NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer

My Annoying Lecturer

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Dosen / Tamat
Popularitas:12.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Juliahsn

"Kamu manggil dosen kamu abang?!"

"Iya, gimana dong. Gak sengaja."

"Mampus Elvia, kuliah kamu kayaknya gak bakal tenang." Emang salah curhat sama Devi, bukannya bantuin cari solusi malah diketawain.

---

"Nanti saya telat, Pak. Saya gak mau dimarahin sama dosen saya. Dosen saya galak."

"Dosen kamu itu saya, Elvia."

"Ntar boss saya marahin saya lagi. Boss saya juga galak!"

"Harus berapa kali saya bilang ke kamu?" Elvia tertawa melihat wajah kesal Arfa.

"Saya bossnya, Elvia!"

---

Kisah tentang Elvia, mahasiswi yang hobi nitip absen. Lalu Arfa, dosen mulut samyang yang karena satu dan lain hal dipanggil abang oleh Elvia.

Mampir dulu yuk, siapa tahu nyantol. Cerita tentang dosen memang banyak, tapi cerita ini dijamin mampu membuat kalian menahan kesal saking gemasnya. Happy Reading!

Update seminggu dua kali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juliahsn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Guguk (2)

Hari ini tepat sudah menginjak hari ketiga seusai pengakuan Pak Arfa yang mengacaukan pikiran dan hati.

Ngeselinnya itu Pak Arfa ga ada kirim pesan, nelpon, atau ajak video call gitu setelah pengakuan tidak terduga.

"Mbak Ica, Bang Kelvin udah pergi?"

Rumah segede gini ga mungkin kan kalau aku dan Bang Kelvin yang ngurus? Bisa-bisa nih rumah jadi kandang ayam kalau kami yang beresin.

Mbak Ica itu masih muda kok. Makanya aku panggilnya mbak. Umurnya kisaran 20an. Kerjaan Mbak Ica itu rapih banget, makanya aku suka. Sayangnya, Mbak Ica itu nikah muda. Anaknya ada 2 di kampung, sedangkan suaminya ga tau diri males kerja.

Mbak Ica baru datang kemarin, setelah libur hampir satu bulanan. Katanya sih, Mbak Ica dirawat di rumah sakit. Ga tau deh sakit apa. Pokoknya berkaitan dengan masalah pencernaan gitu.

"Udah neng. Tadi jam 6an Mas Kelvin udah pergi. Kayaknya sih buru-buru." Jawab Mbak Ica sambil memegang gagang sapu. Maklum, Mbak Ica selain kerjaannya rapih, dia rajin. Jadinya rumah yang sebelumnya diselimuti debu pun berangsur-angsur kinclong.

"Gitu, ya Mbak. Yaudah, Mbak mau nitip apa? Aku mau beli makan siang."

Iya sih. Tadi bangunnya telat. Jam 11an, makanya aku lebih memilih kata makan siang daripada menggunakan kata sarapan.

"Ga usah repot-repot, Neng. Mbak masakin aja ya?" Tawar Mbak Ica.

"Mbak kan lagi sakit. Gapapa, Mbak istirahat aja di kamar."

"Ga kok, Neng. Udah sehat bugar ini mah." Ucap Mbak Ica sembari memamerkan lengannya yang sama sekali ga ada otot alias tulang semua.

"Yaudah, Mbak jangan banyak kerja dulu. Kalau capek langsung istirahat aja. Aku pergi dulu ya Mbak." Ujarku pamit.

Sebenarnya males sih keluar rumah, tapi gimana ya lagi pengen makan ketoprak. Hehe.

Jadilah, aku memutuskan untuk keluar komplek. Rambut kusut, pakaian lecek, dan muka yang tidak terkondisikan aku keluar rumah.

Tapi ternyata harapanku untuk makan ketoprak dengan tenang sudah pupus, karena dengan gamblangnya mata ini melihat sosok yang membuat aku phobia.

Siapa lagi kalau bukan guguk?

"Elvia!"

Yang manggil aku Pak Arfa? Guguk? Bukan.

"Iya, tante?" Ucapku selembut mungkin. Depan mama mertua harus anggun dikit.

Tapi ngapain guguk, meong, dan mama mertua di depan bertiga?

"Kamu mau kemana, nduk?" Ujar Mama Mertua, Ibu Lina.

"Beli ketoprak, tan." Jawabku cengengesan.

Alamak, aku lupa.

Tampilan kali ini sangat jauh dari kata layak.

Hancur sudah harapan untuk terlihat perfect di depan mama mertua.

"Selamat siang, Elvia?" Kali ini Pak Arfa nyapa. Tapi sepertinya nyindir, karena daritadi aku tidak menganggap kehadiran meong dan guguk.

"Eh, ada bapak toh. Selamat siang Pak." Ujarku pura-pura bego.

"Baru bangun?" Tanya guguk sembari memperhatikan penampilanku.

"Menurut kamu?" Jawabku ketus.

Mbak Delia nampak hanya tersenyum menanggapiku.

"Nduk, lain kali main ke rumah tante dong." Ujar Tante Lina.

Aku pun tersenyum canggung, "Iya, tan."

"Temani tante dan Delia masak." Lanjut Tante Lina.

Pak Arfa menahan tawa, "Mana bisa curut masak?"

Apaan? Curut?

"Yaudah sih, Pak. Ga usah ngatain juga." Ujarku dengan nada gak woles.

Pak Arfa masih menahan tawanya, "Ngambek kamu?"

"Nanya lagi." Balasku dengan nada ketus.

Tante Lina pun menyudahi perdebatan bocah yang kami lakukan, "Arfa.."

Aku pun tertawa melihat sisi Pak Arfa yang baru. Nurut dengan mama mertua. Gapapa, berarti Pak Arfa menghormati wanita. Berarti kalau aku jadi istrinya Pak Arfa, ntar Pak Arfa bakal nurut. Hehehe.

"Tuh, dengerin mamanya Pak Arfa."

Pak Arfa membalas dengan tatapan seolah-olah berkata berani kamu sama saya?

"Arfa kamu anterin Elvia gih. Depan sini kan ketopraknya?" Titah Tante Lina.

Asik, ga perlu jalan.

"Gapapa, Mas." Ujar Delia tiba-tiba.

"Kamu pulang sendiri gapapa?" Tanya Pak Arfa. Lembut banget gila. Beda banget kalau sama aku.

"Manja banget." Celetukku.

Pak Arfa melihatku dengan tatapan jengkel.

"Apa?!"

"Yaudah, cepet." Lalu setelah berbicara dengan nada ngeselin, Pak Arfa mengambil motor yang terparkir di depan rumah.

Apaan gapapa? Manja banget

Apaan gapapa? Manja banget. Btw, aneh banget lihat Pak Arfa pakek hoodie pink.

Gakuku ganana aku tuh. Gantengnya makin maksimal.

"Del, Ma, aku pergi dulu." Pamit Pak Arfa.

Aku-kamu nih ke guguk?

"Iya. Hati-hati ya Mas." Balas Delia.

Apaan sih alay. Kayak Pak Arfa mau nganterin aku jauh aja.

"Ga usah modus peluk-peluk saya." Ujar Pak Arfa.

"Pede amat Pak." Balasku sembari memukul lengan Pak Arfa. Kesal sih.

"Nanti kalau oleng kamu mau tanggung jawab?"

"Biarin, yang penting jatuhnya bareng."

"Ga mau kalau jatuhnya sama kamu."

"Kok bapak bacot sih?!" Mana ini kata-kata manis Pak Arfa 3 hari yang lalu?

"Kamu yang bawel."

"Tapi Bapak yang ngajak ribut."

"Kapan saya ngajak ribut?"

Tuh kan. Nyebelin..

"Ya, tadi bilang saya modus mau peluk."

"Emang iya kan."

Serah. Susah ngomong sama penganut dosen selalu benar.

1
Dila ID
tpi resiko juga sih, walaupun punya kemampuan tp bkn profesional / terbiasa apalagi di dpn org pnting jdi moderator itu ga gampang, butuh materi juga tentang apa, lah ini fl nya ga tau dosennya ngisi acara tentang apa 😧
Rina_
ini error kah?
Rina_
aw
Rina_
good
Evi Yolanda
ini sih fix jd novel Ter the best bgt koplak .. seru .. geli geli gmn gtu bacanya /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rina_
yeyy
Angel's heart
kacau aldo
Meli Ana
lagian lo ngapain beli majalah wikwik do🤣🤣
Nurlita Khan's
seruuuuuu banget
Yuli Sri Winarti
ngakak terus aku bc ini....😂😂😂
Airish Qalesya
wakakkaka. wadidau banget sih pak
Putrii Silvia
Kecewa
Putrii Silvia
cerita ini udh di hapus yaa, kok aku ga bisa baca
Gusti Ramayanti
Kecewa
Lia Anggraini
bagus, tp candaan kosongnya kebanyakan porsinya
Kevsal S
agk'
Elvi Mend
kapan tuh?
perasaan dulu pertama ketemu panggil Abang fotocopy 🤔
Elvi Mend
dekatan toh rumahnya, tapi kok aneh aj aku rasa☺️
Dila ID: iya, tiba2 pdahal udh part sgini melewati huru hara
total 1 replies
Siti Solikah
suer seru abis novelmu thor
Siti Solikah
wkwkwk wah mampus Lo elvia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!