NovelToon NovelToon
Mertua Limited Edition

Mertua Limited Edition

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Selingkuh / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Pelakor jahat
Popularitas:24.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Pernahkah kalian melihat Mertua dan Menantu bersitegang??
Itu hal biasa, Banyaknya Mertua yang hanya bisa menindas menantu dan tidak Suka kepada menantunya, berbeda dengan mertua dari Almira, Rahayu dan Sintia. Dan Rafa

Mertua yang memperlakukan anak menantunya seperti anak sendiri bahkan sangat menyayangi ketiganya. Mertua yang sangat jarang ditemui karena sangat langkah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Shofiyah menatap Ramlah dengan tajam, dia bukan tidak tahu kisah masa lalu Ayu yang kelam saat ditinggal oleh ibunya pergi bersama selingkuhannya karena ayah Ayu saat itu hidup miskin. Sekarang setelah mereka memiliki segalanya dan Ayah Ayu meninggal, dia datang menuntut bakti Ayu sebagai anak.

"Semuanya sudah berlalu, toh biar bagaimanapun saya adalah ibunya Ayu, kau tidak berhak mengusir ku". Ucapnya dengan sombong.

Shofiyah menyeringai sinis melihat kelakuan sang besan yang tidak tahu malu itu, bahkan seakan tidak punya harga diri.

"Hahaha, tapi sayangnya kamu dengar sendiri, Ayu tadi tidak mengusir ku, jadi orang itu tahu diri dikit lah, apa perlu ku panggil kan dokter THT untuk mengurus telinga kalian yang budek itu". Ucap Shofiyah melangkah mendekati Ayu dan menatapnya khawatir.

"Kamu dengar sendiri Ayu, inilah ibu mertua yang selalu kau banggakan, kau tidak dengar dia menghina ibumu sendiri, kamu mau jadi anak durhaka??". Hardiknya dengan keras bahkan membentak Ayu.

"Jangan pernah meninggikan suaramu apalagi membentak putriku Ramlah, kau harusnya sadar akan kelakuanmu yang meninggalkan anak dan suamimu hanya untuk mengejar nafsu egois mu, kau pikir Ayu ini batu tak memiliki perasaan, kau sudah membuangnya bersama ayahnya jadi jangan sok menggurui aku". Ucap Shofiyah melotot tajam kepada Ramlah.

"Pergilah bu, aku tidak mau berurusan dengan kalian, sejak tadi aku sudah menyuruh kalian pergi dari sini, aku tak bisa dan tak punya tenaga untuk ribut sama ibu, kepala ku pusing". Ringis Ayu kesakitan.

"Kita kerumah sakit saja yah nak, kasihan kamu". Ucap Shofiyah mengelus kepala Ayu dengan sayang sambil memijitnya pelan.

"Kepalaku pusing bunda, aku juga mual". Rengek Ayu dengan manja.

Melihat interaksi Ayu dan Shofiyah, Ramlah merasakan sedikit getaran aneh dalam hatinya, dia seperti tercubit dan tersentil atas sikap yang tidak pernah Ayu tunjukkan padanya.

"Iya nak, begitu memang efeknya, sabar yah". Ucap Shofiyah memeluk Ayu yang merengek manja seperti ini.

"Tante liat sendiri??, bisa dengar sendiri kan, bagaimana Ayu sangat manja kepada ibundaku, apakah Ayu pernah menunjukkan sikap seperti itu pada tante, tidak kan??, harusnya tante paham kenapa Ayu lebih memilih keluarga kami dibandingkan Tante yang notabennya orangtua". Shifa menatap sinis pada ibu Ayu itu

"Yang dikatakan adikku benar tante, seorang anak akan mencintai kita tergantung bagaimana kita memperlakukan mereka, jadi harusnya tante intropeksi diri, kenapa bisa Ayu hanya memberikan tatapan datar dan dingin kepada Tante sedangkan bundaku tidak". Kini Almira bersuara mendukung sang adik

"Ala, kalian hanya bermuka dua karena hanya didepan Ayu kalian baik, buktinya Aiman berselingkuh sampai menikah lagi dan akan punya anak, kalian diam saja, itu kah kalian bilang tulus". Dia menatap Tajam ketiga saudara Aiman dengan penuh Amarah.

"Tante, tante, tante ini betul-betul aneh, Ayu itu bukan anak kecil yang tidak tahu mana yang tulus dan tidak, mana yang benar dan yang tidak, masalah Aiman, tante tidak usah sok tahu, toh kenyataannya tidak seperti itu". Sufyan menggelengkan kepalanya tersenyum mengejek.

"Ibu Tidak mau tahu Ayu, kamu usir mereka semua, mulai hari ini ibu akan temani kamu dan mengurus mu disini". Ucap Bu Ramlah dengan memaksa.

"Maaf bu, sudah ada ibu mertuaku yang tinggal disini, aku tidak membutuhkan ibu seperti dulu, ibu bukannya pernah bilang, ibu tidak mau mempunyai anak seperti Ayu yang lahir dari benih orang miskin dan melarat, nanti hidup ibu akan susah karena merawat ku, jadi maaf aku tidak mau, ibu bisa pergi". Ayu membuang pandangannya kemudian memeluk Shofiyah semakin dalam.

"Dasar anak kurang ajar, aku ini ibumu, kau tidak bisa membuang ibu seperti ini dan malah menyayangi orang yang bukan darahmu". Bu Ramlah mendekati Ayu dengan wajah garang.

Dia tidak terima diperlakukan seperti ini oleh anak yang dia lahirkan, baginya Ayu harus berbakti padanya karena dia adalah ibunya.

"Maaf bu, pergilah kumohon, aku tidak membutuhkan ibu, pergilah". Ucap Ayu dengan lirih, kepalanya berdenyut hebat.

"Pergilah tante, kalau tante tidak mau bergerak, kami akan menyeret paksa tante keluar dari rumah ini sekarang juga". Sufyan menatap tajam keluarga Ayu yang bebal dan tidak tahu diri.

"Diam kalian, kalian itu semua hanya pura-pura melindungi Ayu karena harta Ayu, kalian yang harus pergi dari sini". Teriaknya dengan penuh amarah, bahkan urat-urat dilehernya semakin menyembul.

"Aku tidak membutuhkanmu bu, kaulah yang membuang aku dan ayah sejak aku kecil, membuatku sangat membencimu, kau hanya memikirkan dirimu manusia egois, hanya karena tidak tahan susah kau meninggalkan kami seperti sampah". Teriak Ayu dengan amarah.

Sejak tadi dia berusaha menahan diri karena kepalanya berdenyut hebat. Tapi melihat kelakuan ibunya yang meneriaki dan menghina keluarga yang begitu menyayanginya, dia tidak terima.

"Kau meneriaki ibu dan membela mereka Ayu, kau tidak takut jadi anak durhaka?? Tanyanya dengan terkejut.

Dia tidak menyangka jika Ayu akan meneriaki dirinya seperti ini di hadapan orang yang dia benci karena melindungi Ayu.

"Jangan selalu Play victim bu, selama ini aku berusaha menghormati ibu, tapi ibu kira aku tidak tahu, saat ibu ada di rumah ku, ibu mengambil barang yang tidak sedikit hanya untuk menyenangkan anak-anak ibu yang baru, apa tidak ada kah sedikit ibah dan sayangmu padaku, kenapa kau selalu lakukan ini padaku??". Teriak Ayu dengan histeris.

"Aku anak ibu yang ibu buang, aku anak ibu yang hidup menderita setelah semuanya, aku anak ibu yang tidak pernah ibu beri kasih sayang, bukan aku yang durhaka tapi ibu orangtua yang tidak punya hati". Ayu semakin berteriak menunjuk sang ibu meluapkan segala emosi yang selama ini dia pendam.

"Sufyan, Rafa, seret paksa mereka keluar dari sini nak, kasihan Ayu". Perintah Shofiyah kepada anak dan menantu lelakinya itu.

"Andai bisa ditukar, aku tak mau lahir dari ibu seperti mu". Ayu menangis dengan tubuh bergetar hebat.

Shofiyah memeluk sang menantu kemudian meneteskan air matanya, dia tahu semua menantunya merasakan hal yang sama satu sama lain.

Ayu, Almira, Sintia dan Rafa memiliki penderitaan dari keluarga yang sama bebannya, Mereka selalu dituntut dengan materi dan di Cap durhaka jika tidak membantu, padahal mereka diperlakukan tidak adil oleh keluarga dan orangtua mereka. Memiliki orangtua tapi seperti Yatim piatu.

"Ayo kak, kita usir mereka, mereka semua keterlaluan, kasihan Ayu dia sedang hamil". Ucap Rafa segera bergerak memegang dan menarik paksa ibu dan kedua adik tiri Ayu.

"Lepasin aku anak miskin, lepasin". Teriak Ramlah tidak terima, dia memberontak tapi tidak bisa lepas dari cekalan kuat dari Rafa.

"Aku tidak akan tinggal diam, kalian harus membayar penghinaan ini". Teriaknya meronta-ronta.

1
Sunaryati
Astaga masa anak sama orang tua kok begitu, dulu didikan orangtuanya itu gimana kok jadi begitu
Sunaryati
Syukurlah bila sudah sadar Bu Romlah, tapi kenapa masih sehat kok hidupnya minta ditopang anak? Jika telah sadar jangan terlalu mengandalkan Ayu kebutuhan hidupmu, Bu Romlah. Punyalah malu, ya. Masa dulu dibuang sekarang dijadikan ladang uang.
Riana Utami
bagus lah kalo safar ibunya ayu
Sunaryati
Apa yang kau tabur itu akan kau tuai, Bu Romlah. Kau dulu meninggi suami dan anakmu karena miskin. Jangan sampai kau mengalaminya.
Sunaryati
Nah gitu Ayu, terus beri Aiman agar otak bodohnya cair, dan ingat akan semua kesalahan dan dosanya. Lelaki dan suami tak punya malu
Sunaryati
Lanjuut nah gitu, Aiman diberi pelajaran da sesekali diberi sindiran untuk mengingatkan pengkhianatannya. Serta buat kerepotan untuk menuruti ngidammu Ayu.
Sunaryati
Keren semoga aku srnentst jadi mertua idaman
Sunaryati
Kamu memang berhati emas Ayu, sudah disakiti begitu dalam masih mudah memaafkan
Sunaryati
Sungguh besar hatimu Ayu, jika aku jadi kamu tak biarin saja, toh itu penyakit yang dibuat sendiri oleh Aiman.
Bunda Ochie
syukurlah keluarga aiman masih punya hati nurani begitu juga ayu..tp aiman hrs diberi pelajaran dulu
Sunaryati
Masa Allah mulia sekali hatimu Ayu, tapi jika nanti Aiman telah siuman jangan langsung dimaafkan, selingkuh itu penyakit, apalagi sampai beli rumah dan rela meninggalkan keluarga demi selingkuhan, itu sudah parah dan jika sembuh bisa kambuh lagi.
Sunaryati
Firasat seorang ibu yang tulus menyayangi anak- anaknya tak salah apalagi Aiman sempat meyebut ibunya. Bagaimana Aiman kamu masih bisa angkuh dan sombong, itulah jika tak mendengarkan peringatan ibumu
Sunaryati
Lanjuut Thoor, makin seru ceritanya
Ummu Umar: jangan lupa bintang 5 nya yah😃😃
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana Aiman Aira tidak mencintaimu, tapi hanya butuh uangmu
Sunaryati
Mudah- mudah fi tempat mertuamu kamu, dan menjalani kehamilan perasaanmu nyaman. Tidak usah memikirkan suami dajal, biarkan karma datang sendiri.
Sunaryati
Ada ya orang tua seperti itu
Gabut: begitulah
Ummu Umar: banyak
total 2 replies
Bunda Ochie
lanjut kak...
Sunaryati
Ayu kau pasti karena dukungan dan perlindungan dari mertua dan saudara iparmu. Bu Sofiah sebaiknya laporkan ayah dan ibu tiri Ayu, ibu kan punya banyak bukti kejahatan mereka , agar Ayu menjalani kehamilannya dengan tenang dan tentram, toh Aiman sudah hidup dengan pilihannya Aira, mungkin sudah tsk ingat Ayu, jadi tak akan mengganggu Ayu. Kecuali jika kebusukan Aira terbongkar.
Sunaryati
Nah itu solusi yang tepat, jangan biarkan Aiman tahu kehamilan Ayu, dan segera terbongkar siapa ayah anak yang dikandung Aira, dengan Aiman memergoki dan diam- diam mendengarkan percakapan Aira dengan lelaki yang menghamilinya. Maka segera Kubilai 5 bintang⭐, Kutunggu momen itu.
Anto D Cotto
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!