NovelToon NovelToon
Can I Love My Brother?

Can I Love My Brother?

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Enemy to Lovers
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

Viola adalah gadis SMA yang berumur 18 tahun yang hidupnya berubah setelah mamanya menikahi duda anak 2. Anak papa angkatnya itu 2 laki-laki, dan siapa sangka anak bungsu papanya itu adalah guru olahraga yang dingin di sekolahnya. Dia harus menjadi keluarga baru guru yang tidak dia sukai itu. Viola sama sekali tidak akrab dengan kakak keduanya itu tapi dia akrab dengan kakak pertamanya dan papa angkatnya itu. Keluarga mereka pun rukun tapi hanya kakak keduanya yang tidak mau tinggal dengan mereka. Viola dan kakak keduanya pun sering bertengkar sampai akhirnya mereka berdua timbul perasaan suka. Bagaimana cara mereka berdua menjalani hubungan cinta satu keluarga dan beda usia ini? Apakah mereka akan mengalah dengan orang tua mereka atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Lalu Viola dan Alca pergi ke tempat latihan taekwondo,  sebelumnya Alca sudah meminta pelatihnya untuk mau melatih Viola dan akhirnya dia setuju dan sekarang Viola sedang mulai berlatih lagi, Alca hanya diam dan memperhatikan nya.

"Dulu kamu pernah sampai memecahkan batu bata?" tanya pelatih.

Viola mengangguk mengerti.

"Hanya 3 tumpuk batu bata," jawabnya dengan enteng.

"3? seumuran begitu?" sontak pelatih itu dengan terkejut.

Viola mengangguk dengan wajah polosnya.

"Lalu apa kamu bisa melakukan hal itu lagi?" tanya pelatih.

"Saya akan coba." Viola dengan yakin,  lalu pelatih itu menyiapkan 3 batu bata dan Viola bisa memecahkan 3 batu bata itu.

Alca terkejut melihatnya.

"Dia kuat sekali, pantesan Dika nggak terima tadi." gumam Alca dengan heran.

"Kamu yakin baru latihan?" tanya pelatih itu dengan heran.

"Yaa nggak sih aku terakhir lulus TK.." jawab Viola sambil menggaruk kepalanya.

"Apa?" sontak pelatih itu dengan terkejut.

Alca tersenyum, dia senang akhirnya Viola mau menunjukkan kemampuannya meskipun itu mengerikan.

Setelah latihan mereka pulang,  Viola memakai sepatunya dengan wajah lemas, dia benar-benar sangat lelah.

"Ayo." Alca.

Viola berjalan dibelakang Alca dengan wajah lemas, setelah sampai di mobil Viola langsung tidur.

Dan setelah sampai di depan rumah, Alca menoleh ke Viola yang terlelap tidur itu,  dia tersenyum kecil melihat Viola lalu Alca turun dan menggendong Viola.

Viola setengah sadar saat digendong.

"Hmmm ayam aku laparmmmmmmm…..." gumam Viola.

"Apa aku terlihat seperti ayam?"  tanya Alca dengan heran.

Dan Alca menidurkan Viola di ranjang kamar Viola, lalu alca menyelimuti Viola.

Setelah itu Alca membuka laci Viola dan melihat banyak sekali obat penenang disitu.

"Kenapa dia punya banyak sekali," gumam Alca dengan heran.

.

Keesokan harinya,  mereka sedang sarapan bersama, karena hari ini libur mereka semua santai saat makan, bahkan Arka juga libur karena mereka ada rencana pergi hari ini, semua tahu kecuali Viola.

Viola terlihat kesal ke mamanya karena membangunkannya padahal dia ingin tidur lebih lama.

"Viola kenapa tidak dimakan?" tanya  Rosa. Daritadi Viola hanya memainkan sendoknya saja di atas piring sedangkan makanannya masih utuh.

"Mama kenapa bangunin aku sih," Viola dengan kesal.

"Kita kan mau pergi bersama." jawab Rosa.

Viola menghela nafas dengan kesal.

"Viola makan!" tegas Rosa.

Lalu Viola memakannya meskipun sedikit.

“Mama sama papa dateng jam berapa kemarin?” tanya Viola dengan heran.

“Kamus udah tidur, sekitar jam 11 malam.” jawab Andre.

Viola menganggukkan kepalanya dengan mengerti.

"Memangnya kita mau pergi kemana saja?" tanya Arka.

"Kita ke pantai,  sudah lama kan kita tidak  ke sana kan? " tanya Andre.

"Tapi sebelum itu kita  kunjungi mama kalian." ajak Rosa sambil tersenyum,  mereka bertiga menoleh ke Rosa.

"Iya ma,"  jawab Arka sambil tersenyum.

Setelah makan mereka bersiap , dan setelah itu mereka perjalanan menuju makam mama Arka dan Alca sampai disana mereka memberikan bunga dan berdoa untuk mama mereka.

Setelah itu mereka perjalanan ke pantai.

"Viola apa kamu sudah punya tujuan universitas?" tanya Andre.

"Eum.. aku tidak yakin bisa masuk.." jawab Viola dengan ragu.

"Kenapa tidak yakin?" tanya Andre dengan heran.

"Aku bodoh," jawab Viola dengan enteng.

Rosa menghela nafas.

Andre terkekeh.

"Papa yakin bisa kok," ucap Andre sambil tersenyum.

Viola tersenyum mengangguk.

"Jika tidak yakin kembali saja ke TK." jawab Alca.

Viola menoleh ke alca dengan kesal.

Arka terkekeh.

Setelah itu mereka sampai,  Viola langsung ganti pakai bikini, dia terlihat sangat sexy dengan pakaiannya itu.

Alca menghela nafas melihatnya, dia sangat tidak suka melihat wanita yang berpakaian terlalu terbuka.

"Kenapa? ada apa?" tanya Viola dengan kesal.

"Sekecil itu bisa apa," ledeknya sambil melihat dada Viola lalu dia pergi menyusul papa dan kakaknya yang sedang voli.

Viola menoleh ke bawah dan dia berdecih kesal.

"Kenapa kalau kecil yang penting punya!!!!!!! ahhh sabarrrrrrrrr hmmmmm ciaahhhhhhuiiihhhhiiih...." geram Viola sambil menendang pohon di sampingnya.

"Nggak tahu apa kecil-kecil cabe rawit." gumam Viola dengan kesal.

Lalu Viola menyusul mereka voli,  disaat mereka bermain voli Rosa membuatkan mereka makanan di tenda,  dia memotret kebersamaan mereka,  dia sangat bersyukur karena meskipun Viola tidak sedarah dengan mereka tapi mereka bisa menerimanya seperti keluarganya sendiri.

"Kalian lanjutkan ya papa mau bantu mama." ucap Andre lalu menyusul istrinya.

"Kak renang yuk," ajak Viola.

"Ayokk.." jawab Arka.

Lalu mereka berenang di tepi pantai, Alca duduk dan melihat mereka saja.

Alca melihat Viola yang tersenyum riang saat bermain air dengan Arka, tanpa sadar dia juga ikut tersenyum tapi dia langsung berwajah datar lagi.

"Alca ayok main,” ajak Arka.

Alca hanya diam.

"Ah dia ini," gumam Arka.

"Biar aku yang susul." ucap Viola, lalu Viola berlari ke arah Alca.

"Ayokkk ikut!" ajak Viola.

"Nggak." jawab Alca memalingkan wajahnya.

"Ayok.. ayok..ayok.." rengek Viola.

Alca menoleh ke Viola dia melihat bra Viola itu hampir lepas talinya.

"Heh apa kau bodoh, kalau tidak bisa pakai baju bikini kenapa pakai?" omel Alca.

"Kenapa sih, udah ayokkkk!!" Viola menarik tangan Alca dan akhirnya Alca mau.

Lalu mereka main air bertiga, mereka saling menyerang.

"Anak-anak ayo makannnn!!" teriak Rosa.

"Kita udah aja, mama manggil," Arka lalu dia berjalan meninggalkan mereka duluan, lalu disusul Alca.

Viola mengambil pelampungnya dulu dan dia baru menyusul mereka tapi saat berlari Viola tersandung kakinya sendiri dan dia jatuh lalu...

Viola membelakan matanya.

"Kakak," panggil Viola.

Alca menoleh ke Viola karena hanya Alca yang masih dekat dengan Viola jaraknya.

"Lepasssss..." rengek Viola dengan sedih.

"Hahh???????" Alca.

.

Malam harinya mereka makan bersama di villa Andre.

"Kita nginep disini pa?" tanya Arka.

"Iya, lagipula cuacanya mendung jadi tidur saja disini," Andre.

Viola menoleh ke jendela dan memang sepertinya mau turun hujan, lalu dia melanjutkan makan.

Rosa menoleh ke Viola.

"Viola mau tidur sama mama?"

Viola menoleh ke mamanya.

"Nggak apa-apa kok kalau kamu mau sama mama," Andre sambil tersenyum, tentu saja Rosa sudah menceritakan tentang Viola tapi kedua kakaknya masih belum tahu.

"Nggak ma aku mau sendiri aja," Viola sambil tersenyum.

"Kamu yakin?" Rosa dengan cemas.

Viola mengangguk.

Lalu hujan turun sangat lebat, Viola sedikit cemas karena ada petir juga.

Alca menoleh ke Viola dengan cemas.

Setelah selesai makan mereka ke kamar masing-masing,  Rosa masuk ke kamar Viola dan Viola sedang tidur nyenyak, Rosa lega melihatnya lalu dia keluar.

Di ruang tamu mereka sedang berkumpul, karena tidak bisa tidur kecuali Viola.

"Boleh aku tanya tentang Viola?" Alca.

Mereka menoleh ke Alca.

"Iya Alca?" Rosa.

"Kenapa Viola takut kalau ada hujan?" Alca.

"Benarkah?" Arka dengan heran.

"Apa dia pernah.. " Rosa.

"Iya. Dia menangis lalu dia seperti orang ketakutan dan dia juga minum obat penenang," Alca.

"Apa?  benarkah?  kapan?" Arka sama sekali tidak tahu.

"Viola trauma dengan hujan dan mati lampu." Andre.

"Papa tahu?" Arka.

Andre mengangguk.

"Trauma kenapa?" Alca.

"Saat dia umur 10 tahun,  dia melihat papanya yang ditabrak truk saat hujan dan mati lampu," Rosa dengan sedih.

Mereka berdua terkejut mendengarnya.

"Saat itu mereka berdua keluar mau beli ice cream tapi tiba-tiba hujan, Viola dan papanya berhenti di depan supermarket, papanya ingin mendekatkan mobilnya di supermarket tapi saat dia naik ke mobil ada truk yang remnya blong dan akhirnya menabrak sampai ke tiang listrik lalu mati lampu.." Rosa dengan sedih.

"Viola sudah berkali-kali ke dokter psikolog tapi keadaannya masih tetap sama," Rosa.

Andre mengusap punggung istrinya itu, dia merasa kasihan mendengar ceritanya meskipun dia sudah diceritakan.

"Lalu apa sekarang dia bergantung pada obat penenang itu?" Alca.

"Jika traumanya kambuh, dia minum itu jika mama tidak ada, tapi jika mama di sampingnya dia hanya menangis dipelukan mama," Rosa.

Alca mengangguk mengerti.

Alca merasa kasihan melihat gadis kecil itu.

“Begitu ternyata…” gumamnya.

"Dia sok kuat dasar.. " Gumam Alca.

1
yumi chan
ko pusing aku..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!