Tak pernah terbayangkan dengan apa yang saat ini di jalani, bergerak tanpa arah, dan melangkah tanpa tujuan.
Terasa sesak di dalam dada mengingat semua kisah yang sulit untuk di lupakan, Namun terasa sakit saat mencoba untuk menerima semua yang terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
...Di tengah gemuruhnya dunia yang menyatakan bahwa cinta itu indah, ada seseorang yang memilih tuk tetap diam demi menjaga Rasa. Bukan karena tak tahu bahwa asmara itu indah dan membuat diri bahagia, akan tetapi ia tahu bahwa Belum Waktunya. ...
... Ia menahan bukan karna tak ingin dekat dengan orang lain, melainkan karena cinta sejati harus tepat pada seseorang yang benar-benar ingin serius dan juga sama-sama ingin bersama bukan sekedar hadir dan saling melengkapi, akan tetapi halal dan juga bermartabat di waktu yang telah di tentukan. ...
...Dirinya tahu, hatinya bukan tempat persinggahan sementara, melainkan taman suci yang di jaga hingga tiba seseorang yang datang dengan adab, bukan rayuan di mulut terucap dengan manisnya dan terdengar di telinga dengan indah, bukan sekedar suka melainkan karna ingin bersama karena ibadah. ...
...Untuk memilih jalan sunyi penuh dengan cahaya. semoga dirimu lebih kuat dalam melangkah dan menjaga Rahasia. ...
...Karena orang yang menjaga diri di dunia yang menggoda ini akan di persiapkan untuk kisah cinta yang paling mulia... ...
...· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·...
"Emily... "
"Bisa-bisanya kamu berbicara dengan nada yang seperti ini hanya karna ingin membela dia. Kamu anggap aku apa.? " ucap Aidan dengan menatap Emily tak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
"Bagaimana, bukannya kejadian saat ini tak asing lagi? Maka saat ini kita sama, apa yang kamu rasakan sekarang.? " tanya Emily dengan tersenyum melihat Aidan.
"Pulang Emily.! saya benar-benar tak ingin berdebat dengan kamu. " ucap Aidan dengan menatap Emily. Dan jemari tangannya yang meraih tangan Emily.
"Jika dia tak ingin pulang maka biarkan Emily dengan ku. " ucap Rehan mencekal tangan Aidan yang saat ini memegang tangan Emily.
"Kamu orang lain, ini adalah urusan keluarga ku. Kamu tidak ada hak untuk ikut campur dengan urusan kami. " ucap Aidan dengan menghempaskan tangan Rehan.
"Saya memang orang luar tapi saya yakin setelah ini saya akan jadi suami dari Emily. !" ucap Rehan dengan yakin.
"KAU.!" bentak Aidan dengan tangannya menarik baju yang di kenakan oleh Rehan.
"Cukup Aidan.! " ucap Emily yang terlihat kesal.
"Saya akan pulang ikut kamu. Tunggu lah di sana, saya akan menyusul kamu. " sambung Emily dengan menatap Aidan yang ada di sampingnya.
"Tapi Emily, bagaimana nanti... " ucap Rehan yang terlihat menatap Emily dengan tatapan mata yang bingung.
"Aku janji saat waktu itu tiba aku akan datang. " ucap Emily dengan menatap Rehan.
"Maka jangan lupa untuk memberikan kabar baik itu. " ucap Rehan dengan menatap Emily.
Emily yang mendengarkan ucapan Rehan tersenyum dengan anggukan kepala. Dan tak lama kemudian Emily memasuki mobil di mana Aidan yang telah menunggu dirinya.
Rehan terlihat mengepalkan tangannya saat melihat mobil yang di tumpangi oleh Emily telah hilang dari pandangan, dirinya bertekad akan mendapatkan apa pun yang ia inginkan termasuk mendapatkan Emily tuk menjadi miliknya.
"Seharusnya aku lebih berani untuk menyatakan semuanya lebih awal, dahulu aku memang orang yang pengecut tapi untuk saat ini sungguh aku akan melakukan apa pun demi mendapatkan cinta kamu. " batin Rehan.
Flashback On...
Rehan menatap wanita yang terlihat serius saat membaca buku di taman sekolah, kaca mata bulat yang besar selalu bertengker di hidung mancungnya. Rehan yang belum mengetahui bagaimana perasaannya dengan wanita yang selalu ia lihat hanya diam tanpa ingin menyatakan perasaannya. hingga waktu begitu cepat berlalu di saat dirinya telah menyadari perasaannya di saat itu juga dirinya melihat dengan matanya sendiri ada seseorang yang telah mengisi hati perempuan yang ia sukai. Rehan yang melihat wajah dan juga senyuman manis dari wanita yang ia kagumi hanya terdiam tanpa ingin menyatakan bagaimana perasaannya. Menatap wanita yang ia sukai terlihat bahagia membuat Rehan merasa dirinya telah bahagia. Bagi dirinya bahagia wanita itu adalah kebahagiaan dirinya.
Hingga dirinya melihat bagaimana wanita yang ia sukai membina rumah tangga dan hidup bahagia, ia pun meninggalkan tempat di mana ia berada. Meninggalkan kota di mana ia mengagumi wanita yang membuat dirinya bisa menjadi seperti saat ini.