Nirmala Pemuja Setan
"Akhirnya dapet beasiswa di universitas negeri yang ada di ibu kota, aku pasti bisa dekat terus sama den Leo."
Nirmala tersenyum kegirangan karena ternyata dia mendapatkan beasiswa di universitas yang sama dengan Leo, anak majikan ibu dan bapaknya.
Nirmala adalah anak bi Ratmi dan juga pak Heri, bi Ratmi menjadi pelayan di kediaman Raharjo, sedangkan pak Heri bekerja sebagai tukang kebun di sana.
Wanita berusia delapan belas tahun itu begitu menyukai Leo, sampai dia berusaha untuk mendapatkan nilai paling tinggi agar bisa masuk ke universitas yang dia inginkan.
"Kalau udah deket, nanti aku bisa dengan mudah mendapatkan cintanya den Leo."
Nirmala tersenyum sambil menutup wajahnya, setelah itu dia pergi menuju kediaman Raharjo. Dia ingin memberitahukan ibunya kalau dia mulai minggu depan harus pergi ke ibu kota dan mengurus kuliahnya.
"Loh, kok rame banget?"
Saat Nirmala masuk ke kediaman Raharjo, dia melihat pelayan sedang lalu lalang. Ada yang sibuk menata ruang keluarga, ada yang sibuk memasak bahkan ada yang sedang menyulap taman belakang menjadi tempat untuk pesta.
"Bu, ini ada apa ya?"
Nirmala yang begitu penasaran akhirnya bertanya kepada ibunya yang berada di dapur, anak itu memang sudah terbiasa mondar-mandir keluar masuk di kediaman Raharjo. Karena mengingat anak itu adalah anak dari bi Ratmi dan juga pak Heri.
"Den Leo tadi pagi pulang, jadi kita semua disuruh sibuk karena akan mengadakan pesta."
"Pesta apa, Bu? Kan' den Leo tidak berulang tahun hari ini?"
Bi Ratmi menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, dia soalnya sedang melihat situasi apakah aman atau tidak. Tak lama kemudian dia berbisik tepat di telinga putrinya.
"Katanya den Leo pulang bawa perempuan, pacarnya. Lagi hamil, jadi juragan Bagus terpaksa akan menikahkan mereka."
Mata Nirmala langsung membulat dengan sempurna, dia begitu kaget dengan apa yang sudah dikatakan oleh bi Ratmi. Kecewa rasanya mendengar pria yang dicintai akan menikah dengan wanita lain.
"Beneran, Bu? Ibu gak bohong?" tanya Nirmala dengan suaranya yang mulai bergetar.
"Iya, ceweknya cantik. Pantes dia khilaf, oiya. Tumben kamu ke mari, ada apa? Mau minta jajan?" tanya Bi Ratmi berubah menjadi lembut.
"Nggak, Bu. Nanti aja ngomongnya, Nirmala mau ke belakang aja. Ganti baju, nanti bantu ibu."
Juragan Bagus emang sangat baik, dia membuat rumah seperti kontrakan di belakang bangunan megah miliknya. Khusus untuk tempat tinggal para pelayannya, dia untuk memperbolehkan para pekerjanya untuk tinggal bersama dengan anak dan juga istrinya di sana.
"Anak baik, ya udah pulang sana. Makan yang banyak, abis itu bantu ibu."
"Ya, Bu. Tapi, kapan den Leo akan nikah?"
"Kayanya besok malam, biar semua keluarganya kumpul di sini."
"Oh gitu," ujar Nirmala dengan hati yang pedih.
Kecewa sekali rasanya Nirmala mendengar kalau Leo akan menikah dengan pujaan hatinya, dia lebih kecewa lagi mendengar wanita yang akan dinikahi oleh pria itu sudah hamil duluan.
Padahal, rencananya Leo akan melanjutkan S2 di universitas negeri tersebut. Makanya Nirmala begitu fokus belajar agar bisa mendapatkan beasiswa, tetapi kini dia merasa kalau beasiswa yang dia dapatkan sudah sia-sia.
'Kenapa bisa seperti ini?' tanya Nirmala dalam hati.
Nirmala melangkahkan kakinya menuju tempat tinggal ibunya dengan hati yang gondok, karena ternyata pria yang dia cintai selama ini akan menikah dengan wanita lain.
Namun, sayangnya dia tidak bisa melayangkan protesnya. Dia bahkan tak bisa mencegah pernikahan itu agar tidak terjadi.
Sampai di dalam kamar dia langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, lalu dia makan dan minum dengan begitu sulit ditelan, karena fokusnya terus saja pada Leo.
"Aku harus apa sekarang?" tanya Nirmala sambil terisak, karena tanpa sadar air matanya luruh begitu saja.
Nirmala mencoba menenangkan hatinya, dia menarik napas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan. Setelah merasa lebih baik, dia keluar dari kamarnya dan berniat untuk menemui ibunya.
Namun, niatnya dia urungkan karena Nirmala melihat Leo yang sedang berduaan dengan wanita cantik. Wanita itu terlihat begitu manja sekali, wanita itu terus saja memeluk lengan Leo.
"Cantik, tapi aku tak boleh kalah dengan wanita itu. Den Leo sudah lama jadi incaran aku, tak ada wanita lain yang boleh memilikinya."
Nirmala masuk kembali ke dalam kamar, dia berpikir dengan begitu keras bagaimana caranya agar Leo bisa menjadi miliknya. Hingga tak lama kemudian terbersit di otaknya untuk pergi ke dukun, kalau secara logika tidak bisa mendapatkan Leo, seharusnya dengan cara gaib dia bisa menjadikan Leo sebagai miliknya.
"Ya, sepertinya pergi ke dukun adalah jalan yang paling baik. Pasti dia bisa membuat aku memiliki den Leo," ujar Nirmala sambil tersenyum penuh kepuasan.
Namun, tak lama kemudian senyumnya surut karena dia tidak memiliki uang untuk membayar dukun. Dia mengesah, tak lama kemudian dia teringat akan kalung yang pernah diberikan oleh ibunya.
Kalung itu dia simpan karena takut rusak, dengan cepat Nirmala mencari kalung itu yang memang selalu dia simpan di dalam lemari bajunya.
"Yes, ini bisa dipake buat bayar dukun."
Nirmala tersenyum penuh arti, kemudian dengan cepat dia melangkahkan kakinya untuk pergi dari sana. Dia ingin menemui dukun yang terkenal di kampung sebelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Jati Putro
astaga Nirmala ,
sadar diri donk ,
udah jauh dari kekayaan Leo ,majikan dan anak pembantu
mana mungkin mndpt cinta Leo andai pun dia jomblo ,
drpd sakit hati lebih dalam sadarr Nirmala...sadar jgn mimpi terlalu tinggi
jatuhnya ancur
2025-04-20
0
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
cerita horor author enggak pernah mengecewakan
2025-04-21
2
Ali B.U
hadir Thor,
bawa /Coffee//Coffee/
2025-04-20
1