Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Flora kenapa kau melakukan ini padaku? Bukan kah kau biasanya tidak pernah perhitungan sperti ini?" ucap Liam tak bisa menerima kenyataan tersebut.
"Iya Flora, kita adalah sahabat baik, kenapa kau jadi seperti ini sekarang? Apa aku dan Liam punya salah?" tanya Tara.
Dia memegangi pergelangan tangan Flora.
"Apa kalian berdua punya salah?" ucap Flora dengan tatapan tajam. Ia menepis tangan Tara sehingga wanita yang berpura-pura lemah itu terhuyung.
Liam yang melihat itu segera menangkap Tara agar tidak jatuh.
"Mereka sudah menunjukkan hubungan mereka di hadapan ku sperti ini di kehidupan sebelumnya, tapi kenapa aku baru menyadari nya hari ini?" batin Flora.
"Flora! Cukup! Kau benar-benar keterlaluan, Tara sangat baik padamu kenapa kau memperlakukan nya seperti ini layaknya dia bukan sahabat mu?" ucap Liam marah.
"Strawberry nya sudah di petik, tidak bisa di kembalikan, sekarang kalian mau bayar pakai apa?" tanya Flora. Dia tidak peduli omongan Liam dan memilih tetap mempertanyakan tentang bayaran buah-buahan tersebut.
Sementara itu ...
"Tuan besar, tuan!" panggil Anton yang kini mengetuk-ngetuk pintu ruang kerja papa nya Flora.
"Silahkan masuk," jawab papa Dermawan di dalam sana.
Sopir itu segera membuka pintu dan tergesa-gesa menghampiri papa Dermawan.
"Tuan besar nona muda, dia membuat keributan di kebun strawberry anda, sebaiknya sekarang anda segera ke sana," kata Anton yang sengaja.
"Apa!?" Papa Dermawan segera berdiri dari duduknya dan kemudian bergegas meninggalkan ruangan tersebut.
"Flora, lihat saja, kali ini kau pasti akan di marahi habis-habisan oleh papamu, orang tua itu juga pasti akan kaget melihat kebun nya dan dia akan segera menyusul mama mu," lirih Dermawan.
Ya sebenernya ini adalah rencana Anton, Liam dan Tara. Mereka sengaja mengatur rencana untuk merusak kebun kesayangan papa Dermawan, membuat Flora di marahi dan juga ingin memicu penyakit jantung papa Dermawan kambuh. Namun Anton sendiri sama sekali tidak tau apa yang sebenarnya terjadi di kebun tersebut.
Tak butuh waktu lama papa Dermawan dan Anton pun tiba di kebun tersebut.
Namun Anton kaget melihat pipi Liam yang merah dan ada bekas tangan di sana.
"Flora apa yang terjadi?" tanya sang papa sambil memperhatikan kebun nya yang terlihat masih baik-baik saja.
"Sudah kuduga,ini semua trik mereka untuk membuat papa sakit dan aku di hukum, tapi sayang sekali kali ini mereka lah yang akan menerima hukuman," batin Flora.
"Pa, mereka memetik strawberry Seolhyang dan strawberry Sachionka tampa seijin papa, aku di sini hanya membantu mereka untuk membayar apa yang sudah mereka ambil, semuanya tujuh juta," kata Flora sambil tersenyum dan memperlihatkan catatan tukang kebun di hadapan sang papa.
"Liam, ada apa ini? Kenapa jadi sperti ini?" tanya Anton yang saat ini menghampiri Tara dan Liam.
Liam tidak menjawab dia hanya menatap Flora penuh amarah dan rasa malu.
"Sejak kapan putriku sepintar ini?" batin papa Dermawan.
"Pa, mereka masih belum mau bayar, kalau begitu gaji om Anton di potong saja setiap bulan ya, mereka mungkin tidak punya uang untuk bayar kes sekarang," ucap Flora kepada sang papa.
"Baiklah kalau begitu, kalian semua kembali lah bekerja, semua ini papa serahkan padamu, papa sudah banyak pekerjaan jadi kau harus membangun, Liam lain kali jangan lakukan ini, Anton didik anakmu dengan baik agar tidak melakukan kesalahan kedepannya," kata papa Dermawan sambil melirik ketiga orang itu dengan tatapan tajam, setelah merasa aman dengan keberanian putrinya dia segera meninggalkan tempat tersebut.
"Baik karena papa sudah menyerahkan semuanya padaku kalian boleh pergi dan bawa strawberry itu, Merry uang gaji om Anton mulai sekarang di potong 80% sampai hutang nya lunas, dan berikan hadiah kepada tiga orang tadi," ucap Flora yang kemudian berlalu pergi meninggalkan kebun menyusul sang papa.
"Baik nona," kata Mery dengan senang hati, inilah yang selama ini dia inginkan, memberi pelajaran kepada para parasit itu.
"Merry berani-beraninya kau, aku ini calon mertuanya Flora, jangan sampai aku membuat mu menyesal karena sudah memotong gaji ku," ucap Anton sambil menuding sang kepala pelayan mansion.
"Apa? Bisa kau ulangi sekali lagi? Calon mertuanya? Hahahah, Anton Anton kau gila ya? Bagaimana bisa calon mertua nona Flora yang kaya-raya adalah seorang sopir, sudahlah mulai bulan ini gaji mu ku potong, cepat enyah dari kebun ini bawa dia gembel ini pergi, oh ya nona muda memerintahkan kepada kalian semua tiga orang ini jangan sesekali di perlakukan dengan baik, kalian paham?" ucap kepala pelayan dengan lantang.
"Baik," jawab mereka secara bersamaan.
Sementara itu di sisi lain ...
"Papa tunggu," ucap Flora yang saat ini menghadang langkah kaki sang papa.
"Hm ada apa? Tiba-tiba menyesali nya?" ucap orang tua itu sambil menatap wajah putrinya.
"Bukan, bukan itu," jawab Flora manja.
Namun mata sang papa tertuju kepada luka merah yang ada di lengan Flora.
"Tangan mu ini kenapa?" ucap sang papa sambil memegang lengan Flora.
"Aduh, i-ini, ini karena aku melindungi kak Niel dari hukuman nya," kata Flora.
"Sekarang kau tau kan sperti apa Daniel saat kau melakukan sesuatu, dia selalu menerima hukuman dari kakek nya, sudah, pergi mandi dan obati lukamu," kata sang papa.
Orang tua itu melangkah pergi, ia tidak marah karena Flora terluka ia malah senang karena akhirnya Flora bisa memilih jalan baik sendiri, dia melindungi Daniel, inilah yang diinginkan papa Dermawan. Ia ingat Flora menjadi sosok yang bertanggung jawab.
Flora mendengar kan sang papa, ia segera kembali ke kamar nya dan kemudian bersiap-siap untuk mandi karena memang sudah sore.
Tiga puluh menit kemudian.
"Aduh, sakit pelan-pelan," Flora meringis saat Merry mengobati lukanya.
"Tenang nona, sedikit lagi, jangan sampai berbekas," ucap Merry terus mengobati.
Sementara itu di sisi lain ...
"Bodoh! Kalian berdua benar-benar bodoh dan sama sekali tidak berguna, rencana kita semuanya gagal total karena kalian!" amuk Anton kepada Tara dan Liam.
"Aku minta maaf ayah, aku juga tidak menyangka kalau Flora tiba-tiba berubah seperti ini, padahal dua hari yang lalu dia bilang dia punya rencana sendiri apa mungkin dia sudah membohongi ku!?" ucap Liam.
"Sudah pasti, kalau tidak bohong bagaimana dia bisa pergi ke kediaman keluarga tuan muda Daniel pagi-pagi, aku sudah curiga," kata Anton.
"Tidak mungkin, Flora sebelumnya sangat tergila-gila kepada Liam, bagaimana bisa dia tiba-tiba berubah haluan?" tanya Tara penasaran.
"Itulah masalahnya, dia berbohong padaku kemarin dan hari ini benar-benar sperti kejutan bagi kita," jelas Liam.
"Sekarang bagaimana, gajiku di potong dan rencana kita berantakan," ucap Anton tak habis pikir.
Tara terdiam sejenak dan mulai memikirkan sesuatu.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.