Di sebuah desa bernama desa Pati hiduplah seorang wanita bernama nyai wasilah .
Nyai wasilah adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suami nya 10 tahun yang lalu , nyai wasilah berumur kisaran 50th.an , banyak para lelaki tua dan muda yang terpikat akan kecantikan nya dan ada juga yang datang untuk meminangnya , namun semua pria yang dtang selalu ia tolak dengan berdalil dia masih sangat mencintai alm.Suaminya !!!
Tapi banyak kejanggalan Dangan nyai wasilah ini ,dan kehidupan nya yang misterius dan banyak teka teki !! Ayoo baca biar gak penasaran ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan dengan Asih ~ Part sedih
"asihh" ucap nyai
"Iya nyai" asih mendekat dan merangkul majikan nya itu
"Ini uang untukmu , pergi lah yang jauh dari desa ini asih" ucap wasilah sambil memberikan uang kepada asih
"TIDAKKK NYAI, aku tidak akan pergi , aku tidak akan meninggalkanmu disini, aku akan selalu bersamamu" asih menangis
"Asih , sudah cukup pengabdian mu kepadaku , kalau kamu disini kamu akan mati , warga pasti akan kesini lagi " nyai wasilah mengusap air mata pembantu nya itu
"Nyai , kamu sudah aku anggap sebagai keluarga ku , aku tidak punya siapa2 selain kamu nyai" asih menangis sampai sesegukan
"Dan kamu adalah keluarga ku satu2 nya , aku harus menyelamkan mu asih , tolong dengarkan aku sekali ini sajah kalo benar kamu menganggap ku Keluarga" wasilah meneteskan air mata
"Bbaika lah nyai" wasilah sambil menangis kencang dan langsung memeluk majikan nya itu untuk perpisahan
"Dan sebelum kamu pergi dari desa ini , tolong kamu kasih surat ini pada Ardi , tapi jangan diketahui siapapun termasuk pak Sunar dan istrinya, Ardi pasti sedang dirawat di Puskesmas saat ini , kamu mengendap kesana dan kasin ini pada Ardi , setelah itu kamu pergi sejauh mungkin" ucap wasilah sambil memberikan surat pada asih
"Iyaaa nyai" asih pergi sambil menangis ke kamarnya untuk membereskan baju2 dalam tas besar .
Sementara nyai wasilah duduk sambil bersedih di di kursi ruang tamu ..
Saat asih mau pergi dia memeluk lagi sang majikan nya itu ...
"Maapkan aku nyai" asih menangis
"Sudahh asih cepatt pergi" wasilah melepaskan pelukan asih
Setelah itu asih pergi dengan tegesa2..
Warga bersama pak Sunar sedang berada di depan puskesmas, asih mengawasi dari jauh
"Bagaimana cara nya aku masuk kesana untuk melihat Ardi sudah sadar atau belum" gumam asih
Sektekita dia teringat untuk menyamar , dia segera mengganti baju dan memakai selendang untung menutupi wajah nya
Dia berjalan lewat diantara warga2
Tidak ada yang curiga padanya karena memang ramai sekali orang disana hingga dia terlihat seperti orang biasa yang sedang berada di lingkungan itu
Asih berhasil masuk ke dalam , dan dia sekarang mencari kamar Ardi , dia buka pintu satu persatu .. sudah 5 pintu yang dia buka tetapi bukan Ardi tinggal 1 ruangan lagi yng belum dia buka ,, apakah Ardi ada diruangan ituu
Ketika dia mau membuka ruangan itu tiba2 ...
"Kamu siapa?" Tanya orang yang berada di belakang asih
"Aaaa saya , saya mau" asih gugup tapi belum juga dia menyelesaikan omongan nya tiba2...
"Maap ya mba ini kake saya , dia sedang dirawat disini karena habis jatuh , dia sudah tuda tadi dia nyasar mau ke kamar mandi" ucap seorang wanita
"Oouh iya tidak apa2" ucap asih lega
Dia masuk kedalam ruangan itu dan benar saja disana Ardi sedang terbaring ..
"Ardiii , ardii" asih mengoyang2 kan tubuh Ardi
"Emmmm , ahhh" Ardi sadar dan memegang kepala nya yg sudah terbungkus kain
"Saya asihh ini ada surat dari nyai wasilah" asih berbisik dan memberikan surah pada Ardi
"Saya harus segera pergi" ucap asih
Ardi mengambil surat itu dan menaruhnya disaku celana
Asin pun keluar dari ruangan itu , dan segera pergi
"Akhirnya aku berhasil , ini pengabdian terahir ku pada nyai" ucap nya sedih
Asih langsung mengambil tas yg tadi dia sembunyikan dibawah pohon besar ...
Asihh berjalan pergi menjauh dari desa itu , entah mau kemana dia pergi yang jelas majikan nya telah menyuruh dia pergi sejauh mungkin .
