NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 15

Hanin meletakkan pesanan Kenan di atas meja, di balkon kamar. "Sarapannya mas." Gadis itu mempersilahkan.

Kenan jalan mendekat, pria itu baru selesai mandi. Dia hanya memakai kaus oblong putih, dengan celana pendek. Tapi, tetap tak menghilangkan aura tampannya. Membuat jantung Hanin kian terpacu.

Dengan cepat, Hanin mengalihkan pandangannya kearah pria yang satu lagi.

"Asisten Berryl, saya juga sudah menyiapkan sarapan untuk anda dibawah." Ucapnya kepada pria itu.

"Terima kasih nona." Pria itu menunduk hormat, kemudiian berlalu. Dia sengaja memberi prifasi untuk tuan dan nonanya.

"Apa mas tidur nyenyak tadi malam?" Hanin membuka suara. Mencoba melebur kecangguangan suasana.

"Hm.. lebih nyenyak dari pada malam sebelumnya." Pria itu berbohong.

"Syukurlah." Hanin kembali diam. Dia meraih obat, mengambil sesuai dosis. Menyisihkannya dalam wadah kecil. Kemudian, meletakkan di depan Kenan.

"Tolong telponkan Nesya, hari ini jadwal buka ini kerumah sakit (pria itu menunjuk benda yang menopang lehernya) dan aku juga harus melakukan beberapa tes." lanjutnya, lagi.

"Kenapa mas tidak menelponnya sendiri?" Protes Hanin.

"Itu" Kenan menunjuk ke sudut ruangan.

Terlihat ada HP yang sudah hancur teronggok disana. "Lo, kenapa handphonenya hancur mas." Hanin berjalan mendekat ketempat benda itu. Gadis itu berjongkok di sana.

"Jatuh." Pria itu menjawab singkat.

"Masa sih, HP jatuh bisa berkeping-keping gini, apa tadi malam dia bertengkar dengan kekasihnya?"." Gadis itu bergumam. "Sudahlah, itu bukan urusanku." Hanin berdiri, berjalan mendekat pada Kenan.

Gadis itu merapikan piring bekas sarapan sang suami.

"Nanti aku telpon Nesya ya mas, HP ku ketinggalan di bawah." Hanin meraih nampan, kemudian melangkah menuju pintu keluar.

"Kenapa dia setuju untuk menelpon Nesya, bukankah seharusnya dia menawari dirinya untuk menemaniku ke rumah sakit? Aahh... Kenapa gadis itu susah sekali di tebak." Kenan bersandar, meremas rambutnya beberapa kali.

Tak selang beberapa lama. "Tuan, ini HP baru anda." Berryl memperlihatkam sebuah HP pengeluaran terbaru pada bosnya.

"Tuan, kalau boleh saya tau. Kenapa HP lama anda bisa hancur?" Berryl bertanya.

Kenan melirik Berryl, dia masih sibuk mengaktifkan Benda pintar itu. "Jatuh." Masih dengan jawaban sama, yang diberikannya kepada Hanin.

Berryl menoleh pada sang atasan, dia melihat dengan pandangan mata menyelidik. "Aku tau kau tak percaya. Makanya tidak usah bertanya." Lanjut Kenan lagi.

"Tok, tok, tok." Suara ketukan pintu menyelamatkan Kenan dari rasa curiga sang asisten. "Masuk." Siempunya kamar mempersilahkan.

Hanin muncul disana. "Mas, aku sudah menelpon kekasihmu. Katanya, hari ini hingga akhir pekan, dia ada perjalanan bisnis dengan bosnya." Hanin melapor.

"Jadi?" Kenan masih berharap Hanin menawari dirinya.

"Jadi, terpaksa mas ke RS nya. Hanya berdua dengan asisten Berryl." Jelas Hanin lagi. Sebenarnya dia sangat ingin Kenan mengajaknya. Dan dia masih menunggu pria itu menawari.

Mereka saling pandang, juga saling berharap.

"Bagaimana kalau nona ikut bersama kami?"Akhirnya Berryl berinisiatif.

Serentak mereka berdua melihat ke arah Berryl.

Belum sempat Hanin berucap "Dret... dret... " Getar HP membuat Hanin mengurungkan jawabannya.

"Maaf, aku angkat panggilan dulu."

"Halo, iya mas." Hanin berbicara pada orang diseberang sana.

"Hari ini? Jam brapa? Liat nanti ya mas. Iya baik lah. Walaikumsalam." Hanin sudah memutus panggilan. Lalu memasukkan kembali benda pintar tadi ke kantong celananya.

Kenan yang mulai tersulut emosi karena mendeengar percakapan istrinya denga pria lain, dan dia tau siapa pria itu. "Tidak usah Ber, Hanin sepertinya sedang sibuk." Kita pergi berdua saja.

Hanin sedih dengan penolakan Kenan, dia bahkan menolak permintaan Sakala yang memintanya untuk menemani pria itu mengantar ibunya ke bandara.

"Baiklah, hati-hati dijalan ya mas. Semoga hasil pemeriksaannya bagus." Hanin tersenyum pada 2 pria tadi. Kemudian melangkah keluar kamarnya.

"Bahkan untuk menemaninya ke rumah sakitpun, dia tetap menolakku." Hanin berguman disela langkahnya. Senyum yang tadi dipaksakan. sudah berubah dengan kesedihan.

"Hah,, dia bahkan tersenyum karena aku menolaknya. Dia pasti bahagia karena bisa pergi dengan mantannya itu." Kenan menuang air putih, lalu meneguknya hingga habis.

Berryl hanya terdiam, menyaksikan perang dingin tuan dan nonanya.

Hanin sudah bersiap, dia berencana pergi ke cafe miliknya. Gadis itu mengenakan celana kulot panjang berwarna coklat muda, dipadukan dengan baju kaus polos, cream. Juga diperindah dengan pashmina yang senada dengan bajunya. Khas gadis kekinian masa kini.

Setelah merasa penampilannya sudah cukup baik. Gadis itu segera memakai tas tali panjangnya, berjalan keluar dari kamar.

"Nona, apa anda mau saya antar sekalian?" Asisten Berryl menyapa, di saat mereka bertemu di ruang tamu.

Kenan melihat Hanin dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. "Baru semalam gadis ini mengatakan, kalau dia tidak akan melirik lelaki lain disaat masih menjadi istriku. Tapi, dari caranya berdandan, sudah jelas kalau dia ingin pria lain meliriknya." Kenan bersungut.

Hanin melirik ke arah suaminya. Dia dapat membaca wajah tidak suka Kenan saat memandangnya.

"Terima kasih untuk tawarannya asisten Berryl, tapi saya sudah memesan taksi online." Tolak Hanin, lembut.

"Cepatlah kita sudah terlambat." Kenan berucap. Pria itu berjalan menuju pintu terlebih dahulu.

Berryl menunduk hormat, kemudian berlalu mengejar bosnya.

Hanin terdiam disana, sengaja menunggu mobil pria itu berlalu, baru melangkah keluar.

Beberapa saat berlalu. Kenan telah menyelesaikan semua tesnya. Yang hasilnya cukup bagus.

"Ber, apa kau tau kemana wanita itu pergi?" Kenan bertanya di tengah perjalanan mereka menuju pulang kerumah.

"Apa maksud anda nona Hanin tuan?" Berryl memastikan pendengarannya. Dia heran, tidak biasanya Kenan bertanya tentang keberadaan istrinya.

"Kalau bukan gadis itu, siapa lagi wanita yang tidak ingin ku sebut namanya?" Kenan terlihat kesal.

"Apa tuan ingin saya mencari tau?" Kembali, Berryl bertanya.

"Hm. Tapi, jangan salah sangka. Aku ingin tau keberadaannya bukan bermaksud apa-apa. Aku hanya ingin memastikan kalau dia tidak membuat masalah." Kenan berkilah, dia tidak ingin Berryl mencurigai perasaannya. Karena dia sendiri pun, belum bisa memahami apa yang dia rasakan pada Hanindya.

"Baik tuan, saya tau apa yang tuan rasakan." Jawab Berryl.

Kenan mengernyitkan keningnya, entah kenapa jawaban dari sang asisten, terdengar seperti suatu tuduhan yang tak terucapkan.

"Tuan, itu nona Hanin." Berryl memarkirkan mobilnya didepan Cafe gadis itu.

"Kenapa kita kesini? Aku hanya memerintahkanmu mencari tau gadis itu ada dimana. Tapi, kenapa kau malah membawaku ketempatnya?" Kenan kembali menggerutu.

"Maaf tuan, saya hanya ingin memberi bukti pada anda. Kalau nona Hanin tidak membuat masalah." Berryl menjawab.

"Ber, kenapa akhir-akhir ini aku merasa kalau kau selalu membela gadis itu. Sebenarnya, siapa bosmu disini. Aku atau gadis itu?" Kenan semakin kesal.

"Maaf tuan. Baiklah, kalau begitu kita segera pulang." Berryl kembali menghidupkan mesin mobil.

"Tunggu, matikan mesinnya." Kenan memerintah. Dia baru saja melihat mobil Sakala parkir di samping mobilnya. Tak lama, pria itu keluar dengan membawa sebuket bunga lili putih. Membuat pria yang sedang duduk dikursi belakang mobil itu, mengepalkan tangannya kesal.

"Kau lihat itu, apa itu yang kau bilang tidak ada masalah?" Kenan kembali bersuara.

"Apa maksud anda tuan. Bukankah anda sendiri yang memberi ijin pada mantan nona untuk mendekatinya kembali? Lalu sekarang, diamana masalahnya?" Pertanyaan Berryl seperti pukulan telak buat Kenan. Dia mengiyakan ucapan sang asisten. Mencari, dan bertanya dihatinya, apa yang salah?

TBC

Makasih readers. Mohon bantu vote, like, jadikan favorit dan silahkan tinggalkan krisannya.

1
Wahyu Kasep
sudah gwa duga Hanin dengan Kenan

sorry gwa baca sampe sini
Lisda Diawan
g jadi baca pas baca komentar,g suka sama laki2 yg sudah tidur sama perempuan lain selama 2 tahun lagi.menjijikkan,ini menceritakan merendahkan seorang istri,istri yg g punya harga diri.terus tetap bertahan menjijikkan
Ray
please Berryl jangan libatkan wanita lain untuk menguji kecemburuan istrimu, wanita mudah baper, kasihan nanti kalo Syafa baper, apalagi kalian pernah terlibat hubungan asmara,,,
Nenie Chusniyah
luar biasa
Soraya
mampir thor
asya yussi
Luar biasa
Rika
bagus
Ananda Muthaharoh
syafa ternyata ruba betina yg mau memanfaatkan amesia berrly aja, pura2 pusing dll, semoga rmh tngga afril baik2 saja, sampai ingatan berrly sembuh, dan ga akan ada pelakor yg datang, buang mantan pd tempatnya. semngat thor
Erwin Sitewar
ini la contoh kesabaran
BeeYounge AwaliAzka
mewek dg keadaan Kenan
YS
ada apa dengan huruf "p" kau benci kah, laptop jadi labtob, menginap jd menginab, coba buka lagi kbbi nya.
Afria Susanti
rasain lo kenan sakit hati ngak tuh
Afria Susanti
kamu kenan yg menyakiti hati hanin duluan rasain deh lo
Afria Susanti
rasain gimana kamu sebagai suami yg di zholomi makany kamu kenan jangan berzina terus dgn wanita bukan mahrom kok ngak nyadar ya
Afria Susanti
siiiiii kenan mulai cemburu dengan sakala itu makany hanin di suruh matamatain
AndTea
kasiaN Hanin 😭😭😭
Nuraini Aini
trimaksh thor ceritanya keren konfliknya g ribet cpt terselesaikan mantap👍❤
Nuraini Aini
senjata makan tuan😄😅
Nuraini Aini
berarti ini daerah pesisir disumatra ya thor...
Jue
Pake Hijab itu hukum Allah SWT untuk menutup Aurat untuk semua ummat wanita beragama Islam , Apa kena mengena dengan cerita Anin , Kira bagus kalau Anin beritahu kalau tidak padan saja dengan muka siapa suruh usir isteri dari rumah , Isteri yang patut dijaga tetapi dijadikan seperti tiada harga , Hanya kerana terlampau sayang pada Adik , Please lah tak payah nak bersabit dengan Jilbab atau tudung mahupun hijab .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!