Demi menyelamatkan nyawa sang Ibu agar terus tetap bertahan di samping nya, Tembok kokoh yang selama ini ia jaga sekuat tenaga akhirnya terpaksa di terobos juga.
Naima membutuhkan uang yang sangat banyak, sementara Anjani ibu nya Bagas membutuhkan sosok seorang menantu sekaligus cucu untuk keluarga Haditama.
Akan kah trauma masa lalu itu sembuh secara perlahan atau malah menimbulkan luka baru lagi bagi Naima?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Maafkan
Naima dan Lara benar-benar menikmati makan siang yang begitu nikmat ini.sampai suara sapaan dari seseorang datang mengacaukan kenikmatan itu.
" Naima ...Lara..Kalian suka makan di sini juga?" tanya Agam dosen yang pernah menaruh rasa cinta terhadap Naima.
Namun kuasa yang Bagas miliki membuat Agam terpaksa harus di asing kan untuk sementara waktu hingga tiba lah waktu nya Naima lulus dari universitas tersebut,baru lah Bagas mengembalikan Agam tempat semula.
Agam sebenarnya marah,kesal,dan ingin membantah ucapan Bagas,tapi sayang nya kuasa Bagas mengalah kan semua bahkan orang tua nya pun tak berpihak kepada nya.
Sangking kaget nya melihat keberadaan Agam, membuat kedua wanita ini langsung tersedak makanan yang sedang mereka kunyah.dengan reflek Agam maju menyerahkan segelas air untuk Naima, sedang kan Lara terus terbatuk-batuk sampai membuat wajah nya merah padam.
" Gini amat nasib orang yang nggak cantik." gumam Lara bersusah payah menjangkau gelas milik nya lalu ia minum isi gelas tersebut sampai habis.
" Terimakasih Pak Agam." ujar Naima sambil mengelap mulutnya yang basah oleh air minum tadi.
Agam pun mengangguk dengan senyuman hangat juga memabukkan.Agam kembali melempar kan pertanyaan yang sama kepada kedua wanita ini karena tadi ia tak mendapat kan jawaban dari mereka berdua.
" Kebetulan tadi kita lewat di depan rumah makan ini, karena sudah lapar jadi kita mampir saja." ujar Naima beralasan padahal sebenarnya mereka sangat sering makan di sini.
Naima masih ingat sekali adu jotos yang terjadi antara Bagas dan Agam pada waktu itu,semua itu berawal dari Agam yang berusaha mendekati nya dan Bagas yang tidak suka pun langsung melayang kan bogem mentah nya ke wajah Agam sampai membuat Agam terjatuh tak sadar kan diri.setelah itu Agam di larikan ke rumah sakit dan besok nya tidak ada kabar lagi tentang Agam.
Naima bergidik ngeri menatap ke sekitar mereka ,barang kali saja Bagas ada di sekitar mereka dan adu jotos ronde kedua pasti akan terjadi lagi.
" Boleh saya gabung di meja kalian,saya juga sedang lapar.duduk ramai begini jauh lebih nikmat ketimbang hanya duduk sendirian."pinta Agam dengan wajah memohon nya.
Setelah cukup lama berkelana mencari dan menebak kemana perginya Naima setelah menyelesaikan pendidikan nya pada waktu itu, akhirnya Agam berhasil juga menemukan Naima.
Agam diam-diam menatap Naima.dari sorot mata itu terukir jelas rasa yang masih mekar .jantung Agam berdebar kencang berada di samping Naima.
Sejenak ia melupakan semua ancaman yang pernah Bagas berikan kepada nya.
" Ya silahkan saja Pak, siapapun bebas untuk duduk di sini." sambut Naima tetap ramah.
Agam kegirangan mendengar jawaban dari Naima,ia pikir Naima akan menjauhi nya sesuai dengan permintaan Bagas.
Tapi kenapa sekarang Naima hanya makan sendirian? Lalu di mana Bagas ya?
" Apa mereka sudah menikah?"
" Akhhh nggak mungkin mereka menikah tanpa mengundang keluarga, nyokap sama bokap nggak pernah cerita apapun tentang Bagas." batin Agam lalu melirik jemari manis Naima yang masih polos tanpa ada cincin yang mengikat.
Agam tersenyum penuh makna, sementara di samping nya terjadi aksi saling Singkut menyikut antara Naima dan juga Lara.
" Sudah lama ya kita tidak bertemu." ujar Agam dengan wajah bahagia.
Naima mengangguk begitu juga dengan Lara, beberapa detik kemudian kedua wanita ini dengan kompak nya berdiri tanpa perlu berbisik lagi seperti tadi.
"Pak Agam,kami berdua langsung pamit saja ya.kami harus segera kembali ke tempat kerja kami." pamit Lara sesuai dengan apa yang sudah Naima bisikan kepada nya.
Agam tidak percaya,ia seperti orang linglung yang menatap kepergian kedua wanita itu hingga masuk ke dalam sebuah mobil.
Agam terlalu sibuk merayakan pertemuan nya kembali bersama Naima,tanpa sadar kalau kedua wanita itu ternyata sudah menyelesaikan makan siang mereka,itu terbukti dari dua piring yang sudah kosong tergeletak begitu saja di hadapan nya.
" Padahal Aku masih ingin mengobrol sama Naima, benar-benar susah sekali mendekati wanita itu."gumam Agam ikut bangkit tak jadi makan di sini karena Naima sudah tidak ada lagi di samping nya.
Sementara itu di dalam mobil Lara,Naima terus menerus merasa bersalah telah memperlakukan Agam seperti itu.sedangkan Lara malah tertawa puas melihat wajah bodoh dari Agam.
" Jahat banget nggak sih Aku jadi orang Ra! Kasihan Aku lihat wajah bingung nya Pak Agam tadi."ucap Naima kepada Lara.
" Nggak jahat kok Nai, justru Kamu sedang menyelamatkan nyawa Pak Agam dari serangan calon suami mu." balas Lara sambil tertawa ngakak.
Begitu sampai di meja kerja nya,Naima sangat kaget melihat sosok Bagas yang duduk di atas kursi kerja nya sambil memegang sebuah boneka besar di tangan kanan dan beberapa coklat di tangan kiri nya.
Bagas yang juga menyadari kedatangan Naima, bergegas bangkit lalu menyambut kedatangan Naima dengan senyuman hangat penuh cinta.
Bagas tak mau membahas tentang apa yang sudah ia ketahui,sebisa mungkin ia akan membantu Naima terbebas dari rasa trauma nya.
Bagas juga sudah meminta Dokter Kasih untuk menutup rapat tentang kedatangan nya ke klinik tersebut.
" Maaf Aku telat, keasyikan ngobrol sama Lara jadi lupa waktu begini." ucap Naima lalu menunduk kan kepala nya .
" Aku maafkan,lain kali tak perlu minta maaf lagi.perusahaan ini juga milik Kamu." ucap Bagas sukses membuat Naima mendongak kan kepala nya menatap serius wajah Bagas yang lebih tinggi dari nya.
" Ini untuk Kamu." ujar Bagas lagi membuat mulut Naima yang tadi ingin protes langsung tertutup rapat.
Naima mengernyit heran merasa tidak yakin dengan apa yang ia dengar barusan,baru kali ini Bagas memberikan boneka untuk nya.selama ini Bagas tidak pernah bersikap seperti ini,pria itu lebih suka mengajak dia makan dan jalan-jalan seperti yang umum nya terjadi kepada seorang wanita dan pria yang tidak terikat oleh hubungan apapun di antara mereka.
" Kamu nggak suka boneka?" tanya Bagas padahal tadi kata Dito kakak nya ini suka boneka hanya saja sering di tutup rapat keinginan itu karena tidak mau membuang uang hanya sekedar membeli boneka impian nya.
" Suka.." jawab Naima cepat.
Bagas menyerahkan boneka berikut coklat itu ke tangan Naima,tanpa di duga selanjutnya Bagas langsung mengecup kening Naima cukup lama.membuat tubuh Naima membeku di sertai dengan desiran aneh dalam darah nya.
Siska yang menyelinap naik ke lantai atas ingin bertemu dengan Naima sampai terkejut melihat kedekatan kedua sejoli ini.
" Apa iyahhh? Sejak kapan?" teriak Siska buru-buru membekap mulutnya takut ketahuan oleh Bagas yang terkenal tegas dan super galak.
Sementara itu,merasa tidak mendapatkan penolakan dari Naima,Bagas memberanikan diri menarik Naima masuk ke dalam pelukan nya,lalu ia kecup berulang kali pucuk kepala Naima yang tetap wangi meskipun wanita ini baru saja pulang dari luar.
" Aku akan selalu ada untuk Kamu! Apapun yang Kamu rasakan cerita saja sama Aku,jangan takut." ucap Bagas lembut sambil membelai wajah Naima.
Naima yang tiba-tiba di perlakukan seintim itu cukup syok,jantung nya tak bisa di kontrol kan lagi. Naima kembali mendongakkan kepalanya menatap wajah Bagas yang juga sedang menunduk menatap nya.
" Terimakasih." ucap Naima ingin melepaskan pelukannya ini tapi nasehat yang Dokter Kasih katakan tadi sukses membuat Naima pasrah.
Ia harus mencoba membuka diri,kapan lagi waktu nya jika bukan sekarang.bukan semata untuk membalas kebaikan Anjani dan Bagas terhadap nya, melainkan untuk hidup nya sendiri.
" Aku tahu Kamu adalah wanita yang sangat hebat, wanita mandiri yang sukses menggulung keberhasilan.jangan takut untuk memulai semua nya,Aku bukan lah pria yang suka menyakiti hati wanita.Aku mencintai kelebihan dan juga kekurangan mu.Sama- sama kita jemput kebahagiaan itu ya."
Cup.
Bagas semakin tak terkendali lagi, sekarang ia sudah berani mengecup bibir manis Naima,hanya sebatas mengecup saja tak sampai melumat nya , ia takut sampai kebablasan dan Naima menjadi marah kepada nya.
" Astaga...Bos galak dalam mode bucin begini sampai lupa tempat dan waktu."
" Mampus.." gumam Dimas begitu menyadari ada seseorang yang ikut melihat kemesraan Bagas dan Naima.
Bersambung.
Jangan lupa like, bantu rate ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.
Dari kisah luka yang pertama dan lanjutan tetap oke ceritanya....
setiap episode cerita pasti ada plot twistnya....
berharap naima dan bagas bahagia selamanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Semoga sukses kakk othor❤️
Semoga pernikahan naima dan bagas langgeng tanpa ada drama ulat bulu....
dan buat naima kamu harus hilangkan rasa tidak enakan takutnya semakin kamu merendah semakin orang lain senang akan menghina dirimu.... jadilah naima yg tegas, percaya diri, hilangkan rasa trauma itu agar rumahtangga kalian terjalin nyaman, ...
bagas, kamu sudah berjanji untuk membahagiakn naima jgn sia" kan dia, dia sudah terlalu tersakiti oleh trauma yg dbuat pak rudi dan kamu harus mengambil segala tindakan untuk orang2 yang ingin berbuat licik atau jahat kepada naima....