Mira adalah seorang gadis yang hidup sendiri di sebuah kota, Ibunya sudah meninggal sedangkan Ayahnya tidak tau di mana, dia mempunyai seorang kekasih yang bernama Aldo, Lisa sahabat Mira menyukai Aldo.
Mira berkerja di sebuah toko perhiasan,bersama temanya Susi, hingga akhirnya bertemu dengan Lian yang sekarang menjadi teman dekatnya.
Saat ini Mira sudah bertemu dengan Ayahnya, tetapi kebahagiaan belum juga dia dapatkan.
Akankah Mira bisa hidup bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Menghilangnya Mira
"Ayah, kapan mau ketemu Mira?" tanya Lian.
"Apa Mira mau memaafkan Ayah? Ayah takut Mira akan membenci Ayah!" kata Ayahnya.
"Lian tadi sudah bertanya yah! Mira mau memaafkan Ayah bahkan dia menangis, dia merindukan Ayah!" ucap Lian.
"Minggu depan Mira ulang tahun! bagaimana kalau kamu ajak ke taman?" tanya Ayah.
"Boleh yah, nanti Lian hubungi Mira!" jawab Lian.
Aku ingin memberikan kebahagiaan buat anak ku yang selama ini sudah aku tinggalkan. "Maafkan Ayah mu ini nak! yang sudah menelantarkan kamu dan ibumu.
Ayah merawat Lian karena berhutang budi dengan almarhum ayah Lian, yang selama ini menyelamatkan Ayah, memberi Ayah pekerjaan, Lian sudah Ayah anggap sebagai anak Ayah sendiri, semoga kelak bisa akur dengan mu Mira!" batin Ayah Mira.
☘️☘️☘️
"Sayang, ayo aku antar kerja!" Aldo pagi ini ke rumah Mira.
"Maaf, aku bareng Lian!" jawab Mira sambil melihat ke arah jalan.
"Mir, aku minta maaf! tolong maafin aku ya?" rengek Aldo.
"Buat apa Do? kamu gak salah, aku saja yang terlalu berharap!" tegas Mira.
"Karena aku tidak mengejar kamu, sayang!" rayu Aldo.
Mira hatinya sangat lembut, dia juga tidak tega melihat orang yang dia sayangi terluka, begitu mudah dia memaafkan Aldo.
☘️☘️☘️
Hari berganti hari kedekatan Aldo dan Lisa semakin dekat, karena terlibat kerjasama dan seringkali bertemu.
Waktu Aldo buat Mira juga semakin berkurang, Mira sendiri sering menghubungi Aldo via telepon tapi hanya sebentar, Aldo semakin sibuk seakan-akan lupa dengan Mira, hati Mira sebenarnya sangat sakit tapi dia mencoba kuat merasakan apa yang di rasakan saat ini.
Lisa sekarang jarang sakit, bahkan sudah tidak pernah pingsan lagi. Dia sangat bahagia karena bisa dekat dengan Aldo, bahkan Aldo juga membalas perhatian Lisa.
Mira hari ini di suruh bosnya mengantarkan perhiasan ke rumah Aldo lagi, kali ini Mira bertemu dengan Aldo.
Saat Aldo mau berangkat kerja dia bertemu Mira di depan pintu rumah. Aldo hanya menyapa Mira tanpa menyuruhnya masuk atau menemaninya duduk.
Hati Mira sangat sakit melihat perubahan sikap Aldo terhadapnya.
"Begitu cepat kamu melupakan aku! haruskah aku melupakanmu juga! tapi apa aku mampu?" dalam hatinya bertanya-tanya.
Mira segera memberikan perhiasan itu kepada nenek Aldo, lalu pamit pulang.
Saat ini hatinya sangat hancur, kekasih yang selama ini dia sayangi telah menggoreskan luka di hatinya, tak terasa air mata mengalir membasahi kedua pipinya.
Mira menghapus air mata di kedua pipinya, lalu menuju ke kantor Aldo, di sana ada Lisa yang tengah bercanda dengan Aldo.
"Aldo, ada yang ingin aku bicarakan!" ucap Mira.
"Kenapa kamu datang kesini, Mir?" Aldo gugup melihat Mira yang tiba-tiba datang.
"Mira! kamu apa kabar?" sapa Lisa dengan senyum palsunya.
"Aku baik!" jawab Mira singkat.
Aldo pun mengajak Mira masuk ke dalam ruang kerjanya untuk berbicara berdua.
Mira mengatakan semua apa yang dia rasa saat ini dan menanyakan hubungan Aldo dengan Lisa.
"Mira, tolong kamu percaya sama aku! kita tidak ada hubungan apa-apa! aku menganggap Lisa itu teman kerja!" jelas Aldo.
"Aku sayang sama kamu Do, bahkan rasa cintaku ini tidak pernah berubah tapi sahabat ku juga mencintaimu!" jelas Mira air matanya menetes kembali.
"Kalau kamu tidak percaya sama aku, buat apa hubungan ini kita pertahankan?" tanya Aldo.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" jantung Mira berdetak mendengar pertanyaan Aldo.
"Mira, aku lagi banyak pekerjaan!" jawab Aldo singkat.
"Kita akhiri saja hubungan ini, Do!" jawab Mira singkat.
Aldo masih terus mengelak soal kedekatannya dengan Lisa, bagi Aldo dia nyaman dengan Lisa tapi mencintai Mira. Saat Mira meminta hubungannya berakhir dia menolak kalau di lanjutkan jelas Mira lah yang tersakiti.
Kali ini Mira benar-benar memutuskan hubungannya dengan Aldo, karena lebih baik Lisa yang bersama Aldo dia akan aman karena Ane sudah tidak mungkin mengganggunya lagi.
Mira meninggalkan kantor Aldo, nampak Lisa tersenyum melihat dia keluar dengan keadaan matanya yang basah. Aldo sama sekali tidak berusaha untuk mengejar Mira, dia malah menuju di mana tempat Lisa berada.
"Tidak adil rasanya jika harus aku yang terus mengalah, masa depan ku masih panjang aku juga butuh bahagia! Ayah.... aku masih punya Ayah!" batinnya terasa sangat sakit.
Mira berlari sekencang mungkin di jalanan, hampir tertabrak kendaraan yang melintas di jalan itu.
🍂🍂🍂
Hari sudah mulai gelap, Susi teman Mira tampak gelisah dalam hatinya dia bertanya-tanya.
"Mira! kamu kemana sih, kok belum pulang!" di telepon juga tidak bisa.
"Lebih baik aku mencari Mira ke taman!" Susi segera pergi ke taman, di taman sudah tutup tak ada satu orang pun di sana, saat akan pergi dari taman itu ada seorang sedang duduk di taman bunga Anggrek , Susi mendekati orang itu.
"Pak, boleh saya bertanya sebentar?" tanya Susi
"Silahkan, Nak! apa yang ingin kamu tanyakan?" ucap bapak sembari melihat bunga yang habis dia siram.
"Apa tadi teman saya datang ke sini?" tanya Susi.
"Tidak ada yang datang Nak!" jawab bapak itu.
Susi segera pamit dan meninggalkan bapak tadi, dia gak tau harus mencari Mira kemana lagi. Dia mencoba menghubungi Aldo kata Aldo sudah pulang. Aldo menceritakan semua kejadian tadi pada Susi, Susi marah pada Aldo karena tidak bisa menjaga Mira dengan baik. Aldo minta maaf kepada Susi, dirinya juga menyesali perbuatannya.
Di tempat lain ada juga yang sedang khawatir dengan Mira, siapa lagi kalau bukan Ayahnya.
"Lian, kamu tau di mana Mira berada?" tanya Ayahnya.
"Tidak, yah! ada apa dengan Mira?" Lian balik bertanya.
"Ada yang mencarinya tadi, waktu Ayah di taman!" jawab Ayahnya.
"Lian pergi dulu, yah!" pamit Lian lalu berlalu pergi ke tempat Susi.
Lian bertanya apa yang terjadi dengan Mira, Susi menjelaskan apa yang di alami Mira.
"Ayo kita cari Mira, Sus!" ajak Lian.
"Ini sudah malam, aku juga salah tadi tidak menemaninya pergi!" jawab Susi.
"Sudah terlanjur, Sus! dia pasti sedih banget, aku juga beberapa hari ini sibuk!" terang Lian.
Mereka mencari Mira tapi tidak mendapatkan hasil apapun, lalu memutuskan untuk pulang.
Mira saat ini sedang menangis di atas makam sang Ibu, dia sangat terpukul dengan apa yang dia Alami. Air mata tidak mampu dia bendung lagi, saat ini yang dia butuhkan adalah tempat untuk bersandar.
****
Ikhlaskan Mira semua pasti akan indah pada waktunya, kamu harus bersemangat menjalani hidup mu, jalan masih panjang, banyak yang masih menyayangimu. Kamu tidak sendirian di luar sana masih banyak yang menderita.
Tunggu kelanjutannya🤭🤭🤭
Terimakasih Atas semangat & dukungannya 🙏💕💕