Kaisar Dewa Jiwa Tertinggi

Dan waktu pun berjalan dengan begitu cepat, dengan Yuan yang sudah memulai mempelajari teknik kultivasi jiwa surgawi primordial miliknya yang telah di berikan oleh Long Taixuan padanya..

Ketika Yuan pertama kali ber kultivasi menggunakan teknik tersebut, dia pun langsung merasa cocok dan merasakan bahwa tulangnya telah di tempa ulang yang membuatnya sangat kesakitan tetapi hasilnya sangat memuaskan karena tulangnya menjadi lebih kuat..

Tidak lupa daging miliknya juga yang Yuan rasakan seperti tercabik-cabik tetapi dengan cepat seolah olah be regenerasi dan menjadi sangat padat dan kuat, bahkan Yuan kesusahan menggores tangannya dengan pisau..

tetapi tidak lupa dengan mata kanan naga primordial miliknya yang di berikan oleh Long Taixuan yang membuat Yuan cukup terkejut, karena merasakan bahwa matanya menjadi lebih aktif dan beresonansi dengan teknik kultivasi yang dia miliki..

bahkan ketika Yuan mulai berlatih lagi dengan Lin Kai, Lin Mei serta Lin Hao, mereka pun sangat kaget dan terkejut melihat kemajuan Yuan dan kekuatan yang di milikinya, tentu saja Instruktur Hei bahkan lebih terkejut lagi dan segera melaporkan kemajuan Yuan pada ayah dan ibunya..

Tetapi ketika Yuan di tanya oleh Kedua orang tuanya, Yuan masih memilih untuk tetap diam dan tidak ingin memberi tau mereka terlebih dahulu sebelum membangkitkan Jiwa petarung miliknya..

***

"Yuan, besok adalah dimana kamu akan membangkitkan jiwa petarung mu, jadi lebih baik kita ke rumah kakek mu sekarang " ucap Liu Jiayi pada anaknya

Dan Yuan yang Sekarang sedang sarapan di rumahnya bersama ayah serta ibunya pun sedikit terkejut, karena tiba tiba diajak ke rumah kakeknya atau ayah dari ibunya..

"Ibu?, tetapi bukankah aku masih harus berlatih dengan instruktur Hei? " tanya Yuan sedikit bingung, karena ibunya bahkan selalu tidak menginginkan Yuan membolos latihan..

"Tenang saja, ibu sudah memberi tau Hei dong bahwa ibu akan membawa mu ke keluarga Lin, jadi Hei dong juga memberikan mu izin" jawab Liu Jiayi..

"eh apakah ayah tidak ikut? " tanya Yuan melirik ayahnya yang sedang sarapan dengan santai dan bahagia karena tidak perlu mengunjungi rumah mertuanya yang sangat galak..

"Ayah sibuk Yuan, jadilah anak pintar dan jagalah ibumu" jawab Lin Hong tanpa malu dan meneruskan sarapannya membuat bibir Yuan beserta Liu Jiayi berkedut..

"Bilang saja kalah ayah takut bertemu kakek" sindir Yuan sambil memasukan daging lezat ke dalam mulutnya..

Dan ketika Lin Hong mendengar sindiran Yuan, dia pun langsung terkejut dan tersedak..

"Ugh.. " rintihnya sambil memegang lehernya sambil meminum air yang ada di depannya..

bahkan Liu Jiayi sendiri sampai menahan tawa dengan memegangi mulutnya karena tidak menyangka bahwa Yuan bisa menyindir suaminya seperti itu..

"Ah.. lega nya" ucap Lin Hong setelah menghabiskan minuman tersebut dan sudah tidak lagi tersedak..

tetapi Lin Hong tidak lupa bahwa ini semua karena Yuan, dan dia pun langsung menatap Yuan dengan tajam..

"Kamu bahkan tidak punya hati dengan mencela ayahmu seperti itu" ucap Lin Hong dengan kesal..

"Sudahlah sayang, apalagi yang di bicarakan anakmu itu benar, kamu tidak bisa mengelak tau? " goda Liu Jiayi yang membuat Lin Hong semakin terdesak dan bibirnya berkedut..

"Hah.. baiklah baiklah, aku akan ikut bersama kalian berdua" jawabnya dengan nada kalah dan menyerah..

Dan Yuan yang mendengar itu segera menatap nya dan menyeringai ke arahnya membuat Lin Hong semakin kesal dan melototi Yuan..

"Baiklah berhentilah bertengkar dan segera habiskan sarapannya kita akan segera berangkat, karena kereta kuda sudah menunggu di depan" ucap Liu Jiayi dan mereka berdua pun segera mengangguk tidak berani membantah karena takut membuatnya marah..

***

Setelah mereka bertiga menyelesaikan sarapannya, Mereka pun langsung menuju ke Halaman rumah dan menemukan kereta kuda yang sudah menunggu disana..

"Baiklah, ayo segera berangkat karena kakek mu sudah sangat merindukanmu" ucap Liu Jiayi pada Yuan, dan Yuan pun mengangguk segera memasuki gerbong kereta kuda tersebut bersama dengan ayah dan ibunya..

POV YUAN

Saat aku masuk di gerbong kereta, ibu pun langsung memerintahkan kusir untuk segera berangkat ke kediaman keluarga Liu..

"Jadi ibu, bukankah keluarga Liu di kenal sebagai keluarga paling kaya di kerajaan ini? " tanya ku dengan penasaran..

Dan Ibu yang mendengar itu pun langsung mengangguk..

"Benar, keluarga ibu di kenal keluarga yang sangat kaya di kerajaan ini, bahkan bisa bersanding dengan kekayaan para bangsawan Kekaisaran" jawab Ibu yang membuat ku sedikit terkejut..

"Ber-bersanding dengan kekayaan para bangsawan Kekaisaran? " tanya ku sekali lagi takut salah dengar..

"Benar, dan itu semua karena semua bisnis yang di miliki keluarga Liu, yang telah menyebar keluar dari kerajaan ini dan melakukan bisnis di Kekaisaran juga" jawab ibu lagi dan menjelaskan nya

"Jadi?, apa bisnis utama keluarga Liu bu? " tanya ku sangat penasaran, karena sebuah keluarga kecil dari kerajaan bisa di sandingkan dengan bangsawan besar dari Kekaisaran..

"Bisnis keluarga Liu salah satunya adalah tambang Emas Dan beberapa kristal Yuan" jawab ayah dan ibupun langsung mengangguk..

"Itulah salah satu pendapatan terbesar dari keluarga Liu" jawab ibu..

"dan setelah itu keluarga Liu akan membuat perhiasan yang sangat cantik lalu di sebarkan dsn di jual di berbagai kota dan Kekaisaran juga termasuk di dalamnya. " jawab ibu sambil menatap ku dan tersenyum..

"Apakah orang orang Kekaisaran tidak iri dan menyerang keluarga Liu bu? " tanya ku dengan keraguan yang ada di benaknya..

"Tentu saja Yuan, tetapi jangan pernah meremehkan orang tua itu" ucap Lin Hong sebelum di tatap dengan tajam oleh Liu Jiayi yang membuat nyalinya menciut..

"Panggil orang tua itu dengan sebutan ayah mertua, apa kamu mengerti? " tanya Liu Jiayi dengan tajam, dan Lin Hong pun segera mengangguk dengan cepat dan gemetar..

"Pfft.. " aku pun menahan tawa dan segera menatap ayah sambil mengejek karena di marahi ibu, yang membuatnya segera menggerakkan gigi dan melototi ku..

"Baiklah biar ibu saja yang jawab" ucap Liu Jiayi mengambil alih penjelasannya..

"Itu karena kakek mu adalah teman kaisar waktu itu, sebelum dia turun tahta dan sekarang di gantikan oleh anaknya, tetapi tentu saja Kekaisaran membuat Larangan dan undang undang untuk tidak menganggu penambangan dan tanah milik keluarga Liu yang juga menguntungkan Kekaisaran.. " jelas ibu dengan sabar..

"Menguntungkan Kekaisaran? " tanya ku semakin tertarik..

"Benar, karena Kekaisaran mendapatkan pajak 30 persen yang memang sangat tinggi" jawab ibu yang membuat ku terperangah..

"Sial bukankah itu tinggi sekali bu? " tanya ku dengan sedikit kesal pada kaisar..

"Benar, tetapi kita harus bersyukur bahwa keluarga kita tetap mendapatkan manfaat yang paling banyak yaitu 70 persen" ucap ibu mengangguk..

"Tetapi ketika Kaisar yang baru naik takhta dia bahkan ingin merubah perjanjian tersebut dan meminta 65 persen pajak dari penambangan keluarga Liu, dan untung saja kaisar yang sebelumnya melarangnya sebelum itu terjadi" Ayah menambahkan sambil menghela nafas lega..

aku yang mendengar itu pun mengangguk paham dan segera bertanya sekali lagi, "Jadi berapa pajak untuk kerajaan bu? " tanya ku

"Pajak dari kerajaan hanya 5 persen dan itu memang kecil, karena raja tidak berani bermain main dengan keluarga Liu yang mendapatkan dukungan serta perlindungan kaisar sebelum nya" jawab Ibu