NovelToon NovelToon
Sistem Perlindungan Idol

Sistem Perlindungan Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa Fantasi / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Romansa / Light Novel
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rikazum

Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.

Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.

Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.

Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.

Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.

"Sistem Perlindungan Idol"

Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...


P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?

J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus

P : Alasannya?

J : ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -6-

..."Ya atau Tidak, Jawabannya ada dua. Ya atau Tidak, Pilihannya hanya dua. Ya atau Tidak, Kebenarannya hanya ada satu "...

^^^-R^^^

"F * ck Your M**h*er F***er! memangnya kau siapa, Hah! Apa hak yang kau miliki hingga melarang dan mengatur kami!? Jawab!? Aku benci melihat orang baik yang juga sok bersih seperti kau sekarang, rasanya membuatku ingin muntah" Player Alucard dari tim lawan menghina Reza habis-habisan.

Dan setelah semua itu. Eudora dari lini tengah tim lawan mencibir dengan dingin. "Argus, sepertinya kau berani sekali yah, Bahkan nama akunmu saja terlalu halu, sepertinya kalian memang sekumpulan bocah newbie. Biarkan kami memperlihatkan kemampuan kami pada kalian, Terutama kau, Argus, aku akan membuatmu menderita seperti anjing dalam waktu singkat. Mungkin kau harus mengubah nickname milikmu juga. Ubah saja nickname God of anime milikmu menjadi God of Dogs.

"Ha ha… . God of Dogs, nickname yang bagus!" the Jungle Heart Irithel dan tank yang mengcovernya dari belakang, Tigreal Warrior of Dawn, yang keduanya berada di jalur terbawah, Gold line masih di daerah tim lawan. Mereka berdua juga mengirim pesan kotor yang mengejek mereka.

Aikalin tidak tahu lagi harus memberikan reaksi seperti apa, ia dibuat frustrasi melihat temannya di di olok-olok oleh orang lain yang bahkan ia tidak tahu bentuknya itu seperti apa. Aikalin marah dan mengetik balasan, "Apakah kalian semua cuman sekumpulan cewek? Berhentilah bergosip seperti ibu-ibu dan ayo buktikan kemampuan permainanmu, dan bukan kemampuan untuk beromong kosong. Atau mungkin...apa kalian memang sedang troll dan memancing kami untuk menghanyutkan kalian didalam kekalahan?"

Minotaur dari tim lawan yang tidak berbicara sama sekali tiba-tiba angkat bicara. "Troll apa itu? Memangnya kami perlu bersungguh-sunggu dalam melawan kalian? Bahkan 10% kemampuan kami sudah cukup untuk mengalahkan kalian semua."

Penghinaan dan keyakinan tertinggi mengalir dari tiga kalimat sederhana itu. Benar-benar terdengar arogan dan diskriminasi. "Aku ingin mengingatkan kalian lagi, aku sudah winstreak sepuluh kali berturut-turut Dan aku ingin secepatnya meraih Rank mytich. Jadi bisakah kalian menekan tombol surend saja? Itu lebih baik dari pada melakukan pertandingan yang tidak berguna seperti ini" Sambungnya lagi dengan intonasi yang sombong.

Aikalin dan Hilmi yang tidak sabaran akhirnya bersiap untuk membalas, Namun Reza juga angkat bicara untuk menghentikan mereka, “Berbicara lebih panjang hanya membuatmu capek dan itu yang diinginkan mereka. Semakin kau capek, semakin cepat juga mereka menghancurkan formasi kita. Tidak ada gunanya mengatakan lebih banyak. Lakukan saja yang terbaik dalam game! ”

“Ahh...baiklah baiklah..." Aikalin mengangguk dan lalu menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran buruk sebelumnya dan menjernihkan kepalanya kembali.

Disela-sela pertandingan, Hilmi menoleh dan berkata, “ Minotaur dari tim lawan sangat kuat. aku tadi memeriksa rekor pertempurannya menggunakan akun ml yang ada di hp ku. Dia ternyata beneran MVP (Most Valuable Player) dalam sepuluh pertandingan terakhirnya. Dengan kata lain dia Winstreak berturut-turut tanpa sekalipun kalah. Aku curiga dia pasti telah membayar seseorang untuk bermain atas namanya untuk naik level atau meningkatkan emblem, atau juga mungkin untuk menaikkan Rank-nya. Aku benar-benar yakin, dia pasti menyewa penjoki untuk menaikkan Ranknya.”

Reza hanya tersenyum dan tidak berbicara lagi, Hingga beberapa saat kemudian, disaat ruangan menjadi hening dan damai, kilatan cahaya dingin melintas di matanya yang tenang.

"5 detik untuk musuh memasuki arena pertempuran, hajar mereka!!"

"Seluruh prajurit dikerahkan"

Suara komputerisasi, sintetis perempuan dari game Mobile legends melayang keluar. Announcer itu memiliki suara yang bermartabat, tenang, dan juga kalem. Minion penyerang di kedua sisi mulai muncul dari Turet mereka. Mereka bergegas menuju penghubung tim lain seperti regu bunuh diri.

"Aku akan mengambil buff merah. Nona Nikailah, Nona Ayaka, tolong bantu aku bertarung!" Hilmi yang sedang bertarung mengirim sinyal bantuan di peta, mengisyaratkan Saito Nikaila dan Ayaka Tachibana, yang berada di jalur paling bawah, untuk membantunya melawan Buff merah.

Tidak ada seorangpun menanggapi permintaannya dan hanya Ayaka saja yang membantunya, itu juga dengan hanya mengeluarkan skill satunya kearah monster itu dan lalu pergi meninggalkannya untuk mengcover saito Nikailah.

"Nona Nikailah...tolong bantulah aku" pintanya.

Tapi dia hanya menerima tanggapan dingin dari Saito Nikailah. "Apa kau itu benar-benar laki-laki? Kalau begitu lawanlah sendiri"

"Haha… Aku suka temperamen Nona Nikailah

"Haha... Aku suka juga dengan temperamennya, tapi tindakan Nona Ayaka Yang hanya melayangkan satu serangan itu juga sangat imut!

"Aku setuju!"

"Nona Nikailahnnn Nona Ayaka ku tersayang, nikah yuk... Muah, I love you all...." ucap penonton yang lain, namun yang mengucapkannya itu juga memiliki intisari yang sama juga dengan mereka berdua.

"Nona Ayaka...Nona Nikailah...berikan pelajaran pada mereka, biarkan mereka tahu seberapa hebatnya seorang Idol Gamer yang pernah berada di top satu dan top dua lokal!"

***

penonton live streaming Nikailah meningkat secara eksponensial, dan banyak penggemar memberinya hadiah. dan hadiahnya tidak sedikit, bahkan bila dikumpulkan bisa menghasilkan pendapatan 70, 80, bahkan hingga menyentuh angka 100 dollar.

“Wah wah...Popularitas Ratu Nikaila kita sangat luar biasa sekali yah. Apa kau masih membutuhkan bantuanku untuk menemani live sreamingmu? Aku mulai bosan dan capek bermain seperti ini terus menerus." ucap Ayaka sembari merenggangkan satu tangannya kesamping.

Saito Nikailah berkata dengan kesal, “Aku tidak pernah meminta bantuanmu untuk menemaniku melakukan live streaming, aku hanya mengajakmu karena kaulah satu satunya member group yang sangat malas dan lebih sering tidur. Seorang idol Professional tidak boleh seperti itu"

"Kenapa cuman aku, bukannya dia juga melakukan hal yang sama?" Ucap Ayaka dengan ujung matanya yang menunjuk kearah Saijo Narumi yang sedang terduduk dan tertidur di atas bangku meja belajarnya".

" Dia itu pengecualian...! Kau itu jauh lebih malas, karena itulah mengapa aku mengajakmu buat ikut denganku"

“Alasan yang bagus, aku bahkan jadi ingat ketika kau pertamakali minta ditemani melakukan live streamingmu bahkan pipimu berubah menjadi berwarna merah merona semerah buah tomat" Goda Ayaka dengan sedikit tawa kecil terlihat dilapisan mulutnya.

"Haah...Sudah lah, itu sudah jadi masa lalu, kenapa kau masih terus saja membahasnya, hah....!" Saito Nikailah melepas headphone-nya dan mengeluh, kedua pipinya telihat seperti telah diwarna dengan merah pudar.

Ayaka Tachibana tersenyum puas melihat wajah ratu galak yang memerah, lalu dia mengganti topik pembicaraan, “Baiklah baiklah..., mari kita main game dengan serius. Lima pemain di tim lain begitu sombong. Kau perlu mengajari mereka pelajaran yang keras atau tidak popularitasmu akan menurun loh. ”

Saito Nikailah memutar bola matanya ke arahnya dan memakai headphone. Dia berkonsentrasi untuk mengendalikan hero yang dipakainya saat dia melanjutkan dengan memukul dan menyodok Irithel yang menjadi lawannya untuk mundur dari minionnya.

"Darah pertama!"

Pada saat ini, suara wanita sintetis dari game tersebut terdengar lagi, menunjukkan bahwa seseorang telah kalah dan mati untuk yang pertama kali.

Ketika Saito Nikailah melihat, orang yang dibunuh pertama kali tidak lain dan tidak bukan adalah Si Aikalin, orang yang memainkan role mage di Mid Lane. Dia segera mengeluarkan banyak tanda tanya dan menjadi sangat heran ' Kenapa dia bodoh sekali sampai bisa mati hanya dalam semenit? '.

Aikalin menjawab dengan ekspresi pahit, "Maaf!"

“Sepertinya turet yang ada di Mid Lane telah hancur. Jika Eudora datang ke gold line tempat kita berada, kita pasti akan kerepotan melawan tiga orang”kata Ayaka, ia mencoba memahami situasinya dan mencari tahu jalan keluarnya.

“Dari awal kita bermain hingga saat ini, aku sudah tahu kalau kesempatan untuk melawan balik ataupun menang hanya ada pada kita saja, tiga orang yang berada di Lane berbeda itu tidak bisa diandalkan. Saito Nikailah mendengus.

“Hahaha...Itu benar . ”

Ayaka lalu merubah sorot matanya menjadi lebih serius dan membantu Nikaila menyerang Irithel yang dilindung oleh Tigreal yang mempunyai pertahan perisai yang sangat kuat.

Kerja sama tim mereka berdua sangat hebat. Sedikit demi sedikit, Irithel dan Tank yang membantunya, Tigreal, yang menjadi pelindung di tim lawan, kehilangan hampir separuh HP mereka, terutama Marksman mereka, Irithel, yang terpaksa untuk mengaktifkan Regen dan juga Flicker.

Saat mereka hampir membunuh Irithel musuh dengan Satu tembakan dari Saito Nikaila, suara sintetis wanita terdengar lagi; Salah satu anggota tim telah terbunuh

Orang yang terbunuh masih tetap seorang yang mendiami mid lane sebelumnya, dia adalah Aikalin.

Dengan perasaan kesal Nikailah mengirim pesan yang menanyakan, “Aikalin, ada apa denganmu!? apa yang kamu lakukan? Bisa main, tidak!?” Di balik kata-katanya ada nada penuh menyalahkan.

Pada saat ini, para penggemar Ayaka dan Nikaila berbondong-bondong mengecam layarnya, atau tepatnya hero yang mati di dalam layar itu, Luo Yi.

"Apakah Player Luo Yi ini masih sangat pemula? Dia dibunuh oleh lawan dua kali bahkan dalam waktu kurang dari tiga menit, dan lawan bahkan tidak mendapatkan bantuan dari rekan satu timnya, Tidak Mengaktifkan Regen maupun Recall, hanya sekedar diam saja sambil menghabisi para minion yang menyerang minionnya"

"Benar-benar tidak berguna. Nona Nikaila seharusnya tidak melakukan hal yang tidak berguna seperti 'Collab' lain kali itu cuman memberikan kesa buruk saja pada permainannya"

"Iya. Orang itu adalah yang terburuk dari yang terburuk, hanya cocok untuk game kelas bawah. Mending suruh main pou saja orang yang memainkan Luo Yi itu.

Gadis-gadis dari 2-C juga dengan tergesa-gesa meminta Aikalin untuk bermain lebih stabil dan memperkuat dirinya sebelum pergi berhadapan dengan musuh.

Aikalin benar-benar merasa sangat malu. Dia dengan suara lemah menjelaskan kepada Hilmi yang berada disamping tempat duduknya, “Aku bisa saja sevenarnya membunuh Eudora sendirian. Aku hanya kekurangan sedikit darah saja karena harus menahan minion-minion itu. Selain itu Eudora datang menyergapku yang membuatku tidak bisa menghindari serangannya.”

“Aku bisa memakluminya, perbedaan selisih darah memang bisa mempengaruhi pertarungan, jadi tetaplah tenang . Kalau gaya bermain yang dipakai Eudora adalah menyergap, maka sehebat apapun kau, selama darahmu menipis maka kau akan kalah, ”Hilmi mencoba memahaminya dan memberi beberapa saran dan mengingatkannya akan bahaya musuh.

“Baik . Kali ini, aku akan memperkuat diriku dengan mantap dulu! ” Aikalin berucap dan mengangguk dengan sungguh-sungguh setelah mendengarkan dan menyimak baik-baik saran dari Hilmi. Aikalin bertekad akan berhenti bertarung dengan gaya sok berani dengan Eudora di tim lawan lagi.

Tidak lama berselang, Eudora mengirim pesan. Hanya ada satu kata "Sampah"

Jungler mereka, Alucard, tidak lupa membakar kayu yang telah ditumpahi oleh cairan bensin itu. "Buat kau yang sesang memainkan hero Luo Yi, aku boleh bertanya sesuatu? apakah keluargamu tahu jika ada sampah dirumah mereka?

“ Sialan!!!” Aikalin sangat marah, dia mengertakkan gigi dan hampir menjadi gila setelah diejek seperti itu oleh orang yang tidak dikenalnya.

“Abaikan mereka; mereka hanya modal bacon dan bermain curang saja. Mari kita tunjukkan pada mereka Bagaimana jadinya jika kita mulai menjadi serius, ”kata Hilmi meredakan amaran Aikalin.

Aikalin yang tidak mau membuat lebih banyak masalah lagi juga cukup pengertian, ia menahan amarah dalam dadanya dan terus bermain di dalam diam.

"Musuh telah dibunuh oleh anggota tim!"

Suara wanita sintetis yang terkomputerisasi tiba-tiba terdengar. Avatar muncul di sebelah kanan; Argus, malaikat kegelapan yang membunuh hero Minotaur,

"Eh, Apa barusan itu, aku tidak menyangka kalau kau memiliki keterampilan yang luar biasa!"

Aikalin dan Hilmi menatap Reza dengan tatapan kosong Dan mulut yang terbuka lebar. Yang mengejutkan mereka, bahkan benar-benar mengejutkan mereka, adalah bahwa dia memiliki lebih dari dua 1000 coin yang tersisa setelah membeli banyak item dan juga sendirian membunuh lawannya di exp line. Bahkan yang dia bunuh bukanlah lawan biasa, melainkan seorang player Minotaur, dari tingkat Mytichal honor. "Player Minotaur pasti membayar orang lain untuk menjoki akunnya, buktinya ia dibunuh dengan mudah oleh Argus yang dipakai Reza, Haha...lucu sekali"!

Saat ini Reza sedang Menggunakan atribut Bloodlust Axe – Bloodlust Axe memberikan atribut fisik, pengurangan cooldown, dan spell vamp. Item ini juga memiliki skill unik yang memberikan tambahan HP. Ketika Minotaur dari tim lawan bangkit kembali ke medan perang, darah yang dimiliki Argus yang dipakai oleh Reza bisa pulih kembali dari yang sebelumnya sekarat berubah menjadi meningkat hingga di atas garis aman. Sekarang dia bisa bertahan di medan perang dan bertarung imbang melawan Minotaur.

“Bro Rez, hati-hati. Ada yang datang dari dalam semak semak....dia adalah Alucard, dia datang untuk menyergapmu! ” Hilmi tiba-tiba bertwriak dan berseru.

Benar saja, Alucar mengaktifkan Skill satunya dan Pedang miliknya berputar sambil bersiap untuk membunuh Malaikat kegelapan, yang memiliki darah lebih sedikit imbas pertarungannya dengan Minotaur sebelumnya. Alucard bahkan baru saja menghabisi buff merah. Meskipun Reza baru saja membunuh fighter mereka sebelumnya, Minotaur., tanpa perlindungan dari minion di sisi malaikat kegelapan, kemungkinan Alucard untuk membunuh Argus bisa dipastikan hampir mendekati 100%.

Saito Nikaila juga mengeluarkan dua sinyal peringatan keras, yang memberitahukan bahwa Reza harus segera kembali ke area turet agar tetap aman dari jangkauan para musuh yang mengincarnya karena darahnya telah menurun pasca bertarung.

Reza hanya tersenyum dan menekan tombol Regen yang bisa menambah darahnya. Saat kesehatannya pulih, dia menggunakan skill 1 untuk mundur ke turret dengan cepat. Gerakan ini adalah keterampilan perpindahan yang dapat meningkatkan jarak dengan segera dengan cara melempar rantai ketempat manapun yang diinginkan dan kemudian dirinya akan ditarik secara otomatis ketempat rantainya.

"Anak bodoh. Kau menggunakan skill 1 untuk mencoba lari dariku. Apa kau berpikir kau akan selamat hanya karena jarakmu lebih dekat dengan turet? Lucu sekali" Alucard mencibir.

Serangan mendadak dari skill 3 Alucard mendekati Argus dari dalam semak-semak dengan gerakan yang benar-benar kuat. Darah yang dimiliki Reza juga telah turun hingga seratus poin lebih. Alucard kemudian menggunakan serangan gabungan dengan mengeluarkan semua skill yang dia punya dengan atribut tambahan dari buff merah, dia berpikir akan mampu mengalahkan Argus, sang malaikat kegelapan yang dikendalikan Reza.

Pada saat ini, Argus yang berada didalam Turet juga memggunakan skill andalannya yaitu skill 3, dengan skill ini ia bisa menjadi abadi untuk sementara waktu, Reza lalu mendekati Alucard dan menebas Alucard dengan pedangnya yang dimilikinya. Dalam keadaan Prima yang tidak tersentuh, serangan itu menyebabkan serangan kritis dan kekalahan mutlak. Darah yang dimiliki oleh Alucard dengan cepatnya langsung turun menjadi setengah.

Setelah serangan itu dilakukan, Reza dengan sigap segera mengendalikan Argus untuk mundur kebelakang turet guna meningkatkan jarak dari Alucard yang mengincarnya sebelumnya. Karena jarak yang tidak mencukupi, serangan apapun yang dilayangkan Alucard musuh, tidak akan mampu untuk menghentikan langkahnya. Dia hanya bisa tetap dekat dengan mendekati turet yang ada didepan Posisi Argus dan memperpendek jarak di antara mereka.

Argus sang malaikat kegelapan berhasil mengcounter serangan dari Alucard dengan serangan yang lebih kuat lagi. apalagi, pangkatnya satu tingkat lebih tinggi daripada Alucard yang mencoba membunuhnya sebelumnya. Karena levelnya yang tinggi dan kecepatan serangannya secara alami lebih cepat dari Alucard. Pada saat Alucard telah memperpendek jarak dan bisa segera melakukan serangan balik dengan menggunakan skill duanya, Argus yang sebelumnya mundurpun pun akhirnya telah berbalik lagi untuk memberikan serangan. Seperti sebelumnya, itu adalah serangan melumpuhkan saja dan tidak terlalu kuat hingga mengakibatkan kritis Karena Reza tidak ingin mengambil resiko akan di sergap pemain lain yang sedang bersembunyi disemak-semak. Jumlah darah Alucard turun menjadi delapan atau sembilan puluh poin dalam sekejap, keadaan Healthy Point yang sangat rendah.

"F * ck!"

Melihat gelombang minion yang agresif mengalir dari belakang turret, Alucard pun lebih memilih mundur. Jika tidak, bahkan satu minion saja akan membunuhnya dan juga akan menyerangnya sampai dia mati. Selain itu dia yakin kalau dia pasti akan ditertawakan oleh teman-temah jika mati hanya kerena serangan para monster kecil itu.

Tapi saat dia pergi meninggalkan wilayah musuhnya, Argus sang malaikat kegelapan yang dikendalikan Reza juga diam-diam mengikutinya dari belakang. Kemudian, pedang lebarnya jatuh tanpa ampun Ketika Alucard akan masuk kedalam turetnya. Alucard menjerit putus asa dan mati. Suara wanita terdengar dari game ini, di antarmuka, terdengar serius dan emosional,

"Musuh terbunuh!"

1
Kholik Moh
Janda sebelah rumah gak tuh 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!