The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

The Transmigrator Desire To Become A Lazy Young Master

Awal Kisah

Pertarungan sengit antara ajaran Ortodoks dan Unortodoks telah berlangsung selama ratusan tahun, menewaskan ratusan bahkan ribuan praktisi bela diri. Akibat dari perang tanpa henti adalah menyengsarakan banyak jiwa tidak bersalah.

Menjadi penyebab penderitaan yang terus berkepanjangan membuat lingkaran setan terus terulang menjadi roda kehidupan, pembalasan dendam yang ditutupi oleh pembalap dendam lainnya, dan dendam itu lalu diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.

"Hari ini ajaran kebaikan harus menang!" Seru para pejuang praktisi yang menyakini dirinya sedang membela kebenaran.

"Bunuh mereka!!!" Seru lawannya tidak kalah garangnya.

Bau anyir darah manusia terasa begitu pekat bercampur dengan bau busuk bangkai manusia yang bertumpuk-tumpuk lalu tergeletak begitu saja.

"Petapa tua jika ingin menyerah maka menyerah lah sekarang!!!" Suara Mu Yi menggelegar ke seluruh penjuru dengan menggunakan teknik transmisi suara miliknya.

"Tunduklah pada ajaran Unortodoks maka nyawamu dan nyawa murid-muridmu akan aku ampuni."

Mu Yi, sang ketua ajaran Unortodoks berdiri dengan pongahnya melihat lawannya semakin menipis dan melemah.

"Ajaran kebaikan tidak akan pernah tunduk pada iblis sepertimu Mu Yi, hari ini aku bersumpah akan membunuhmu!!!"

"Baik! Kalau begitu ini adalah akhir dari hidupmu sekaligus berakhirnya ajaran kebaikan munafik yang kalian bangga-banggakan itu!"

Mu Yi mengangkat jari telunjuknya mengayunkannya ke depan memberi perintah pada seluruh pengikutnya untuk menerobos pertahanan ajaran Ortodoks.

"Maju serang mereka!!!"

"Habisi!!!"

"Bunuh!!!"

"Bunuh!!!"

Pertarungan sengit antara pemimpin ajaran Ortodoks dan Unortodoks semakin memanas, jurus demi jurus, teknik demi teknik mereka keluarkan tanpa henti walaupun banyak menyerap energi kehidupan para praktisi, tidak ada kata mundur dalam perang kali ini.

Maju dan mati sebagai pahlawan atau mundur dan mati sebagai pecundang, begitulah slogan keyakinan yang diserukan para praktisi untuk membakar semangat juang mereka.

"Mati kau MU YI!" Teriak Wang Feng menyerahkan upaya terakhirnya sekaligus serangan pamungkasnya pada Mu Yi.

Arkh

AAAaaaaakh...

"Sialan kau Wang Feng, kau menggunakan jurus pedang pengekang dan berniat untuk menyegel ku bersama dengan jiwamu yang sudah habis itu."

uhk..

Wang Feng memuntahkan banyak darah akibat jurus menyegel jiwa yang ia lakukan pada Mu Yi dan sebentar lagi akan menghembuskan nafas terakhir.

Wang Feng jatuh telentang berbaring menengadah ke langit, mulut, mata, telinga, dan hidungnya terus mengeluarkan darah seluruh pembuluh darah dalam tubuhnya pecah.

"Tetua!!!"

"Ini buruk! Tubuh tetua benar-benar rusak dan energi kehidupannya terserap habis tidak bisa diselamatkan lagi!"

Para tetua lainnya mencoba untuk menolong belum siap untuk menerima kepergian pemimpin mereka.

Wang Feng menyentuh punggung tangan Lin Zhiyu memberi gesture untuk menghentikannya yang masih terus menyalurkan tenaga dalam miliknya.

"Sifu??" Panggil Lin Zhiyu lirih, tidak rela melepas kepergian Wang Feng yang sudah ia anggap seperti seorang ayah baginya.

Wang Feng tidak menyesal, nyawanya sepadan ditukarkan dengan kedamaian sejenak, bibirnya tersenyum tipis merasa lega, walaupun tidak dapat mengakhiri perang dan mengalahkan musuh namun dengan menyegel pemimpin utama ajaran unortodoks akan menunda perang setidaknya dalam seratus tahun selanjutnya sampai ajaran Unortodoks memiliki pemimpin baru yang lebih kuat dari Mu Yi.

"Aku berharap anak-anak muda pada generasi selanjutnya dapat menyelesaikan pertarungan tak berujung ini, dan membawa perdamaian dunia." Gumamnya lirih lalu dengan sabar menunggu kematiannya menjemput.

Dengan begitu keberadaan Mu Yi berangsur melemah lalu menghilang bersama dengan kematian Wang Feng.

...

..

.

"Nah bagaimana? Bukankah ceritanya begitu menyentuh, sangat heroik?" Yu Cheng selesai membaca inti cerita novel yang dibacanya dengan semangat menceritakan kembali pada sahabatnya ingin menyampaikan rasa kagumnya pada kisah yang telah ia baca.

Sayangnya temanya terlalu malas untuk menanggapi, merasa selera Yu Cheng terlalu kekanak-kanakan.

"Teruslah membaca jangan menggangguku Yu Cheng."

"Isss kau menjengkelkan sekali Wang Bao, sama sekali tidak seru!"

Wang Bao tidak menggubris rengekan sahabatnya itu, dengan tenang mengemas barang-barang miliknya dan pergi meninggalkan Yu Cheng.

"Hei!!! Kau mau kemana?" Cegat Yu Cheng, tidak terima diabaikan begitu saja.

Wang Bao menghela nafas, lalu melewati Yu Cheng begitu saja.

"Kemana lagi kalau bukan kerja paruh waktu di toko swalayan, sorenya harus kerja di laundry kiloan, lalu malamnya harus pergi jadi pelayan di bar Flower setelah itu pergi ke ......."

"Iya, iya aku paham tidak usah kau jelaskan semua." Yu Cheng mengalah, sedikit merasa bersalah pada kehidupan Wang Bao yang sulit.

"Kau terlalu bekerja keras, nanti kau bisa sakit luangkan waktumu sedikit untuk beristirahat." Yu Cheng memberi nasihat, berbicara seperti cendikiawan terkemuka.

"Jika aku punya waktu seperti itu tentu aku juga ingin beristirahat, berguling di kasurku selama-lamanya, sayangnya ada tagihan listrik, air, sewa kontrakanku yang antri dan harus aku santuni satu-satu." Wang Bao kembali menghela nafas, memikirkan tagihan demi tagihan yang terus muncul di notifikasi handphone miliknya.

"Seharusnya dulu kau terima tawaran ayahku untuk mengadopsi mu." Celetuk Yu Cheng.

Ayah Yu Cheng cukup kaya, memiliki beberapa usaha rumah makan yang selalu ramai dan setiap tahun terus berkembang membuka cabang dimana-mana.

Di waktu-waktu sulit setelah sepeninggal orang tua Wang Bao keluarga Yu Cheng lah yang membantu dan merawatnya sampai cukup mandiri dan legal untuk bekerja.

Wang Bao merasa tidak enak terus bergantung pada keluarga Yu Cheng, dan meminta izin untuk hidup mandiri pada ayah Yu Cheng untuk tidak menghawatirkan dirinya lagi.

"Jika paman mengadopsi, aku pasti akan jadi kakak laki-lakimu, sungguh menggelikan membayangkan memanggilmu adikku." Balas Wang Bao dengan suara sedikit mengejek.

"Ha??? Siapa yang jadi kakak, justru aku yang akan menjadi kakak laki-lakimu ya!!!" Yu Cheng tidak terima menginginkan dirinya sebagai kakak tertua.

"Kau tunggu saja, aku akan mewarisi usaha ayahku dan menjadi sangat kaya hingga kau memanggilku kakak laki-lakimu dengan kemauanmu sendiri." Yu Chen berjalan mendahului ingin berada di depan Wang Bao saat di penyebrangan jalan .

"Yu Cheng, AWAS!!!"

Wang Bao berteriak saat mobil sedan hitam melaju kencang ketika Yu Cheng sudah ada di bahu jalan.

Brakk....

Tubuh Wang Bao lebih dulu bereaksi melompat menarik Yu Cheng ke belakang sayang tubuhnya tertolak ke depan dan malah tertabrak menggantikan Yu Cheng.

"WANG BAO!!!"

Teriak Yu Cheng panik, darah mulai merembes membasahi pakaian Wang Bao.

"T-ti-tidak, tidak, Wang Bao bertahanlah, jangan panik ambulans akan segera datang."

Tangan Yu Cheng gemetar menutup kepala Wang Bao yang terus mengeluarkan darah ia berusaha menghentikan pendarahan di kepala Wang Bao.

...***...

Catatan kaki:

Ortodoks adalah ajaran kebaikan

Unortodoks atau Non-Ortodoks lawan dari ajaran ortodoks.

Sifu adalah Guru atau master.

Terpopuler

Comments

Miyul💙

Miyul💙

👏

2025-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!