Lilith Everhart, seorang gadis cantik yang diadopsi oleh pasangan dokter terkenal di dunia kembali ke negara asalnya, Amerion untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya. Orang pertama yang dicurigai sebagai dalang adalah paman dan bibinya. Merekalah yang saat ini menguasai rumah dan perusahaan Everhart Company yang dibangun oleh mendiang ayahnya. Dalam perjalanannya, tanpa sengaja dia menolong seorang laki-laki yang terluka parah. Dalam keadaan setengah sadar, laki-laki itu berkata, "Siapa kamu? Berikan nomormu, aku akan membalasmu nanti". Lilith menjawab,"Tidak perlu." lalu pergi sebelum akhirnya laki-laki itu kembali tidak sadar. Ternyata laki-laki itu adalah Damien Blackwood, orang terkaya di Amerion yang menguasai 70% bisnis yang ada di Amerion sekaligus penguasa dunia bawah di Amerion. Suatu hari dalam sebuah pesta topeng, mereka kembali bertemu, akankah mereka saling mengenali satu sama lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Alexa Iri, Dengki, Hasad
Di hari Damien mengajak Lilith berkuda, Alexa melihat Lilith yang dijemput langsung oleh Damien.
Alexa cemburu, Alexa merasa hidup ini tidak adil.
"Kenapa semua hal baik hanya datang pada Lilith? Seharusnya aku yang ada di posisi itu. Seharusnya aku sudah menjadi tunangan Damien" pikir Alexa.
Alexa sangat yakin malam itu, Lilith masuk kamar hotel diantar Hendrik. Tepat setelah Hendrik keluar kamar, Jason masuk ke kamar itu.
Alexa yakin Lilithlah yang menjebaknya.
Alexa marah dan menghubungi sindikat tentara bayaran untuk menyerang Lilith.
Alexa mau wajah Lilith dirusak.
"Tanpa wajah itu, dia pasti tidak akan bisa merayu Damien!"pikir Alexa
Dia bahkan meminta tentara bayaran mengoleskan racun di luka wajah Lilith supaya bekas lukanya membusuk dan meninggalkan bekas luka yang tidak bisa hilang.
Beberapa hari kemudian, Lilith ada kerja kelompok di kampus dan pulang agak larut.
Hari itu, Damien berkata akan menjemputnya, saat Lilith sampai di gerbang kampus, dia belum melihat mobil Damien.
Lilith melihat hp nya, Damien mengirimkan pesan bahwa sebentar lagi dia sampai.
Lilith menunggu Damien di luar kampus, bersandar di bawah pohon.
Tiba-tiba Lilith dikelilingi pria-pria bertopeng hitam, Lilith bertanya,"Siapa yang mengirim kalian?"
Lilith merasa kalau kali ini pasti bukan Nora, karena Nora masih berada di rumah sakit jiwa dengan penjagaan ketat.
"Tidak penting siapa yang mengirim kami"
"Kau cantik juga nona, sayang sekali kami harus merusak wajahmu"
"Cepat tangkap dia, buat dia berlutut"
"Sebaiknya kau tidak melawan nona, atau pisauku bisa menusuk lehermu"
Lilith melihat beberapa di antara mereka membawa pisau lipat, ada juga yang membawa semacam cairan. Lilith pikir mungkin itu cairan asam atau air keras atau semacamnya.
Dua orang mulai mendekat untuk menangkap Lilith, satu orang lainnya mengayunkan pisau ke arah wajah Lilith, dan satu orang lagi sedang membuka botol cairan itu bersiap untuk menyiramkannya ke wajah Lilith.
Lilith langsung pasang kuda-kuda dan mulai menyerang mereka.
Lilith berhasil merebut pisau lipat dan menggunakannya untuk mengiris tendon mereka. Tiga dari empat pria itu sudah tumbang. Mereka tidak bisa berlari karena tendon di kaki mereka dipotong oleh Lilith.
Satu orang lagi masih berkelahi dengan Lilith.
Damien melihat dari kejauhan, Lilith sedang berkelahi dengan seorang laki-laki bertopeng.
Damien langsung menginjak gas untuk menabrak laki-laki itu.
Lilith menyadari mobil Damien melaju kencang menuju ke arah nya.
Lilith menendang pria itu ke depan mobil Damien dan membuat pria itu terlindas mobil Damien.
Setelah menabrak pria itu, Damien keluar dari mobil untuk mengecek Lilith.
Damien:"Kamu baik-baik saja?"
Lilith:"Iya. Terimakasih sudah membantu"
Damien:"Aku tidak banyak membantu. Kau sudah hampir mengalahkan mereka semua saat aku datang. Kenapa kau tidak menungguku di tempat yang ramai saja?"
Lilith:"Aku tidak berpikir masih ada orang yang akan mengincarku setelah Nora"
Damien menelpon Raymon untuk membereskan kekacauan ini.
Tak lama Raymon datang bersama beberapa orang bertubuh kekar.
Raymon mengecek keempat pria itu mendapati satu orang yang ditabrak Damien sudah meninggal, sementara tiga orang lagi kehilangan banyak darah dan tidak sadar tapi mereka masih hidup.
Damien meminta Raymon membereskan semuanya dan mencari tahu siapa dalangnya.
Selain pengusaha besar, Damien juga bos mafia di Amerion, tidak sulit untuknya menyingkirkan orang-orang biasa seperti mereka tanpa terendus polisi.
Raymon juga sudah meminta hacker menghapus semua jejak kejadian malam itu.
Damien sangat marah akan kejadian itu, dia akan menghancurkan dalang di balik kejadian kali ini.
Kali ini Damien tidak akan sekedar mengirimnya ke rumah sakit jiwa.
Damien kemudian mengantar Lilith pulang.
Damien:"Kamu yakin tidak mau ke rumah sakit?"
Lilith:"Aku baik-baik saja. Aku tidak terluka sama sekali."
Damien memeluk Lilith, merasakan kehangatan satu sama lain. Lilith memeluk pinggang Damien dan mengangkat kepalanya. Matanya bertemu dengan mata Damien. Damien menundukkan kepalanya dan menempelkan dahinya pada Lilith.
Jantung keduanya berdetak kencang.
Damien mengusap bibir merah Lilith dengan ibu jarinya. Lalu menempelkan bibirnya pada bibir Lilith.
Lilith membelalakkan matanya sesaat sebelum akhirnya menutup matanya. Damien melepaskan kecupannya dan mendapati Lilith memejamkan matanya.
Mengetahui Lilith tidak menolaknya, Damiennya kembali menempelkan lagi bibirnya pada bibir Lilith. Kali ini Damien tidak hanya mengecupnya. Damien melum*t bibir Lilith, mengg*git bibir bawahnya untuk membuat Lilith membuka bibirnya.
Begitu Lilith membuka sedikit bibirnya, l*dah Damien langsung ikut bermain. Lilith mulai kesulitan bernapas. Itu kali pertama dia melakukan ciuman.
Lilith tidak tahu apapun tentang ciuman tapi menurutnya ciuman Damien menyenangkan dan menggair*hkan. Saat Lilith melihat adegan ciuman di film, dia merasa itu menjijikan. Kenapa ada orang mau bertukar air li*r dengan orang lain. Tapi saat Lilith melakukannya dengan Damien, Lilith tidak merasa jijik.
Ci*man itu berlangsung sangat lama, setiap kali Lilith ingin melepaskan diri, tangan Damien akan menahan belakang kepala Lilith. Tangan satunya memeluk erat pinggang Lilith, membuat badan mereka menempel seutuhnya.
Saat Damien merasakan gair*hnya semakin meningkat akhirnya dia melepaskan Lilith. Bagaimapun tubuh mereka menempel erat, Damien tidak mau Lilith menyadari perubahan biologis tubuhnya. "Aku tidak mau melepaskannya tapi bisa-bisa Lilith mengira aku orang mesum", pikir Damien
Muka Lilith merah padam, bibirnya tampak bengkak.
Damien merasa gemas ingin menciumnya lagi tapi akhirnya dia menahan diri.
Damien:"Ehem! Itu... Sebenarnya.... Aku menyukaimu, apa kamu mau menjalin hubungan romantis denganku?"
Lilith tampak terkejut.
"Waktu itu dia sendiri yang bilang kita cuma teman. Sekarang dia ingin lebih dari teman. Yah tapi ciuman tadi tidak buruk. Kalau aku jadi pacarnya, aku bisa menciumnya kapan pun kan," begitu lah pikir Lilith.
Lilith tanpa sadar terobsesi dengan ciuman Damien tapi Lilith belum tahu apa ini cinta atau cuma nafsu.
Lilith:"Ok. Jadi kamu pacarku mulai sekarang. Aku pencinta kebersihan jadi jangan coba-coba menyentuh wanita lain"
Damien:"Hal itu juga berlaku untukmu babe. Kamu milikku mulai sekarang."
Lilith bersemu mendengar panggilan Damien untuknya sudah berubah.
Lilith pun pamit masuk ke dalam mansion.
Di balkon kamarnya, tampak Hendrik sedang berdiri di sana dan menyaksikan semuanya. Hendrik sedang keluar dari ruang kerjanya untuk merokok di balkon dan melihat mobil Damien datang.
Hendrik sudah sering melihat Damien mengantar jemput Lilith ke kampus tapi dia baru tahu ada hubungan spesial di antara keduanya.
Hendrik sedang berpikir bagaimana cara memanfaatkan keadaan ini.
Di sisi lain ada kepanikan juga dalam pikirannya, seandainya Lilith tahu Hendrik dan Sasha punya andil dalam kecelakaan orangtua Lilith, apakah Damien akan membantu Lilith balas dendam padanya.
Lilith Everhart
Damien Blackwood
Alexa Morgan
