NovelToon NovelToon
1 Atap Terbagi 2 Surga

1 Atap Terbagi 2 Surga

Status: tamat
Genre:Poligami / Cinta Terlarang / Tamat
Popularitas:246.1k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Aku sangka setelah kepulanganku dari tugas mengajar di Turki yang hampir 3 tahun lamanya akan berbuah manis, berhayal mendapat sambutan dari putraku yang kini sudah berusia 5 tahun. Namanya, Narendra Khalid Basalamah.
Namun apa yang terjadi, suamiku dengan teganya menciptakan surga kedua untuk wanita lain. Ya, Bagas Pangarep Basalamah orangnya. Dia pria yang sudah menikahiku 8 tahun lalu, mengucapkan janji sakral dihadapan ayahku, dan juga para saksi.
Masih seperti mimpi, yang kurasakan saat ini. Orang-orang disekitarku begitu tega menutupi semuanya dariku, disaat aku dengan bodohnya masih menganggap hubunganku baik-baik saja.
Bahkan, aku selalu meluangkan waktu sesibuk mungkin untuk bercengkrama dengan putraku. Aku tidak pernah melupakan tanggung jawabku sebagai sosok ibu ataupun istri untuk mereka. Namun yang kudapat hanyalah penghianatan.
Entah kuat atau tidak jika satu atap terbagi dua surga.

Perkenalkan namaku Aisyah Kartika, dan inilah kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Bagas sampai dirumah tepat pukul 11 malam.

Keadaan rumah megah itu terasa sangat sepi, karena lampu dalam rumah sudah dimatikan semua.

Disaat dia akan menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya, spontan langkahnya terhenti disaat dia menoleh kearah meja makan yang masih tersaji beberapa hidangan diatasnya.

Kening Bagas mengernyit bersamaan dengan deru langkah yang begitu menggema keseluruh ruangan.

Beberapa menu makanan tampak dingin dan masih terlihat rapi, tanpa ada sedikitpun orang menyentuhnya.

"Siapa yang memasak semua ini?" gumam Bagas sambil menyentuh salah satu hidangan yang terasa dingin ditanganya, "Apa Melati yang membuat ini?" lanjut Bagas kembali.

Krukk..

Bagas yang merasakan ada panggilan alam dari tubuhnya, sontak langsung menggeser kursi dan segera menjatuhkan tubuhnya disana.

Ayah Narendra itu begitu menikmati makanan yang sudah tersaji di hadapanya saat ini. Sendokan demi sendokan nasi seolah sedang memanjakan lidahnya, hingga tanpa dia sadari kini tinggal satu suapan lagi akan habis.

"Mas Bagas..! Kamu sudah pulang mas?" Melati yang baru saja tiba diruang tengah tampak berbinar, saat melihat suaminya sedang lahap memakan masakannya.

Merasa terpanggil, Bagas sontak menoleh dari arah sumber suara. Melati bergegas mendekat dengan raut wajah bahagia, karena usahanya tidak sia-sia.

Melati segera menggeser kursi disamping suaminya, setelah meletakan tas jinjingnya diatas meja.

Tak..

Diletakannya gelas kosong diatas meja, setelah Bagas berhasil menegaknya hingga tatas.

"Dari mana saja malam-malam baru pulang?"

Melati membenarkan posisi duduknya, mencoba melupakan kejadian yang baru saja dia lakukan dengan sahabat kecilnya beberap jam lalu.

"Emttt..aku tadi habis dari keluar sama teman-temanku mas. Lagian, aku bosen dirumah nggak ada siapa-siapa," dalihnya. Melati tampak mengalihkan pembicaraan, dengan menatap beberapa hidangan yang masih tersaji, "Seharusnya kamu pulang lebih awal, jadi nggak dingin seperti ini makananya, mas!" lanjutnya kembali.

Merasa lega karena istri keduanya sudah pulang, Bagas segera bangkit dari sana dan menggeser kursi dengan cepat.

Melihat itu, Melati juga ikut melakukan hal yang sama, "Kamu tidur disini kan mas malam ini?" tanyanya sambil memegang lengan sang suami.

"Maafkan aku Melati! Tapi aku harus kembali ke apartemen lagi!" jawab Bagas.

Melati mengernyit, "Sejak kapan kamu memiliki apartemen mas? Kamu bahkan tidak pernah bercerita sama aku sebelumnya!" langkah melati semakin dekat dengan tatapan curiga, "Atau jangan-jangan kamu menginap diapartemen mbak Aisyah? Jawab mas?" teriaknya yang sudah merasa frustasi.

Bagas menghela nafas berat, karena menyangkal pun dia tidak bisa. Apa yang terjadi dalam rumah tangganya, bukan masalah yang harus dia tutupi. Karena keduanya adalah istrinya semua, bukan hanya simpanan semata.

"Benar, aku pulang kesana!" kata Bagas yang terkesan dingin tanpa sedikitpun menatap Melati.

"Nggak..kamu nggak adil mas. Kamu sudah beberapa hari menginap disana, dan seharusnya hari ini kamu sudah bergantian pulang kerumah. Jika tahu kamu akan pulang lagi, untuk apa kamu datang kepadaku?!" Melati menjatuhkan tanganya, dan langsung berbalik membelakangi Bagas dengan sorot mata lurus kedepan.

"Aku khawatir dengamu Melati!! Kamu istriku. Bagaimana aku akan diam, jika aku tahu kamu pergi malam-malam tapa izin dariku!" suara Bagas semakin memberat, hingga terdengar nyaring ditelinga sang istri.

Bagas mencoba menyangkal atas perasaanya saat ini. Dia berusaha bersikap dingin untuk menolak hati kecilnya terhadap perempuan yang ada dihadapanya kini. Tidak dapat dia pungkiri, 3 tahun bukan waktu sebentar untuk menumbuhkan benih-benih cinta dilubuk hatinya.

Melati menarik sudut bibirnya saat mendengar, jika Bagas menghawatirkannya sejak tadi. Batinya seolah sedang tertawa puas, ketika berhasil membuat Bagas menjadi tidak tenang, karena kepergiannya.

Melati membalikan badanya kembali, dan berhasil mengubah raut wajahnya sedikian rupa, "Darimana kamu tahu jika aku pergi, mas?" tanyanya dengan mata memicing.

"Tidak penting aku tahu darimana! Yang jelas, aku tidak pernah suka kamu keluar malam-malam tidak jelas seperti tadi!!" tandas Bagas menunjukan wajah geramnya.

Melihat suaminya sudah naik pitam, Melati segera mendekat dan langsung menghambur kedalam pelukan Bagas.

"Mas, aku sangat kesepian dirumah. Aku mohon tidurlah malam ini denganku!" Melati sedikit mendongak, sorot matanya menunjukan permohonan yang mendalam.

Entah apa yang dirasakan Bagas saat ini. Bagaimana dia bisa luluh dengan rayuan istri keduanya itu. Dia pun tidak bisa mengendalikan perasaanya, jika Melati sudah menunjukan permohonan kepadanya.

Bagas mengangguk lemah. Dia kemudian membalas pelukan istri keduanya sembari mengusap pelan surai hitam Melati.

"Aku akan menginap malam ini! Maafkan aku jika sempat marah-marah. Aku hanya tidak ingin kamu keluar tanpa memberitahu aku sebelumnya!" seru Bagas yang terdengar lembut ditelinga istrinya.

Melati semakin mengeratkan pelukanya, dalam batinya dia menertawakan Aisyah, karena suaminya berhasil dia luluhkan malam ini.

'Aku tidak akan membiarkan suamiku berdua denganmu, Asiyah!! Aku akan merebut kembali hati mas Bagas!'

"Ya sudah, aku capek!! Aku ke atas dulu."

"Kamu naik dulu mas! Aku mau ambil minum sebentar!" Melati melerai pelukanya, membiarkan Bagas menuju kamarnya terlebih dahulu.

Bagas hanya mengangguk, dan langsung bergegas menuju tangga, untuk naik keatas.

** **

Pagi pun tiba, tepatnya pukul 4 pagi.

Aisyah terbangun lebih dulu, karena harus menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslimah.

Dia bangkit dari tidurnya. Kedua netranya mengedar keseluruh ruangan, karena tidak menemukan suaminya tidur di sofa.

Dimana Bagas? apa dia tidak pulang semalam? beberapa pertanyaan berputar dikepalanya, padahal hati kecilnya sudah mengetahui jawabanya.

Aisyah segera berjalan keluar menuju pintu. Disaat dia sudah berhasil membukanya, hal pertama yang dia rasakan hanya keheningan waktu fajar, beserta sorot lampu dari dapur yang menandakan bahwa sang pelayan sudah bangun seperti dia.

Diruang tengah maupun ruang tamu juga tampak kosong tak berpenghuni. Langkah Aisyah kembali kedalam menuju ruang makan. Dia dapat melihat beberapa saji makanan yang masih utuh, tanpa tersentuh sedikitpun.

"Eh non Aisyah sudah bangun?" seru mbak Inem dari arah belakang.

Aisyah menoleh dengan mengulas senyum hangat, "Ah iya mbak...! Oh ya mbak, kok makananya nggak ada yang makan?" tanya ibu Narendra menatap heran kearah beberapa saji makanan diatas meja.

"Itu sebenarnya tadi malam tuan Bagas meminta saya untuk membuat makanan, katanya mau beliau makan dengan anda non. Apa tadi malam tuan tidak jadi makan, Saya juga tidak tahu," balas Inem sedikit mengernyit, karena merasa bingung.

'Jadi, semalam mas Bagas benar-benar nggak pulang?! Aku tahu kamu menginap dimana mas. Tapi entah mengapa rasanya masih sakit!' batinya merasa kecewa namun harus dia kuatkan dihadapan orang, agar tidak ada yang tahu permasalahanya.

"Ya sudah mbak, mbak Inem bereskan saja kebelakang. Saya mau masuk dulu!" Aisyah bergegas kembali lagi kedalam kamarnya dengan perasaan yang begitu hancur lembur.

Setelah pintu kamar mandi tertutup, disaat itu juga air matanya pecah seketika. Aisyah terduduk lesu dibalik pintu kamar mandi sembari memukul dadanya yang begitu terasa sangat sesak.

"Ya ALLAH katakan, ini bukan dari rencana-mu. Aku tidak sanggup apakah aku harus bertahan atau melepaskan!! Engkau memberikan kejutan tanpa aku mempersiapkan hatiku terlebih dulu! Rasanya sakit sekali...!" lirih Aisyah karena dadanya terasa sangat sesak sekali.

"Sekuat apa aku menahannya, aku hanyalah perempuan yang kapan saja bisa rapuh. Engkau menghadiahkan surga untuk hamba, namun dengan cara yang begitu menyakitkan! Hamba tidak sanggup ya ALLAH!!" Aisyah masih terisak dengan airmata yang sudah membasahi hijabnya.

Disela isakan tanginya, dia mencoba kuat untuk bangkit kembali. Aisyah mengambil air wudlu setelah dia membersihkan tubuhnya terlebih dulu.

Beberapa menit kemudian, tepatnya pukul 6 pagi.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, dia mengambil ponselnya yang berada dalam tasnya, untuk menghubungi seseorang.

Aisyah berdiri dibalkon kamarnya sembari menunggu panggilannya terjawab.

Tut..tut..

"Hallo Assalamualaikum abah...! Ara bisa minta tolong? Suruh pak Arman buat anterin mobil ke apartemen, buat anter Rendra kesekolah!" pintanya pada sang ayah.

Tuan Abdullah yang berada disebrang telfon begitu bahagia, karena pagi-pagi sudah mendengar suara lembut putri kesayanganya. Namun, ditengah bahagianya terselip beberapa pertanyaan yang mungkin sulit sekali untuknya ungkapkan, mengingat batasan atas rumah tangga putrinya. Tuan Abdullah sejujurnya sudah tahu kemana arah pembicaraan putrinya. Sebagaimana kuatnya Aisyah, sehingga dosen cantik itu dapat membungkus setiap katan menjadi serapi mungkin.

"Walaikumsalam putri abah..! Baik, nanti abah suruh Arman segera kesana. Bagaimana semalam tidurnya, apa nyenyak nak? Cucu abah bagaimana?" tanya tuan abdullah memastikan keadaan putri dan cucunya.

suara lembut dari sang ayah rupanya mampu membuat dada Aisyah berdesir nyeri. Seketika kedua matanya memanas serta berembun dengan cepat. Ditariknya nafas dalam-dalam, hingga orang yang berada disebrang telfon yakni sang ayah dapat mendengar hawa kekecewaan, hanya dari sapuan nafas sang putri.

Aisyah mengulas senyum kecut, "Sangat nyenyak abah, Rendra saja masih tidur. Ini sebentar lagi Ara bangunkan!" dalihnya mecoba menutupi semua dari sang ayah.

Tuan Abdullah hanya mengangguk-angguk lemah, mencoba mengubah rasa cemasnya menjadi rasa syukur, karena seberat apapun masalah yang putrinya hadapi, dia masih melihat sikap tangguh dari Aisyah.

"Ya sudah, abah tutup dulu sayang telfonnya. Hati-hati dimanapun berada, assalamualaikum putri abah..!"

"Walaikum salam abah.." Aisyah segera menutup pangilannya.

Airmatanya seketika berjatuhan melewati rahang pipinya yang putih. Dadanya terasa sesak, setelah mendegar suara lembut dari sang ayah. Ingin sekali Aisyah melepas semuanya, dan memeluk erat sang ayah untuk mengatakan bahwa malamnya tidak baik-baik saja.

1
Elly Irawati
lagi lagi besttt🥰🥰💪💪
Septi.sari: aaa mcih adek❤❤❤🤗🤗
total 1 replies
Salsa Billa
dr bab awal samli sini selalu ada typo, salah menyebutkan nama tokoh, bagas jadi prabu ,, diperhatikan tulisan ya thor
Salsa Billa
di bab yg atas jgk masih ada typo,dan ada kata" kayak kutang pas buat kosa kata , ( 1lalu) kosa katanya kedatangan asisten ya 1menit yg lalu seharunya begitu tp cumak 1lalu asistenya baru datang
Septi.sari
hai man teman,, cuma mau ngasih tahu, babnya udah septi revisi semua. selamat membaca, bab 83 (79) baru direview.

mohon dikungannya terus buat septi, agar septi mangat nulisnya ya. dan terimaksih yang sudah berkenan memberikan ulasan baik, serta bintang 5 nya❤❤❤❤❤

septi nggak bisa apa-apa tanpa dukungan kalian. yang sudah mwngikutu dari awal cerita ini🙏🙏🙏❤❤❤

selamat membaca.🦋🦋
Azlin Hamid
Luar biasa
Septi.sari: 🙏🙏🙏❤❤❤❤
total 1 replies
Lee Mba Young
Syukurin burhan bpk iblis tega bnget sperti itu gila harta pingin mantu orang kaya smp sprti itu.
Desi deshiny
aku lebih suka aisyah sama bastian.krn seluruh keluarga bastian juga suka sama aisyah..sementara kalo dgn dava ada ibu dan mantan suami yg selalu membayangi..apa lagi ibu nya dava kayak nenek lampir..akan susah bagi aisyah nanti nya..krn bagiku kita menikah bukan untuk sehari tp untuk selama nya..
Septi.sari: kak masalalu bastian belum selesai, dapat dibaca dibuku satunya ya.

"Terbelenggu Takdir ke2"🙏🙏🙏❤❤❤
total 1 replies
Lee Mba Young
Kluarga setan itu bpk franda semoga jatuh miskin. ngarep banget dpt mantu kaya raya.
Septi.sari: gak bersyukur, pdahal keluarga Harsa orang paham agama🤧🤧
total 1 replies
Lee Mba Young
Akhirnya bagas selamat kn Harsa biar dpt karma tu bpk franda.
Wulan Ndari
kok aneh ya masa ampe orang tuanya ara gk tau kl bagas nikah lg trs anaknya ampe gk akrab sm nenek kakek nya
Septi.sari: begitu rapat kak mereka menutupi. kedua orang tua Ara sudah sering menjenguk cucunya, cuma pas mau datang semua disetting oleh besannya, bu Dewi.🤧
total 1 replies
Lee Mba Young
Harsa pasti di bunuh, Ya Allah jng smp lah kl pun mati gk rela bnget franda dpt bagas. kluarga gila harta.
pantes awal dava mau jodohin mereka kok gk sreg bnget gk dpt chemistry ternyata kluarga franda bgitu jahat. franda juga jd wanita knp gk nyari tau atau bgaimana nelan mentah mentah omongan bpk ibunya.
Lee Mba Young
pasti di jebak bagas, jng smp jatuh ke kluarga franda si Bagas. kluarga iblis. kasian bnget Harsa dpt mertua iblis.
Lee Mba Young
Jng smp franda dng bagas krn ortu franda cm pingin harta dan tahta saja. bukan krn cinta anak dan kluarga.
mknya tega memisahkan anak nya dng suaminya. semoga dpt karma ortu franda itu.
muak bnget anaknya dah dpt laki baik mlh di pisahkan.
si Dava juga aneh mlh mau jodohin dng Bagas gk kasian apa dng Harsa kl bgini. jd sahabat hrse Dava gk cm dngerin satu pihak hrs dua belah pihak. Berati yg korban Harsa di sini korban keserakahan ortu franda.
Lee Mba Young
tu kan ortu franda yg pingin mantu kaya raya.
sungguh ironis rela misahin anak demi dpt besan kaya raya.
semoga franda dan Harsa bersatu lagi krn kl franda dpt laki kaya cm pingin harta dan tahta saja.
ortu gila harta tu ortu franda.
Septi.sari: ini miris banget kak, banyak kejadian semacam ini di real life.🤧
total 1 replies
Mochika mochika
Luar biasa
Septi.sari: kak terimakasih bintngnya🙏
total 1 replies
Lee Mba Young
Berarti ortu franda kurang ajar dong kl smpe segitunya. mungkin pingin mantu kaya raya.
semoga franda tau kebenarannya kl itu ulah ortunya dan bisa rujuk dng Harsa kasian korban fitnah ortu franda biar mereka pisah.
tanpa mikirin anak dan cucu. obsesi ortu gila ya bgini.
Septi.sari: iya kak, Harsa difitnah karena beda kasta😥
total 1 replies
Lee Mba Young
Berarti Harsa gk selingkuh kn. kl gk selingkuh kasian franda dan lily. ortu franda berarti gk baik. mungkin pingin mantu kaya raya kyak Dava dan Bagas.
Lebih baik kl yg franda dan Harsa bisa rujuk krn sebetulnya mereka korban ortu franda.
Septi.sari: tetap ikutin kisah mereka berdua 🙏❤
total 1 replies
Alina Bams
mertua minta di racun..
Septi.sari: racun kak 😆😆
total 1 replies
yuni ati
Mantap/Good/
Septi.sari: terimakasih kak yuni💙💙❤❤
total 1 replies
Maria Magdalena Indarti
bagus critanya, ga mudah poligami. ga ada orang bs adil. pasti sakit bgt untuk istri pertama. lb baik pelihara perkawinan dg penuh cinta, setia sp akhir hayat.
Septi.sari: kak terimakasih bintangnya🤗🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!