Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wang Bao dan Tetua Sekte
Ming Fu cepat-cepat memapah Wang Bao ingin segera membawanya pergi ke balai pengobatan.
Sayangnya belum sempat mereka keluar dari arena tetua sekte Zhongnan melompat ke arah mereka berdua.
"Apakah sangat parah? Malang sekali nasibmu nak," Ucapnya merasa kasihan melihat keadaan Wang Bao.
Karena tidak tega, Tetua Zhongnan mengambil tangan Wang Bao lalu memeriksa nadinya.
"Ah! Tidak," Gumamnya dengan wajah serius.
"Ada apa Tetua?" Tanya pemimpin Klan Wang ikut khawatir dengan keadaan Wang Bao.
"Nadi anak ini benar-benar sangat lemah, bahkan hampir tidak bisa aku rasakan," dia menjawab dengan begitu serius membuat Pemimpin Klan Wang dan Nyonya Wang menjadi khawatir.
"Harus segera diobati, sebaiknya memang harus segera dibawa ke sekte Zhongnan. Saya akan meminta tetua kami untuk melihat kondisinya juga," Ucap tetua Zhongnan memberi saran.
"T-tidak perlu sampai seperti itu tuan, istirahat sebentar pasti tubuh saya akan membaik," Wang Bao menolak dengan suara lemah tidak berdaya.
"Tuan pemimpin anak ini memang harus segera dibawa untuk diobati di Zhongnan!" Ucapnya dengan sangat yakin.
"Kalau Tetua berkenan, maka saya sebagai ayahnya sungguh sangat berterimakasih Klan Wang kami akan menyerahkan anak bungsu kami!"
"Benar tuan, tolong selamatkan Wang Bao!" Nyonya Wang mendukung keputusan pemimpin Klan.
"Tidak perlu, saya hanya perlu beristirahat saja, " Wang Bao mulai panik saat semua orang setuju pada perkataan Tetua dari Sekte Zhongnan.
"Baik, dulu master ke-10 sekte zhongnan Wang Feng mengorbankan nyawanya untuk membawa kedamaian, menyelamatkan keturunannya tentu harus kami lakukan."
"Tidak, tidak perlu! Aku yakin meminum pil elixir sekali pasti akan sembuh," Wang Bao mati-matian menolak sayangnya tetua dari sekte Zhongnan juga begitu keras kepala.
"Tidak perlu sungkan nak!" Ucap Tetua sekte Zhongnan mengambil Wang Bao dari Ming Fu mengangkat dipundaknya seperti mengangkat karung beras.
"Tidak, tidak! Tidak perlu!" Teriak Wang Bao panik.
"Tuan, kenapa harus memiliki anak itu? Sedangkan masih banyak anak lainnya yang lebih berbakat," Wang Tu menunjukkan rasa tidak setuju jika wang Bao dibawa.
"Ah! Benar! Benar! Apa yang dikatakan kakek Tu! Saya sama sekali tidak berbakat."
"Jangan sembarang memanggil kakek orang lain," Wang Huan marah, iri melihat Wang Bao malah ikut dipilih dalam sekte besar lainnya.
"Anak ini memiliki darah Unortodoks, sebaiknya dibiarkan didalam klan saja tuan!" Ucap tetua Wang Tu.
"Benar! Benar sekali saya benar-benar tidak berbakat, baru kali ini aku sangat menyukaimu tetua Wang Tu!" Wang Bao sangat mendukung semua pendapat Wang Tu saat ini.
"Saya tau kekhawatiran tuan Wang Tu, tapi tenang saja karena saya yang membawanya maka anak ini akan ada dibawah perlindunganku, bagaimana menurut anda pemimpin klan dan nyonya Wang? Jika terlambat mengambil keputusan pasti akan buruk bagi tubuh Wang Bao."
"Kalau begitu saya serahkan putra bungsuku padamu," Pemimpin Klan akhirnya setuju.
"Kalau begitu kami akan berangkat sekarang."
"Jaga dirimu baik-baik Wang Bao." Ucap Nyonya Wang melepas kepergian Wang Bao.
"Ah! Tidak! Aku tidak mau!" Teriaknya protes tapi tidak dihiraukan.
"Ayah!!! Ibu!!! Tolong aku!!!!"
"Kaka ke-dua?!!!
Wang Bao tidak rela, berteriak minta tolong.
"Aku benar-benar tidak ada hak untuk ikut campur adik ke-lima, tapi sebagai gantinya ambilah ini."
Wang Ziyu memberi sekantong uang pada Wang Bao, sudut bibirnya sedikit terangkat ingin tertawa tapi ditahan ia tahu dari tadi Wang Bao hanya bersandiwara karena tidak ingin dibawa pergi situasi ini sama ketika ia menjemputnya di lembah hitam dulu.
Semua orang benar-benar rela Wang Bao di bawa pergi.
"Ahhhh, Ming Fu tolong aku!!!!"
"Maafkan saya tuan muda ini demi kebaikan tuan muda, saya tidak bisa ikut karena tidak boleh membawa pelayan di akademi nanti."
"Aku tidak mau ikut!!!!"
"Ayahh!!! Pemimpin klan tolong pikirkan lagi!"
"Kakek Wang Tu!!!! Seharusnya saat seperti ini kau barulah bisa marah!!!
"Jangan berbicara padaku seenaknya!!" Wang Tu tidak terima namanya disebut-sebut dari mulut Wang Bao.
"Ah! Kakek Tu!!! Kalau kau tidak menghentikan orang tua ini membawaku pergi kelak aku akan menjadi seniman bela diri nomor satu dan mengalahkan cucu kesayanganmu ituuu!!!" Wang Bao mengancam.
"Lancang!!!" Wang Tu menggerutu karena Wang Bao terus menyebutkan namanya sembarangan.
"Waaaahhhhh, Tolonggg! Aku diculikkkk!!!
Wang Bao berteriak memberontak sekuat tenaga sayang orang yang membopongnya terlalu kuat.
"Anak anda ini benar-benar begitu unik. Kalau begitu kami pamit pemimpin klan Wang, sudah waktunya saya pergi karena beberapa rekan telah menunggu di perbatasan Kota Tianyuan."
"Baiklah, saya titipkan anak saya pada anda tetua."
Setelah berpamitan tetua sekte Zhongnan lalu menghilang begitu saja bersam Wang Bao.
"Simpan tenagamu nak! Perjalan kita ini panjang!"
"Aaaa! Aku tidak mau!!!"
"Tiiddaaakkkkk!!!!"
Mereka berdua pergi begitu cepat, menyisakan pantulan suara Wang Bao yang terus berteriak.
Wang Bao bahkan sudah tidak berada di kediaman klan Wang, tetua dari sekte Zhongnan yang membawanya terus berari dan melompati dengan ilmu peringan langkah sambil tetap mengendong Wang Bao dan sama sekali tidak perduli dengan wang Bao yang masih terus mengumpat.
Plakkk!!!
Wang Bao pingsan saat tidak sengaja kepalanya terbentur dahan pohon saat orang yang menggendongnya melompat terlalu tinggi.
"Kenapa tiba-tiba diam? Nak! Nak?" Dilihatnya Wang Bao tertidur pulas setelah pingsan kepalanya terkena dahan pohon.
"Seharusnya dari awal kubuat pingsan saja, gendang telingaku hampir pecah gara-gara anak ini," Tetua sekte Zhongnan kembali melanjutkan perjalanannya setelah memastikan Wang Bao baik-baik saja setelah kepalanya terbentur.
Setelah dua jam perjalanan tanpa beristirahat akhirnya mereka sampai diperbatasan Kota Tianyuan.
Disana telah ada beberapa rekan yang menunggu, lalu dari perbatasan Kota Tianyuan mereka melanjutkan perjalanan menggunakan kereta kuda menuju sekte Zhongnan.
"Kau membawa murid yang aneh, Yingjie."
Yingjie, orang yang membawa Wang Bao hanya mengangkat bahunya, membiarkan Wang Bao terus tertidur.
"Kau juga membawa murid yang aneh, Yunjie." Komentarnya melihat seorang anak berwajah garang yang diikat dengan mulut yang disumpalkan dengan kain duduk di pojokan kereta.
"Benar, dia mencuri pedangku dan sepertinya memiliki bakat jadi kubawa saja denganku sayangnya dia ini bukan anak penurut jadi kuikat dan kusumpal mulutnya supaya tidak berisik. Bagaimana dengan anak yang kau culik itu?"
"Dia anak bungsu pemimpin klan Wang."
"Anak darah campuran yang katanya bangkit dari kematian itu? Tapi kenapa kau buat dia tidur." Yunjie bergumam, matanya memperhatikan Wang Bao yang masih tertidur.
"Sifatnya agak unik lebih baik dibuat pingsan saja gendang telingaku hampir pecah dibuatnya."
Mereka berdua bersitatap sejenak, kemudahan sama-sama tertawa terbahak-bahak.
"Kita menemukan calon murid-murid aneh tahun ini."
...***...
