NovelToon NovelToon
Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecurigaan Meningkat

Operasi bapak Markus Johanes berjalan lancar, sekarang beliau sudah berada di ruang rawat. Hanya satu jam operasi tidak ada kendala. Selama operasi Leny dan mertuanya, menunggu di luar.

Karena operasi yang terakhir jadi dilaksanakan pada sore hari. Sebelum Sherly pulang dia terlebih dahulu mampir ke mengecek kondisi kesehatan bapak Markus Johanes yang statusnya masih mertua Sherly. Di ruangan ada Mamanya Timo, Leny dan Timo. Setelah itu Sherly memeriksa kondisi beliau.

"Masih ada pengaruh obat bius? Mungkin sepuluh atau dua puluh menit lagi akan sadar. Tolong di jaga asupannya agar tidak ada komplikasi. Mengingat usia bapak."

Sherly langsung pamit kepada mereka, karena hari sudah sore. Betul dua puluh menit kemudian papanya Timo mulai sadar, dan disaat - saat masa kesadarannya nama Noah yang disebut.

"Noah.... Noah.... Cucu opa." Kalimat ini berulang- ulang kali papanya ucapkan.

"Noah....??? Siapa Noah??? Pertanyaan Leny tidak di jawab oleh Timo ataupun mamanya. Mereka sibuk menyadarkan suami dan papanya. Sementara Leny semakin curiga. Ada pertanyaan di pikirannya " Apakah Noah anaknya Sherly???"

Sudah tiga hari, papanya Timo dirawat. Dan kondisinya sudah membaik. Hasil Test DNA antara Noah dan Timo sudah keluar dan hasilnya, kemiripan sembilan puluh sembilan koma sembilan persen. Sangat Mirip. Waktu Timo mengambil hasil itu ditemani Jefry sahabatnya.

"Anak saya Jeff, anak saya. Empat tahun saya sia- siakan. Papa macam apa saya?"

"Dari awal mereka datang saya sudah yakin itu darah dagingmu. Apa yang mau kamu buat. Ingat jangan salah melangkah. Kamu akan hancur."

Timo sudah kembali ke rumah sakit. Disana dia menjumpai Noah sedang bersama papanya. Papa dan mamanya sedang melihat Noah mengambar mereka dengan hanya sebuah foto yang di lihat dari handphone.

"Hallo uncle, Noah temani papa dan mama uncle. Katanya opa kangen sama Noah."

"Terima kasih ya Noah."

"Sama - sama uncle."

"Noah suka mengambar?"

"Suka sekali. umur tiga tahun di moskow mami suka membeli alat mengambar buat Noah."

"Mami belajar dan bekerja, Noah di rumah sama siapa?"

"Sama sus Tini."

"Papa Noah dimana?"

"Katanya mami, papa lagi belajar militer ngak bisa dihubungi karena tugas rahasia." Ternyata Sherly mengambarkan sosoknya seperti seorang intelejen yang sedang bekerja. "Noah tetap berdoa, agar papi selamat dan kembali kepada Noah dan Mami." Air mata Timo semakin tidak bisa dibendung. Akhirnya dia berlari ke kamar mandi. Kebersamaan Timo bersama orangtua dan Noah disaksikan oleh Leny. Kecurigaannya semakin meningkat.

"Eh.... Ada siapa nih???"

"Hai antie."

"Eh Noah ya, Kok ngak sekolah?"

"Noah sakit antie, tadi di ajak mami berobat dirumah sakit. Terus Noah ke sini lihat opa."

"Opanya Noah???"

"Ehmmm bukan. Opa Noah sudah meninggal, waktu itu Noah dan mami ada di Moskow."

Sherly sedang mencari Noah anaknya, dia tidak menyangka Noah ada di ruangan opanya. Namun Sherly mendengar suara Leny yang sedang mengintrogasi Noah. Waktu maksud ruangan itu, orangtua Timo dan Timo sendiri tidak bisa membela anaknya.

"Maafkan Noah." Sherly membungkuk memberi hormat kepada semua di ruangan ini. "Kami permisi."

"Sherly kita harus bicara??"

"Maaf tidak disini. Tidak juga dengan Noah."

"Kenapa biar dia tidak tahu keburukan mamanya."

"Maaf antie, mami Noah cantik dan baik."

"Permisi."

Sementara papanya Timo hanya menangis. Melihat itu, lagi - lagi dia lemah, tidak bisa membela Sherly. Kejadian panas itu membuat pak Markus pingsan, tensinya naik membuat pembulu darahnya pecah.

"Papa sadar. Papa sadar."

Noah dan Sherly sedang diruangan direktur. Noah sedang memeluk maminya meminta maaf. Atas kesalahannya.

"Mami sayang Noah, Noah tahu kan?"

"Iya mami. Noah juga sayang mami."

"Mami maafkan Noah karena rasa sayang dan cinta mami. Namun lain kali Noah harus lapor mami ya."

"Iya mami, Noah janji."

Sherly mendapat informasi, bahwa bapak Markus tidak sadarkan diri. Sherly pun berlari keruangan bapak Markus dirawat. Setelah meminta Noah tenang diruangan maminya. Setelah diperiksa pasien langsung di ST scan. Kecurigaan Sherly pembulu darahnya pecah. Karena tensinya tinggi. Setelah ditangani selama satu jam, kondisi papanya sudah stabil. Sherly meminta ruangannya di kosongkan. Sherly kembali ke ruangan direktur, disana dia menjumpai Noah sudah tertidur setelah menyelesaikan gambar oma dan opanya.

Setelah membersihkan diri, Sherly mengendong buah hatinya dan mereka akan pulang.

"Selamat sore dokter."

"Selamat sore." Sherly menyapa semua karyawannya yang lewat dengan senyuman sambil mengendong Noah. Timo melihat dari Jauh. Lagi - lagi dia menangis.

Sherly merasa sudah mulai menegang situasinya. Dia berpikir untuk kesehatan batin dan mentalnya juga. Ketika sampai didepan dia bertemu dengan bibi Ria.

"Non, Cey."

"Bibi....." Sherly langsung memeluk bibi Ria yang sangat sayang kepadanya.

"Bagaimana keadaan bibi?"

"Sehat non, bibi senang melihat non."

"Cey mohon maaf kemarin menyusahkan bibi dan pak Eko."

"Kami baik - baik saja non. Apa ini, anak ...."

"Ya, bibi ini Noah anak yang masih di kandungan di antar dan disayang bibi."

"Gantengnya, kok mirip den Timo waktu kecil ya."

"Bibi naik apa ke rumah sakit?"

"Grap non."

"Bibi serahkan pesanan mama, pulangnya sama aku."

"Baik, Bibi kangen."

Sherly meminta tolong Ners yang bertugas untuk mengantar bibi ke ruangan VIP bapak Markus Johanes. Timo masih tetap melihat interaksi mereka sampai bibi ke ruangan papanya. Tak berselang lama, bibi Ria sudah ada bersama Sherly dan Noah yang masih tertidur di dalam gendongan maminya.

"Sebelum saya mengantar bibi, kita keluar makan dulu ya."

"Kasihan den Noah neng."

" Kita bungkus makanan kesukaan bibi dan pak Eko."

Selesai membeli Sherly mengantar bibi ke rumah kediaman keluarga Johanes. Sudah ada Pak Eko yang menunggu didepan pagar. Pak Eko sempat juga melihat Noah.

"Nanti lain kali kita bertemu lagi ya. Aku pamit."

Sherly pun pulang kerumahnya. Dua menit kemudian mobil Leny masuk.

Sherly akan mengikuti rapat antar direktur rumah sakit Siloam dan family gathering yang dilaksanakan di Singapore. Kegiatan hanya dua hari, ini kesempatan buat Sherly untuk berlibur bersama anaknya.

Pagi - pagi Sherly melakukan visit kepada pasiennya. Selesai mengontrol semua pasiennya. Sherly kembali ke ruangan bapak Markus.

"Permisi pa."

"Sini Cey."

"Maafkan Cey dan Noah yang tidak bisa memberi banyak sesuai keinginan bapak. Ini hasil karya Noah pak, sudah Cey bingkai. Hadiah buat opa. Ada tulisan tangannya Noah juga."

"Tetap semangat opa, lekas sembuh. Tuhan Yesus memberkati. Love Noah David."

Pesan ini membuat papanya Timo menangis. Sebelum keluar dari ruangan, Sherly sekali lagi meminta maaf kepada papanya Timo, opanya Noah.

Selama Sherly berangkat semua pelaporan dokter residen tetap dilapor kepadanya via email. Dan untuk sementara dokter Septian spesialis penyakit dalam yang merawat pasiennya dokter Sherly. Terhitung Sherly satu minggu tidak ada di Jogja.

Timo datang melihat papanya. Sedang menangis memeluk lukisan foto opa dan omanya yang dia lukis.

"Papa rasa berdosa sekali, tidak bijaksana. Tidak mampu memarahi kamu karena tidak berusaha mencari Sherly istrimu.

"Istrimu???? Siapa yang papa maksud." Papa Markus dan Timo hanya berdiam diri. Karena Leny sudah ada di ruangan.

"Papa tenang, Pelankan suara kamu. Papa lagi sakit. Ngapain kamu kesini?"

"Ya menjenguk mertuaku, papa mertuaku. Salah???"

"Pelankan suaramu, kamu ingat terakhir kamu berulah membuat tensi papa naik dan pembulu darah papa pecah. Sampai terjadi sesuatu kepada papa, kamu akan rasakan apa yang akan saya perbuat?!!!"

"Kamu mau pukul saya??? Saya laporkan kamu ke polisi."

"Saya tidak peduli hidup saya sudah hancur."

"Sudah tenang semua." Mama sudah ada diruangan papa. "Kalian sudah dewasa berpendidikan, selesaikan perselisihan ini dengan benar."

Timo sudah keluar ruangan papanya. Dan Leny sudah pulang kerumah orang tuanya. Sudah hampir satu tahun, Timo tidak tidur sekamar dengan Leny, apalagi semenjak mereka memeriksa kesuburan mereka. Leny menderita kemandulan, tidak bisa memiliki anak atau keturunan.

1
Ceisye
terima kasih sarannya😊😊😊
Khusnul Khotimah
walau ceritany agak kaku tp masih bisa di nikmati .semagat berkarya💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!