Di temukan oleh seseorang di pinggir jalan dengan keadaan sangat kurus dan lemas Senia di bawa pulang dan di rawat dan dibesarkan dengan kasih sayang dan perhatian .
Ketika suatu hari kedua orang tuanya secara paksa membawanya pulang ke rumah dengan berbagai macam alasan membuat Senia merasa bingung antara bertahan bersama keluarga baru atau kembali bersama kedua orang tuanya .
Kejadian demi kejadian kembali teringat dipikirannya dan menyadarkannya akan perbuatan kedua orang tuanya di masa lalu tapi ia mempunyai rencana sendiri .
Ikuti terus kisahnya sampai selesai .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 . CERITA MASA LALU
Senia memperhatikan ibunya merasa kalau pertanyaan ibunya hanya ingin tahu urusannya setahu dia , ibunya selalu kepo urusan orang lain . Ia harus berhati-hati setiap mendengar pertanyaan dari ibunya .
“Kami baru saja kenal beberapa waktu lalu ," jawab Senia apa adanya .
Bian sedari tadi memperhatikan cara Senia berbicara dan juga cara makannya semua yang ada pada Senia seperti layaknya orang kaya . Ia menjadi minder sedangkan Adit menatapnya dengan curiga .
Adit berpikir pekerjaan Senia lebih dari sekedar seorang penghibur . Ia pun memperhatikan gerak gerik Senia .
Senia menghabiskan makannya dan segera beranjak namun tangannya di tahan oleh Imran .
"Kakak mau kemana ?" tanya Imran
“Kakak tidak bisa berlama-lama di sini karena masih ada yang harus kakak kerjakan ," jawab Senia .
"Tapi aku masih ada perlu dengan kakak please jangan pergi dulu ," rengek Imran seperti anak kecil .
Senia tertawa melihat sikap Imran , ia teringat adik kecilnya dulu pernah meminta buatkan teh manis padanya namun bukannya manis tapi asin karena Senia belum paham membandingkan antara gula dan garam .
"Maaf kakak tidak bisa , lain kali ya atau nanti kakak akan hubungi kamu kalau pekerjaan kakak selsai ," sahut Senia .
"Semuanya maaf aku harus pergi sekarang ," Senia berpamitan kepada keluarganya lalu meninggalkan mereka dengan langkah cepat .
Perasaan dalam diri Senia sudah tidak bisa lagi ia pendam dan lebih memilih pergi . Senia merasa muak melihat sikap mereka tadi sebenarnya bisa saja ia meluapkan semua perasannya pada mereka.
Setelah Senia pergi semua saling diam dan menghabiskan makanannya . Aluna melihat Imran dan Senia sangat dekat ia mempunyai rencana licik
Bian yang sedari tadi diam sibuk dengan pikirannya sendiri . Ia masih penasaran dengan kehidupan Senia selama ini . Aku harus selidiki keluarga yang mengadopsi Senia .
Brakkk
Suara gebrakan meja membuat semua menoleh ke arah Bian dengan heran .
“Bapak kenapa ?" tanya Imran melihat wajah bapaknya seperti ada sesuatu yang dirasakan .
Bian menjadi salah tingkah mencoba menenangkan diri . "Oh tidak apa-apa tangan bapak refleks," jawabnya lalu minum es jeruk .
Adit dan istrinya segera menghabiskan makannya .
“Aku sama Ranka mau pergi ke acara pernikahan teman , kami pergi dulu ," Adit dan istrinya beranjak dari tempat duduk berpamitan kepada yang lain.
"Kamu mau naik apa ke sana ?" tanya Aluna melihat mereka hendak melangkah .
"Kami mau naik bis saja biar lebih cepat ," jawab Adit sambil merangkul pinggang istrinya
"Semuanya , kami pergi dulu ," kali ini Ranka yang berpamitan lalu keduanya meninggalkan mereka bertiga .
Aluna , Bian dan Imran memutuskan pulang ke rumah .
__________
Senia sampai di rumah langsung masuk ke dalam kamar . Andra yang baru saja keluar dari kamar melihat Senia pulang merasa ada yang aneh . Ia ingin masuk ke kamar Senia namun diurungkan dan pergi ke dapur mengambil air minum .
Ponsel Andra berdering sebuah panggilan dari seseorang nama Kalina . Lalu ia angkat tanpa bicara apapun .
“Maaf bos saya baru saja menerima laporan bahwa Senia bertemu dengan keluarganya di sebuah acara wisuda sesorang pria bernama Imran Mahandi ," katanya dengan suara tegas .
"Ada lagi?" tanya Andra dengan datar .
"Mereka bertemu dengan tuan Angga di acara makan-makan tapi tuan Angga tidak ikut makan bersama mereka , dan waktu nona Senia pulang sepertinya ada masalah dengan mereka ,“ jelas Kalina lagi .lalu Andra memutuskan panggilan sepihak .
Andra masuk ke kamar membuka laptop . Sudah lama ia mencari keluarga Senia dan ternyata semuanya tertutup tidak ada tanda-tanda kalau Senia anak kandung atau anak angkat .
Satu yang membuat Andra tertarik ketika melihat keakraban antara Senia dengan Angga . Seperti pinang di belah dua lalu mengambil foto lawas Angga dan Senia .
Mata Andra sangat sulit membedakan antara keduanya karena memiliki kemiripan tapi bedanya perempuan dan laki-laki . Apakah mereka berdua saudara kembar ? gumam andra .
Tidak sampai di situ Andra mencari jati diri keluarga Senia tapi tidak ditemukan kejanggalan semua tertutup dengan sempurna . Andra menutup laptopnya lalu merebahkan tubuh dan mencoba memejamkan matanya .
Bu Ayu mengetuk pintu kamar Andra tapi tidak ada jawaban dari dalam dengan terpaksa membuka ternyata tidak di kunci . Ia berjalan masuk melihat Andra tertidur sangat nyenyak seulas senyum dibibirnya .
Andra dulu manja sekarang mandiri dan sudah bisa bekerja . Wajah Andra menandakan kalau dia sangat lelah . Bu Ayu duduk di tepi tempat tidur membelai wajah anaknya .
Andra mengerjapkan mata lalu bangun dan duduk bersandar .
”Ibu... ada apa ? " Andra membuka mata dengan sempurna .
" Tumben belum bangun , biasanya sudah pergi entah kemana , " jawab Bu Ayu memijat kaki Andra .
" Aku capek sekali Bu hari ini tidak terasa hari sudah mulai gelap , " sahut Andra melihat ke arah jendela bahwa suasana mulai menggelap .
" Aku mandi dulu , " Andra turun dari tempat tidur berjalan ke kamar mandi .
Bu Ayu melihat ponsel Andra menyala sebuah notifikasi masuk .Bu Ayu melihat notifikasi tersebut .
Mata Bu Ayu membulat sempurna , ia terkejut melihat sebuah foto kiriman seseorang . Ini kok sama wajahnya dan mereka ada hubungan apa ?" batin Bu Ayu .
Jantungnya seraya mau lepas ia meletakkan lagi ponsel Andra dan keluar dari kamar anaknya dengan hati-hati .
Bu Ayu duduk di kursi kamarnya dengan tatapan lurus keluar . Pikirannya menerawang bersama warna senja yang berganti .
Suaminya masuk pun tidak tahu , Suwignyo berdiri di belakang istrinya memeluk bahunya dan sebuah kecupan mendarat di pelipisnya .
Bu Ayu terkejut mendapat sentuhan suaminya tersenyum dengan pandangan teduh .
" Baru pulang ?" tanya Bu Ayu .
" Sudah dari tadi , kenapa tidak menyambut kepulangan ku memangnya kamu kemana ? " tanya suaminya kembali mencium pipinya .
"Aku sedang membangunkan Andra ," jawabnya sambil menatap lurus ke depan .
Suwignyo memicingkan alisnya mendengar perkataan istrinya. "Memangnya apa yang kamu pikirkan ?" tanya suaminya berdiri sambil menyenderkan punggungnya di tirai jendela memandang istrinya .
Bu Ayu ingin sekali cerita kepada suaminya tapi ia ragu karena suaminya orangnya tidak mudah percaya kalau belum melihat bukti dengan mata sendiri . Jadi ia enggan menceritakan sesuatu yang baru saja ia ketahui .
" Nanti saja kita cerita sekarang aku akan menyiapkan makan malam dulu ," Bu Ayu beranjak dari tempat duduk hendak keluar dari kamar .
Suwignyo memperhatikan istrinya merasa ada yang disembunyikan .
"Jika penting kenapa harus di tunda takutnya nanti jadi masalah besar bagi kelurga kita . Aku tidak mau kita mempunyai masalah dengan orang lain , hidup kita selama ini baik-baik saja jangan pernah menyembunyikan sesuatu yang nantinya jadi bumerang bagi keluarga kita ," pesan Suwignyo kepada istrinya .
Bu Ayu mengangguk lalu keluar dari kamar dengan senyum hambar .
semasa hidup aja bian tak pernah kasih uang jajan sm mu tak pernah sayang pada mu 🤭🤣🤣🤣