NovelToon NovelToon
CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:943
Nilai: 5
Nama Author: Nelki

- 𝗨𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗛𝗮𝗿𝗶 -

Ria merupakan seorang mahasiswi yang dulunya pernah memiliki kedekatan dengan seorang pria bernama Ryan di dunia maya. Hubungan mereka awalnya mulus dan baik-baik saja, tapi tanpa ada tanda-tanda keretakan berakhir dengan menghilang satu sama lain. Sampai Ryan menghubungi kembali dan ingin memulai hubungan yang nyata.
Akankah Ria menerima atau menolaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayah yang Penurut

Makan malam telah usai, Ryan pamit undur diri. Kami sekeluarga mengantarnya pergi. Jika orang lain melihat ini mungkin akan berpikir kami sedang mengantar calon mantu. Yah, aku tidak peduli, tapi bagaimana dengan orang tuaku. Kalau di depanku keliatan baik-baik saja, tapi dibelakang menahan gosip miring tentangku.

Aku masuk ke rumah lebih dulu dan disusul adikku. Kami masuk ke kamar masing-masing. Ayah dan ibu menuju ruang tamu. Malam ini akan ada pembicaraan serius diantara keduanya. Oh, aku tau pasti tentang Ryan. Ibuku sudah memberikan restu, tentu saja sekarang giliran ayah.

"Ayah, itu anak cewekmu dah bawa pulang calon mantu ibu. Menurut Ayah anak tadi gimana?" kata ibu memulai pembicaraan.

"Anaknya sih baik Bu, tapi Ria suka ga sama dia?" balas ayah membelaku.

"Anak cewek jangan terlalu dimanja Yah. Ria emang ga suka, tapi ibu suka kalo dia jadi menantuku. Ibu juga udah kasih restu lho. Ayah harus pikirin baik-baik demi masa depan Ria."

"Iya tau," kata ayah.

"Berarti setuju kan?" tanya ibu memastikan.

"Iya," jawab ayah singkat.

Ayah sungguh menderita dalam percakapan malam ini. Di satu sisi dia ingin berdiri di pihakku, tapi dia cenderung mendengarkan kata ibu. Hahaha sepertinya anak kalah dengan istri.

Ibu yang mendapat persetujuan ayah terlihat sangat senang karena selangkah lebih dekat dengan harapannya. Saking bahagianya ibu sampai memberi kecupan di pipi ayah dan segera berlari ke kamar. Ayah kaget sekaligus senang, tapi selanjutnya dia merasa agak bersalah padaku, "Maaf nak ga bisa bantu kamu."

Di kamar, ibu segera mengambil ponsel dan menghubungi Ryan bahwa dia sudah dapat restu ayah. Ryan yang sebenarnya tidak kembali. Dia menginap di penginapan sekitar tempat tinggalku tanpa memberitahuku. Dia sedang bersantai saat mendapat pesan dari ibuku. Terlukis seutas senyum bahagia.

✉️

Ryan: Makasih Bu. 😊

Ibu: Sama-sama calon mantu.

Ibu: Udah sampe mana?

Ryan: Aku agak capek Bu. Jadi nginep di penginapan deket sama Ibu kok.

Ibu: Aiya, ternyata masih deket. Masih punya berapa lama di sini?

Ryan: Aku udah izin tiga hari Bu. Tinggal dua hari lagi di sini.

Ibu: Siap. Nanti ibu kabarin kalo ada kesempatan.

Ryan: Iya, makasih Bu.

Ibu: Udah kamu istirahat aja sekarang buat agenda besok.

Ryan: Siap Bu.

Sungguh percakapan yang akrab antara ibu dan calon mantu yang diinginkan. Awalnya panggilan "Ibu" yang digunakan Ryan seperti biasa saja. Tetapi, jika mengingat dia memanggil ayahku dengan "Om" itu mencurigakan. Apakah ini siasatnya mendekati ibuku dulu? Baru setelah itu dengan bantuan ibu, ayah memberikan restu. Sungguh rencana yang brilian.

...****************...

Aku bermain game puzzle di ponselku, tapi notifikasi pesan dari Ryan membuatku sangat terkejut. Pesannya tidak terlihat semua di notif, tapi kata restu di awal membuatku segera mengkliknya. Pesan terbuka dan tertulis jelas di sana.

✉️

Ryan: Restu untuk hubungan kita berdua baik itu dari ayah atau ibumu aku udah berhasil dapetin. Gimana dengan hatimu? Apakah sudah mulai terbuka untuk menerimaku?

Ria: Maksud kamu apa?

Ryan: Aku bilang mau perjuangin hubungan ini sampai pernikahan bahkan sampai kita tua nanti.

Ria: Kamu mungkin udah dapet restu orang tuaku, tapi apa orang tuamu belum kasih restu ke aku. Jadi jangan mimpi nikah dulu meski ini emang udah malem sih.

Ryan: Aku tau kamu ga mau berusaha buat dapetin restu mereka, tapi kamu lupa kalau aku anaknya. Aku bakalan bujuk mereka buat kasih restu ke kamu dan hubungan kita.

Ria: Ngomong aja gampang. Orang tua mana yang mau anaknya ga dapet pasangan yang setara. Jujur kita ini beda tingkatkan. Jadi perihal kita bersama itu hampir ga mungkin.

Ryan: Sekalipun ga mungkin aku bakal berjuang sampai itu berubah jadi memungkinkan.

Ria: Udah bye.

Aku mengakhiri pembicaraan kami. Aku sudah mencoba untuk membuatnya menjauh dariku, tapi dia berusaha keras untuk mendekatiku. Jadi apakah aku salah jika jatuh cinta diam-diam tanpa diketahuinya? Ini lebih baik karena dunia kita berbeda. Mungkin di luar sana banyak yang lebih baik dariku dan pantas untuk jadi pendampingnya.

...****************...

Ryan yang belum puas berbalas pesan denganku, mengeluh pada dirinya sendiri, "Sebenarnya apa salahku? Mengapa kamu selalu mendorongku menjauh, Ria?"

Di tengah-tengah lamunan Ryan, sebuah panggilan video masuk. Itu dari ibunya. Dia mengangkat dengan malas. Dia sudah badmood denganku jadi butuh tempat untuk mengadu. Kebetulan sekali ibunya menelepon. Layar ponsel menampilkan wajah ibunya. Ibunya melihat raut wajah Ryan yang tak baik dan bertanya-tanya dalam, "Apa yang bisa membuat anak lelakinya seperti ini?"

"Malem Bu, kok belum tidur?" kata Ryan memulai percakapan karena ibunya tak kunjung bicara.

"Kamu di mana?" tanya ibunya curiga dengan tempat Ryan.

"Di penginapan," jawab Ryan jujur.

"Ada apa Bu?" tanya Ryan kemudian.

"Nak kamu harus berterima kasih sama ibu karena hari ini ibu batalin perjodohan kamu," kata ibu tiba-tiba.

Ryan terkejut dengan apa yang dibicarakan oleh ibunya. Perjodohan apa? Sejak kapan? Sama siapa aku dijodohin? Kok aku ga tau sama sekali tentang hal ini? Tiba-tiba perjodohan batal? Itu gimana eh?

Ibu melihat Ryan terdiam cukup lama. Pasti dia sedang memikirkan banyak hal di pikirannya. Ibunya menghela napas panjang dan memanggil sang anak dengan serius.

"Ryan!"

Mata Ryan kembali fokus pada ibunya. Dia segera menanggapi, "Iya Bu."

"Ibu ceritain aja deh," kata ibu mengambil alih.

"Kamu inget ga sama temen baik ayah yang namanya Anton?" tanya ibu.

"Ingat Bu," jawabnya.

"Nah, dia punya anak cewek pernah main juga sama kamu pas kecil. Dari situlah mereka mau jodohin kalian berdua. Selain menguntungkan hubungan pertemanan juga hubungan perusahaan. Ibu tau kamu suka sama yang lain jadi ibu bujuk ayahmu. Untungnya dia setuju batalin. Langsung tuh ayahmu telepon Om Anton. Dia juga ga keberatan batalin perjodohan itu karena emang cuma lelucon antara mereka. Nak, kamu jangan lengah meski kamu udah lama ga ketemu sama cewek itu. Jangan lengah ya! Bisa jadi dia nanti bisa menghambat hubunganmu sama dia yang kamu suka," jelas ibu panjang lebar.

"Ibu kamu kasih restu ke aku?" celetuk Ryan tiba-tiba setelah ibu selesai bercerita.

"Iya," jawab ibu yakin.

"Kalo Ayah gimana, Bu?" tanya Ryan khawatir.

"Ayahmu itu nurut sama ibu. Kalau ga dia ga bakalan telepon Om Anton buat batalin perjodohan. Jadi ayahmu pasti setuju karena ada ibu," kata ibu bangga.

"Makasih, Bu. Harusnya tadi aku rekam biar Ria bisa liat kalau dia udah dapat restu dari kalian," kata Ryan sedikit kecewa karena melewatkan hal baik.

"Dia namanya Ria to. Bagus juga. Dia udah tanya tentang dapat restu?"

"Iya Bu. Hari ini aku udah dapet restu orang tuanya makanya dia tanya itu," kata Ryan jujur.

"Oke, kamu tenang aja. Ibu bakal buat video sendiri sama ayahmu buat jadi bukti," kata ibu berjanji.

Ryan menguap. Dia menutup mulutnya dengan tangan. Ibu melihatnya yang mengantuk tak tega untuk terus melanjutkan perbincangan. Dia menyuruh anaknya untuk segera tidur karena dia tau pasti anak ini begadang diam-diam. Sungguh dia terlalu bekerja keras dalam membantu ayahnya di balik layar. Pekerjaan di luar justru jadi prioritas, tapi perusahaan belakangan. Lembur tidak baik untukmu nak.

Panggilan video dari sang ibu berakhir. Ryan merasa lega karena kedua orang tua telah memberi restu. Kabar baik ini rencananya akan diberitahukan padaku sebagai kejutan. Dia tinggal menunggu video ayah ibunya sebagai bukti. Mood yang membaik membuat Ryan terlelap. Mungkin ini akan jadi tidur yang nyenyak karena salah satu keinginan mendapat restu berhasil diperoleh.

"Kita hanya perlu melangkah maju ke tahap selanjutnya Ria," kata Ryan dalam tidurnya.

1
Alucard
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
ALISA<3
Gemesin banget! 😍
MindlessKilling
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!