NovelToon NovelToon
Oh My God, Aku Punya Harem

Oh My God, Aku Punya Harem

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

lili ada gadis lugu yang Bahkan tidak pernah punya pacar. tapi bagaimana Ketika tiba di hari kiamat dia mendapatkan sebuah sistem yang membuatnya gila.

bukan sistem untuk mengumpulkan bahan atau sebuah ruang angkasa tapi sistem untuk mengumpulkan para pria.

ajaibnya setiap kali ke pria yang bergabung, apa yang di makan atau menghancurkan sesuatu, barang itu akan langsung dilipatgandakan di dalam ruangan khusus.

Lily sang gadis lugu tiba-tiba menjadi sosok yang penting disebut tempat perlindungan.

tapi pertanyaannya Apakah lili sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Setelah melalui beberapa jam pemeriksaan standar di ruang karantina, hasil tes Lili dinyatakan bersih dari luka atau infeksi.

 Para prajurit yang kini sudah menganggapnya sebagai pasangan Kapten Real menyambutnya dengan ramah, bahkan beberapa terlihat bersikap agak sopan berlebihan.

Kapten real terkenal tampan tapi juga terkenal dingin dengan wanita sebelum hari kiamat

Dan ketika hari kiamat berlangsung adalah hal yang lebih mustahil jika dirinya memiliki pasangan. Tapi siapa bisa menduga jika Kapten yang terkenal dingin ini pulang dengan seorang wanita.

Jadi bisa dibayangkan bagaimana antusiasnya mereka saat ini.

“Kami sudah menyiapkan tempat untukmu,” kata salah satu dari mereka, seorang pria berseragam dengan rambut di potong ketat. “Karena kau pasangan Kapten, kau akan ditempatkan di rumah sang kapten kan.”

“Rumah kapten?” tanya Lili sambil mengikuti langkah sang prajurit.

“Itu rumah pribadi untuk Kapten Real, dulu tidak pernah memakainya, tapi sekarang bisa nona tinggali. Rumahnya bersih, dan punya air bersih serta dapur. Cukup nyaman,” jelas sang prajurit sambil tersenyum.

Sesampainya di depan rumah kecil berdinding bata merah yang tampak kokoh, Lili menatapnya penuh rasa kagum. Ia membuka pintu dan masuk ke dalam, lalu menarik napas panjang.

“Ini… bukan apartemen mewah, tapi dibanding tidur di bangunan roboh atau di lantai dingin selama kiamat, ini jelas surga kecil,” gumamnya sambil menelusuri ruang demi ruang. Tempat tidur dengan sprei yang masih layak, meja makan kecil, bahkan ada bantal yang tampak empuk di sudut sofa tua.

Tak lama kemudian, Real datang membawakan perbekalan. Ia meletakkannya di dapur tanpa banyak bicara.

Lili langsung menyambutnya dengan senyum genit. “Jadi… malam ini kau akan pulang ke sini, kan?” tanyanya, suaranya dibuat serendah mungkin.

Ih kan, rumah sudah ada lokasi juga mendukung jadi apalagi yang perlu ditunggu.

Yok ah coblos hehehe.

Tapi real tau apa yang di inginkan oleh lili.Real tidak langsung menjawab. Ia hanya memandangnya sekilas, lalu menoleh ke jendela.

“Aku akan kembali nanti,” katanya datar.

Ehh,apa maksud nya sih,dia ... nggak mau?

Ah perlu di rayu kayaknya sih.

OK.

Lili mencondongkan tubuh, wajahnya dekat ke arah Real, lalu berbisik, “Aku akan menunggumu malam ini… dan siapa tahu kita bisa… Ehem..menyelesaikan ‘urusan tertunda’ itu.

Lili langsung memerah,dia di dorong oleh sistem tapi dalam hati bisa juga menjerit kegirangan.

Siapa yang tidak mau di peluk pria seperti Real,udah macho, aroma maskulin nya membuat jantung lili ingin copot.

Tapi sayang nya Real lagi-lagi tidak memberi tanggapan langsung. Meskipun demikian kali ini dia juga tidak menolak, tidak pula terlihat terganggu. Ia hanya menghela napas pendek,dan berkata,"Aku belum pernah bertemu dengan wanita seantusias kamu, tapi tidak sekarang,aku ada urusan sedikit.Jika sudah selesai aku kembali dan mengurus mu"

Mengurus dalam artian berbeda tentu nya.Tapi Lili sendiri tidak menyangka jika dia kembali di tolak.

Orang udah pada cantik dan wangi kan.

"Ahh pergi, apakah lama?"tanya Lili dengan cemberut.

"Tunggu saja, nggak bakalan lama " kata real lalu melangkah keluar rumah dengan langkah tenang.Jangan kan ciuman Prancis,ciuman ala kadarnya juga nggak ada.

Sedih nggak di anggurin.

Lili sedih,dia tidak tau si Real juga nggak bisa tahan nafsu jika lama lama di dekat Lili.Dia benar benar ada urusan penting , jika tidak,kucing mana seseorang nggak makan ikan yang di sajikan khusus untuk mu.

Begitu pintu tertutup, Lili berdiri di tengah ruang tamu dengan tangan di pinggang dan senyum lebar di wajahnya. “Ahh Kurasa… dia tidak benar-benar menolakku.”

Ia berbalik mengamati rumah itu sekali lagi. Tangannya menyusuri permukaan meja, lalu menyentuh dinding dengan penuh rasa syukur.

“Di dunia yang hampir hancur ini, punya tempat tidur sendiri saja sudah terasa seperti menang lotere,” katanya lirih. “Dan sekarang… aku juga punya pria yang layak dikejar.”

Real layak nggak ya,Hem..layak juga seperti nya, hehehe.

Lili pun duduk di ranjang, memeluk bantal, dan perlahan memejamkan mata. Untuk pertama kalinya sejak kiamat, Lili merasa seperti manusia yang masih memiliki rumah dan harapan.

Tapi nanti dia juga akan punya kota sendiri yang lebih hidup, di mana dia bisa aman dan makan sepuasnya.Tapi inti nya...ahh hehehe,real aku menunggumu.

Lili tertawa geli tapi dia masih menunggu Real pulang.

Malam telah tiba, dan langit di atas pangkalan perlahan berubah kelam. Angin malam membawa hawa dingin yang menusuk, namun Lili masih duduk di tepi ranjang, menatap pintu rumah dengan harapan.

Ia telah mandi, menyisir rambutnya dengan rapi, bahkan memakai pakaian terbaik yang ia miliki,meskipun sederhana. Tapi orang yang dinantikannya tak kunjung datang.

Hingga akhirnya, suara ketukan di pintu membuatnya tersentak.

"Real.." sangking bahagia nya Lili sampai lari untuk membuka pintu rumah.

Namun bukan Real yang berdiri di sana, melainkan seorang prajurit muda dengan wajah ramah.

"Kau...eh mana kapten real?"

“Nona Kapten sedang sibuk di ruang komando,” katanya sopan. “Tapi beliau menyampaikan, jika Anda tidak perlu menunggu, anda bisa makan malam di kantin. Biaya akan dicatat atas namanya.”

Lili kecewa berat mendengar ini, real benar benar tidak pulang malam ini.

"Apakah nona mau pergi sekarang,aku akan mengantarmu "kata prajurit lagi.Kapten bilang , pacar nya nggak tau kantin ada di mana, jadi dia harus menunjuk kan jalan untuk Lili.

Di sini Lili yang sedikit kecewa, tetap mengangguk. “Terima kasih…”

Dia marah tapi juga lapar.

Jika saja supermarket Blok R di buka, lili nggak perlu menahan lapar.Tapi sayangnya dia dan real belum ehem ehem, jadi nggak ada jalan lain selain cari jalan lain untuk makan.

Ada bahan makanan di rumah tapi Lili kan nggak bisa masak, terpaksa dia pergi ke kantin.

Saat berjalan menuju kantin, Lili memperhatikan suasana pangkalan yang tidak begitu teratur. Ada lampu-lampu kecil dari panel surya, prajurit-prajurit yang berjalan membawa senjata, serta beberapa warga sipil yang berkumpul di ruang komunitas kecil.

Semua tampak… tertib.

"Panel Surya memang bagus untuk menekan biaya konsumsi listrik.Oh sistem ku sayang,apa di kota ku ada listrik dan air?"

("Tuan rumah, setiap Blok yang di bangun ,akan tersedia dengan karakter masing masing pemilik.Real berlatar belakang militer, jadi kota ini di bangun dengan basis militer yang kuat ")

Ahh...

Lili mengerti,tapi apa yang ada di wilayah militer?

Hah Lili nggak sabar menunggu.

Tiba di kantin, ia diberi menu sederhana yang hanya terdiri dari beberapa pilihan. Namun satu hal yang menarik perhatian Lili adalah sistem pembayaran yang digunakan.

Sementara prajurit yang menunjuk kan jalan sudah pergi berbaur dengan teman teman nya.

Lili bahkan tidak di kabarin,nakal juga prajurit tadi.

Di jadikan Harem baru tau, jadi orang kok sombong.

“Semua makanan dihitung berdasarkan poin, bukan uang,” jelas petugas kantin saat ia memesan. “Anda pasangan Kapten Riel, jadi silakan pesan apa pun. Kami catat ke akunnya.”

Lili mengangguk pelan. Ia mulai berpikir dalam hati.

"Poin? Ini benar-benar seperti dalam novel-novel bertema kiamat yang pernah kubaca… Tapi dunia kiamat baru berjalan lebih dari tiga bulan, dan mereka sudah membangun sistem seperti ini?"

Ia menatap para prajurit yang duduk dengan tenang sambil makan, beberapa dari mereka masih menggunakan rompi pelindung, terlihat baru kembali dari luar.

"Apa sekarang semua orang sudah berburu zombie demi mengumpulkan poin? Apa mereka mengambil kristal dari kepala para zombie seperti yang sering digambarkan dalam fiksi?" pikirnya lagi, namun ia tak tahu pasti.

Jangan salah, tidak ada yang berani menyama kan kondisi sekarang dengan sebuah novel.Jadi nggak da yang kepikiran tentang inti kristal di saat semua orang sedang berpikir bagaimana cara untuk makanan dan bisa hidup untuk besok.

Lili sadar, sebagai pasangan seorang kapten, ia tidak perlu keluar dan bertarung langsung. Tidak perlu kotor-kotoran, tidak perlu takut disergap zombie. Dan itu… adalah kenyamanan yang jarang dimiliki orang lain.

Dia tersenyum kecil dan memesan dua roti kukus dengan isian sayuran. Makanan sederhana, namun hangat dan lembut di mulut. Ia menikmatinya perlahan sambil sesekali melirik ke pintu kantin, berharap Real tiba-tiba masuk.

Namun hingga roti terakhir habis, bayangan Real pun tak muncul.

“Yah… paling tidak, aku tidak kelaparan, di sini” gumamnya sambil bersandar, merasa hangat di tengah kehidupan yang telah hancur.

Jika di pikir lagi, tidak semua orang bisa makan di kantin.Lili cukup beruntung jadi pacar real.

Setelah selesai makan, Lili kembali ke rumah kecil yang tadi disiapkan khusus untuknya.

Perutnya kenyang, tubuhnya hangat, dan di hatinya tumbuh harapan besar,malam ini akan menjadi malam yang lebih "intim".

Ia bahkan menyalakan lentera kecil di sudut ruangan, merapikan selimut, dan memastikan dirinya terlihat sebaik mungkin meski dalam kondisi seadanya. Tatapan matanya berbinar, pipinya bersemu, dan senyum kecil tak henti-hentinya muncul di wajahnya.

Namun waktu terus berjalan.

Satu jam… dua jam…

Langit di luar semakin pekat, suara langkah prajurit pun mulai berkurang. Ketika malam sudah menyentuh larut, tak ada tanda-tanda Real kembali.

Lili duduk di ranjang, matanya masih menatap pintu yang tertutup. Semangat yang tadi menyala-nyala mulai meredup.

"Apa dia sibuk? Atau sengaja menghindar?"

Is cewek secantik aku di anggurin, CK

Ia memeluk lututnya, kemudian bergumam dalam hati,

"Apakah dia tidak tertarik padaku? Padahal sistem bilang kecocokan kami seratus persen… Tapi kenapa dia seperti ini?"

Hening menjawab.

Lili menggigit bibirnya, menahan rasa malu dan kecewa yang perlahan-lahan berubah menjadi marah pada dirinya sendiri.

"Apa aku terlalu mudah? Terlalu berharap?"

Lalu tiba-tiba, pikirannya melompat liar.

"Tunggu. Bukankah aku bisa saja menemukan pria lain? Dunia sudah kiamat, sistem bahkan mengizinkan aku punya lebih dari satu pasangan. jika itu diperlukan…maka.."

"Aku tak perlu bergantung pada Real saja, bukan? Masih banyak cara untuk bertahan, bahkan untuk merasa dicintai…"

Semakin dia berbicara di dalam pikirannya, semakin jelas kekecewaan itu menggumpal di dadanya.

Ia terbaring, menatap langit-langit rumah dengan tatapan kosong. Lentera masih menyala, tapi hatinya terasa dingin.

Dalam diam ia berbisik,

“Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau suatu hari aku memilih untuk melepaskanmu, Real…”

Pada akhirnya Lili tidur juga dengan enggan.

Matahari pagi menyelinap masuk dari sela jendela, menghangatkan ruangan kecil tempat Lili berdiam semalaman. Dia terbangun dengan mata sedikit sembab, rambut kusut, dan hati yang masih penuh pertanyaan.

Dia masih menunggu… berharap suara langkah kaki Real akan terdengar di luar pintu. Tapi sampai matahari naik tak ada siapa pun yang datang.

"Dia benar-benar tidak kembali…" gumam Lili, lirih, nyaris tak terdengar.

Tangannya mengepal di atas selimut. Kekecewaan berubah menjadi keputusan. Ia bangkit, merapikan rambut dan bajunya, lalu berdiri di depan cermin kecil yang tergantung miring di dinding.

“Kalau dia tak tertarik, aku pun tak akan memohon.”

Padahal baru satu hari tapi Lili tidak mau di PHP.

Lili pikir dia cantik dan kaya, pemilik kota yang lebih besar dari pangkalan bobrok ini . Dengan modal ini,dia tidak perlu khawatir kekurangan suami.

Dengan langkah ringan ,ia keluar dari rumah dan mulai berjalan-jalan di sekitar pangkalan.

Di sanalah ia melihat berbagai jenis orang,pria, wanita, para prajurit, warga sipil, bahkan beberapa peneliti. Suasana pangkalan jauh lebih hidup dari yang ia bayangkan.

Tiba-tiba suara sistem terdengar di kepalanya.

[Sistem: Apa kau sedang mencoba membuka blok kandidat pasangan lain?]

Lili tersenyum kecil dan menjawab dalam hati.

“Bukankah Real sudah membuang kesempatannya? Mungkin sudah waktunya dia dieliminasi dari daftar harem.”

[ perlu Konfirmasi. Jika dia di eliminasi,maka Blok R’ bisa ditutup. Akan digantikan dengan blok baru saat kandidat berikutnya memenuhi syarat.]

Lili berhenti sejenak, memandang langit yang cerah di atas pangkalan.

“Artinya, bahkan jika dia pergi, ‘kota kecil’ milikku masih berlanjut?”

[ Ya. Persyaratan kami adalah hubungan intim yang di katagori kan sebagai menikah.Real masih calon yang kapan saja bisa di buang.Target pasangan baru dapat bertambah atau berubah sesuai kondisi.]

Senyum Lili mengembang, kali ini lebih mantap.Jika orang tidak mau kenapa juga maksa.

"Baiklah. Aku akan memilih sendiri siapa yang layak masuk dalam Harem ku ”

Dengan semangat baru, ia mulai berinteraksi dengan beberapa orang, memerhatikan sikap, nada bicara, dan bahkan cara mereka memandangnya.

Dunia belum berakhir, dan masa depannya belum selesai.

1
Afriatus Sadiyah
ceritaanya bagus..👍👍 autornya semangat...💪💪
samsuryati
ok
yanthi
niat hati tuh pingin Tek kumpulin banyak biar bisa maraton, tp keppo, JD g bisa
thor Doble up ya /Grin/
Rani Muthiawadi
kocak bgt
Rani Muthiawadi
cepet lili cari pasangan
Rani Muthiawadi
hhhhh
Rani Muthiawadi
,hadir
Rani Muthiawadi
ya woy
Rani Muthiawadi
ikut deg" an
Rahmat Rahmat
tegang
Rani Muthiawadi
tetap semangat thor
Rani Muthiawadi
semangat thor
yanthi
Tek tunggu Doble nya ya thor
samsuryati: oke tapi nggak sekarang ya say.
total 1 replies
yanthi
bisa jadi rekomendasi ini cerita
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dewiendahsetiowati: ok deh
samsuryati: makasih tetep dukung aku ya paling tidak komen terus dan beri ide berharga dalam novel ini ,yang kita bentuk bersama-sama.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!