Sang Putri Mahkota Whan

"Titipan Murid anda membuat saya sakit kepala" gumam

Wui whan pun melihat sang guru yang sedang mencoba Pil tingkat tinggi itu dia ingin melihat reaksi apa yang akan gurunya rasakan itu berhasil atau pun kegagalan

"Kenapa belum ada reaksi nya guru? apa pil yang kita buat berhasil guru" Tanya Wui whan

Guru nya pun menunggu apa yang dirasakan tubuhnya itu QI yang mengalir menuju datian milik nya

Guru Agung pun langsung merasakan sesuatu pada tubuh nya dia pun langsung berjalan menuju tempat duduk dan bermeditasi disana tanpa menjawab pertanyaan sang murid

"Lah.... aku ditinggal begitu saja? malang sekali nasib mu Wui whan, dicampakan saat sudah berhasil. is-is guru yang tak memprikemanusiaan kalau kata Kakak Wha itu" Gumam Wui whan

Dan akhir nya Wui Whan pun keluar dari ruangan tersebut dia yakin gurunya akan selesai bermeditasi beberapa hari lagi

"Baiklah untuk beberapa hari ini aku akan mempersiapkan bertani, tapi Guru memilliki istri tidak ya? bagaimana nanti istrinya menangis saat guru tak kembali beberapa hari ini. haisss punya guru kok demen banget bikin repot murid" Gumam Wui Whan

Dia pun pergi langsung ke kediaman Sang guru untuk memberitahu keluarga Sang Guru bahwa Sang Guru sedang bermeditasi

"Ngga apa-apa Wui'er, itung-itung berkenalan dengan istri sang guru. siapa tau dia bisa kamu ajak berjanda, eh bercanda ini mulut suka nakal" ucap Wui Whan sambil menggoyangkan kepalanya

Saat sampai halaman kediaman gurunya Wui Whan pun menyapa penjaga gerbang kediaman gurunya itu

"Selamat sore paman aku murid kesayangan guru Agung, apa aku boleh bertemu dengan istri atau keluarga guru ku? aku mau menyampaikan sesuatu pada mereka" ucap Wui whan

"Selamat sore juga Nona, silahkan masuk... ayo saya antar Nona bertemu dengan keluarga Tetua" ucap penjaga

"Eh... ngapain saya ketemu tetua? saya hanya ingin bertemu keluarga atau istri guruku" Ucap Wui Whan

"Gini Nona Tetua adalah ayah dari guru agung, mungkin sore ini Istri guru Agung sedang ikut kumpul dengan keluarga besar. karena tiap sore pasti akan berkumpul" jawab Penjaga gerbang

Wui whan pun mengangguk mendengar jawaban dari penjaga itu dan dia pun akhir nya mengikuti penjaga itu ke belakang taman kediaman keluarga guru agung

"Salam tetua hamba mengantarkan Murid dari Guru Agung, nona ini ingin menyampaikan sesuatu pada tetua dan keluarga" ucap penjaga saat sampai di gazebo kediaman guru Agung

Wui Whan pun maju dan menyapa tetua dan keluarga semua bisa melihat cara Wui Whan begitu anggun dan elegan

"Salam Hormat pada Tetua dan keluarg, Hamba Wui Whan memberi hormat pada tetua dan keluarga" ucap Wui Whan

Semua yang mendengar nama Wui Whan pun segera berdiri dan mereka segera memberi Hormat mereka pikir Wui Whan itu bukan calon Permaisuri Kaisar alam semesta

"Salam Permaisuri, tolong jangan membungkuk seperti itu... bagaimana nanti Yang Mulia Kaisar alam semesta tak terima karna kami bersikap tak sopan pada anda Permaisuri" ucap Tetua

Penjaga yang mendengar bila yang mengikutinya di belakang itu. adalah Permaisuri alam semesta pun langsung menjatuhkan diri dan bersujud dia merasa diri nya tak sopan pada Wui Whan yang berjalan dibelakang nya itu

"Ampuni Hamba Yang Mulia... Hamba buta tak bisa melihat Langit di depan hamba" Ucap Penjaga

Wui Whan pun mengaruk kepala yang tidak gatal dia bingung kenapa mereka tau bila dia sudah di jodohkan dengan kaisar Alam semesta

"Hais... bangun lah jangan pernah bersujud, aku tidak suka apa lagi kalian lebih tua dariku ayo bangun... nanti kalian sakit Pinggang dan aku yang akan di omeli sama Guruku" ucap Wui Whan

Semua orang pun segera bangun karena tak ingin membuat Wui Whan tidak enak hati

"Dan untuk paman aku ini Manusia, bukan langit aku juga manusia biasa" ucap Wui Whan

Semua pun menatap kagum pada Wui Whan dia masih muda tapi bertutur kata, HM mereka tidak tau aja mulut Putri Wui Whan itu seperti apa bahkan dia membuat guru Agung sakit kepala

" Terima kasih banyak Yang Mulia" Jawab semua orang

"Ck belum jadi Permaisuri, sudah di

BERSAMBUNG