S2 : Guida Diventare Dea

"Kami berasal dari Kekaisaran, namun kami di sini karena ada urusan di Kota Dahe dan... " Tong Dai menceritakan semuanya.

Berasal dari Ibu kota? Dan seorang Jenderal? Dia tidak tahu siapa itu Jendral Tian Ming, namun karena dia seorang Jendral pasti dia memiliki pijakan di Ibu kota kan?

Ekhem, dia tidak bisa bersikap dingin dan mengabaikan mereka. Namun tatapan laki-laki bernama Tian Ming ini sungguh menyilaukan.

[Berhasil Menyelesaikan Tugas, Menerima 1.000 Poin pengalaman]

"Baik, saya sudah cukup tahu. Lain kali berhati-hatilah" Dengan gaya orang besar Chu Wei menasehati. Dia harus segera pergi karena waktu sudah hampir menuju fajar.

"Tunggu Nona, siapa nama anda!! " Teriak Tian Ming.

"Panggil saja... Wei-Wei! "

Tian Ming menatap arah Chu Wei pergi, "Chu Wei" gumam nya. "Namanya yang indah"

Tong Dai melihat Tuan nya yang terlihat sangat aneh, dia berpikir apakah Tuan nya sudah sadar atau belum.

"Tong Dai!! " Seru Tian Ming.

"Ya tuan! " Tong Dai tersentak.

"Cari tahu nama Wei-wei di Kota Sin'an ataupun Kota Dahe ini, jika tidak di temukan maka cari ke setiap sudut kerajaan ini! "

Tong Dai melongo, "b-baik tuan"

Sementara itu Chu Wei baru saja kembali ke penginapan lewat jendela kamar nya, setelah masuk dia langsung menutup jendela. Untung saja pintu nya dia kunci, pikir nya.

"Kembali ke wujud manusia"

Setelah dia kembali ke wujud semulanya dia mulai duduk dan berbaring, menatap layar hologram nya yang menampilkan status dirinya.

[ Nama : Chu Wei

 Umur : 35 Tahun

 Gender : Perempuan

 Status : Setengah Dewi

 Kekuatan : Setara Matrial Arts kelas 13

  Elemen

Api kelas 5

Air kelas 5

Angin kelas 5

Petir Kelas 5

Tumbuhan kelas 8 ]

Memang sesuai dengan nama nya Teknik Kultivasi Surgawi, berkat teknik ini kekuatan nya terus naik. Bahkan kelas elemen nya pun ikut naik, mungkin saat ini dia menjadi salah satu orang terkuat di Kekaisaran ini.

Chu Wei menutup layar hologram nya, masih ada waktu untuk nya merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan mata.

Lima hari berlalu.

Ujian telah selsai sejak dua hari kemarin, pada saat ini para Xiucai menunggu hasil ujian di umumkan. Dan hari ini adalah hari pengumuman, para Xiucai pergi untuk melihat hasil ujian mereka.

Chu Wei tidak terburu-buru, dia hanya duduk di lantai dua untuk menikmati teh nya sekaligus melihat kerumunan jalan yang semakin ramai karena para Xiucai.

Semuanya berdiri di luar gerbang, sangat ramai dan panas. Beberapa saat kemudian beberapa orang keluar, lalu meletakkan pengumuman di dinding.

"Sudah keluar! Sudah keluar! "

"Saudara, lengan ku terjepit, tolong bersabar sedikit! "

Semuanya mencari nama mereka dengan kerumunan yang padat.

"Puji Dewa, akhirnya saya lulus! "

"Saya berada di peringkat 32! Lulus!! "

"Tidakkk!! Saya gagal lagi, ini sudah ketiga kalinya... Saya tidak bisa lagi mengikuti ujian, sekarang saya hanya bisa menjawab Xiucai"

"Yeay! Akhirnya saya menjadi Juren! "

Banyak tawa dan tangis yang terdengar di sana, Chu Wei melihat nya. Tidak ada yang tahu bahwa pikiran nya berpikir sangat dalam melihat takdir kehidupan di depan nya.

[ Ding! Berpikir kritis terhadap takdir kehidupan, mendapatkan 100 Poin pengalaman ]

Chu Wei " !! " Seperti ini juga bisa? Pikirnya.

Dia terdiam, awalnya dia berpikir hanya cukup bertarung melawan kejahatan untuk mendapatkan poin pengalaman, namun ternyata hal seperti ini juga memberikan nya poin pengalaman, dia semakin tidak mengerti dengan jalan menjadi Dewi/Dewa.

"Ibu! Ibu, saya lulus! Saya lulus di tempat pertama!! " Yu Zhi berlari kepadanya dengan semangat.

Chu Wei menangkap nya. "Jangan berlari, lihat dirimu" Chu Wei tersenyum. "Ibu turut senang, anda sudah bekerja keras. Ayo kita rayakan ini dengan teman-teman anda"

"Ya!" Mereka merayakan nya di restoran terbaik pusat kota Sin'an ini. Chu Wei memesan semua yang termahal dan terenak. Di meja itu semuanya bergembira karena kelulusan mereka, mereka akhirnya resmi menjadi Juren.

"Diantara kita, Saudara Gu menjadi kepala kasus ujian dan saudara Yu menjadi nomor tiga. Sisanya masuk peringkat sepuluh dan dua puluhan, hanya saya yang berada di peringkat 47, tapi saya sangat tidak percaya saya bisa lulus dan masuk peringkat 47!! "

"Selama di sini, saya banyak merepotkan Bibi Chu, Bibi Chu banyak membantu saya. Saya mengucapkan banyak terimakasih" Yu Heng membungkuk dengan sopan.

"Benar, Bibi Chu juga sudah banyak membantu saya, saya pasti tidak akan melupakan kebaikan ini. Terimakasih banyak!"

"Saya juga... "

"Terimakasih banyak Bibi Chu! "

"Duduk, duduklah! Kalian terlalu sungkan. Kalian adalah teman-teman Yu Zhi, saya sudah menganggap kalian anak sendiri, ayo makan, jangan banyak terimakasih lagi! "

Mereka merasa terharu, selama ini mereka banyak melihat orang yang jahat kepada mereka karena miskin, selain keluarga yang mendukung mereka ternyata masih ada Bibi Chu yang baik kepada mereka.

Yah, namun satu hal yang kurang mereka sebenarnya tidak tahu jika Bibi Chu adalah Sui An' ren yang terkenal di Kekaisaran ini.

Pagi itu semua Xiucai dan Juren kembali ke desa mereka masing-masing, begitupun dengan Chu Wei dan Yu Zhi, setelah berpisah dengan anak-anak lain mereka segera berangkat dengan kereta.

Karena dia membawa banyak barang bawaan, jadi dia menyewa satu kereta lagi khusus untuk barang bawaan dan Dayang nya. Kereta melaju dengan lancar, namun saat sampai di pertengahan jalan sesuatu terjadi dan membuat kereta harus berhenti.

Chu Wei melihat keluar jendela. "Apa yang terjadi? "

"An' ren, sepertinya ada tiga orang bandit yang menghalangi jalan kita. Anda tenang saja, kami akan menyingkirkan mereka" Chu Jia dan Chu Jiu maju, bertarung melawan mereka.

Trang!

Trang!

Hampir lima menit adu pedang terjadi. "Ini gawat, mereka juga seorang Matrial! Kelas 2 dua orang dan satunya kelas 3! " Mereka tidak bisa menang melawan kelas tiga, karena mereka berdua hanya kelas dua.

"Bu! "

"Tenanglah" Chu Wei melihat situasi dari dalam kereta. Dia tidak bisa membiarkan kedua anak buahnya babak belur, dia melihat sekeliling seharusnya dia bisa menggunakan sesuatu seperti ranting kecil untuk menjadikan nya sebuah panah yang bisa menusuk, namun dia tidak melihat ranting sama sekali.

Blesh!

"Arghhh!! " Chu Jia berteriak kesakitan ketika pedang besi itu menusuk kulit nya, semakin dalam dan dalam.

Chu Wei tidak bisa diam lagi. "Tunggu disini dan jangan keluar!" Dia berlari keluar.

"Bu, itu berbahaya!! " Yu Zhi berteriak.

Chu Wei mencabut tusuk rambut nya dan menggunakan nya untuk bertarung, membantu Chu Jia. Dia menyelimuti tusuk rambut dengan kekuatan angin, sehingga saat pedang beradu dengan tusuk rambut nya, pedang itu akan seketika terpental.