NovelToon NovelToon
CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

CINTAKU SEPERTI JEMBATAN GARAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nelki

- 𝗨𝗽𝗱𝗮𝘁𝗲 𝗦𝗲𝘁𝗶𝗮𝗽 𝗛𝗮𝗿𝗶 -

Ria merupakan seorang mahasiswi yang dulunya pernah memiliki kedekatan dengan seorang pria bernama Ryan di dunia maya. Hubungan mereka awalnya mulus dan baik-baik saja, tapi tanpa ada tanda-tanda keretakan berakhir dengan menghilang satu sama lain. Sampai Ryan menghubungi kembali dan ingin memulai hubungan yang nyata.
Akankah Ria menerima atau menolaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon Mantu

Tas besar yang ku bawa diletakkan di kamar. Akun menjatuhkan diri di kasur yang sudah lama tak ku tempati. Ah... nyamannya. Belum lama aku menikmati suasana nyaman yang teramat ku rindukan ini, ibu mengetuk pintu kamarku. Aku bangkit dan segera membukanya. Terlihat wajah berseri ibuku yang membuatku curiga.

"Ada hal baik apa sampai ibu jadi kaya gini?" pikirku.

"Nak anterin minuman sama cemilan ke depan. Kasihan itu masnya sendirian," kata ibuku penuh siasat.

Aku yang tak berpikir panjang mengiyakan. Ku bawa keluar nampan berisi teh dan kue kering. Aku meletakkan di meja, tepat di depan Ryan. Segera ku suruh dirinya untuk menikmati sajian itu. Ryan menatapku sebentar kemudian mulai menikmati tehnya.

"Enak," katanya sambil menatapku.

"Yee... bukan aku yang buat kok."

"Ga papa bisa belajar dari ibumu dulu," katanya penuh makna tersirat.

Ibu diam-diam mengamati kemajuan yang ku buat dari balik tirai pembatas. Adegan yang dilihatnya cukup manis, itulah yang muncul di pikirannya. "Jarang banget ini anak bawa pulang cowok. Siapa tau dia beneran calon mantu yang udah lama ditunggu? Harus ajarin dia cara buat ngambil hatinya nih." Ibu sangat bersemangat menantikan kemenangan atas menantu yang sudah diincarnya.

"Lagian kalo aku belajar buat teh nih, bukan buat kamu yang pasti," kataku menyindir maksud hati Ryan.

Jedar... bak disambar petir. Ibuku kesal sekali padaku yang tidak mengerti arahannya. Segera dia menyibak tirai dan memamerkan senyuman. Dia mengobrol dengan riang bersama Ryan. Ryan juga sudah tak terlihat terlalu berhati-hati menjaga imagenya. Dia seperti burung yang lepas dari sangkarnya, bener-bener bebas bicara soal apa aja yang penting ibuku senang. Lama-lama mereka keliatan kayak ibu dan anak beneran, bikin aku bete. Yaelah anak mana yang ga cemburu ibunya baik sama anak orang lain?

"Bu, aku capek nih mau ke kamar deh. Lanjut aja ngobrolnya kalo mau ngobrol sampe malem," kataku sambil beranjak pergi. Ibuku sempat ingin menghentikanku, tapi Ryan menahannya dan bilang kalau aku mungkin masih capek. Duh... dia ini seperti sedang mencoba membelaku. Hal ini justru membuat ibuku makin kepo hubungan apa sebenernya diantara kami berdua?

"Nak Ryan, maaf ya Ria emang gitu. Kamu tenang aja ini pertama kalinya dia dianter pulang sama cowok sekalian dikenalin sebagai temen," jelas ibuku mencoba memberitahu fakta.

"Ria kok kaya gitu sama kamu. Apa ada sesuatu di antara kalian berdua?" tanya ibuku menyelidiki.

"Iya Bu, tapi udah baikan. Dia kaya gitu cuma mau bikin aku jauh aja darinya," kata Ryan dengan sedih.

"Owalah, jadi kamu yang suka sama Ria?" tanya ibuku memastikan.

"Iya Bu, saya duluan yang suka dan sekarang masih ngejar dia," kata Ryan.

"Ibu setuju, kalo gitu langsung jadi mantu aja ga papa deh. Ibu ikhlas lahir batin," kata ibuku blak-blakan.

"Makasih bu atas restunya. Doain aja semoga saya cepat diterima. Kalau udah ada di hatinya saya bisa lebih leluasa buat dia bahagia," kata Ryan mantap.

Ibuku menepuk bahu Ryan dan mengatakan, "Semangat!" Ryan mengangguk tegas atas dorongan dari ibuku.

"Nak Ryan mau istirahat di kamar ga?" tawar ibuku.

"Itu kamar kakaknya Ria. Dia udah berkeluarga jadi ga tinggal di sini," lanjutnya.

"Boleh Bu," kata Ryan menyetujui.

Ibu membawa Ryan ke kamar kakakku. Dia beristirahat di sana. Ibuku kembali ke dapur untuk memasak menu lainnya buat calon mantu. Agar nanti bisa makan malem bersama satu keluarga pas udah pada pulang ke rumah.

...****************...

Sore hari si bungsu pulang dari kerja kelompok di rumah temannya. Dia mencium aroma harum dari arah dapur saat dia membuka pintu dan mengucapkan salam. Buru-buru dia menuju dapur untuk melihat menu yang dimasak sang ibu.

"Wih... enak nih."

"Ibu kan jagonya masak udah jelas dong," kata ibu sombong.

"Kok banyak banget Bu. Apa Kak Rizwan ke sini sama istrinya?" tanya adikku.

"Bukan, bukan. Sini ibu bisikin aja yah!" Ibu menyuruh adik mendekat.

Tepat di telinga adik, ibu berbisik, "Kak Ria pulang bawa calon mantu."

"Hah. Apa?" teriak adik.

"Shut..." kata ibu meminta adik diam.

"Jangan kenceng-kenceng nanti kedengaran kakakmu dimarahin," kata ibu.

"Iya, iya maaf Bu," kata adik.

Aku yang tak jauh dari mereka mendekat. "Apa yang ga boleh keras-keras bilangnya? Apa hubungannya sama aku?" Aku berkata sambil berkacak pinggang di hadapan mereka. Adikku Rifqi segera tersenyum dan berlari ke kamarnya, sedangkan ibu seperti maling yang ketahuan. Ibu segera fokus pada masakannya lagi.

"Huh awas aja ya pada ngomongin aku," kataku dan berlalu pergi.

Saat melewati meja makan yang aneh adalah menunya. Aku berbalik menanyakan pada ibuku yang masih memasak. "Bu, kok banyak banget lauknya?"

"Iya, mumpung kamu di rumah," katanya beralasan.

"Kalo buat aku kok ga ada makanan favoritku?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.

"Habisnya siapa suruh kamu tiba-tiba pulang. Ibu kan belum belanja. Apa yang ada si kulkas ya itu yang dimasak," jelasnya.

Meski aku sedikit curiga, tapi aku membiarkannya dan berlalu pergi. Aku menyapu rumah untuk membantu ibuku yang sudah capek-capek masak.

...****************...

Hari sudah sore, ayahku tiba di rumah. Aku bergegas menyambutnya. "Ayah...!" teriakku dengan senang dan memeluknya.

"Wah anak ayah yang paling cantik udah pulang," katanya sambil mengelus kepalaku.

Siapa yang menyangka, Ryan menunjukkan sosoknya di depan ayahku. Sudah pasti dia curiga akan sesuatu.

"Nak kamu udah ada cowok?" tanyanya tiba-tiba membuatku melepaskan pelukan.

"Apa Ayah bilang? Coba bilang sekali lagi!" kataku dengan nada tinggi.

Ayah yang melihatku tidak terima dengan pertanyaan tadi menyadari kesalahannya. Dia pun meminta maaf padaku.

"Maaf ya, ayah salah paham. Itu pasti temen kamu kan?"

"Iya, temen," kataku dengan cuek sambil melirik Ryan yang masih mematung.

Ryan tak menyangka diriku bisa menunjukkan sisi yang lebih, lebih, dan lebih menggemaskan saat ini. Dia segera sadar dan menyapa ayahku.

"Hai Om," kata Ryan sopan.

Ayahku tak merespon dan melewatinya. Sesuai yang aku inginkan. Hahaha. Aku mengekor ayahku masuk ke rumah. Ryan yang masih di teras juga mengikuti, meski hatinya kecewa karena tidak diterima oleh ayahku.

...****************...

Malam hari di meja makan satu keluarga makan bersama. Semuanya tampak berjalan normal kecuali ayah dan ibu. Keduanya menampilkan kasih sayang yang membuatku gemas. Bisakah kalian menunjukkan kasih sayang di tempat lain? Pikirku. Rifki yang melihatku tak suka melihat kedua orang tua ini mulai berulah. Dia menyenggol ku dan berbisik pelan di telingaku, "Kalau ga mau liat ayah sama ibu liat yang laen aja!"

Aku menatap tajam ke arah adikku yang selesai berbisik. Dengan dagunya dia menunjuk arah seberang yang ditempati Ryan. Adik kurang ajar emang bukan bela kakaknya malah bela orang luar. Aku kesal dan mencubit pahanya. Dia berteriak, "Ah, sakit Kak."

Teriakan itu membuat semuanya melihat Rifki. Adegan kasih sayang ayah dan ibu juga terhenti. Ryan yang paling berbeda dia menatap adikku lalu aku. Dia menatapku seolah tahu aku yang bikin keributan. Aku hanya membuang muka. Suasana menjadi canggung. Ayah pun mulai mengendalikan suasana ke keadaan semula.

"Ayo lanjut makan!" katanya.

Semua yang tadinya tidak teratur menjadi patuh dalam seketika. Semua orang di meja makan kembali makan dengan tenang.

1
Alucard
Aku gak bisa tidur kalau belum baca next chapter, fix it thor! 🥴
ALISA<3
Gemesin banget! 😍
MindlessKilling
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!