NovelToon NovelToon
World Without End [Re: Make]

World Without End [Re: Make]

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Mengubah sejarah / Anime / Raja Tentara/Dewa Perang / Hari Kiamat
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ady Irawan

Keyz, pemuda berusia sekitar lima belas tahun tanpa sengaja menelan dua buah kristal kehidupan milik Gabrielle dan Lucifer.

Dua kekuatan yang bertolak belakang, cahaya dan kegelapan. Air dan Es. Menyelimuti dirinya.

Dan tiga kesadaran telah bersemayam di dalam jiwanya. Siapakah yang akhirnya nanti berkuasa atas tubuh Keyz?

Gabrielle?

Keyz sendiri?

Ataukah sang laknat dari neraka jahanam, Lucifer?

Ini sedikit berbeda dengan world without end yang sudah tamat, tapi akan saya tulis kembali dengan nuansa yang lebih mendalam. lebih gelap, dan lebih sadis. dan cerita yang sedikit berbeda.

dan pastinya, Keyz yang disini, bukan Keyz yang cemen!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ady Irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Padang Kelana

1

_______________________________________________

Sementara itu, di waktu pagi hari dimana Keyz menjelajahi Kuil Piramida. Tim terbangun dari tidurnya yang lelap. Semalam dia bermimpi tentang masa lalunya. Sudah lima tahun dia terjebak di Ring World. Dia berasal dari Out Ring World, dimana Dunia itu berada di lingkaran luar Ring World ini.

   Ada kalanya dia merindukan Tartarian, ada kalanya dia memendam dendam kepada penduduk Tartarian.

   Tim terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Bukan dari garis keturunan kakang bangsawan yang memilikinya gelar. Dia hanya anak dari insinyur sipil biasa. Dengan gaji orang tuanya yang hanya cukup untuk makan sehari-hari.

   Sejak kecil, Tim kecil suka dengan eksperimen. Suka membongkar pasang benda-benda yang ada di sekitarnya. Rasa ingin tahunya begitu besar, sangking besarnya, sering kali dia merepotkan orang yang ada di sekitarnya.

   Tim pernah membongkar sebuah lift, hanya karena dia ingin tahu bagaimana benda itu bekerja.

   Dia selalu di kucilkan, di hina dan direndahkan. Tapi, Tim selalu tersenyum, dia anak kecil yang polos. Tidak bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.

   Setelah itu, dia memulai eksperimen terbesar yang pernah dia lakukan. Menciptakan sebuah pesawat terbang berbahan bakar cahaya matahari.

   Semua orang menertawakan dia. Tapi, begitu pesawatnya bisa lepas landas, semuanya diam.

   Tim pergi meninggalkan Tartarian dan kedua orang tuanya. Walaupun itu sedikit berat, tapi dia harus melakukannya. Dia harus dan ingin mencari dimana dirinya di hargai. Dimana semua ciptaannya di hargai.

   Ring World.

Tim harus menembus kubah bumi yang mengelilingi Ring World. Dan akhirnya dia sampai di sini. Di kerajaan Mirage Exceed, dan entah mulai kapan dia akhirnya menjadi seorang petualang.

   Disini, teknologi masih jauh dari kata maju. Sehingga, benda-benda ciptaannya seringkali di anggap aneh dan berbahaya. Tapi, kini dia tidak peduli, karena disini dialah satu-satunya pemilik ilmu pengetahuan modern.

2

_______________________________________________

Tim menemukan surat dari Keyz, bagaimana isinya membuat Tim sedikit terharu. Keyz mencemaskan dirinya. "Yooshhh!!! Aku juga harus bersemangat!!! Untuk Dewi Pino!!!"

   Tim menyiapkan beberapa benda anehnya, termasuk Jetpack yang sudah di modifikasi. Tak lupa membawa dua Pistol Plasma andalannya.

    Dengan semangat 45, Tim sarapan. Bark membuatkan satu porsi nasi goreng kesukaan Tim. "Hari ini, kamu terlihat sangat bersemangat, Tim." Kata Bark, Bark adalah mantan petualang. Dia harus pensiun dari dunia penjelajah karena menikah. Dia memiliki tubuh sebesar Baf. Dan sekujur tubuhnya di penuhi oleh bekas luka yang terlihat sangat jelas.

   "Begitulah." Jawab Tim singkat, dengan mulut penuh dengan nasi goreng. "Ada Quest dari Dewi Pino. Aku tidak boleh gagal!!"

   "Oh. I see.... Ini hanya satu nasehat dari orang tua, Nak." Bark berkata sambil membersihkan gelas-gelas kaca yang baru saja di cuci. "Jangan terlalu bersemangat, sehingga kamu lalai dengan sekitarmu."

   "Yooshhh!!! Akan aku ingat itu, Pak tua! Tim sang petualang Modern siap menghadapi tantangan yang sangat berbahaya sekalipun!" Tim menyelesaikan suapan terakhirnya. Memberi Bark tips dengan angka yang lumayan. Dan... "Nanti, kalau Keyz sudah pulang. Pastikan dia makan enak, Bark. Kemarin dia menggerutu soal daging bakar mu."

   "Woi!!! Benarkah itu?" Muka Bark sedikit memucat. "Sial!!! Kepuasan konsumen adalah segalanya!!!"

   "Hahaha... Dia sangat pendiam dan dingin. Tapi, cerewet soal makanan!" Dan keduanya langsung tertawa terbahak bahak suaranya sangat kencang sehingga menarik perhatian para pengunjung yang lain. "Ok. Aku permisi dulu, Bark. Jangan lupa nasehat dari anak kecil ini."

   "Bwahahahaha!!! Kalian memang pemuda-pemuda yang sangat menarik!!!"

3

_______________________________________________

Langit Padang Kelana memerah saat mentari tergelincir ke ufuk barat. Angin kering membawa harum samar dari bunga liar yang tak terhitung jumlahnya. Ribuan hektar tanah seolah lautan warna—ungu, kuning, jingga, dan biru bersaing mencuri pandangan. Namun di antara keindahan itu, Tim hanya mencari satu hal: mawar merah yang hanya mekar seribu tahun sekali.

Ia berdiri tegak di tengah padang, mengenakan rompi lapis baja ringan yang penuh kantong alat. Di tangannya, sebuah tablet holografik memantulkan cahaya dari layar peta 3D yang terus bergerak, mengikuti data dari drone pengintai yang melayang tinggi di atas.

"Luas banget. Gimana caranya aku menemukan mawar itu?" Gumannya.

Drone menukik, melintas cepat di atas semak berduri dan pohon mungil. Di layar, sekumpulan titik-titik bunga dipindai dan dihapus satu per satu—bukan target. Sampai akhirnya... satu titik menyala.

"Yooshhh!!! Dapat!! Di atas sebuah bukit!!" Tim langsung menyiapkan Jetpack nya, mesin meraung-raung dan api biru menyembur. Perlahan, Tim melayang di udara dan melesat menembus angin menuju Bukit Merah.

Dari atas, bunga-bunga liar tampak indah, menari-nari di terpa angin sore. Bau harum semerbak dari jutaan bunga-bunga liar itu.

Bukit Merah sudah dekat, Tim menambah kecepatannya. Menukik tajam ke atas, dan....

—Crat!!!—

Sebuah sulur penuh duri melesat dan menggores wajahnya. "Ouhhh!!!" Tim terperanjat, dan memegangi pipinya yang berdarah. Dia semakin tinggi ke atas, melewati tempat yang dia tuju.

Dari atas, Tim melihat ada sosok yang sangat aneh berdiri di dekat mawar merah incarannya. Gadis dengan rambut mirip kelopak bunga mawar yang merekah di kepalanya. Dengan baju dengan pola aneh mirip susunan kelopak bunga mawar yang tersusun tapi. Di tangannya ada sebuah sulur sulur yang penuh duri. Benda itulah yang menyerangnya.

"Sial. Sepertinya tidak akan mudah." Tim berputar-putar di atasnya, mencari sebuah celah. Dia tidak ingin gegabah menyerang Gadis itu.

NB. Ilustrasi Gadis mawar yang di lawan oleh Tim.

Tim menyesuaikan posisi terbangnya, mata fokus pada Gadis bunga mawar itu. Angin berputar liar di sekitarnya, membawa serta kelopak-kelopak kecil yang berjatuhan dari rambut gadis itu—seperti badai kelopak yang indah dan mempesona.

Gadis itu menatapnya tanpa ekspresi, lalu mengangkat tangannya. Sulur-sulur berduri bergerak liar, seolah hidup. Mereka mencambuk udara dengan kecepatan tinggi, memekik seperti cambuk besi.

“Gawat—!” Tim memutar tubuhnya di udara, dua sulur melintas nyaris mengenai Jetpack-nya. Dia menembakkan Pistol Plasma ke arah akar-akar tersebut, tapi cahaya biru hanya membakar udara. Sulur itu lincah, menari seperti ular.

Tiba-tiba, satu sulur menjerat kaki Tim. Ia terhentak, tubuhnya terbanting ke tanah dengan keras.

—Bugh!—

Tanah Padang Kelana bergetar sedikit. Tubuh Tim terhempas di antara bunga-bunga liar. “Argh... sial...” gumamnya sambil mencoba berdiri. Darah dari luka di pipi terus mengalir, bercampur debu dan kelopak bunga.

Gadis itu melangkah pelan ke arahnya, matanya tak berkedip. Dari jarak dekat, aura aneh menguar dari tubuhnya—seolah Padang Kelana itu sendiri mengalir di nadinya.Tim mengangkat Pistol Plasma dan menembak.

—Zap!!—

—Zap!!—

—Zap!!—

Namun, sulur-sulur itu membentuk perisai duri dan menyerap tembakan.

"Sial!!" Teriak Tim. "Kenapa dia tidak terluka?"

Sulur mencambuk ke arahnya sekali lagi. Ia melompat ke samping, tapi satu sulur melingkar cepat dan menjerat lengan kanannya. Seketika, tubuh Tim tertarik dan dibanting ke pohon kecil di belakangnya.

—Krak!—

"Aaarrggg!!!" Rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Jetpack-nya hancur. Pistolnya terlepas. Wajahnya kini penuh luka. Ia berusaha bangkit, tapi tubuhnya menolak.

Gadis itu kini berdiri hanya beberapa langkah darinya. Matanya kosong, dan di matanya, Tim bukan siapa-siapa.

Perlahan, pandangan mata Tim menghitam..

Dan gelap...

1
Selena Gwen
oh. bagus
Kazuto
woooh. sudah babnya sudah 20 an. 🤣🤣
Rima Edogawa
ceritanya seru. dan penuh kejutan. semangat berkarya Thor
Rima Edogawa
duh seleranya
Rio Kun
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Rio Kun
/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Rio Kun
gaya penulisan adegan bertarung nya ok juga
Rio Kun
wow
Green Force
gambarnya familiar banget
Rani_28
Ternyata nenek-nenek!!! 😱
Rani_28
kyaaa!!! Onican!!!!
Rani_28
Alice !!!!
Rani_28
Alice nya bocil?
Rani_28
oh...
Rani_28
Wkwkwkw ada-ada saja keyz
PiaPia_PipiOlipia
banyak karakter baru 😲
Emma Shania Watson
seperti bau mulutnya si author nya /Chuckle/
NiaNii: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Emma Shania Watson
Kagebunsin no jutsu.? /Scare/
Emma Shania Watson
Ratu Bunga apa Ratu Duri? /Smug/
Emma Shania Watson
😲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!