NovelToon NovelToon
Alea Anastasya Dwi?

Alea Anastasya Dwi?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Fantasi Wanita
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: cucil

ini tentang alea si gadis polos keturunan mata sipit yang mencari jawaban mengenai hidupnya

tentang ketidak Adilan yang dia terima dari orang orang dekat yang dia sebut keluarga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sixteen

...William berpikir sebentar sebelum menjawab. Pertanyaan ini harus bisa dijelaskan dengan baik agar pandangan alea sedikit berubah soal gangster jalanan....

" Tawuran memang se menyeramkan itu, tapi gue sama temen-temen gue enggak gitu kok". William menjeda kata. "Sorry, teman gue sama gue gitu, tapi nggak parah. Paling cuma...". William menjeda katanya lagi. " Eh, iya deng gue sama temen gue gitu. Tawuran emang nyeremin, tapi yang lebih nyeremin adalah hidup aku tanpa kamu".

Alea menatap malas pada william. Laki-laki itu hanya tersenyum manis sambil tertawa pelan. " Gue nggak tahu jelasinnya gimana, tapi enggak seberbahaya itu kok. Lihat buktinya, gue masih hidup sekarang. Masih ganteng juga".

" Bukan itu masalahnya, liam. Orang kalo lagi terdesak biasanya hanya mementingkan diri mereka sendiri, dan gak peduli orang lain. Teman kamu yang kamu kira loyal itu bisa jadi juga bakal ninggalin kamu sendiri di jalanan kalau mereka terdesak. Manusia memang peduli sama orang lain, tapi mereka selalu mengutamakan diri mereka sendiri terlebih dahulu".

William memandang alea lama, lalu mengalihkan pandangan menatap kearah lain di kamar itu. " Manusia memang begitu, gue tahu. Tapi anak jalanan lebih tulus dalam pertemanan dibanding yang enggak".

"Kamu tahu dari mana?".

" Dari sumedang".

" Yang serius william. Aku khawatir kamu suatu hari bakal kena getahnya, semua manusia hanya akan mementingkan keuntungan mereka sendiri baru orang lain".

" Semua manusia kecuali gue".

Dahi Alea mengerut.

"Kecuali kamu?".

"Gue nggak punya siapa-siapa lagi di rumah. Ayah jarang pulang, sibuk sama pekerjaan. Sesekali pernah pulang tapi cuma buat marahin gue dan mukul gue.".

" Mukul Kamu?".

William mengangguk.

" Soalnya gue bandel, tapi itu dulu. Sekarang ayah nggak berani lagi mukul gue karena gue udah tinggi. Gue bisa fight back, makanya gue belajar bela diri. Gue tahu risiko bergaul dengan anak-anak jalanan pasti tinggi dan bisa jadi berbahaya. Makanya gue membekali diri dengan itu".

" Kamu kesepian?".

" Dulu gue kesepian, sekarang udah nggak lagi. Karena udah ada lo. Gue jangan tinggalin lo ya, al".

" Kebalik".

William hanya cengengesan.

" Ya, pokoknya gitu lah. Gue nggak mau ditinggal, gue gak suka. Rasanya sakit".

Alea memandang wajah william. ada kesedihan yang tersirat di sana, tapi laki-laki itu mencoba menelan bulat-bulat semua masalah yang ada seorang diri. Sekuat dan setangguh apapun diri manusia,tetap saja ada sisi rapuhnya.

Suara motor terdengar dari luar. William melonggokan wajah di jendela.firman dan Bima sudah ada di sana, melambai lambaikan tangan.

" Lo ngapain di sini dah?".

" Itu siapa?". Teriak Radit melihat Alea ikut melonggokkan wajahnya di samping william.

William melirik, dia tersenyum pada alea

. Senyum yang bahagia. " Ini punya gue. Namanya Alea, cantikkan? Dia cabul. "

" Wiliam! ".

William menoleh pada alea, sebuah cubitan bersarang di pinggangnya dan itu membuat tubuh william menggeliat menahan sakit.

" Akhh,shh, sakit banget cubitan lo pedes." Laki-laki itu terbaring di kasur. Merasa panas di kulitnya.dia menggosok bagian itu cepat dengan telunjuk tangan. " Kenapa sih lo suka banget kekerasan.ini kdrt namanya, lo harus dipenjara."

" Habisnya kamu ngomong sembarangan.jangan ngomong sembarang, Liam. Temen kamu nanti mikir lain."

" Mikir apa?" Bima dan firman sudah sampai di kamar Alea. Mereka memasang sikap posisi tegak berdiri.agak sedikit terkejut melihat Alea dan wiliam di atas kasur.

" Kalian geng jalanan apa ninja sih? Udah disini aja. Kalian ngapain di sini?".

" Pintunya nggak ketutup jadi kita masuk aja. Diluar juga lagi ujan gerimis".

Alea mengetatkan gigi menahan kesal. Tidak william, tidak temannya, mereka semua punya satu sifat yang sangat sama yaitu suka nyelonong.

" Will, lo ternyata bener ada cewek.gue kira kemarin lo ngibul". Bima berkata takjub.dia melihat Alea seperti melihat bidadari, lalu berbisik pada firman. " Cakep, wir. Bening kaya mata air pegunungan."

Bima dan firman memperhatikan bagaimana mempesona nya fisik alea. Gadis itu terlihat mungil dan kulitnya putih. Sangat putih sampai mencolok. Pikir mereka, alea mengolesi badannya dengan cat tembok agak berlebihan tapi memang begitu adanya. Alea indah, cocok dibandingkan dengan william yang juga tampan.

" Iye, wir. Lo dapet dari mana wil cewek modelan gini?"

William menyeringai lebar. Dia berbaring sambil menyanggah kepalanya dengan sebelah tangan. " Gue kan cakep, jadi gampang lah dapetnya. Ini soal skill dan sedikit keberuntungan".

" Cakep benar cewek lo, gue sampai ngira dia artis. Dia bukan artis kan".

" Bukan.". alea menggeleng.

" Aku juga nggak mau jadi artis".

" kenapa".

" Ribet, nanti terkenal banyak masalah nya. Aku takut punya masalah".

" Kalian udah makan? Makan dulu gih. Gue tadi masak mie rebus". Tawar william

Bima dan firman saling pandang, dan setelah beberapa saat di sinilah mereka. Duduk berempat membentuk lingkaran dengan alea yang memasang wajah cemberut. Kenapa rumahnya jadi sarang anak-anak begundal gini.

Mata alea melihat bima, fisiknya seperti remaja sma biasa, celana seragam abu-abu pun masih dikenakan oleh laki-laki itu. Tampangnya seperti preman dengan rambut cepak dan kulit wajah kusam.

Dan radit, radit sedikit lebih gemuk, tapi wajahnya lebih baik dibandingkan bima. Firman seperti pemuda rohis salah pergaulan. Akan tetapi cocok kalo firman nongkrong di warnet dan bermain game daripada bergabung menghajar orang-orang rendam di jalanan.

" Soal riko gimana will? Gue denger dia benar-benar marah dan minta bantuan sama preman setempat".

"Mainannya dari dulu emang gitu, yang bikin Blackwolf ditakutin karena anggota mereka banyak dan selalu minta bantuan. Mereka jadi songong dan merasa so berkuasa. Kalau orang udah merasa terlalu tinggi, susah lagi buat turun dan mengakui ada orang yang lebih baik dari dia".

"Kalau dia nyerang anak-anak gimana?".

"Serang baliklah".

"Kenapa nggak minta maaf?". Alea ikut nimbrung dalam obrolan. "Kalau minta maaf kan masalahnya bisa selesai".

"Enggak semua masalah bisa selesai dengan minta maaf doang, alea,". Kata william. " Ada beberapa hal di dunia ini yang memang harus mendapatkan pelajaran biar berhenti. Kalau minta maaf bisa nyelesaiin masalah, koruptor tinggal minta maaf doang".

Alea menekukkan bibirnya.

" Tapi kekerasan bukan jalan yang baik buat menyelesaikan masalah, mau sampai kapan coba berantem terus?".

"Kita juga enggak akan berantem kalau nggak diganggu duluan". Bima berbicara. Dia menyeruput kuah di mangkok.mie di dalamnya sudah lama habis. Bima makan seperti vacum cleaner yang dalam enam kali suap,dua bungkus mie yang dimasak langsung tersisa kuahnya saja.

" Mereka menghajar Anggi kita.mereka juga memperkerjakan anak-anak kecil yang ngamen di daerah Sana Terus dikasih patokan berapa uang yang harus di stor. Kalau enggak mencapai, anak-anak itu nggak bakal dikasih makan dan dipukulin.kasian banget dah pokoknya ". Bima menjelaskan.

" Dan juga pedagang disana tertekan,hal sama juga berlaku ke mereka.pajak keamanan yang harus dibayar udah lebih dari setengah keuntungan di hari itu.kalau engga, mereka nggak boleh Dagang."

William melirik pada alea, menunggu reaksi gadis itu atas informasi yang dia dengar.

" Kenapa nggak lapor polisi aja ".

Wajah william langsung terlihat malas. " Lo percaya sama makhluk berseragam itu? Kalau emang polisi berfungsi seperti yang seharusnya, hal kaya gini nggak bakalan terjadi. Anak-anak di sana terlantar, disuruh kerja paksa, dicabulin juga ada, bahkan gue denger denger si riko terlibat bisnis perdagangan anak. Gue nggak tahu dia nyetor sama siapa, tapi gue yakin dia emang ada main".

" Perdagangan anak?". Alea kagi.gadis itu tahu dunia ini kejam dan tidak adil kepada siapapun. Mereka yang miskin dan memiliki banyak keterbatasan pada akhirnya hanya akan berkubang di lumpur yang sama sampai mati.

Anak-anak yang hidup tanpa pengawasan orang dewasa akan menuju ke arah yang salah dan hal itu seperti lingkaran setan yang tidak putus.kalau ingin mengalahkan siapa yang bertanggung jawab atas hal ini.akan ada banyak sekali yang terlibat.namun, apa itu mampu mengurangi masalah yang ada?

Angka kemiskinan di negara ini saja sudah tinggi.yang kaya akan semakin kaya, dan mereka tidak akan mau ambil pusing dengan apa yang terjadi di luar sana. selagi mereka kenyang dan bukan mereka yang berdarah-darah, mereka akan terus melanjutkan hidup seperti tidak ada yang terjadi.

" Sejak wiliam gabung sama sugarcane, Blackwolf sudah agak sedikit menurun. anak-anak yang dipekerjakan paksa dimasukin dalam panti yang kami buat."

" Kalian punya panti?". Alea kaget. Lalu melihat kepada wiliam.

Demi tuhan, wiliam sebenarnya mau menunjukkan wajah tenang,kalem, agar dirinya terlihat mempesona memasang ekspresi seperti itu. Tapi lihatlah begundal sialan itu. Sekarang, Dia tidak dapat menahan senyum lebar diwajahnya dan bersikap malu-malu.

" Aww, jangan gitu lah, bim. Gue jadi kaya pahlawan banget, takut alea makin cinta. Masa gue kelebihannya banyak. Ganteng, kaya, dermawan lagi. Sungkan sama yang lain cuma kebagian yang jelek doang".

Alea, firman, dan Bima menatap wiliam serentak. Rasa kagum yang awalnya tumbuh di dada mereka berubah menjadi keinginan ingin meninju muka wiliam bermain ramai.

" Ya, ampun gimana caranya ngurangin kelebihan. Cowok kaya gue harusnya bad boy,urakan, dan begundal.masa malah jadi bijaksana gini".

Hanya wiliam yang tersenyum disana, sisanya terus menatap laki-laki itu ingin muntah.wiliam kalau sedang bahagia memang terlihat menawan dan menggemaskan. Dia bertingkah seperti anak-anak, banyak bicara, dan suka aneh-aneh.tapi kalau sedang serius, Alea seperti melihat kepribadian lain dari laki-laki ini.

" Aneh". Kata Alea pelan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!