Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15. Pertarungan Yang Menggemparkan.
Bab 15. Pertarungan Yang Menggemparkan.
Seketika tubuh Rian langsung melesat seperti meteor menuju ke arah Samuel dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Namun, sambil melesat ia mengucapkan mantra kuno dan menciptakan satu clone yang keluar dari dalam tubuhnya dan melesat ke arah lain.
Melihat itu, mata Samuel menyipit, dan energi kegelapan yang ada di dalam tubuhnya bergolak dengan dahsyat. Tanpa ragu, ia segera melesat ke depan. Kekuatan dari ranah Beginner level 3 meledak sepenuhnya, dan tinju yang mengandung kekuatan tiga ton langsung terkondensasi di dalam kepalan tangannya.
Tanpa bisa dicegah, dua tinju dengan kekuatan berbeda, yaitu elemen cahaya dan elemen kegelapan, langsung bertabrakan dengan dahsyat.
"WUSH! DUAR!"
Ledakan yang sangat dahsyat langsung mengguncang area sekitar dengan kekuatan hebat. Ruang pun terdistorsi dan bergetar dengan gemuruh yang mengerikan.
Seketika area luas yang mencakup puluhan kilometer langsung hancur berkeping-keping, tersapu oleh badai energi, dan berubah menjadi tanah datar.
Untungnya tidak ada korban jiwa, untuk kedua kalinya, setelah ledakan kekuatan energi yang dilepaskan oleh Samuel sebelumnya.
Lalu bagaimana ini bisa terjadi?
Itulah fungsi clone Rian sebelumnya. Klon itu melesat keluar dengan kecepatan tinggi, merapalkan mantra kuno yang kemudian menciptakan sebuah ruang isolasi terpisah, membuat semua orang langsung menghilang dari pusat medan pertempuran.
Bagaimanapun, Bumi adalah rumahnya, dan sebisa mungkin ia akan berusaha untuk mengurangi korban jiwa sebanyak yang ia bisa.
Kembali ke medan pertempuran.
Setelah kedua tinju bertubrukan dengan dahsyat, tiba-tiba satu sosok meluncur dengan kecepatan sangat tinggi sejauh dua belas kilometer dan baru terhenti setelah tubuhnya menabrak sebuah gedung.
"BOOM!"
Tak terelakkan, gedung itu langsung roboh dan menimpa dirinya. Sosok yang terlempar itu ternyata adalah Samuel.
Saat gedung itu hancur, debu-debu bertebaran menyebar ke segala arah menutupi pandangan semua orang. Ya, meskipun saat ini semua orang berada di ruang isolasi terpisah, mereka tetap bisa melihat apa yang terjadi di dunia luar. Hanya saja tubuh mereka melayang dalam sebuah kubus tak kasat mata.
Semua orang merasa terkejut dan heran dengan apa yang baru saja terjadi. Apa yang mereka lihat dan alami benar-benar menjungkirbalikkan pemahaman mereka tentang kekuatan super.
Mereka bisa berpikir demikian karena orang-orang biasa itu tahu bahwa ada golongan yang dijuluki petarung legendaris di dunia ini.
Hanya saja mereka tidak menyangka bahwa saat ini mereka benar-benar menyaksikan pertarungan para petarung legendaris yang ternyata jauh lebih mengerikan daripada yang mereka kira.
Mereka tidak tahu bahwa bahkan untuk ukuran para petarung legendaris sekalipun, pertarungan semacam ini bukanlah pertarungan yang bisa mereka ikuti.
Pertarungan ini jauh lebih kuat, lebih dahsyat, lebih brutal, dan lebih berbahaya dari apa yang bisa mereka bayangkan.
Bayangkan saja, satu pukulan bisa menghancurkan area sekitar dengan radius puluhan kilometer, yang bahkan seorang petarung legendaris terkuat pun belum tentu mampu melakukannya.
Saat ini, mereka juga melihat sosok seorang pemuda yang melayang di depan mereka. Semua orang yang berada di dalam kubus transparan itu tahu bahwa pemuda inilah yang telah menyelamatkan mereka dari bencana kehancuran.
Jika tidak ada dirinya, mungkin saat ini mereka sudah menjadi kabut darah dan mati.
Dan sosok ini tidak lain adalah klon Rian.
Dengan demikian, mereka menganggap bahwa sosok penyelamat ini adalah orang yang baik.
Hanya saja mereka tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, karena wajahnya diselimuti oleh cahaya.
Kembali Ke Cerita.
Saat ini tubuh Samuel benar-benar tertimbun oleh bongkahan bangunan yang telah hancur. Namun detik berikutnya, reruntuhan itu bergetar dengan hebat dan dengan suara menggelegar, puing-puing yang menguburnya langsung meledak dan hancur menjadi serpihan-serpihan kecil yang menyebar ke segala arah.
Perlahan Samuel bangkit berdiri. Saat ini penampilannya sangat acak-acakan. Darah mengalir dari sudut bibirnya dan dengan suara bergetar, ia bergumam.
"D-Davis. Dia adalah seorang Davis. Dia bukan seorang Reciver."
Suaranya terdengar bergetar dan diselimuti oleh ketakutan luar biasa.
Bagaimana ia bisa tahu? Karena setelah bertabrakan dengan sosok lawannya, barulah ia menyadari bahwa kecepatan dan kemampuan lawannya jauh melebihi imajinasinya.
Meskipun lawannya berada di ranah Beginner level 1, kelebihan seorang Davis adalah mampu meningkatkan kekuatan sesuai dengan warisannya. Jika itu adalah elemen cahaya, maka kekuatannya akan secepat kekuatan cahaya.
Dan jika itu elemen kegelapan, maka kecepatannya pun akan setara dengan kecepatan cahaya, hanya saja berbasis elemen kegelapan. Kekuatan seperti ini hanyalah kekuatan khusus yang dimiliki oleh seorang Davis, atau bisa juga disebut seorang pewaris.
Samuel sangat terkejut. Ternyata pemuda yang dihadapinya adalah seorang pewaris elemen cahaya. Itu artinya, dia memiliki hubungan erat dengan Julian Vortis, Sang Kaisar Sihir Cahaya.
"Melarikan diri. Aku harus melarikan diri."
Itulah satu-satunya pemikiran yang menggema di dalam benaknya saat ini. Karena jika ia tidak segera melarikan diri, dan tetap berada di sini, ia akan mati.
Ia tahu pemuda itu menahan diri dan membiarkannya hidup, kemungkinan hanya untuk menginterogasinya dan menanyakan keberadaan para Reciver of Darkness yang lain.
Baru saja ia hendak melangkah, tiba-tiba
"WUSH."
Sebuah bayangan melesat seperti kilatan cahaya, dan belum sempat Samuel mengedipkan mata, sosok itu sudah berdiri di depannya. Ia tidak lain adalah Rian.
Seolah terpaku ke tanah, Samuel sama sekali tidak bisa menggerakkan tubuhnya sedikit pun.
"K-Kau seorang Davis. Kau bukan seorang Reciver," ucapnya dengan tubuh bergetar.
"Oh, akhirnya kamu sadar juga," balas Rian sambil terkekeh dengan senyum main-main.
"Aku tidak akan berbasa-basi padamu dan hanya akan menanyakan satu hal. Di mana para Reciver of Darkness lainnya?" tanya Rian dengan suara yang sangat dingin.
Matanya menatap tajam ke arah Samuel, dan jika Samuel salah menjawab sedikit saja, bisa dipastikan ia akan merasakan sesuatu yang lebih buruk daripada kematian.
Kemudian mata Rian sedikit menyipit ke arah klonnya dan memberi perintah.
"Tutup pandangan mereka semua."
Mendengar itu, klonnya yang melayang di kehampaan mengangguk. Seketika, kubus transparan raksasa yang menutupi semua orang langsung diselimuti kabut cahaya, sehingga segala sesuatu yang ada di depan mereka benar-benar tertutup rapat.
Mengapa Rian melakukan itu?
Karena ia akan melakukan penyiksaan brutal terhadap Samuel apabila segalanya tidak berjalan dengan lancar, dan ia tidak ingin orang-orang menyaksikan adegan penyiksaan berdarah yang bisa memberikan dampak trauma psikologis berat.
Mendengar pertanyaan Rian, Samuel menggelengkan kepala dengan cepat, karena tidak mungkin baginya membocorkan lokasi teman-temannya yang lain.
"Oh, apakah kau tidak mau bicara? baiklah kalau begitu." ucap Rian dengan senyum menyeringai.
Melihat senyuman mengerikan yang ditampilkan oleh pemuda yang ada di depannya, tiba-tiba wajah Samuel menjadi pucat. Ia pun merasakan firasat buruk.