NovelToon NovelToon
AKU HANYA ISTRI WASIAT

AKU HANYA ISTRI WASIAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Menikah Karena Anak / Ibu Mertua Kejam / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hare Ra

Aluna ditinggal mati suaminya dalam sebuah kecelakaan. Meninggalkan dia dengan bayi yang masih berada dalam kandungan. Dunianya hancur, di dunia ini dia hanya sebatang kara.
Demi menjaga warisan sang suami, ibu mertuanya memaksa adik iparnya, Adam, menikahi Aluna, padahal Adam memiliki kekasih yang bernama Laras.
Akankah Aluna dan Adam bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hare Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pagi harinya…

“Kiya, lihatlah bunga mawar kita mekar,” ujar Aluna menunjukkan bunga mawar berwarna pink di halaman depan rumahnya kepada sang anak.

Kiya tersenyum dan tampak bahagia, dia bahkan ingin meraih bunga tersebut.

“Jangan dipegang, Sayang. Bunga ini ada durinya.”

“Dui?” tanya Kiya dengan gaya bahasa khas anak-anak.

“Iya, Sayang. Bunga yang cantik ini dilindungi oleh duri yang tajam, jadi tidak sembarang orang bisa memetiknya. Begitu juga dengan Kiya nanti ya, Kiya harus bisa melindungi diri sendiri,” jawab Aluna, entah apakah Kiya akan mengerti atau tidak. Tapi, Aluna memang terbiasa untuk memasukkan nasihat sedikit demi sedikit kepada sang anak, meskipun anaknya masih kecil.

Keduanya tampak bermain riang di taman kecil itu, seperti keinginan Arman kalau rumah mereka akan menjadi rumah yang nyaman untuk Aluna dan Kiya. Semua itu terwujud, mereka memiliki kebun mini untuk sayur-sayuran dan juga taman kecil yang dihiasi dengan beberapa macam bunga.

Tapi, sayangnya Arman tidak ada. Hanya Aluna dan Kiya yang menikmati semua itu. Dan Arman sudah menyiapkan semuanya untuk anak dan istrinya sebelum kepergiannya.

Dari halaman depan, Aluna melihat ibu mertuanya datang. Entah untuk apa Ratna datang, biasanya beliau hanya akan datang jika ada keperluan saja.

“Anak kecil itu belum mengerti apa-apa. Jangan diberikan nasihat yang berat-berat!” ketus Bu Ratna sambil mengambil Kiya dan menggendongnya.

Aluna tersenyum lembut. “Hanya sedikit-sedikit, Ma. Siapa tahu nanti dia bisa mengingatnya.”

“Gak bakal ingat, anak masih kecil begini. Dia hanya butuh bermain bukan nasihat,” ucap Ratna.

“Iya, Ma.”

Aluna tidak mau memperpanjang masalah dengan sang mertua. Karena tahu, dia tidak akan menang, di mata sang mertua apa yang dia lakukan selalu salah.

“Kapan Adam berangkat?” tanya Ratna kemudian.

“Kemarin pagi, Ma.”

“Kenapa?”

“Kan Mas Adam mau menikah dengan Laras,” jawab Aluna.

“Bukan itu maksudku, kenapa kamu mau bertahan? Kamu takut tidak bisa hidup tanpa harta dari keluarga kami? Bahkan kamu rela di madu,” tanya Ratna.

“Aku hanya mengikuti maunya Mas Adam, Ma. Aku sudah minta Mas Adam menceraikanku, tapi dia tidak mau,” jawab Aluna jujur.

“Jelas saja Adam tidak mau, karena dia tahu kamu akan menuntut hartanya. Itu merugikan kami, dan kalau memang kamu mau bercerai dengan Adam, kenapa bukan kamu yang pergi meninggalkan Adam?”

Aluna terdiam, dia sangat mau melakukan itu. Tapi, dia tidak bisa pergi tanpa kejelasan, setidaknya dia harus memegang surat cerai. Agar kemanapun tujuannya nanti akan aman dan tenang dengan status jelas.

“Perempuan bisa kok mengajukan gugatan cerai di pengadilan,” sambung Ratna.

“Aku tahu, Ma. Tapi, aku punya alasan.”

“Pasti kamu mau menuntut harta, kan? Karena kalau tanpa harta Arman dan Adam, kamu tidak bisa hidup.”

Aluna memilih diam, percuma dia menjawab, ibu mertuanya tidak akan memahaminya.

“Meskipun kami menentang Adam menikah lagi, tapi bukan berarti kami berada di pihakmu. Jangan merasa berbesar kepala mendapat pembelaan dari kami. Kamu itu tetap bukanlah yang terbaik untuk Adam,” sambung Ratna.

“Iya, Ma.”

Ratna melihat ke sekeliling rumah, seolah sedang mencari kesalahan Aluna untuk menekannya. Namun, dia tidak menemukan apapun, justru semuanya terlihat bersih dan terawat.

“Mama kesini cuma mau bilang, bulan depan anak Bude Narti yang di kota akan menikah. Kamu ikut datang kesana, karena Bude mau bertemu Kiya, dia tidak bisa lagi kemana-mana, dia sakit,” ujar Ratna setelah beberapa saat diam memperhatikan sang menantu yang masih merawat tanaman bunga-bunganya.

Aluna menjawab hanya dengan anggukan kepala.

**

“Sayang, ini malam pertama kita loh. Tapi, kamu sedikitpun gak mau menyentuhku,” rajuk Laras di pagi harinya.

Adam tersenyum. “Selamat pagi istriku.”

“Kamu kenapa gak mau menyentuhku? Kamu gak mencintai aku lagi?” tanya Laras mendesak Adam.

Adam menggeleng. “Kita sudah sah, kenapa harus terburu-buru. Masih banyak waktu, hidup ke depan itu masih panjang. Aku tidak menyentuhmu bukan berarti aku tidak mencintaimu, aku akan mendatangimu dalam versi terbaikku. Kalau aku datang dalam keadaan lelah, aku tidak maksimal, Sayang.”

Adam mencoba memberikan pengertian kepada Laras. Semalam, setelah masuk ke kamar pengantin, Laras memang terus menggoda dan merayunya. Tapi, entah mengapa Adam sama sekali tidak tertarik. Bayangan wajah Aluna terus mengganggunya.

Dia merasa bersalah kepada Aluna. Adam sendiri pun bingung, kemana rasa cinta yang dulu begitu membara kepada Laras. Apa karena dia memang sudah lelah dengan tuntutan Laras. Atau dia telah terbawa hati, sehingga selalu membandingkan Aluna dan Laras.

Dan semakin dibandingkan, maka akan semakin terlihat kalau Aluna adalah yang terbaik. Adam semakin bingung oleh perasaannya sendiri.

“Berarti malam ini bisa dong,” rengek manja Laras memegang lengan Adam.

“Mudah-mudahan. Apa kamu sudah siap?” tanya Adam menggoda, meskipun sebenarnya hatinya hampa.

“Siap. Dan mulai malam ini, kamu gak boleh lagi menyentuh Aluna. Kan sudah ada aku yang siap melayani kamu kapanpun,” jawab Laras.

Adam tidak menjawab, baru saja beberapa jam menjadi istrinya, kini laras sudah mulai mengatur hidupnya. Padahal, sebelum menikah tidak seperti ini permintaan Laras. Dia tidak akan menuntut perhatian dari Adam, dia hanya butuh dinikahi. Dan sekarang, bagaimana buktinya?

“Kamu kenapa diam? Kamu gak mau ya?” tanya Laras lagi.

Adam menghela nafas berat. “Iya, Sayang.”

“Nah gitu dong, kan anaknya Aluna sudah besar, sebentar lagi dia bisa mandiri. Kamu langsung ceraikan dia ya.”

Kepala Adam rasanya berputar-putar, Laras mulai mengeluarkan sifat aslinya. “Kita lihat saja nanti ya.”

Laras merengut, tapi dengan satu ciuman yang diberikan Adam membuatnya luluh. Dia pikir Adam akan menyentuhnya sekarang, dengan agresif tangannya ingin melepaskan baju Adam, tapi Adam malah melepaskan ciumannya.

“Kenapa?” tanya Laras kesal.

“Diluar orang-orang sedang membereskan bekas acara, aku harus membantu,” jawab Adam yang segera keluar dari kamar meninggalkan Laras yang merengut.

Hari pertama menjadi suami Laras, Adam benar-benar mendapatkan tekanan yang cukup besar. baru saja keluar dari kamar, Sita, ibu mertuanya, langsung menagih janji Adam untuk membelikan Laras perhiasan berlian. Padahal toko perhiasan saja belum buka.

Belum lagi, sang ayah mertua langsung bercerita tentang bisnisnya yang kini ada sedikit masalah keuangan. Meskipun tidak terang-terangan meminta Adam membantunya, tapi Adam mengerti arah pembicaraannya.

“Sayang, sepertinya aku harus pulang ke desa, deh,” ujar Adam setelah selesai makan siang. Padahal seharusnya mereka pergi ke toko perhiasan. Tapi, Adam sudah tidak bisa menahan dirinya untuk pergi. Dia merasa seolah seperti nasabah yang menunggak bayar kredit, dari pagi dikejar-kejar tentang uang.

“Kok pulang? Kamu gimana sih? Kita belum malam pertama loh.” Laras kesal dan protes mendengar keinginan Adam.

“Aku akan segera kembali lagi kesini setelah selesai urusan disana. Tambang pasir ada masalah,” jawab Adam.

“Satu hal lagi, siang ini kita harus membeli berlian. Aku gak mau dengar banyak alasan lagi!”

“Tapi, urusanku mendesak. Aku akan kembali setelah selesai, aku janji,” jawab Adam lembut setengah memohon.

“Tidak bisa!”

1
Iin Wahyuni
pusing aku kok lemah banget pemeran utamanya,tolong Thor bt pemeran utamanya aluna lebih tegas lagi SM suami dan keluarga nya jgn kyk gini Thor JD nggk berdebar bacanya,JD gregetan sorry Thor sblmnya menurut aku sih heee
Hare Ra: siap kak. terima kasih sudah mampir, setelah ini dia akan bangkit kak.
total 1 replies
Haris Saputra
Baper mode on. 😭💔
Hare Ra: Terima kasih kak sudah mampir..
total 1 replies
Alucard
Kagum banget! 😍
Hare Ra: Hai kak, terima kasih sudah mampir..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!