Dikhianati kekasih demi uang dan diinjak-injak hingga sekarat oleh Tuan Muda sombong, Ye Chen bangkit dari titik terendahnya setelah mengaktifkan "Sistem Kekayaan Mutlak & Kultivasi Ganda". Dengan saldo tak terbatas dan kekuatan yang meningkat setiap kali menaklukkan wanita... mulai dari dosen yang dingin, polisi galak, hingga ibu tiri musuhnya... Ye Chen bersumpah untuk membalas setiap penghinaan dengan dominasi total, menjadikan kota metropolitan Jianghai sebagai taman bermain pribadinya di mana uang adalah hukum dan wanita adalah sumber kekuatannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Perusahaan Dragon Pharmaceuticals
Sebenarnya, itu adalah air biasa yang direndam dengan Batu Roh (yang dia jarah dari gudang sekte) + ditetesi sedikit darah Ye Chen yang sudah berevolusi menjadi Darah Naga. Efek regenerasinya gila-gilaan.
"Dengan air ini, bisakah kau membuat produk kecantikan?" tanya Ye Chen.
"Bisa! Sangat bisa!" Xian'er mengangguk dengan penuh semangat. "Xian'er bisa bikin serum yang bisa menghilangkan jerawat, keriput, bahkan bekas luka bakar dalam semalam! Efeknya 100 kali lebih cepat dari produk manapun di pasar!"
Ye Chen menepuk meja.
"Bagus!"
Ye Chen berdiri, menatap para wanitanya dengan tatapan seorang Jenderal.
"Dengar semuanya. Mulai hari ini, kita akan mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Dragon Pharmaceuticals."
Dia menunjuk satu per satu wanitanya.
"Su Yan, kau akan jadi CEO-nya. Gunakan otak pintarmu untuk mengurus legalitas, pabrik, dan manajemen. Beli pabrik farmasi yang hampir bangkrut, kita ambil alih besok."
Su Yan tertegun, lalu tersenyum dengan percaya diri. "Siap, Bos. Aku akan urus perizinannya lewat jalur belakang dengan koneksi yang aku miliki."
"Liu Mei, kau Direktur Humas. Hubungi semua teman sosialitamu yang bermulut ember itu. Berikan tester produk kita nanti. Biarkan gosip bekerja untuk kita."
Liu Mei mengedipkan mata. "Serahkan pada Tante sayang. Tante akan pastikan semua istri pejabat di kota ini membicarakan produk kita."
"Tang Bing, kau akan bertugas sebagai Kepala Keamanan. Rekrut pensiunan tentara atau polisi yang kau kenal. Jaga pabrik dan lab kita. Jangan sampai ada tikus yang bisa masuk."
Tang Bing menepuk pistolnya. "Siap, jika ada rikus yang masuk akan langsung dimusnahkan."
"Dan Xian'er, kau akan menjadi Kepala Riset. Buat produk terbaik. Berapapun biayanya nantinya minta saja padaku."
"Siap Kak Suami!"
Ye Chen menyeringai. Tim impiannya sudah terbentuk.
"Jiang Xue... kau mengandalkan iklan dan branding. Aku akan mengandalkan apa yang disebut dengan keajaiban. Mari kita lihat, siapa yang akan menang."
Dua Hari Kemudian. Kantor Pusat Jiang Group.
Jiang Xue duduk di kursi kebesarannya di lantai 50. Di depannya, manajer pemasaran sedang melakukan presentasi.
"Nona Jiang, peluncuran produk baru kita 'Angel Skin Serum' siap dilakukan minggu depan. Kami sudah menyewa 10 artis papan atas sebagai Brand Ambassador. Pre-order sudah mencapai 500.000 unit!" lapor manajer itu dengan bangga.
Jiang Xue tersenyum puas. "Bagus. Pastikan stok kita aman. Produk ini akan menjadi standar baru kecantikan di seluruh China."
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka. Seorang sekretaris masuk dengan wajah panik.
"Nona Jiang! Gawat!"
"Ada apa? Jangan teriak-teriak... Telingaku sakit," tegur Jiang Xue dingin.
"A-ada perusahaan baru... namanya Dragon Pharmaceuticals... mereka baru saja merilis video promosi di internet dan... Langsung viral!"
"Dragon Pharmaceuticals?" Jiang Xue mengerutkan kening. Nama yang norak sekali. "Paling cuma perusahaan scam. Kenapa panik begitu?"
"T-tapi Nona... lihat ini..."
Sekretaris menyalakan TV yang menempel di dinding.
Di layar, muncul video siaran langsung konferensi pers.
Di podium, berdiri Su Yan (yang terlihat sangat profesional dan cantik dengan kacamatanya). Di sebelahnya ada seorang wanita tua pemulung yang wajahnya penuh dengan luka bakar.
"Hadirin sekalian," suara Su Yan terdengar jernih. "Banyak produk yang menjanjikan kulit mulus dalam 3 bulan. Tapi kami menjanjikannya hanya dalam 3 menit."
Su Yan meneteskan cairan emas ke wajah wanita pemulung itu. Kamera menyorot dengan sudut close-up.
Penonton di studio (dan Jiang Xue di kantornya) menahan napas.
Dalam hitungan detik, jaringan kulit mati di wajah wanita itu mengelupas. Luka bakar yang mengerikan itu mulai memudar, digantikan oleh kulit baru yang merah muda dan halus!
Wanita pemulung itu menangis histeris saat melihat cermin. "Wajahku... wajahku yang dulu sudah kembali!"
Video itu ditonton oleh 50 Juta orang secara live. Komentar netizen meledak.
"ANJIR ITU SIHIR APA OBAT?!"
"GUYS SEPERTINYA AKU BUTUH OBAT ITU SEKARANG!"
"SELAMAT TINGGAL SKINCARE MAHAL!"
Jiang Xue menjatuhkan pulpen mahalnya.
Tak.
Wajahnya pucat. Dia tahu video itu asli. Tidak ada CGI yang bisa sedetail itu yang disiarkan secara live.
"Siapa..." desis Jiang Xue. "Siapa pemilik perusahaan ini?"
Sekretaris itu menelan ludah. "Di data pendaftaran... pemiliknya adalah seorang anonim. Tapi CEO-nya adalah Su Yan, dosen Universitas Jianghai. Dan rumornya... dia dekat dengan mantan tunangan Anda, Ye Chen."
"Ye Chen?!"
Jiang Xue menggebrak meja.
"Mustahil! Sampah itu tidak mungkin bisa membuat produk dewa seperti ini! Dia pasti mencuri resep rahasia dari suatu tempat atau seseorang!"
Ponsel Jiang Xue berbunyi. Telepon dari Lin Feng (yang sekarang menjadi partner bisnisnya).
"Xue'er, kau lihat beritanya? Produk itu berbahaya. Kita harus menghancurkannya sebelum drilis secara resmi."
"Aku setuju dengan itu," mata Jiang Xue berkilat jahat. Persaingan sehat sudah tidak mungkin. Produk itu terlalu overpowered.
"Lin Feng, gunakan koneksimu. Tekan BPOM untuk menahan izin edar mereka. Dan kirim orang untuk... 'menginspeksi' pabrik mereka. Kalau perlu, bakar semua yang ada disana."
Jiang Xue menutup telepon. Wajah cantiknya kini terlihat mengerikan.
"Ye Chen... kau mau bermain dengan api? Baik. Akan kubakar kau sampai hangus... Seperti apa yang kau minta."
Pabrik Dragon Pharmaceuticals (Bekas Pabrik Tekstil). Malam Hari.
Pabrik itu gelap gulita. Tidak ada satpam yang terlihat sedang berjaga.
Sepuluh sosok berpakaian hitam melompati pagar dengan lincah. Mereka membawa jeriken bensin.
"Hehe, bodoh sekali," bisik pemimpin penyusup. "Pabrik sepenting ini tidak ada penjaganya? Ye Chen ini memang masih amatir."
Mereka mengendap-endap menuju gudang penyimpanan bahan baku.
"Siram bensinnya dan bakar semuanya!"
Mereka mulai menuangkan bensin.
Tiba-tiba...
Hihihihi...
Suara tawa wanita terdengar menggema di gudang kosong itu.
"Siapa itu?!" Pemimpin penyusup kaget.
Lampu gudang berkedip-kedip.
Dari balik tumpukan kardus, muncul kabut merah.
Dan di tengah kabut itu, sesosok wanita berbaju merah melayang secara terbalik di udara, rambut panjangnya menyapu lantai.
Feng Jiu tersenyum lebar, memperlihatkan gigi taringnya. Matanya merah menyala.
"Selamat datang di wahana rumah hantu Dragon Corp..."
"Tiket masuknya... adalah kesehatan mental kalian."
"HANTUUUU!!!"
Para penyusup itu menjerit. Mereka mencoba lari, tapi pintu gudang tertutup sendiri dengan bantingan keras.
BLAM!
Malam itu, jeritan ketakutan terdengar semalaman dari pabrik itu. Bukan karena disiksa secara fisik, tapi karena diteror secara mental oleh mantan Ketua Sekte Iblis yang sedang bosan.
Ye Chen, yang sedang memantau dari CCTV di villanya sambil makan popcorn bersama Xian'er, tertawa puas.
"Pelajaran pertama dalam menjalankan sebuah bisnis, Nona Jiang... Jangan menyerang benteng yang sedang dijaga oleh hantu."
Ye Chen terlalu dominan dalam kekayaan ekonomi, kekuatan super, dan bahkan kekuasaan politik. Jika Ye Chen masih dominan di bab-bab selanjutnya, ini akan mematikan konflik bagus dan kemunculan antagonis yang bagus pula.
Apalagi saat ini plot masih menekankan dominasi Ye Chen dalam hal seksualitas dan kekayaan.