satu kesalahan lagi, dan kau akan jadi milikku, Melati. Sepenuhnya. Jiwa dan ragamu, "

Melati menggertakkan gigi. Matanya membara. "Kalau itu harga untuk mendapatkan Arman, aku terima."

Di pondok, jam dinding berdetak pelan. Jarum menunjukkan pukul 2 dini hari. Dimana semua orang sedang terlelap. Tapi tidak dengan Lestari yang masih membuka matanya lebar-lebar.

Tiba-tiba, lampu temaram yang ada di kamar Lestari berkedip-kedip, lalu padam. Suasana berubah sunyi. Angin berhenti. Waktu seakan beku.

Kemudian, terdengar ketukan. Satu kali. Dua kali. Tiga kali.

Lestari berdiri perlahan, tubuhnya gemetar. Ia mengambil sebotol air doa yang tersisa dan memercikkannya ke lantai sambil membaca doa perlindungan.

"Siapa di luar?" tanyanya lantang.

Tak ada jawaban. Tapi suara ketukan berganti dengan suara geretan kuku di dinding.

Anak-anaknya terbangun, Dimas dan Dara berlari keluar kamar.

"Bunda…" bisik Ayu ketakutan.

"Masuk ke kamar, kunci pintunya dari dalam. Jangan buka sampai Bunda bilang ya."

"Tapi…"

"Cepat!"

Mereka menurut dan langsung lari ke kamar. Begitu pintu kamar terkunci, suara jeritan terdengar dari luar jendela. Seperti suara serigala… atau perempuan menangis.

Lestari menggenggam tasbih lebih erat. Cahaya lampu redup mengiringi langkahnya. Lalu, jendela bergetar hebat.

"Lestariiii…" suara Melati bergema dari kejauhan. "Kau sembunyikan dia dari aku. Sekarang aku akan ambil semua milikmu."

Tiba-tiba, suara tangisan Dara terdengar dari kamar.

"Bunda… ada yang berdiri di jendela…" p

Lestari berlari ke arah kamar, membuka pintu perlahan. Tapi ketika menoleh ke arah jendela, ia tak melihat apa-apa… hanya kain horden yang berkibar pelan.

Namun, di balik kain itu… sepasang tangan mencakar kaca dari luar, menciptakan bunyi memekakkan telinga.

Lestari mengucap ayat kursi dengan suara lantang, air doa ia percikkan ke jendela.

Jeritan terdengar dari luar.

Dan Melati terpental beberapa meter ke belakang, tubuhnya terguling di tanah.

Makhluk yang mendampinginya meraung, "Dia sudah terlalu kuat…!"

Melati bangkit, wajahnya penuh luka goresan. Tapi matanya makin membara. Ia mencabut liontin kecil dari lehernya dan menggenggamnya erat. "Aku akan robek pelindungnya malam ini."

*********

Sementara itu, Arman tak bisa tidur. Ia duduk di ranjang, menggenggam tasbih Lestari yang beberapa malam ini selalu menemaninya. Setiap butir yang ia geser seolah membuka kembali serpihan kenangan bersama Lestari dan anak-anaknya. Tawa Dimas, rengekan Dara, pelukan hangat Lestari setiap pagi.

Arman mengingat semuanya, sepertinya kenangan manisnya bersama keluarga di putar ulang di kepalanya dan kemudian Ia terisak setelah melihat itu. Seolah diingatkan kembali dan diingatkan lahi kepada anak dan istrinya

"Ya Allah… jika ini hukumanku, biar aku tanggung sendiri. Tapi lindungi mereka, istri dan anakku. Lindungi keluargaku…”

Air matanya jatuh, menetes ke lantai.

Tiba-tiba, cahaya muncul dari dinding. Seperti kabut terang yang bergerak perlahan. Dari dalam cahaya itu, samar-samar, terdengar suara… suara lembut Lestari membaca doa perlindungan.

Arman menggigil. Ia tahu—Lestari sedang diserang. Dan hatinya, entah bagaimana, tersambung kembali pada perempuan yang sudah ia hancurkan hatinya berkeping-keping. Ditambah serangan dari istri mudanya yang begitu iri kepada Lestari

Ia berdiri. Kali ini tanpa rasa sakit.

Langkah kakinya tegap. Dalam diam ia menuju laci, mengambil kunci mobil.

"Maafkan aku, Lestari. Aku datang. Kali ini aku tidak akan lari."

Di pondok, serangan semakin intens.

Jendela nyaris jebol, daun pintu berderak. Lestari berdiri di depan kamar anak-anak, tubuhnya dipenuhi keringat, tapi tangannya tetap menggenggam tasbih. Ia mengangkat tangan, berseru,

"Ya Allah, Engkau Maha Pelindung. Aku berlindung pada-Mu dari segala kejahatan makhluk-Mu. Lindungi rumah ini. Lindungi anak-anakku. Lindungi kami… dari yang datang membawa kegelapan!"

Dan tepat saat ia berseru, cahaya putih meledak dari tengah rumah. Melati yang berada di luar terhempas kembali, tubuhnya menabrak dinding rumah.

Jeritan makhluk hitam menggetarkan malam.

Namun… saat Lestari merasa lega sejenak, terdengar suara retakan dari atap. Sebuah bayangan turun perlahan seperti merangkak dari langit-langit rumah.

Bukan Melati. Tapi sosok yang lebih besar, lebih kelam, lebih haus.

Makhluk itu berbisik,

"Kau memanggilNya… tapi dia tidak mendengarmu. Malam ini, aku datang lebih cepat dari Nya. "

1
Mefiani
sukses cerita horornya...👍👍kak resa yg biasa buat cerita romantis buat cerita horor..semangat terus berkarya😘💖
Desy Desol
terimakasih aq sukak bgt
Eys Resa: thank you🙏🌹
total 1 replies
Yuliana Tunru
cerita singkat dan padat tp bagus ditunggu karya2 x lg yhorr
Eys Resa: thank you kk. pertama kali bikin cerita horor. maaf kalo nggak sesuai harapan 🙏🏼
total 1 replies
Mamake Nayla
Luar biasa
Eys Resa: terima kasih kk
total 1 replies
Desy Desol
melati jd burung gagak? atau nenek" ?? hmm menarik
Yuliana Tunru
smoga lestari dan ank2 nisa selamat dan melqti menuai janji pd iblis sembahan x bikin tegang bgt
Yuliana Tunru
yg kuat lestari jgn menyeeah aplg dr jerat iblis ..smoga lestari dan ank2 x seallu dlm lindungan Allah
Mefiani
lestari gak melawan...dy bisa2 koit beneran tpi nyawa milik Allah...kalau belum saat nya meninggal pasti ada jalan buat selamat...
Desy Desol
lanjut lagi thor
Yuliana Tunru
smoga melqti tqk.bisa keluar dr sarang iblis x
Eys Resa: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
Desy Desol
lagiiiiiiiiiii
Eys Resa: hahaha
total 1 replies
Yuliana Tunru
syukur lah.klo melati hilang dan semha ilmu x berbalik pada x
Desy Desol
semangat ya, aq tgguin u
Yuliana Tunru
jgn sampai setan menang dan smoga melati hancur dgn iblis x
Desy Desol
lagi
Yuliana Tunru
nexf..makin tegang knp jg lwstari grs bolak balik ke rmh x coba duduk dan diam sholqt dan berdoa demi keselamqtqn ank2 x z mm x bisa melawan iblia x melati skrg dimqs jg sakit
Eys Resa: hehehe, ga rela rumahnya di huni pelakor, sedangkan dja juga kepikiran anaknya.
total 1 replies
Mefiani
lsnjutkan...
Desy Desol
lanjuuuuuuuut
Mefiani
lanjut...
Yuliana Tunru
apa yg bertenu lestari jin jahat yg menyerupai nene2 bisa jdpengecoh ..smoga dara aman di.pondok seeam bgt sih
Mefiani: jangan2 yg kasih lestari kendi bukan penjsga tpi jin jahat yg sengaja bikin lestari agar bisa membuka portal alam gaib.wah...wah...kalau portal terbuka apa yg akan terjadi??qita tunggu kelanjutannya kak resa...😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!