Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 32
Mira dan Andik saling berpandangan setelah Roy pergi meninggalkan mereka, kemudian Andik kembali ke ruang kerjanya dan Mira juga kembali ke meja kerjanya.
Di dalam ruang kantor Antonio terlihat dia sedang memeriksa beberapa berkas yang ada di atas meja kerjanya.
Tiba-tiba handphonenya berdering panggilan masuk " Mama," ucap Antonio ketika tahu yang menelpon dirinya adalah Bu Clara mamanya sendiri.
"Ya ma," Antonio menjawab panggilan dari mamanya.
"Kapan kamu bisa ke rumah?" tanya Bu Clara pada Antonio.
Antonio mengerutkan keningnya dia heran tumben mamanya menyuruh dirinya untuk datang ke rumah mereka.
"Kenapa ma?" tanya Antonio penasaran.
"Gak ada mama dan papa cuma kangen sama kamu," ucap Bu Clara.
"Iya ma, nanti sepulang dari kantor aku akan ke sana," ucap Antonio pada mamanya.
"Mama tunggu ya," ucap Bu Clara.
Kemudian Bu Clara memutus pembicaraan nya dengan Antonio, Antonio masih heran kenapa tiba-tiba mamanya menyuruh dirinya pulang ke rumah.
"Ada apa ya, kok tumben mama memintaku untuk datang ke rumah?" Antonio bergumam sendiri.
...----------------...
Sementara itu Laras dan Arin sudah bersiap-siap untuk pulang, mereka merapikan meja kerja masing-masing dan mematikan komputernya.
"Ayo Laras kita pulang......," ajak Arin pada Laras sambil menyambar tas pinggang nya yang ia letakkan di meja kerja nya.
"Yuk," ucap Laras yang kemudian berjalan bersama Arin keluar dari ruang kantor mereka.
Demikian pula dengan Antonio dia juga sudah bersiap untuk pulang dan tak berapa lama Antonio pun keluar dari ruang kantornya.
"Aku pulang dulu Mir," ucap Antonio pada Mira sekertaris nya itu.
"Iya pak, hati-hati di jalan," kata Mira.
Antonio sudah tiba di parkiran mobil dan dengan segera dia masuk ke dalam mobil lalu mobil itupun bergerak menuju ke arah jalan raya yang sudah mulai ramai lalu lalang kendaraan bermotor di jam jam pulang kerja begini.
Setelah beberapa menit dalam perjalanan menuju ke rumahnya akhirnya Antonio pun sampai juga.
Mobil Mercedes Benz hitam itupun mulai memasuki halaman rumah yang sangat luas sekali itu dan Antonio memarkir mobilnya di teras depan rumahnya itu.
Antonio turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah orang tuanya yang sangat mewah itu.
Antonio berjalan menuju ke ruang tengah dan di sana dia melihat papa dan mamanya sudah menunggu dirinya.
"Ma, Pa," sapa Antonio pada Bu clara dan pak Sebastian papanya.
Bu Clara dan pak Sebastian tersenyum pada Antonio " Kamu pastinya belum makan kan," ucap Bu Clara pada Antonio.
"Iya ma," jawab Antonio yang kemudian duduk di sofa di depan tempat duduk mama dan papanya.
"Mama tadi masak rendang daging kesukaan kamu," ucap Bu Clara sumringah.
"Oh ya ma," Antonio senang karena itu memang makanan favorit nya sejak dari dulu.
"Kalau begitu ayo kita makan dulu," Bu Clara bangkit dari tempat duduknya di ikuti pak Sebastian dan Antonio juga.
Mereka bertiga sudah duduk di kursi meja makan dan terlihat banyak makanan yang tersaji di meja makan itu.
"Kak Sinta ke mana ma?" tanya Antonio pada mamanya.
"Kakak kamu itu sekarang lagi sibuk mengurus bisnis yang ia jalankan bersama temannya," ucap Bu Clara.
"Bisnis apa?" tanya Antonio.
"Restoran seafood, jadi dia itu join sama salah seorang temannya untuk membuka restoran seafood," jelas pak Sebastian pada Antonio.
"Ohhh...," ucap Antonio sambil menganggukkan kepalanya.
"Ayo makan," kata Bu Clara kepada anak dan suaminya itu.
Lalu mereka pun menyantap makanan itu dengan lahapnya apalagi Antonio, dia sangat suka sekali rendang apalagi rendang buatan Bu Clara mamanya .
Setelah makan malam selesai, Bu Clara, pak Sebastian dan Antonio kembali duduk di ruang tengah.
"Ma, sebenarnya ada apa kok mama nyuruh aku ke sini?" tanya Antonio pada Bu Clara.
Bu Clara menoleh pada pak Sebastian dan pak Sebastian memberi kode dengan mengedipkan matanya pada Bu Clara.
"Mmmm ....begini Anton, sejauh ini mama lihat sejak kamu putus dari Celine, mama tidak pernah melihat kamu dekat dengan seorang perempuan, apa kamu tidak bisa move on dari Celine?" tanya Bu Clara dengan hati-hati bicaranya takut Antonio tersinggung.
"Enggak ma, sudah lama aku melupakan Celine dan pengkhiatan yang di lakukannya padaku dulu," ucap Antonio.
"Lantas kamu tidak mencari seorang wanita untuk kamu jadikan pacar?" tanya Bu Clara lagi ingin tahu.
"Ma, aku sudah menemukan wanita itu dia wanita yang sederhana, cantik, anggun dan pekerja keras," ucap Antonio dengan bangganya.
"Oh ya, kalau begitu kenapa tidak kamu kenalkan pada mama dan papa?" tanya Bu Clara lagi.
"Nanti ma setelah aku melamar dia akan aku bawa ke sini dan ku kenalkan pada mama dan papa," kata Antonio sambil tersenyum bahagia.
Bu Clara melihat ada kebahagiaan yang terpancar dari mata Antonio ketika dia menceritakan soal wanita yang di sebut-sebut dalam ceritanya.
Bu Clara bisa merasakan kalau putranya ini sedang jatuh cinta.
Bu Clara mendekat pada Antonio dan merangkul pundak Antonio sambil berkata.
"Syukurlah kalau kamu sudah menemukan wanita yang bisa membuat kamu bahagia," Bu Clara tersenyum pada Antonio.
"Iya ma," ucap Anton.
Pak Sebastian pun tersenyum senang juga mendengar kalau sang putra sudah menemukan tambatan hatinya lagi.
"Oh ya Anton bagaimana dengan kabar perusahaan?" tanya pak Sebastian pada Antonio.
Antonio terdiam sejenak sebenarnya dia tidak mau cerita soal Roy yang menghandle klien-klien nya, tapi dia ingin papanya juga tahu kelakuan Roy yang sebenarnya.
"Anton," panggil pak Sebastian yang melihat Antonio masih terdiam.
"Ya yah," jawab Antonio.
"Bagaimana kabarnya perusahaan sampai saat ini?" pak Sebastian mengulangi pertanyaannya lagi.
"Sejauh ini perusahaan stabil Pa, tapi......," Antonio tidak melanjutkan kata-katanya dia ragu mau bercerita pada pak Sebastian papanya.
"Tapi apa Anton?" Pak Sebastian mengerutkan alisnya menatap Antonio.
"Ada sedikit masalah kemaren Pa,"ucap Antonio.
"Masalah apa?" tanya pak Sebastian penasaran.
"Begini Pa, beberapa hari yang lalu aku mendapat insiden yang membuat aku harus di rawat di rumah sakit."
"Insiden, kamu kenapa Antonio? kamu kecelakaan? Kok GK ngasih tahu mama?" tanya Bu Clara dengan panik.
"Enggak ma, aku sudah gak apa-apa, jadi kejadiannya itu ada pencopet yang mencopet tas pacar aku ketika dia mau berjalan menuju ke kantornya."
"Terus!"Bu Clara sedikit panik dengan cerita Antonio.
"Terus aku kejar pencopetnya dan sampai akhirnya aku berkelahi dengan pencopet itu dengan tangan kosong tetapi tiba-tiba pencopet itu memegang sebilah pisau dan pisau itu melukai lengan kiriku hingga robek karena aku tidak bisa menangkis pisau itu ketika pencopet itu menusukkan pisau nya ke lengan kiriku."
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode