Bagaimana jadinya jika seorang dokter cantik yang selalu ceria dan petakilan bertemu dengan seorang tentara yang memiliki sifat dingin dan juga galak? akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16 Penyerangan
Cinta dan yang lainnya sampai di pasar dadakan. Ada berbagai macam dagangan yang dijajakan oleh para warga. Mulai dari sayuran, ikan, dan buah-buahan hasil dari kebun mereka sendiri.
"Kamu mau beli apa, Cinta?" tanya Hugo.
"Beli semua yang dijual aja, biar gak ada yang merasa tersisih. Dari tiap penjual beli satu barang, kasihan mereka," sahut Cinta.
"Ok, aku tawar dulu ya," ucap Hugo.
"Gak usah, jangan ditawar. Kamu pikir ini di pasar tradisional seperti biasanya, kasihan kalau ditawar seharusnya kita kasih bayar lebih," tegur Cinta.
Lucy memukul lengan Hugo dengan sangat kencang. "Dulu kamu jadi dokter di tes gak? dokter kok blo'on," ledek Lucy.
"Gila, pukulan kamu keras banget, aku cuma bercanda kok," kesal Hugo.
Cinta menunggu di bawah gubuk sembari memakai payung, cuaca di sana sangat panas menyengat. Tiba-tiba Reynold sudah berdiri di samping Cinta membuat Cinta tersentak kaget.
"Allahuakbar, Kapten bikin kaget saja," celetuk Cinta.
"Kamu mau belanja apa?" tanya Kapten Reynold basa-basi.
"Semua aku beli buat makan nanti siang dan malam," sahut Cinta.
Reynold hanya ngangguk-angguk, dia tidak tidak tahu mau bicara apa lagi. Terlihat sekali Reynold salah tingkah. "Ternyata Kapten bisa salting juga ya," ucap Tara.
"Sepertinya Kapten suka deh sama Dr.Cinta," sahut Dean.
"Siapa yang gak suka sama wanita spek premium kaya Dr.Cinta, aku juga mau tapi kayanya Dr.Cintanya yang gak mau," celetuk Tara.
"Nah bagus, sadar diri lebih baik daripada tidak tahu diri," sahut Dean.
Tiba-tiba terdengar suara tembakan membuat semua orang kaget. Reynold melihat dari kejauhan Patricia dibawa paksa oleh kelompok pemberontak. "Semuanya bersiap-siap!" teriak Kapten Reynold.
"Yang lainnya amankan para warga!" teriak Dean.
Sebagian anggota mengamankan warga, sedangkan Reynold mengejar Patricia yang dibawa oleh sekelompok pemberontak. "Tahan jangan ada yang gegabah," perintah Kapten Reynold.
Di suasana yang sangat panik, tiba-tiba ada dua orang yang menghampiri Cinta. "Bu dokter, tolong keluarga kami ada yang terluka," ucap salah satu pria.
"Di mana?" tanya Cinta panik.
"Di sana, ayo biar kita antar Bu dokter," ucap orang itu.
Reynold dan yang lainnya sibuk menyelamatkan Patricia, tapi mereka tidak tahu jika Cinta pun dalam bahaya. Ternyata dua orang yang menyamar jadi warga itu adalah bagian dari kelompok bersenjata.
"Kapten, Dr.Patricia dibawa oleh mereka," lapor salah satu anggotanya.
"Sial, kenapa kita bisa kecolongan seperti ini? terus, bagaimana dengan warga?" tanya Kapten Reynold panik.
"Alhamdulillah mereka semua sudah diamankan oleh anggota yang lainnya," sahut Tara.
"Kita kembali ke markas, dan kita harus atur strategi supaya bisa menyelamatkan Dr.Patricia," ucap Kapten Reynold.
Semuanya kembali ke pos penjagaan, mereka akan membicarakan mengenai pembebasan Patricia. Namun, mereka tidak tahu jika Cinta pun dalam bahaya. Sementara, Cinta terus mengikuti kedua orang itu sampai masuk ke dalam hutan dan itu membuat Cinta merasa aneh.
"Maaf Pak, ini masuk hutan memangnya korbannya di mana? saya tidak bawa alat-alat medis, jadi bagaimana saya mau membantu keluarga anda," ucap Cinta.
Kedua pria itu menghentikan langkahnya, dan membalikan tubuh mereka dengan senyum yang menyeringai. Keduanya langsung mengeluarkan senjata api yang mereka selipkan di celana mereka. Cinta terkejut dan memundurkan langkahnya.
"Kalian siapa? kalian sudah bohong ya," ucap Cinta gugup.
Tanpa banyak basa-basi, kedua pria itu membawa Cinta masuk ke dalam hutan. "Lepaskan, siapa kalian!" teriak Cinta.
Keduanya terus menyeret Cinta tapi Cinta terus memberontak. "Tolooooonnggg... toloooong!" teriak Cinta.
Dikarenakan takut ketahuan, salah satu dari mereka pun memukul Cinta dengan senjata api membuat Cinta seketika pingsan. Cinta diseret dan dibawa masuk lebih jauh lagi ke dalam hutan. Berbeda dengan Patricia yang sudah disekap dan tubuhnya diikat di atas kursi.
Patricia hanya bisa berontak tanpa bersuara karena mulutnya ditutup oleh lakban. Tidak lama kemudian, pintu markas itu terbuka dan dua orang membawa Cinta masuk.
"Cinta, ternyata dia tertangkap juga," batin Patricia dengan membelalakkan matanya.
"Bos, dengan kita menyandera dua dokter ini, kita yakin mereka akan mengikuti semua keinginan kita," ucap salah satu dari mereka.
"Mereka sudah menyandera Jonas, jika mereka ingin dua dokter ini selamat maka mereka harus barter dengan menyerahkan Jonas dalam keadaan selamat juga," sahut Yakob yang merupakan bos dari kelompok pemberontak itu.
Jonas adalah orang kepercayaan yang sangat terlatih bahkan dia sudah menjadi penembak jitu. Tembakannya tidak akan meleset walaupun dari jarak jauh, karena Jonas dilatih oleh orang-orang terbaik dari Negara luar. Ternyata para kelompok pemberontak itu didanai dan dipersenjatai oleh kelompok asing yang ingin menguasai tanah itu.
"Kapten, bagaimana ini? Patricia diculik, masa kalian diam saja," seru Roy panik.
"Diam kamu, jangan asal bicara. Memangnya anda pikir kami diam saja? kami juga sedang berpikir untuk menyelamatkan Dr.Patricia!" bentak Dean.
"Tapi kenapa tidak bertindak sekarang? bagaimana kalau Patricia kenapa-napa?" Roy begitu sangat bawel membuat Reynold dan yang lainnya jengkel.
Tara mencengkram baju Roy dengan sangat emosi. "Kamu bisa diam tidak? kami tidak boleh sembarangan bertindak karena bagaimana pun kelompok pemberontak itu saudara kita juga jadi kami harus hati-hati dan atur strategi!" bentak Tara.
Sementara itu di balai desa. "Loh, Dr.Cinta mana?" tanya Benny.
Semuanya celingukan dan mereka baru sadar jika Cinta tidak ada. Tadi mereka tidak memperhatikan satu sama lain saking paniknya dan hanya bisa menyelamatkan diri sendiri. Lucy dan Hugo mencari ke seluruh tempat tapi mereka tidak menemukan keberadaan Cinta.
"Cinta ke mana? apa dia ada di pos Tentara?" ucap Lucy khawatir.
Lucy pun segera berlari keluar, tapi beberapa Tentara menahannya. "Dokter mau ke mana? Kapten Reynold memerintahkan supaya kalian tidak boleh ke mana-mana," ucap salah satu Tentara.
"Pak, teman kami gak ada," sahut Lucy panik.
"Siapa?" tanyanya.
"Cinta, Dr.Cinta gak ada," sahut Hugo.
"Apa! kalian sudah cari ke seluruh ruangan?" tanya Tentara itu lagi.
"Sudah Pak, tidak ada sama sekali," sahut Lucy.
"Sebentar, biar saya yang lapor kepada Kapten."
Tentara itu menyalakan walkie-talkienya. "Lapor Kapten! ternyata Dr.Cinta juga menghilang, teman-teman nya sudah mencari dan tidak ada di Balai desa," lapor salah satu anggota.
"Apa! kenapa mereka membawa Cinta juga. Ini tidak bisa dibiarkan, kita harus segera bertindak," geram Kapten Reynold.
"Pasti mereka menginginkan kita melepaskan Jonas, Kapten," seru Dean.
"Itu sudah pasti, kita menyandera Jonas supaya mereka bisa menyerahkan diri dan kembali menjadi warga negara yang baik tapi mereka malah menyandera dua tim medis di sini," geram Kapten Reynold.
Reynold mengepalkan kedua tangannya, dia tidak bisa diam saja kali ini mereka sudah keterlaluan. Reynold mengumpulkan seluruh anggotanya, tidak lupa dia juga melapor kepada pimpinan mengenai masalah ini. Tim Reynold harus bisa menyelamatkan Cinta dan Patricia.