NovelToon NovelToon
Jaka Keling

Jaka Keling

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Dunia Lain / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kang Mus

Jaka Keling murid padepokan Adisekar dari golongan rakyat biasa, tidak sengaja berkonflik dengan murid dari golongan darah biru, Untuk bertahan di dunia persilatan dan melindungi keluarga dia harus menjadi kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kang Mus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Keling aku ingin mencoba golok milikmu" Rawing terus merayu Jaka Keling untuk menginginkan mencoba goloknya.

Ketika Jaka Keling menghilang, Rawing mendengar tentang kesaktian golok Jaka Keling.

"Sudah kubilang dia hanya beban, seharusnya kau mendengarkanku" Si Jalu bergumam, sebagai golok sakti mandraguna, dia tidak suka sembarang orang memegangnya.

"tidak bisa, golok ini sangat berbahaya, aku tidak mau terjadi sesuatu yang tidak di inginkan" Jaka Keling tidak bisa memenuhi keinginan Si Rawing. Sebagai golok Samber Nyawa, Si Jalu bisa menjadi tidak terkendali.

Saat ini mereka sedang menuju desa tempat tinggal orang tua Jaka Keling, walau Jaka Keling tahu mereka sudah tidak ada di desa, berita ini didapat dari gurunya Mpu Widura, lewat surat yang dititipkan kepada si Rawing.

Tetapi ada orang yang ingin dia kunjungi disana, sebelum pergi berkelana, dia ingin memastikan keselamatan ibu dan adiknya terlebih dahulu.

"lebih baik kau tunggu aku disini aku akan pergi ke desa sendiri, setelah itu akan kembali, jika sampai pagi aku tidak muncul, lebih baik kau pergi sendiri." Jaka Keling sedang berada di pinggir sungai tempat yang cukup nyaman dan aman untuk bersembunyi dan beristirahat.

Dia akan pergi ke desa sendiri, dengan begitu akan lebih mudah jika terjadi sesuatu. Tetapi jika terjadi hal yang tidak di inginkan Rawing bisa pergi sendiri ke tempat yang ingin dia kunjungi.

"baiklah jangan terlalu lama, kau tahu aku tidak suka berada ditempat asing sendirian" Rawing tidak suka ditinggal sendirian, bagaimanapun ini adalah tempat asing baginya.

Hari sudah mulai sore, Jaka Keling pergi, dia harus menemui seseorang yang dekat dengan keluarganya, dulu dia adalah yang selalu membantu keluarganya.

"kakek Suta apakah kau ada dirumah, ini aku Jaka Keling" Jaka Keling sedang berada didepan pintu sebuah gubuk dipinggiran desa.

Kakek Suta adalah orang yang tinggal sendiri, rumahnya tergolong jauh dari rumah lainnya, pekerjaannya adalah dukun kampung yang mengobati penduduk jika ada yang sakit atau terluka.

"cepat masuk" terdengar suara serak orang tua, pintu terbuka. tidak membuang waktu Jaka Keling bergegas masuk.

"maaf menganggu kakek, tetapi aku ingin bertanya, barangkali kakek tahu kemana ibuku pergi" Jaka Keling tahu, dengan mengunjungi kakek Suta ini bisa berakibat buruk baginya.

"aku tidak tahu, tetapi ada yang dititipkan oleh ibumu sebelum dia pergi, mungkin ini bisa menjadi petunjuk untukmu, lebih baik kau segera pergi, terlalu lama berada di sini berbahaya untukmu" Kakek suta tidak peduli dengan keselamatan dirinya, lagipula dia sudah tua, dia lebih mempedulikan keselamatan Jak Keling.

"terimakasih kakek, aku mohon pamit" Jaka Keling tidak membuang waktu, semakin cepat dia pergi semakin baik, dan berharap tidak ada yang tahu, dengan begitu keselamatan kakek Suta bisa terjaga.

"akhirnya kau muncul juga, lebih baik kau menyerah dan ikut bersama kami" Beberapa orang sudah mengepung Jaka Keling yang hendak keluar desa.

"maaf tuan, aku tidak bisa, lagipula aku tidak bersalah, aku hanya membela diri" Jaka Keling mulai bersiap, dia tidak tahu apakah bisa melarikan diri dari kepungan mereka.

"kau bisa menjelaskan semuanya di Kademangan, dengan menyerah setidaknya kau bisa membela diri disana. Melawan hanya akan membuktikan bahwa kau bersalah" Orang yang mengepung adalah hulubalang kademangan Rawa Jajar.

Tidak lama mereka maju, Jaka Keling bersiap dia tahu dia harus melawan, dan berharap ada peluang untuk melarikan diri.

"hati-hati golok yang dia gunakan bukan golok biasa" pimpinan orang yang mengepung mengingatkan, kesaktian golok Jaka Keling yang sudah membunuh murid padepokan. bahkan melukai tuan muda Rama Sanjaya.

"jangan beri ampun langsung lumpuhkan dia," mereka tidak akan melepaskan Jaka Keling, dengan membunuhnya selain imbalan yang didapat, pimpinan berharap bisa mendapatkan golok Samber Nyawa.

Perkelahian terjadi Jaka Keling mampu menghindar beberapa serangan, Ajian Maung Bodas dan Brajamusti sudah lebih baik, tetapi lawannya adalah para hulubalang, pihak keamanan Kademangan Rawa Jajar yang sudah berpengalaman.

"dengan menyerahkan jiwamu kepadaku, kekuatanmu akan meningkat pesat, mereka bisa dengan mudah kau kalahkan" Si Jalu tahu Jaka Keling sedang terpojok dia mencoba mempengaruhinya.

"tidak, aku akan berusaha sendiri, ku harap kau bisa membantu" Jaka Keling mentepkan telad, dia lebih memilih mati daripada dikuasai oleh Si Jalu.

"hahaha kau cukup kuat, tidak heran kau mengalahkan Rama Sanjaya dan anak buahnya, kesaktian golokmu juga bukan hanya rumor aku bisa merasakannya, sepertinya itu cocok berada ditangan ku" berapa kali golok pimpinan beradu dengan Si Jalu, dia bisa merasakan kekuatannya, dia tahu jika itu mengenai tubuhnya, ajian yang dia kuasai tidak akan mampu menahannya.

Jaka Keling mulai kelelahan, ada sekitar lima orang yang menyerangnya, walau pendekar biasa tetapi sebagai hulubalang mereka adalah orang yang terbiasa bertarung.

"payah kau tidak perlu ragu, kau harus segera mengalahkan mereka, semakin lama, kau akan semakin terpojok, juga beberapa pendekar mulai mendekat" Si Jalu terus memberi arahan kepada Jaka Keling, situasi tidak menguntungkan Jaka Keling.

1
Farit Pratama
ngk di jlskan tingkatan pendekar
mcnya penakut naif kurang kejam terhadap musuh JD ngk seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!