NovelToon NovelToon
MARRIED TO STRANGER

MARRIED TO STRANGER

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Sensen_se.

Frisha Natalia, kabur dari rumah ketika dipaksa menikah dengan pria beristri, sebagai penebus hutang ayahnya. Di jalan, Frisha mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan gadis itu lumpuh.

Clyton Xavier Sebastian, pria yang tidak sengaja menabraknya, bersedia bertanggung jawab memberi kompensasi dan menjamin pengobatannya.

Akan tetapi, Frisha menolak. Dia menuntut tanggung jawab dalam bentuk lain, yakni menikahinya.

Apakah Xavier, seorang CEO perusahaan besar, mau menerima pernikahan dengan wanita asing begitu saja? Ikuti kisahnya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 : SETIMPAL

Xavier terpaku menatap sorot mata lembut istrinya. Pancaran sendu yang sempat terngiang-ngiang di benaknya akhir-akhir ini.

“Ada apa, Xavier?” tanya Khansa memutus kontak mata suami istri di hadapannya.

“Emm, Xavier ingin membawa Frisha pulang,” sahutnya singkat tanpa berani menatap sang istri.

Frisha menoleh pada Khansa, ingin meminta pendapatnya. Ia merasa masih belum siap kembali ke rumah itu lagi. Sikap dingin dan abai Xavier, membuat Frisha tidak ada harapan hidup bersamanya. Akan tetapi, biar bagaimana pun, Xavier adalah suaminya.

Sentuhan di lengan Frisha dari tangan Khansa cukup menenangkan, Khansa menatap Xavier dengan serius. “Mommy tidak mengizinkan.”

“Xavier suaminya, Mom,” sanggah Xavier.

“Suami?” Khansa mengembuskan napas berat. “Mommy tahu, ini memang sangat terburu-buru. Mungkin kamu belum siap dengan status itu. Tapi, tidak seharusnya kamu bersikap dingin, tidak peduli dan membiarkannya begitu saja, bahkan mengabaikan keselamatannya,” cecar Khansa.

“Maaf, Mom. Xavier akan berusaha!” ucap lelaki itu lalu berjongkok di hadapan Frisha. Ia menggenggam kedua tangan Frisha dan menatapnya dalam. Membuat jantung Frisha seakan-akan meledak-ledak di dalam sana.

"Maafin aku, bisakah kita memulai semuanya? Aku akan membayar semua sikapku kemarin. Aku yang tidak percaya sama kamu, sampai harus menyakitimu. Bahkan lalai menjagamu. Kamu mau ‘kan pulang ke rumah?” papar Xavier.

Frisha tercengang ketika mendengar ucapan Xavier sepanjang itu. Manik matanya berkedip lembut. Bibirnya sampai tidak bisa menimpali, bingung harus menjawab apa.

“Tapi ....”

“Bunga di setiap sudut rumah sudah pada layu. Menunggu pemiliknya datang untuk mengisinya lagi. Rumah sepi karena enggak ada suaramu, makananku hambar tanpa sentuhan tanganmu,” tukas Xavier masih tidak beranjak.

Lagi-lagi Frisha tertegun, tidak menyangka Xavier bisa bersikap lembut padanya. Tidak menyangka pula, Xavier sebenarnya peduli dengan hal-hal kecil yang dilakukannya.

Frisha masih bergeming karena bingung harus menjawab apa. Ia juga takut, jika ternyata suaminya sebenarnya hanya takut pada gertakan ibunya. Tatapan matanya terus tertuju pada manik elang Xavier, mencari kebenaran dari sorot netra itu.

“Emm ... baiklah, aku akan pulang,” ucap Frisha pada akhirnya.

"Terima kasih," gumam Xavier memeluk wanita itu. Tentu saja Frisha langsung melebarkan kedua mata indahnya. Bahkan napasnya seolah berhenti beberapa saat.

“Mommy tidak mentolerir jika kamu melakukan kesalahan yang sama Xavier!” tegas Khansa memudarkan keromantisan yang baru mulai dibangun itu.

Xavier berdiri, ia langsung memeluk ibunya. “Maaf, Xavier tanpa sengaja melukai hati mommy,” ucapnya begitu lembut pada wanita yang melahirkannya itu.

Dari sini Frisha bisa melihat, lelaki itu sebenarnya penyayang dan lembut. Hanya saja, mungkin ia belum menemukan jalannya. Frisha terharu melihat kedekatan suami dengan ibunya. Karena selama ini, sangat jarang ia menemukan laki-laki yang patuh dan menghargai ibunya. Padahal jika dilihat dari luar, Xavier sangat keras dan sulit disentuh.

\=\=\=\=000\=\=\=\=

Setelah melalui makan malam bersama, Xavier dan Frisha kembali ke rumah pribadinya. Tidak banyak bicara, masih merasa canggung dengan hubungan mereka.

Xavier segera menurunkan Frisha di kursi rodanya, lalu membawanya masuk ke kamar. Pria itu mengangkatnya perlahan, lengan Frisha mengalung di leher kokoh Xavier hingga ia mendarat di ranjang.

 “Istirahatlah!” ucap Xavier menepuk puncak kepala Frisha. Gadis cantik berparas anggun dan lembut itu, tercengang dibuatnya. Ia hanya mengangguk dengan seuntai senyum manis di bibirnya.

“Xavier!” panggil Frisha ketika pria itu melenggang dari kamarnya.

Pria itu berbalik, “Ya?”

“Terima kasih, selamat malam,” sapa Frisha yang hanya dibalas anggukan oleh pria itu kemudian benar-benar keluar dari kamar Frisha.

Pintu tertutup rapat, Frisha merebahkan tubuhnya sembari menyentuh kedua pipinya yang memerah. Ingin menjerit kegirangan saat itu juga.

\=\=\=\=000\=\=\=\=

Sementara itu, Xavier ternyata tidak masuk ke kamarnya. Melainkan keluar dari rumah dengan ekspresi dingin seperti biasa. Dia sudah menyiapkan penjagaan ketat di rumahnya.

Frisha yang mendengar deru mesin mobil kembali bangun, melihat ke arah jendelanya. Tampak cahaya mobil yang berpendar membuat Frisha mengernyitkan keningnya, “Dia pergi? Ke mana?” gumam Frisha bertanya-tanya. “Mungkin ada kerjaan,” lanjutnya kembali merebahkan tubuh. Akan tetapi, ia merasa gelisah, tidak bisa memejamkan kedua matanya.

\=\=\=\=000\=\=\=\=

Xavier berhenti di basemen perusahaan SSG (Security Sebastian Group). Perusahaan yang dikelola oleh Mario di bawah naungan sang ayah, semakin berkembang dengan sangat pesat. Banyak sekali perusahaan besar maupun para petinggi yang bekerja sama untuk keamanan mereka.

Dengan kaki panjang dan tubuh tegap, Xavier melenggang memasuki sebuah lorong panjang. Banyak kamar yang tersedia di sana. Setiap kamar hanya berukuran 3x3 meter, tanpa ventilasi, tanpa jendela, benar-benar tertutup dan kedap suara. Penjagaan setiap kamar pun begitu ketat. Mereka segera membungkuk hormat ketika Xavier melaluinya.

“Di mana ruangan bajingan tua bangka itu?” tanya Xavier pada Cliff, pemimpin pasukan yang bertanggung jawab di sana.

“Mari saya antar, Tuan!” sahut Cliff mengangguk sopan, kemudian izin berjalan di depan.

Melalui beberapa kamar, hingga langkah mereka berhenti. Cliff meminta penjaga membukakan sebuah kamar yang dimaksud oleh Xavier.

Pintu terbuka, tampak Morgan yang masih penuh luka di wajahnya, terduduk lemas dengan kedua tangan diborgol di ranjang besi. Kepalanya terangkat ketika mendengar derit pintu terbuka.

Mata Morgan mengerjap dengan kuat untuk melihat silhoutte dua pria yang berdiri tegap di ambang pintu. “Siapa kamu? Lepaskan aku! Dasar pengecut!” umpat Morgan tidak jelas bersuara. Karena bibirnya robek, giginya ada yang patah akibat amukan Xavier seminggu lalu.

Benturan sepatu mahal Xavier menggema di ruangan sempit itu. Ia semakin mendekati Morgan, menatapnya jengah.

“Nyalakan lampunya!” seru Xavier memasukkan tangannya ke saku celana.

Barulah Morgan bisa melihat dengan jelas wajah tampan rupawan, klien yang memiliki saham terbesar di perusahaannya. Ia terkejut setengah mati, pertemuan sebelumnya Morgan tidak melihatnya dengan jelas karena langsung dihajar Xavier tanpa ampun.

“Tu—tuan Sebastian,” gumamnya gugup dengan wajah mendongak.

“Beraninya kamu menculik istriku, bahkan hampir menodainya!” geram Xavier menahan kemarahannya, jika teringat kala itu, darahnya serasa mendidih. Bagaimana Morgan hampir menggagahi sang istri.

Morgan menelan salivanya susah payah. Kesalahannya, tidak pernah menyelidiki siapa pria yang menjadi suami Frisha. Hanya meminta anak buahnya menguntit tanpa mencari tahu identitas pengantin yang menggantikan posisinya.

“Ma—maafkan saya, Tuan. Sungguh, saya sangat menyesal. Saya janji tidak akan melakukannya lagi. Ampun, Tuan!” rintih Morgan dengan panik. Kedua tangannya memberontak ingin memohon, tetapi percuma saja. Karena tidak akan bisa.

Xavier memicingkan matanya tajam, “Bukan hanya itu, kau juga terbukti melakukan pembunuhan berencana pada ayah Frisha!” tandas Xavier dengan suara dinginnya.

Morgan tak menjawab, bahkan polisi saja tidak bisa menemukan jejak dan bukti-buktinya. Akan tetapi, pria di hadapannya ini bahkan bisa mengetahui dengan detail.

“Dengarkan aku baik-baik, Sebastian Group resmi mencabut semua saham di perusahaan sampah milikmu itu! Dan kau tentu tahu konsekuensinya.” Senyum seringai terbit di bibir Xavier.

“Mungkin kamu ingin mendengar beritanya sendiri,” lanjutnya menengadahkan tangan lalu menerima sebuah ipad yang menunjukkan berita terhangat minggu ini.

Xavier menyodorkan layar ipad tersebut tepat di depan wajah Morgan. Haedline saja sudah membuatnya shock. Berita yang menunjukkan bahwa pulau tempat penggalian minyak bumi miliknya telah habis. Semua penanam saham di perusahaannya tidak ingin merugi, langsung menarik sahamnya. Dan perusahaan Morgan bangkrut seketika.

“Oh, ada lagi!” Xavier kembali bersuara di tengah tubuh Morgan yang menegang dengan mata membelalak sempurna.

Satu jemari Xavier menggeser layar benda pipih itu dan di sana menunjukkan seluruh aset perusahaan miliknya telah disita. Istri dan anak-anaknya dikabarkan pergi meninggalkannya. Mengingat lelaki itu telah bangkrut, kembali ke nol.

“Aaarrrggghh! Brengsek! Haaarrghhh!” Morgan mengamuk sembari berteriak seperti orang kesetanan.

Kaki dan tangannya berusaha meraih Xavier dan ingin memukulnya. Akan tetapi tidak sampai, kedua tangannya sampai memerah bekas borgol yang melilitnya.

Xavier masih bergeming menyaksikan Morgan yang menggila. “Nikmatilah! Setimpal, 'kan?" ucapnya, kemudian berbalik pergi meninggalkan ruangan tersebut. Xavier menyerahkan ipad-nya lagi, merapikan jas yang dikenakannya sembari melangkah panjang menuju mobilnya.

Tanpa berpesan apa pun, Xavier melesat pergi meninggalkan Perusahaan SSG. Cukup puas melihat kondisi Morgan yang terguncang. Setimpal dengan apa yang telah dirasakan oleh Frisha.

Dengan kecepatan tinggi, tak butuh waktu lama mobilnya sampai di rumah. Malam semakin larut. Ia segera masuk dan melepas jasnya, meletakkan di lengan.

Saat hampir menaiki tangga, Xavier menghentikan langkah. Ia menoleh pada pintu kamar Frisha. Terdiam beberapa saat, Xavier beralih ke kamar istrinya.

Perlahan, lengannya menarik daun pintu. Mendorong pintu tanpa menimbulkan suara, lalu melongokkan kepala.

Wanita cantik itu sudah memejamkan sepasang matanya, Xavier mengendurkan dasinya, meletakkan jas dan dasi di keranjang kotor, lalu membuka dua kancing teratas  kemejanya.

Xavier segera merangkak naik ke atas ranjang, tidur dengan posisi miring. Menatap wajah sang istri yang begitu cantik saat tertidur. Jemarinya menyeka sudut mata Frisha yang tampak basah. Perlahan, jari telunjuknya bergerak dari kening, hidung dan bibir tipis Frisha.  “Apakah memang sudah waktunya?” gumamnya dengan sangat pelan.

 

Bersambung~

 

1
Merda
maaf thor sy nek dgn kalimat melenggang...
Merda
Entah dr mn muncul lg tokoh2 baru, suka2 kaullah thor...
Merda
Ya mbok jgn ada kata melenggang thor, klo pun ada, penempatannya di saat bgm dan sedang apa..
con; ketika panik, terburu2, kan gak mungkin memakai kata melenggang.
Melenggang itu lbh ke arah berjalan santai...
Merda
Koq berjalan melenggang sih thor..
sdh terburu2 mosok pakai kata melenggang..
Zain malik
baca udah yang ke berapa y lupa,,, apalagi ada papa macan uuuuuh so hot daddy banget
Zain malik: semangat berkarya ka sensen
total 2 replies
Su pendi
sangat bagus
Ellia Mardiana
frisha g terapi ya?
Bastian Sipahutar
keren
Milah Milah
Hooh manut, sakarepmu wae Thor🤭🤭
Milah Milah
Zico apa Rico ya?
Khairul Azam
aku sudah baca novelnya khansa dan lion, bagus ceritanya
merti rusdi
udah bener brarti baca novel ini. aktor korea yang paling aku tahu ya doi 😂
Nur Khikmah
ayah laknat😠
Mariati Jawani
Luar biasa
Mei Prw
luar biasa
@ni
mantap karyamu Thor❤️❤️❤️❤️❤️
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Sama kasih kak thor,sukses selalu 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
cie dapat ciuman dari Frisha 🤭
Yunerty Blessa
meluapkan kekesalan Xavier melalui tiket sehingga menjadi bola kecil 🤣
Yunerty Blessa
sabar, seperti nya Xavier dan Frisha stok banyak sabun mandi buat pelepasan Xavier 🤭🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!