NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Terjerat Cinta Wanita Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Evita Lin 168

Hanya demi uang, Celline rela menjual dirinya pada seorang CEO perusahaan besar yang bernama James Chandra. James hanya menginginkan seorang anak. Dia rela membayar seorang wanita untuk melahirkan seorang anak sebagai penerus untuknya.
Jika Celline dapat melahirkan seorang anak untuk James, maka Celline akan mendapatkan uang sebesar 1 milyar Rupiah dari James. Dan Celline bisa keluar dari rumah pamannya.
Semenjak orangtua Celline meninggal dunia akibat kecelakaan, Celline harus tinggal bersama dengan keluarga om-nya yang tidak pernah memperlakukan dirinya secara manusiawi. Mereka selalu saja menyiksa Celline baik secara fisik maupun psikis. Kalau Celline tidak mau menurut apa yang mereka katakan dan inginkan.
Bagaimakah kisah Celline bisa bertemu dengan James? Dan bagaimanakah cara Celline bisa keluar dari rumah om-nya itu? Apakah Celline bisa merubah sikap dingin James pria itu? Ikuti perjalanan hidup Celline yang penuh dengan lika-liku kehidupan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evita Lin 168, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Pada akhirnya Celline pun makan, hanya seorang diri di meja makan yang besar dan panjang itu. Untuk apa meja sebesar ini, kalau penghuni rumah besar ini hanya segelintir saja, pikir Celline sambil terus melahap makanan yang sudah disiapkan di atas meja.

Sama seperti kemarin, Celline hendak membawa makanan itu ke dapur. Dia sudah terbiasa membereskan makanannya sendiri. Celline sudah terbiasa melayani, bukan dilayani. Lama-kelamaan Celline jadi tidak nyaman berada di mansion James itu.

Karena asyik melamun, Celline sampai asal mengangkat mangkuk yang berisi sup dan ternyata masih panas. Alhasil, kuah sayur sup yang masih panas itu pun jatuh dan tumpah mengotori lantai mansion.

“Ya Tuhan, Nona Celline! Bagaimana ini?! Kenapa bisa tumpah, non? Duduk, duduk sini dulu, non.” Kata Pak Dar panik. Kepala pelayan langsung menarik kursi dan membantu mendudukkan Celline di atas kursi itu.

“Waduh….. Gawat! Gawat ini, non! Tuan pasti akan marah, non!” Terlihat sekali wajah cemas dan khawatir di wajah kepala pelayan yang sudah mengkerut itu.

“Tidak apa-apa, pak. Saya baik-baik saja.” Celline berusaha untuk menutup kakinya.

“Bisa dalam masalah saya nanti, non. Bisa-bisa saya kena amukan Tuan James nanti, non.”

“Pak, Celline tidak apa-apa.” Kata Celline menenangkan kepala pelayan itu.

“Tidak apa-apa bagaimana, non? Kulit nona jadi merah seperti ini. Sebentar lagi pasti melepuh.

Sebentar saya ambilkan salep dulu, non.”

Dengan cepat kepala pelayan itu menuju kotak P3K. Setelah mengambil obatnya, kepala pelayan langsung mengoleskan obat itu ke kaki Celline. Kaki

Celline tampak mulai memerah. Benar kata kepala pelayan itu, mungkin sebentar lagi akan melepuh.

“Sudah, pak. Saya baik-baik saja.”

“Saya telepon Tuan James sekarang ya, non?”

“Jangan, pak!!” Celline lansgung menggelengkan kepalanya. “Tidak usah, pak. Saya mau irahat saja di kamar. Nanti dioles salep ini lagi, pasti akan baik.” Celline berjalan menuju kamarnya.

Setelah masuk ke dalam kamar, Celline langsung memeriksa kakinya kembali. Kakinya kini terlihat banyak olesan salep. Rupanya kepala pelayan itu terlalu banyak mengoleskan salep itu, sampai kulit Celline dipenuhi salep.

Karena terasa sedikit panas, untuk meredakan nyeri yang mulai terasa, kemudian Celline meminum obat pereda rasa nyeri.

Setengah jam kemudian, Celline malah ketiduran. Tanpa terasa malam pun menjelang. James pulang saat waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

Jalanan di ibukota terlihat macet parah hari ini, sehingga membuatnya pulang sedikit terlambat.

“Dimana Celline?” Tanya James pada kepala pelayan yang membawakan tas kantornya.

“Itu…. Nona Celline masih tidur.” Jawab Pak Dar takut-takut.

“Masih tidur? Dasar wanita pemalas?!” Gerutu James sambil berjalan menuju kamar Celline.

Dibukanya kamar itu, dengan mata kepalanya sendiri, James melihat Celline sedang tertidur pulas. Dengan perlahan-lahan James melangkah masuk ke dalam kamar Celline.

James memicingkan matanya, menatap kaki Celline yang terlihat memerah. “Ada apa dengan kakinya?”

Dengan rasa penasaran James mendekat dan memeriksa kaki Celline dengan jelas.

“Pak Dar…..!” Teriak James dengan keras. Raut wajah pria itu mengeras seperti memendam amarah.

Kepala pelayan datang dengan tergesa-gesa, “Iya, tuan. Ada apa, tuan?”

“Kaki Celline kenapa, Pak Dar?” Tanya James panik. James terlihat sangat panik dan cemas.

“Itu…. Kaki Non Celline terkena kuah sup panas tadi siang, tuan.” Jawab kepala pelayan takut. Jujur saja, dia sangat takut sekali kalau dipecat.

“Ceroboh sekali dia!” Ujar James. Kemudian dia menyuruh kepala pelayan itu pergi.

Kini James menatap wajah Celline yang masih tertidur pulas. Entah karena efek obat atau karena memang Celline suka tidur. Namun, Celline tak kunjung bangun, padahal sedari tadi ada suara ribut-ribut di dalam kamarnya.

“Bagaimana kamu bisa menjaga calon anakku nanti? Selama dia ada di dalam perutmu nanti. Menjaga dirimu sendiri saja tidak mampu.” Cibir James dengan sinis.

*****

Sangking tidur terlelap, Celline baru terbangun saat tengah malam. Jam dua belas malam.

Krukk….. Krukk…. Krukk….

Tiba-tiba saja terdengar suara yang tidak asing di telinga. Kini perut Celline sudah merasa keroncongan. Ini dikarenakan Celline melewatkan waktu makan malamnya tadi.

Sejenak Celline mencoba menahan rasa laparnya, namun semakin lama perutnya semakin terasa perih. Sudah tak tahan lagi, lantas dia memutuskan untuk pergi ke dapur untuk mencari makanan yang bisa dia makan.

Dengan hati-hati Celline melangkah. Dia takut menimbulkan suara yang membuat bangun para penghuni mansion itu jadi terbangun.

Setelah mengendap-ngendap seperti maling, mata Celline langsung berbinar-binar saat melihat meja di dapur. Kepala pelayan sepertinya sangat pengertian padanya, karena di atas meja makan ada makanan.

Kebetulan sekali Celline sangat lapar. Karena sangat lapar, tak butuh waktu lama, dia langsung memakan habis semua makanan itu dalam sekejap saja.

“Ah, kenyangnya…..” Gumam Celline.

Celline berdiri dan berbalik. Hampir saja jantungnya copot.

“Astaga, kamu siapa?” Celline menatap aneh pada pemuda yang sedang berdiri di depannya. Seorang pria dengan berbadan tinggi dan tampan seperti seorang model.

“Eh, kamu siapa? Tapi, tunggu!!! Apa kamu yang sudah makan makanan yang ada di situ?” Pemuda itu menatap meja yang sudah kosong itu.

Denny menatap kesal pada Celline. Baru ditinggal beberapa menit ke kamar mandi, makanannya malah dimakan Celline.

“Makanan itu punya kamu?” Tanya Celline merasa tidak enak, karena salah memakan makanan milik orang lain.

“Kamu pikir makanan itu turun dari langit?!” Cibir Denny kesal.

Karena memang merasa bersalah, Celline hanya bisa menundukkan kepalanya saja. “Maaf ya.” Suaranya terdengar sangat lirih.

Kemudian Denny menatap Celline dari atas sampai bawah. “Kamu saudara Pak Darsono ya?” Tebak Denny.

Karena Celline belum menjelaskan siapa dirinya, mengingat perjanjiannya dengan James, kalau pernikahan ini harus dirahasiakan. Maka dari itu, Celline langsung mengiyakan saja.

“Kamu masih sekolah?”

Celline menggelengkan kepalanya. “Tidak. Sudah lulus.”

“Kamu sudah lama ada di sini?”

“Baru, tuan.”

“Kerja yang benar ya. Masalah makanan ini, ya sudahlah jangan kamu pikirkan lagi. Aku tidak akan permasalahkan lagi.” Denny pun berjalan menuju ruang tamu. Sejak tadi dia rebahan di sofa yang ada kursi pijatnya.

Satu jam yang lalu, Denny baru saja sampai. Dia hanya membangunkan penjaga mansion saja. Sedangkan James, belum mengetahui kedatangan Denny itu.

Adik James itu memang suka datang dan pergi sesuka hatinya. Pemuda yang masih duduk di bangku kuliah itu memang sangat hobi bermain-main dengan kakaknya. Melakukan apa pun sesuka hatinya, seperti saat ini. Tidak ada angin dan hujan, malam-malam begini tiba-tiba saja datang ke mansion James.

Bagaimanakah tingkah nakal yang dibuat Denny di mansion James? Nantikan tingkah lucu dan kocak Denny di bab berikutnya…….

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!