Leana harus menelan kenyataan pahit saat kedua orang tuanya bercerai. leana terpaksa pindah ke amerika dan tinggal bersama oma juga opa nya. leana juga harus meninggalkan pria yang ia cintai secara diam-diam.dengan membawa kesalah fahaman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertanya
"Aughh...."pekik leana saat ia bangun tidur sambil memegang kepalanya yang sedikit sakit sambil mencoba mengingat kejadian semalam
"kayanya semalem gw liat kak hito dan... dan kita.... Oh god... Apa yang gw lakuin..?" leana mengetuk kepalanya berkali-kali, merutuki sikap bodohnya setelah berhasil mengingat kejadian semalam
"ngga, ngga mungkin, kak hito ngga mungkin pulang tanpa ngasih tau dulu. Semalem cuma mimpi, halusinasi, ia semua cuma mimpi karena rasa kangen sama kak hito. Gw coba basa-basi kirim pesen nanya kabar nya deh" leana pun mencari ponselnya terlebih dahulu setelah itu ia mengirim pesan pada hito menanyakan kabar
"ngga aktif, gw mandi dulu lah sambil nunggu kabar dari kak hito" leana pun menuju kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Setelah itu ia memeriksa keadaan ruangan depan tempat yang ia yakini ia pakai bersama semalam bersama hito, seperri apa yang ia ingat.
"ngga ada yang aneh, berarti kemungkinan besar semalem cuma mimpi..." leana sedikit merasa lega tidak menemukan tanda-tanda kehadiran lelaki dewasa itu.
Tak lama ponsel leana pun berbunyi tanda ada telpon masuk. Dan itu dari seseorang yang ia tunggu dari tadi.
"halo dek kenapa, kangen sama kakak" ledek pria di ujung telpon sana dengan terkekeh membayangkan gadis yang sedang menelponnya, hito yakin kalau wanita cantik itu hanya sedang memastikan sesuatu
"Ih.. Apaan sih kak, lea cuma mau nanya kapan kakak pulang, soalnya temen kantor lea mau main ke apart" ucap lea beralasan sambil menggaruk hidungnya tanda ia sedang berbohong
"ngga tau, paling cepet 2 hari sampai 1 minggu. Tapi kayanya temen kamu ngga bisa naik ke atas tanpa izin dari kakak deh... Soalnya di sana ketat banget penjagaannya" jawab hito
"ow gitu... Ya udah nanti kumpulnya ganti tempat aja deh..." jawab leana agar pria di sana tenang
"iya, kamu jangan sampe telat makan ya" hito mengingatkan, kebiasaan leana yang suka lupa makan kalau sudah bekerja
"hehe... Iya kak... Ya udah udahan dulu ya, lea masih punya deadline. Kakak juga hati-hati di sana ya, kabarin lea kalo kakak mau pulang..." ujar leana mengakhiri panggilannya
"hah... Ternyata cuma mimpi, jadi tenang deh" gumam leana setelah memutuskan panggilan telponnya sambil merebahkan badannya di sofa dengan santai "tapi mimpinya kaya nyata banget, apa kalo beneran begitu juga ya rasanya" sambung leana sambil menyentuh bibirnya dan membayangkan kejadian semalam dengan pipi yang sudah bersemu merah
Seketika wajah leana langsung memerah mengingat kejadian semalam, kejadian yang menurut leana sangat panas. Maklum selama ini dia jomblo belum pernah pacaran apalagi sentuhan berlebihan bersama seorang pria. Entah dengan hito ia sangat rela, tidak seperti biasanya, bersentuhan dengan pria saja leana sudah merasa tak nyaman. Dengan arda sahabat dekatnya pun hanya pernah beberapa kali bergandengan tangan itu pun karena memiliki ke adaan khusus
.
"gimana ya reaksi kamu kalo apa yang kita lakuin semalem itu nyata dek..? Apa kamu bakal marah sama kakak dan akan pergi menghilang lagi seperti 5 tahun lalu..? Padahal kakak pengen banget nyatain perasaan kakak sama kamu dek, perasaan yang entah sejak kapan sudah di penuhi oleh nama kamu" angan hito menerawang mengingat sosok wanita manis dan cantik itu yang sudah beberapa waktu belakangan ini selalu menemaninya. Hito pun langsung membuka galeri telponnya dimana semalam ia sempat mengambil foto berdua saat leana berada dalam pelukannya. Hito sengaja memgambil foto dari belakang punggung leana sehingga wajah leana tak nampak, hanya ada wajah hito yang sedang tersenyum. Hito juga sempat memfoto jari tangannya yang sedang bertautan dengann jari tangan leana.
Hito duduk melamun di meja kerja yang berada dikamarnya, ia melihat beberapa foto yang ia candid dan tersenyum melihatnya
"padahal kakak kangen banget sama kamu dek, kangen liat senyum kamu, denger cerita kamu. Tapi sementara kita ga usah ketemu dulu biar kita sama-sama yakinin diri kita masing-masing soal perasaan kita. Kakak harap kamu juga punya perasaan yang sama kaya kakak, dan kamu ngga akan mengecewakan kakak dek"