Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkejut
Brayen segera keluar disusul Zela yang sudah memakai jaket brayen untuk menutupi lehernya yang begitu banyak dengan tanda merah karena kelakuan brayen barusan.
Dimas yang mengerti maksud Brayen segera menghampirinya.
" Ray.. Loe pulang?? Tanya Dimas.
" Iya.. Mana kunci apartemen Geu...?? Tanya Brayen.
Dimaspun tanpa banyak bicara menyerahkan kunci apartemen Brayen, Brayen juga mempunyai apartemen yang sama seperti dimas. Diliriknya Zela yang menunduk dengan wajah sendu.
" Loe.. bener-bener hutang penjelasan sama Gue ." Sambung Dimas.
" Oke.." Singkat Brayen berlalu pergi menggandeng tangan Zela.
Seli dan Vani yang capek berjogetpun menuju sofa, Mereka menunggu Zela yang dari tadi belum juga kelihatan.
" Eeh.. Vann.. Zela lama banget ya di kamar mandi..?? Tanya Seli.
" Iya.. dari tadi belum kelihatan tuh anak.." Jelas Vani.
" Apa jangan-jangan... Dia pingsan lagi.." Sambung Vani lagi.
" Kita samperin yuk.." Ajak Seli.
Belum sempat mereka kekamar mandi sudah dicegah sama Dimas.
" Lho.. Kak Dimas disini?? Tanya Vani.
" Iya... Kalian pasti nyariin Zela kan..?? Tanya Dimas.
" Kakak tau..?? Tanya Seli.
" Barusan Zela diantar pulang sama Brayen.. Dia kayaknya sakit deh..." Jawab Dimas bingung nyari alasan.
" Haa...?? Zela sama Kak Brayen..?? Tanya Seli dan Vani tak percaya.
" Iya.. Ceritanya panjang,,,Aman tenang aja.." Jawab Dimas meyakinkan.
" Ya udah kita cabut aja yuk Van..." Ajak Seli.
" Zela nggak jadi nginep dirumah loe dong.." Tanya Vani.
" Kakak aja yang nginep gantiin Zela gimana??" Tanya Dimas cengengesan.
" Enak aja.. Nggak boleh.." Jawab Vani ketus.
" Becanda.." Singkat Dimas lagi.
" Ya udah Gue pamit Kak Jova dulu ya..?? Ucap Vani berlalu.
" Kak Dimas serius Zela pulang sama Kak Brayen?? Tanya Seli penasaran.
" Ngapain Kakak bohong sih Sel..?? Jawab Dimas.
Terliht Seli yang mengangguk-anggukan kepalanya pertanda dia mengerti akan sesuatu,
" Napa Loe..?? Tanya Dimas.
" Hee...Nggak papa.." Jawab Seli cengengesan.
" Yuk Sel.. Pulang Gue udah pamit ma Kak Jova.." Sambung Vani ke arah mereka.
" Sel..Van.. Gue nebeng ya.. Mobil Gue masih dikampus tadi Gue bareng Brayen kesini.." Jelas Dimas.
" Oke..." Jawab Seli.
*G*ue semakin curiga sama Zela... bener-bener Loe ya kalau sampai ngumpetin sesuatu dari Gue.. batin seli penasaran.
Dimobil Zela maupun Brayen sama-sama diam satu sama lain. Zela yang melihat pemandangan malam ke arah kaca mobil, Juga Brayen yang terus menatap kedepan dengan setirnya.
Akhhhh siall... Pasti Dia marah banget sama Gue.. Batin Brayen melirik ke arah Zela.
Ehemmmm.. Deheman Brayen tapi Zela sama sekali tidak melirik, Baru kali ini seorang Brayen dicueki oleh cewek.
" Kita pulang ke apartemen Gue.." Ucap Brayen.
" Gue mau pulang.." Jawab Zela.
" Nggak bisa.." Singkat Brayen lagi.
" Kenapa nggak bisa?? Loe mau nyiksa gue lagi?? Ketus Zela.
" Terserah kalau Loe mau pulang dalam keadaan seperti itu.. Udah pasti Tante Hana dan Om Adam kecewa banget sama Loe.. " Jelas Brayen.
Zela hanya diam menuruti apa yang dikatakan Brayen.. Sebenarnya Dia ingin menolak tapi sepertinya tidak ada pilian lain, Pulang kerumah Seli nanti pasti di interogasi oleh mereka berdua.. Dengan terpaksa Zela menurut.
Hampir satu setengah jam perjalanan mereka sampai digedung menjulang tinggi, Zela tahu kalau itu sebuah apartemen kawasan elit.
" Ikutin Gue.." Ucap Brayen ketika mereka sudah turun dari mobil.
Zela hanya menurut saja, Toh Dia sendiri sebenarnya sudah merasa ngantuk dan ingin segera merebahkan tubuhnya dikasur yang empuk...
Sesampainya di apartemen Brayen, Zela mengikuti langkah Brayen masuk, Terlihat apartemen mewah dengan ukurun yang luas dan rapih.. Zela duduk disofa, Dia benar-benar sudah merasa ngantuk, Tak lama Zelapun tertidur disofa.
Brayen yang baru selesai mandi menghampiri Zela, Dia berniat untuk menyuruh Zela membersihkan diri dan tidur dikamarnya sedangkan Dia berniat tidur disofa, Tapi melihat Zela yang sudah tertidur disofa membut Brayen tersenyum.. Pemandangan yang begitu indah menurutnya, Meskipun tertidur dengan lelapnya tapi wajah Zela tetap terlihat cantik bahkan begitu menggoda menurut Brayen.
Sorry..Gue tadi bener-bener emosi.. Gumam Brayen membopong tubuh zela kedalam kamarnya. Dilihatnya Zela yang sedang tertidur, Dia mengelus pucuk kepal Zela dan menciumnya lalu Dia merebahkan tubuhnya disamping Zela.
Keesokan paginya waktu menunjukan pukul 08:00. Matahari sudah terbit dengan terangnya, Zela yang baru sadar dari tidurnya merasakan tubuhnya begitu berat, Saat Dia membuka matanya, Seketika Zela melotot..
" Rya....... Loe...!!! Teriak Zela yang membuat Brayen bangun dari tidurnya.
" Apaan sih teriak-teriak.." Jawab Brayen cuek.
" Loe kenapa bisa disini..?? Tanya Zela.
" Ini kamar Gue.." Jawab Brayen singkat.
Seketika mata Zela melotot karena memang ruangan ini begitu asing.
" Loe apain Gue..?? Tanya Zela.
" Gue nggak apa-apain Loe.." Jawab Brayen malas krena masih ngntuk.
Saat Zela melihat bajunya yag masih utuh Dia merasa lega..
" Syukurlah..." Ucap Zela mengusap usap dadanya.
" Sekarang jam berapa..?? Tanya Zela tegas.
" Liat aja didepan.." Jawab Brayen.
" Rya......!!!!!!!!! Gue telat dong..." Sambung Zela panik.
" Ini hari minggu.." Jelas Brayen.
Zela hanya bengong menyadari kebodohannya..
" Gue minta maaf.." Ucap Brayen tiba-tiba.
" Untuk apa..?? Tanya Zela pura-pura lupa.
" Soal kemarin dan tadi malam.." Jelas Brayen.
" Lupain..." Jawab Zela menahan sedih.
" Gue tau nggak seharusnya Gue memperlakukn Loe sperti itu.." Sambung Brayen.
" Loe udah ngambil ciuman pertama Gue.." Jelas Zela menahan tangis sambil berlalu kekamar mandi.
Brayen hanya diam mendengar penjelasan Zela, Dia masih nggak percaya kalau Dia yang pertama mengambil ciuman Zela.
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.