Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.
Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.
Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.
Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.
Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.
Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.
Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Resky melihat mobil berwarna merah yang melewati mereka kemarin. Ia berpikir jika pengemudi itu adalah anak didik Dedi.
"Halo Dedi, lama tidak bertemu. Usaha mu boleh juga," kata Resky.
Alaric mengurungkan niatnya untuk masuk ke mobil. Karena ia yakin akan ada sesuatu yang bakal terjadi.
"Ada apa kau kemari?" tanya Dedi dengan nada dingin.
"Aku tidak menyangka, jika kamu bisa mendidik seorang pembalap hebat. Jadi, aku ingin bertaruh denganmu untuk melakukan balapan," jawab Resky.
"Pergilah, karena aku tidak akan menerima tantangan mu itu," usir Dedi.
Resky mendekat, kemudian menepuk-nepuk pelan pundak Dedi. Dedi menepis tangan Resky.
Sejak dulu mereka tidak akur. Karena Resky selalu kalah saing dengan Dedi dan Arman. Namun setelah Arman meninggal dan Dedi koma, nama Resky langsung naik dan menjadi nomor satu pembalap nasional.
"Semakin sombong kamu ya, sejak kamu pensiun dari dunia balapan, aku menjadi nomor satu. Tapi aku tidak puas sebelum aku benar-benar mengalah mu," kata Resky.
"Paman." Alaric menghampiri Dedi. Namun Dedi menggeleng sebagai kode bahwa Alaric tidak usah melayani Resky.
"Ayah, apa Ayah yakin ingin menerima tantangan nya itu?" tanya Indah. Dedi menggeleng.
Ryan yang melihat Indah pun terpesona. "Paman, bagaimana kita ambil dia saja. Kita tidak perlu taruhan balapan," bisik Ryan.
Resky tersenyum lalu memberikan kode kepada Ryan sebagai izin. Ryan dengan percaya diri nya berjalan mendekati Indah.
Ryan tersenyum, lalu mengulurkan tangannya hendak menyentuh pipi Indah. Dengan reaksi cepat, Indah menangkap jari tangan Ryan dan memelintirnya.
"Aaaah...! Sakit, sakit, sakit...! Lepaskan, sakit...!" Ryan menjerit kesakitan.
Alaric tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke Indah. Indah malah terpesona dengan senyuman Alaric.
Indah pun melepaskan tangan Ryan dan mendorongnya. Hingga Ryan terhuyung, namun tidak sampai jatuh.
Ryan memeriksa jari tangannya yang terasa sakit. "Gila nih cewek kuat banget, jangan-jangan transgender lagi," batin Ryan sambil mengibaskan tangannya yang sakit.
"Paman, bagaimana aku saja yang menerima tantangan mereka?" tanya Alaric.
"Hahaha, ya, ya, ya. Memang itu yang aku mau, sebenarnya aku mencari pemilik mobil merah ini untuk aku jadikan murid ku," kata Resky.
Alaric hanya tersenyum miring. Resky tidak tahu kalau pemuda di depannya ini adalah juara dunia dalam balapan mobil.
Sementara dirinya, baru juara nasional belum sampai ke juara dunia. Tapi sombongnya melebihi pembalap profesional.
"Jangan Nak, dia itu licik dan bukan tandingan mu," kata Dedi.
"Paman tenang saja, aku bisa atasi semuanya. Paman, ini saatnya Paman telepon polisi," ujar Alaric pelan.
Dedi mengangguk, ia masuk ke dalam lalu menghubungi polisi. Setelah selesai menelepon polisi, Dedi kembali keluar.
"Bagaimana? Mau menerima tantangan ku?" tanya Resky.
"Huh, dari dulu tidak berubah, masih saja angkuh," jawab Dedi.
"Aku terima, tapi jika kamu kalah kalian jangan pernah datang lagi ke tempat ini," kata Alaric.
"Baik, tapi jika kamu yang kalah, kamu harus menjadi murid ku," ujar Resky.
Alaric pun setuju. Sebagai pembalap internasional, Alaric tidak takut hanya dengan tantangan ini.
Resky menjelaskan tantangannya. Yang pertama harus mengambil minuman yang ada disimpan di beberapa tikungan.
Kemudian Resky menjelaskan tantangan yang kedua, harus melewati paku tanpa menyentuhnya.
Alaric tersenyum tipis, tantangan seperti itu sudah pernah ia jalani semasa balapan atraksi mobil. Tentu itu tidak akan sulit baginya.
Resky memerintahkan anak didiknya untuk menyusun pembatas jalan yang terbuat dari bahan plastik. Kemudian menyusun botol minuman di setiap tikungan.
"Siapa duluan?" tanya Alaric.
"Aku duluan, kalau kamu duluan, takut nya akan malu nantinya," jawab Resky.
Resky pun mulai menjalankan mobilnya. Dia memang terlihat lihai dalam menyetir. Tapi Alaric memperhatikan masih agak lambat saat ditikungan.
Hingga akhirnya Resky pun selesai dan mendapatkan 8 botol minuman. Jumlah semuanya ada 10 botol minuman dan masing-masing ada di ambil dua sekaligus dalam setiap tikungan.
Namun karena salah perhitungan, Resky hanya sempat mengambil delapan botol saja. Sementara dua botol lagi masih tersisa di tikungan ketiga dan kelima.
"Sekarang giliran mu, jika kamu tidak bisa melampaui ku, maka aku yang akan memenangkan tantangan pertama," kata Resky.
"Nak!" Dedi memegang tangan Alaric. Namun Alaric mengangguk dan mengatakan jika dia tidak apa-apa.
Alaric menggunakan mobil milik Miranda. Bukan mobil balap, tapi Alaric yakin kalau dia akan bisa.
Alaric pun mulai menjalankan mobilnya. Tikungan pertama berhasil dengan baik. Tikungan kedua dan seterusnya juga sukses.
Bahkan botol minuman yang tersisa pun Alaric ambil semuanya. Jadi skor yang Alaric miliki adalah 12 botol.
"Huuu...! Abang Alaric hebat!" teriak Indah sambil tepuk tangan. Raihan mengepalkan tangannya karena Indah memuji Alaric.
"Skor ku lebih unggul. Berarti aku menang di tantangan pertama ini," kata Alaric.
Dedi tersenyum, ia semakin yakin kalau Alaric itu seorang pembalap. Walaupun Alaric tidak menjawab saat dirinya bertanya, namun saat melihat kelihaian Alaric dalam menyetir membuatnya semakin yakin.
"Tantangan kedua aku harus menang," batin Resky.
Resky pun mengumumkan tantangan kedua. Ternyata semuanya sudah dipersiapkan oleh Resky.
Terbukti, paku sudah tertancap di atas papan pendek. Kemudian Resky memerintahkan anak didiknya untuk memindahkan pembatas jalan dan menggantinya dengan papan yang ada pakunya.
Mereka menyusun papan-papan tersebut hingga sepuluh meter tanpa ruang. Dan bila lolos melewatinya maka dialah pemenangnya.
"Sekarang giliran mu yang duluan," kata Resky pada Alaric.
Alaric tersenyum ke arah Indah. Indah menjadi salah tingkah saat melihat senyuman manis dari Alaric.
"Bang aku meleleh melihat senyuman mu," batin Indah.
Sementara Dedi mengepalkan tangannya dan memberikan semangat kepada Alaric. Dedi yakin kalau Alaric pasti bisa.
Alaric mulai menjalankan mobilnya melaju menuju papan yang ada pakunya. Kemudian saat sudah dekat, Alaric segera memiringkan mobilnya dengan berjalan hanya mengunakan dua roda.
Indah dan Dedi merasa tegang. Namun akhirnya Alaric berhasil melewati paku tanpa menyentuhnya.
Indah dan Dedi bertepuk tangan karena Alaric kembali memenangkan tantangan kedua. Sementara Resky, Ryan, dan anak didik Resky merasa kesal.
"Kini giliran mu," kata Alaric.
Resky segera masuk ke dalam mobil. Ia pun melajukan mobilnya dan melakukan hal yang sama dengan Alaric.
Awalnya tidak terjadi masalah. Namun saat di akhir, ban mobil belakang milik Resky pun menyentuh paku-paku tersebut.
Sehingga ban mobil miliknya pun seketika bocor terkena paku. Resky marah karena untuk kedua kalinya ia kalah.
"Kalian, tunggu apalagi? Hajar mereka!" perintah Resky.
"Tunggu! Kenapa harus main kekerasan?" tanya Alaric.
Namun mereka tidak perduli dan tidak menjawab pertanyaan Alaric. Alaric meminta Indah dan Dedi untuk masuk ke dalam.
"Tapi kamu bagaimana?" tanya Dedi.
"Mereka bermain curang, aku akan ulur waktu sampai polisi datang," jawab Alaric.
"Aku bantu. Ayah masuklah ke dalam, aku ingin bantu Bang Al," kata Indah.
"Baiklah, kalian berdua hati-hati. Mereka lebih ramai dan kalian cuma berdua," kata Dedi.
Dedi berkata seperti itu karena ia tahu pekerja nya tidak akan membantu. Paling mereka akan menyelamatkan diri masing-masing.