Sinopsis:
Dulu, ia adalah seorang jenderal setia yang hidup dan mati di medan perang. Tak pernah terpikir olehnya, jiwanya akan terbangun dalam tubuh penguasa paling ditakuti — Kaisar Tiran, Ethan Lazarus Gilardio.
Kejam, tanpa belas kasihan, dan dibenci rakyatnya, sang Kaisar ditakdirkan untuk hancur. Namun kini, dengan hati seorang prajurit dan kebijaksanaan seorang panglima, ia harus menapaki jalan kekuasaan dan intrik sebagai pemimpin sebuah kekaisaran.
Namun tantangan terbesarnya bukanlah takhta itu sendiri, melainkan wanita yang duduk diam di sisinya — sang Permaisuri, istri yang lama diabaikan dan tak pernah dicintai.
Dihantui oleh dosa-dosa sang Kaisar dan digerakkan oleh kehormatannya sendiri, sang jenderal yang terlahir kembali bersumpah untuk melindunginya, merebut hatinya, dan menulis ulang takdir sang tiran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Paman Viin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28
Tok Tok
Kebersamaan Ethan dan Jesselyn sedikit terganggu karena pintu yang diketuk lumayan kencang.
"Masuk." Ucap Ethan dari dalam merasa kesal.
Ethan dan Jesselyn terkejut melihat orang yang masuk. Orang yang begitu mereka kenal karena merupakan Adik Ethan.
Ethan bangkit dan berjalan mendekati orang itu dan merentangkan tangannya lalu berkata,
"Lama tak bertemu, Will."
"Aku pulang, Kakak." Sahut William, Adik dari Allarick dan Ethan serta Kakak dari Arianna.
Keduanya berpelukan melepas rindu karena William yang jarang sekali pulang. Keduanya melepas pelukan. William melihat ke arah Jesselyn. Walau terkejut, Wlliam tetap menundukkan kepalanya.
"Salam, Kakak Ipar." Ucap William.
Jesselyn bangkit dan menundukkan kepalanya juga membalas penghormatan William.
"Lama tak bertemu, Will." Sahut Jesselyn.
"Duduklah, Will." Ucap Ethan menuntun William untuk duduk.
William duduk di kursi yang ada di sebelah Jesselyn. Ia bertanya alasan mengapa ia dipanggil pulang.
"Ada apa Kakak memanggilku pulang?? Terima kasih, Kakak Ipar." Tanya William sembari berterima kasih karena Jesselyn menuangkan teh untuknya.
"Hmm, pertama-tama berapa umurmu, Will??" Tanya Ethan.
"23 tahun. Memang kenapa??" Tanya balik William.
"Jadi sudah berapa tahun terlewat sejak debutante mu??" Tanya Ethan lagi.
"Sudah lama sekali. Memangnya kenapa??" Tanya William balik.
Debutante adalah pesta debut atau upacara kedewasaan bagi para bangsawan yang menandakan ia telah siap menjadi seorang bangsawan sejati.
"Dan apakah selama itu kau memiliki seorang tunangan??" Tanya Ethan tersenyum menyeringai.
"Kakak!! Jangan bilang....." William terkejut dan hampir saja berdiri dari duduknya.
Jesselyn terkekeh kecil melihat respon William. William adalah pria yang sepertinya tak kelihatan menyukai wanita.
Ia hanya sibuk dengan bisnisnya tanpa ada berkenalan atau sekedar bermain dengan wanita.
"Seperti dugaanmu. Kau akan kujodohkan dengan Putri tertua dari Negeri Matahari, Putri Shiraishi Himura." Ucap Ethan dengan santai.
Hancur sudah harapan William mengembangkan bisnisnya lagi. Ia tak bisa membantah perintah Ethan karena itu yang menjadi kesepakatan ketiga Adik Ethan saat mengusung Kakak mereka naik tahta.
"Kakak, mengapa tidak bangsawan lain saja. Misal Kak Allaric atau Count Erland atau bisa juga Duke Kaiser dan yang lain......" Keluh William.
"Kakakmu tak mau menduakan Josephine, Count Erland sudah mengirim permohonan menikahi Arianna---"
"Tunggu dulu!!! Bukankah Arianna??" Tanya William menyela.
Ethan menghela napas lalu menceritakan dengang detail apa yang terjadi pada Adik kecil mereka. William mengepalkan tangannya namun ia tak bisa membalas pada orang mati.
"Duke Kaiser sudah memiliki tunangan dan tak mau menambahnya. Selain itu, Putri Shiraishi hanya ingin menikah denganmu. Itu yang dikatakan utusan Negeri Matahari." Ujar Ethan.
"Kalau sudah begitu apa lagi yang bisa kulakukan Kakak?? Kapan aku akan pergi dan tentunya nanti Putri Shiraishi akan ikut denganku kan??" Tanya William.
"Kau akan pergi ditemani Allaric dan Josephine serta sebuah armada sekitar 20 kapal. 5 kapal besar dan 15 kapal perang. Putri Shiraishi tentu akan ikut denganmu karena kau nanti akan menjadi Suaminya." Jawab Ethan.
"Namun sebelum itu pastikan kau siap menghadapi tantangannya." Lanjut Ethan memicingkan matanya.
"Cih, serangga-serangga kecil bisa menggigit namun mudah diinjak, Kakak." Sarkas William menyeringai.
"Sudah, Kak. Aku keluar. Aku ingin istirahat karena perjalanan jauh membuatku ingin merebahkan tubuhku." Lanjutnya.
William berdiri dan menunduk pada Ethan lalu pada Jesselyn dan keluar. Ethan menghela napas lega sembari saling pandang dengan Jesselyn.
