NovelToon NovelToon
Menikah Tanpa Rasa, Jatuh Cinta Tanpa Sengaja

Menikah Tanpa Rasa, Jatuh Cinta Tanpa Sengaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Amelia greyson

Aku adalah seorang gadis desa yang dijodohkan oleh orang tuaku dengan seorang duda dari sebuah kota. dia mempunyai seorang anak perempuan yang memasuki usia 5 tahun. dia seorang laki-laki yang bahkan aku tidak tahu apa isi di hatinya. aku tidak mencintainya dia pun begitu. awal menikah rumah tangga kami sangat dingin, kami tinggal satu atap tapi hidup seperti orang asing dia yang hanya sibuk dengan pekerjaannya dan aku sibuk dengan berusaha untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak perempuannya. akan tetapi semua itu perlahan berubah ketika aku mulai mencintainya, namun pertanyaannya apakah dia juga mencintaiku. atau aku hanya jatuh cinta sendirian, ketika sahabat masa lalu suamiku hadir dengan alasan ingin bertemu anak sambungku, ternyata itu hanya alasan saja untuk mendekati suamiku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amelia greyson, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Setelah mengantar Maira sekolah, Arif mengantarkan Amira ke kelas menjahitnya, di perjalanan Arif dengan berhati-hati bicara dengan Amira, untuk berhenti saja dikelas menjahitnya.

"Mira, bagaimana kalau kamu berhenti saja mengikuti kelas menjahit?". Tanya Arif dengan sedikit pelan. Baiklah mas, aku akan berpamitan kepada teman-temanku nanti, mungkin hari ini akan menjadi hari terakhirku di sana" Amira.

Kamu tidak menanyakan apa alasan kU menyuruh mu untuk berhenti". Tidak, mas " Amira.

Sesampai nya di tempat kelas menjahit, Amira turun dari mobil suaminya, teman-teman Amira bertanya-tanya siapa yang mengantar Amira hari ini tapi mereka menahan niat mereka untuk bertanya, dan menunggu waktu yang tepat untuk mengobrol saja.

“Jangan lupa istirahat ya, Mas. Jangan terlalu keras bekerja,” ujar Amira, mengingatkan dengan penuh perhatian.

Arif tertawa pelan. “Tenang aja, Mira. Aku akan berusaha untuk nggak terlalu lelah.”

Sebelum melangkah pergi, Arif berhenti sejenak di pintu mobil. “Aku akan pulang cepat hari ini, kalau bisa. Mungkin kita bisa makan siang bersama.”

Hari ini, adalah hari terakhir Amira mengikuti kelas menjahitnya, Setelah beberapa obrolan ringan dengan teman-temannya, Amira akhirnya angkat bicara. “Teman-teman… aku mau pamit ya. Ini hari terakhir aku ikut kelas ini.”

Semua mata menoleh ke arahnya dengan ekspresi terkejut. “Hah? Kenapa, Mir? Kamu kan suka banget belajar di sini,” ujar Lila, sambil menggenggam tangan Amira.

Amira tersenyum, menunduk sebentar. “Iya, aku suka banget. Tapi sekarang aku harus lebih fokus di rumah. Maira sudah mulai sekolah, dan aku pengen ada di rumah pas dia pulang. Aku juga mau lebih hadir untuk suamiku. Ma'af kan aku ya jika selama ini aku banyak sekali menyisakan kalian". Amira

Tidak Amira, kamu tidak pernah menyusahkan kami sedikitpun, kamu merasa bahagia bisa kenal dengan kamu, semoga kamu selalu bahagia ya, dan jangan pernah lupakan kami. Semoga kamu bisa mengembangkan keahlian menjahit mu nanti yaa, " kata tekan Amira yang lainnya.

Amira sangat senang sekali bisa kenal dan dekat dengan teman-temannya yang ada dikelas menjahit ini, setelah obrolan itu berakhir, Amira izin pamit untuk pulang kerumahnya, tidak lupa dia memesan ojek online dan menelfon supir kantor suaminya untuk segera menjemput putri sambungnya.

Setelah beberapa saat, ojek online yang dipesan oleh Amira tiba, dia pulang dengan hati yang sangat senang, karna suaminya yang telah berjanji akan makan siang di rumah hari ini. Membayangkan saja Amira sudah bahagia sekali.

Sesampainya dirumah, Amira bergegas mengganti pakaiannya dan segera menyiapkan nahan-bahan untuk memasak nya, terlalu asik di dapur Amira tidak menyadari kehadiran Maira, ternyata Maira dari tadi sudah memanggil dia tapi dia tidak mendengarkan.

" Mama, kenapa mama dari tadi di panggil tidak menyahut," aku lelah memanggil mama dari tadi". Maira

" Ma'af sayang, mama tidak mendengarmu karna mama terlalu asik memasak untuk makan siang kita, karna hari ini papa akan pulang cepat".

Seteoah memasak selesai, Maira membantu mamanya menata masakan di atas meja makan. Amira dan Maira mengganti pakaiannya lagi sambil menunggu Arif pulang bekerja mereka menonton drama diruang tamu.

**************************************

Waktu menunjukkan pukul 2 siang, ketika pintu utama terbuka, muncullah wajah lelah Arif setelah bekerja di kantor. Dia tampak tersenyum kepada istri dan anaknya yang sedang menonton itu.

Amira kemudian berdiri menghamili suaminya. “Mas udah pulang?”

Arif mengangguk, meletakkan tas kerjanya di sofa. “Iya. Aku bilang kan tadi mau pulang cepat?”

Amira tersenyum kecil, hatinya hangat. “Iya, makasih udah pulang lebih awal. Aku udah siapin makan siang.”

Mereka duduk di meja makan. Tidak ada suara televisi, hanya percakapan ringan dan suara sendok yang beradu pelan dengan piring, serta kehebohan Maira yang yang berceloteh kecil.

“Mas suka ayam gorengnya?” tanya Amira sambil memperhatikan ekspresi Arif.

Arif mengangguk. “Enak. Kayak masakan rumah. Udah lama nggak makan yang begini.” Amira tersenyum malu. “Aku coba masak yang Mas suka. Biar makin betah di rumah.” Selama ini kan mas cuma sarapan pagi saja dirumah, makan siang nya pasti diluar, dan makan malam jarang sekali dirumah.

Arif menatap Amira dalam diam. Senyum lembut terukir di bibirnya. “Aku udah betah, Mira. Rumah ini mulai terasa hangat lagi. Terima kasih.” Ucapan itu membuat dada Amira bergetar pelan. Bukan karena kalimatnya panjang, tapi karena kejujuran dan ketulusan yang ia rasakan.

Mereka melanjutkan makan dengan suasana yang begitu damai. Tak banyak kata, tapi cukup untuk membuat Amira merasa berarti. Ini adalah makan siang pertama mereka bertiga sejak Amira dan Arif mulai saling membuka hati dan ia berharap bukan yang terakhir.

Saat Arif selesai makan, ia tidak langsung berdiri. Ia tetap duduk di kursinya, memperhatikan Amira membereskan piring.

“Amira,” panggilnya tiba-tiba.

Amira menoleh. “Iya, Mas?”

Arif menarik napas dalam. “Terima kasih karena udah bertahan… dan tetap di sini.”

Amira tersenyum kecil, matanya hangat. “Karena Mas dan Maira layak untuk diperjuangkan.”

Dan di antara hidangan yang hampir habis, mereka berdua tahu… hari ini bukan sekadar makan siang. Tapi awal dari rumah yang perlahan mulai terasa seperti rumah sebenarnya.

Sore itu, langit berwarna jingga pucat, tanda matahari mulai condong ke barat. Setelah makan siang dan sedikit beristirahat, Amira kembali ke dapur untuk menyiapkan camilan ringan. Suara tawa Maira yang sedang bermain di ruang tengah membuat suasana rumah terasa lebih hidup dari biasanya.

Arif yang biasanya tenggelam dalam pekerjaannya, sore ini justru duduk di lantai, ikut menemani Maira menggambar.

Amira mengintip dari balik dapur, memperhatikan keduanya dengan senyum tipis yang tak bisa ditahan. Arif duduk bersila, memandangi hasil gambar Maira yang penuh warna dan imajinasi.

Amira kemudian datang membawa semangkuk puding cokelat kesukaan Maira. “Camilan sore, nih,” ujarnya ceria.

“Yay! Terima kasih, mama!” Maira langsung memeluk Amira, lalu duduk manis di sampingnya.

Arif tetap duduk di tempatnya, memperhatikan dua perempuan yang kini mengisi hidupnya. Perempuan yang satu datang dari masa lalunya, dan yang satu lagi dari masa kini—yang dengan sabar dan penuh ketulusan, mengobati luka yang belum sempat sembuh.

“Terima kasih ya, Mira,” ucap Arif pelan.

Amira menoleh. “Untuk apa?”

Arif menatapnya dalam. “Untuk membuat rumah ini terasa hidup lagi.”

Amira tersenyum kecil, tak membalas dengan kata. Ia tahu, kata-kata itu tak datang begitu saja. Butuh keberanian untuk Arif mengucapkannya. Dan itu cukup.

Sore itu, rumah mereka dipenuhi dengan obrolan ringan, tawa Maira, dan diam-diam, rasa cinta yang mulai tumbuh lebih dalam di hati masing-masing.

1
leahlaurance
wow....so sweet,thor lebih diperhati ya banyak typo nya.
Hyyyyy Gurliiii🪲: Terimaksih banyak kak,
total 1 replies
leahlaurance
kaya dikit semacam ,satu imam dua makmum😅
Hyyyyy Gurliiii🪲: Haiiii kakak kak, maaaf yaaa sblum nya
Saya gak tau cerita ituuu 🤣
total 1 replies
leahlaurance
cerita ini kaya,curhat seoramg isteri.ayu usaha terus embak.
leahlaurance
mampir ,dan di bab ini sepertinya biasa juga.
leahlaurance
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!