Ini hanya kisah fiktif belaka.
Nirmala merasa tidak suka ketika anak majikannya membawa kekasihnya pulang, dia nekat pergi ke dukun agar pria itu mau menjadi suaminya. Dia memuja setan agar anak majikannya, Leo mau memutuskan hubungannya dengan kekasihnya itu.
"Aku bisa membantu kamu demi mendapatkan anak majikan kamu itu, tapi kamu harus memuja setan."
"Aku bersedia," jawab Nirmala dengan yakin.
Akan seperti apa kehidupan Nirmala selanjutnya?
Apakah dia akan mendapatkan Leo?
Yuk kita baca kisahnya, buat yang suka jangan lupa kasih bintang 5 dan komen yang menarik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Kelam
Nia merasa kalau kepalanya begitu berat sekali, dia bahkan merasa kalau matanya begitu sulit untuk dibuka. Badannya juga serasa ditindih oleh batu yang sangat besar, berat sekali.
Namun, semilir angin yang begitu dingin terasa menusuk sampai ke tulang. Dia bahkan merasa ada yang sedang merobek perutnya, Nia juga merasakan sakit di yang luar biasa.
Tentu saja hal itu membuat dirinya tidak bisa mengabaikannya, Nia berusaha memulihkan kesadarannya. Keinginannya untuk membuka mata sangatlah besar, dia tak mau melewatkan hal ini.
'Oh Tuhan, apa yang sebenarnya sedang terjadi?' tanya Nia dalam hati.
Ingatannya berputar pada saat dirinya pergi bersama Nirmala, makan bakso di tempat yang bersih dan juga warungnya terlihat begitu lebar. Dia juga teringat akan dirinya yang diajak oleh Nirmala untuk membeli baju dan barang-barang yang dia suka.
'Apa mobil yang aku tumpang dengan Nirmala kecelakaan? Apakah aku terlempar ke sungai?' tanya Nia karena dia merasa kalau tubuhnya seperti disentuh batu es yang dingin.
Tak lama kemudian bola matanya bergerak-gerak, hingga sesaat setelah itu mata Nia terbuka dengan lebar. Matan Nia langsung membola ketika dia melihat sosok hantu yang begitu menyeramkan di hadapannya.
Sosok hantu itu sedang menunduk dengan kedua tangannya yang memegang pinggang Nia, Nia tak dapat melihat jelas sosok menyeramkan itu, karena di sana sangat gelap.
"Ha----hantu!" jerit Nia sekuat tenaga karena dia begitu ketakutan. Wanita itu ingin sekali menggerakkan tubuhnya untuk berlari, tapi rasanya begitu sulit.
Nia dalam hati merasa bingung kenapa dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, dia juga merasa bingung kenapa dia bisa ada di sana. Di mana dia saat ini? Di tempat apa dia berada?
Si Cebol yang sedang menunduk itu langsung menegakkan tubuhnya, Nia semakin ketakutan karena dia melihat bagian mulut hantu itu berdarah sampai ke dadanya.
"To--tolong! Nirmala, kamu ke mana?!" teriak Nia lagi.
Nia mulai berpikir kalau Nirmala sudah tewas, karena saat dia mengedarkan pandangannya, dia tidak melihat Nirmala di sana. Hanya ada dia sendirian dan hantu yang ada di hadapannya.
Melihat Nia yang ketakutan, si Cebol tertawa dengan begitu kencang. Suaranya berat dan menggelegar, Nia sampai ketakutan. Akan tetapi, entah kenapa dia malah bisa menggerakkan tubuhnya dan bisa turun dari dipan yang saat ini sedang dia tiduri.
"Astagfirullah!" teriak Nirmala ketika dia melihat bagian perutnya yang robek.
Sungguh dia kaget bercampur rasa sakit, Nia yang awalnya berlari, kini hanya bisa berjalan karena darah bercucuran dari perutnya. Semakin lama bahkan dia semakin pelan dalam berjalan. Kesakitan yang sejak tadi tidak terasa, kini terasa semakin luar biasa sakitnya.
"Argh!" teriak Nia ketika kakinya terasa ada yang menyeret.
Nia memerhatikan kakinya, ternyata si Cebol sedang menarik kakinya. Tak lama kemudian Nia menjerit penuh ketakutan, karena si Cebol menghempaskan tubuh Nia sampai terbentur ke pohon.
Nia merasakan tulangnya remuk semua, darah mengalir dengan begitu deras dari telinga, mulut dan juga hidungnya. Jangan ditanya kalau dari perutnya, karena sudah dapat dipastikan bukan hanya darah saja yang mengalir dari sana, tapi ada anggota tubuh Nia yang keluar dari sana.
"Ba-- bapak," ujar Nia lirih sebelum dia menghembuskan napas terakhirnya.
"Hahahahahahaha! Makanan enak," ujar Si Cebol senang.