Aluna seorang gadis bercadar terpaksa harus menikah dengan ketua geng motor atas wasiat dari mendiang ayahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
"huft.. nyusahin tu cewek!" gerutu jayden.
Anisa kemudian pergi ke kelasnya, karena bel masuk telah berbunyi. wanita itu masih terlihat gerakan kesal di wajahnya, walaupun di tutupi dengan cacarnya, namun dari sorot matanya tak bisa di bohongi.
"nis" panggil Radin, yang kemudian duduk di sebelah Anisa.
" hem"
" kamu gak ke kantin? udah makan? " tanya Radin.
" aku puasa"
" oh gitu. aku duduk di samping mu boleh? teman sebangku kamu kan lagi sakit, biar aku gantiin sementara" pinta Radin sembari menaik turunkan kedua alisnya.
" terserah kamu, tapi jangan deket-deket " balas Anisa.
"ok deh" seru Radin.
Tak berselang lama guru mata pelajaran pun masuk lalu memberi ilmu pengetahuan kepada murid-murid nya
Tepat jam satu siang istirahat kedua, Siwa dan siswi pun bergegas keluar kelas.
" istirahat kedua mau di sini aja? " tanya Radin.
" ada mushola di sini? " tanya Anisa.
" ada kok, jalan ke arah kantin nanti belok kanan"
" oh makasih Radin"
"ok, eh, tunggu-tunggu , aku ikut deh, sholat di mushola lebih adem kayaknya" ucap Radin.
Anisa tersenyum, kemudian mereka berjalan beriringan menuju ke mushola. baru saja mereka keluar kelas, dari kejauhan terdengar bunyi gaduh. rupanya ada siswi yang mendorong beberapa siswa yang menghalangi jalannya.
" bukannya itu cewek yang tadi" gumam Anisa.
"duh, kenapa tu anak bikin ulah terus sih? " rutuk Radin.
Tiba-tiba para siswi itu sudah berdiri di hadapan Anisa. salah satu dari mereka maju, lalu mendorong tubuh Anisa hingga tubuh Anisa sedikit terhuyung ke belang.
" ada apa ini? " tanya Anisa tak mengerti.
" heh! gue celsa, pacar jayden. Siapa pun yang berani deketin jayden bakal berurusan sama gue! " ucap wanita itu yang bernama celsa.
" ah, jadi kamu pacarnya jayden? "tutur Anisa sambil menggut-manggut.
" berisik, lo cek! Lagian Anisa gak demen sama cowo lo! Pede banget" rutuk Radin.
" diem lo! ini urusan gue sama cewek sok suci ini! " sentai celsa.
sedangkan Anisa hanya menatapnya dengan santai, tak ada keraguan atau ketakutan yang Anisa rasakan.
Sementara di kelas IPS . ada salah satu siswa yang datang menghampiri jayden. jayden saat ini tengah bermain game bersama teman-temannya.
" j-jayden" panggilnya takut-takut.
" King jayden " panggilnya lagi.
Jayden hanya melirik dari sudut matanya.
" apa? " ucapnya.
" celsa lagi ngerusuhin anak baru, jayden "
"biarin aja, paling juga ngerusuhin cewek yang berani deketin gue aja" balas jayden cuek.
"samperin dulu jay. Kasihan jadi mainan cewek lo, bisa trauma" ucap Radit yang kini ikut menimpali.
" ya bro! kita samperin, barangkali seru" tumpal Althaf.
" bawel banget kalian! Memang siapa cewek yang dirusuh celsa? gek penting! " seru jayden. mulutnya berbicara namun mata dan tangannya masih tertuju ke Ponselnya.
" aku gak tau namanya, tapi siswi itu bercadar" jelasnya.
Mata jayden membulat saat mendengar siswi yang di bully celsa merupakan siswi yang bercadar. dan siswi yang bercadar hanya Anisa.
" shit! "jayden langsung berdiri, lalu berlari menuju ke kelas Anisa.
Dalam hatinya lelaki itu merutuki dirinya yang main tarik Anisa saat ada celsa.
" ah sial, bisa kena amuk papa kalau Anisa kenapa-napa " racau jayden.
Jayden pun tiba di kelas Anisa, namun ia tak melihat keberadaan Anisa maupun celsa di sana.
" kosong? " tanya Jayden.
" J-jayden, celsa ada di Aula. mereka membawa membawa wanita itu ke Aula"ucap lelaki yang memberikan informasi kepada jayden.
Jayden pun kembali berlari menuju ke Aula, pikirannya sudah tidak menentu, Ia berharap celsa belum melakukan hal yang tidak-tidak pada Anisa.
Saat telah berada di Aula, rupanya di sana banyak siswa dan siswi yang menontonnya.
PLAK!!!..
" Aaahh" suara jeritan seorang wanita dari dalam sana.
Mata jayden membola, Ia terkejut mendengar suara tembakan yang begitu keras. Lelaki itu panik, saat melihat ada yang tumbang di sana.
" oh, shit!! Anisa"
" Anisa"teriak jayden begitu lantang.
Lelaki itu membelah kerumunan para siswa dan siswi yang menyaksikan pembulian . saat sudah didepan, jayden membeku melihat pemandangan yang ada di depannya.
cadar yang di kenakan Anisa kini tengah berada di tangan celsa, sedangkan Anisa saat ini sedang menunduk dengan sebelah tangan menutupi sebagian wajahnya dengan hijabnya.
" gimana tamparan gue? sakit? makanya lo jangan sok kecantikan sama jayden! anak baru gak usah belagu! " ejek celsa.
Celsa kemudian berdiri di belakang Anisa, kemudian Ia menyeringai menatap para siswa dan siswi yang menyaksikan aksi celsa terhadap Anisa.
" kalau kalian berani pacar gue! gue gak akan segan-segan buat hidup kalian menderita" ancam celsa. Dan para siswi pun mendadak menunduk perlahan dengan wajah ketakutan.
Sedangkan jayden tengah mengepakkan tangannya saat melihat celsa memperlakukan Anisa seperti itu.
Jayden kemudian berlari ingin menghentikan Celsa, namun langkahnya terhenti , saat melihat Anisa bangkit dari lantai.
Anisa kemudian berlari kearah celsa, dengan tangan yang masih menutupi bagian wajahnya.
Brak!!..
Anisa kemudian menendang tubuh celsa bagian belakang, hingga membuat celsa terjungkal ke depan. kebetulan Anisa menggunakan celana training, hal itu memudahkan dirinya untuk bergerak dengan leluasa.
Plak!..
Anisa menampar pipi kanan celsa dengan sangat kuat. Nafas Anisa memburu, menahan amarahnya, gadis itu kemudian beristigfar kar na tersadar akan perbuatannya. Anisa kemudian mengambil cacarnya yang ada di tangan Celsa, kemudian ia mengenakannya kembali.
Celsa tak berkutik karena tubuhnya seperti remuk akibat tendangan dan tamparan yang di berikan oleh Anisa.
"aku gak selemah yang kamu kira, berurusan dengan orang-orang sepertimu adalah hal biasa bagiku. aku doakan semoga kamu bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, bukan untuk menghakimi orang lain, jika kamu tidak bisa membuat dirimu bermanfaat bagi orang lain, setidaknya jangan menyakiti orang lain. Assalamualaikum " pamit Anisa.
Celaa mengeratkan giginya, Ia merasa malu saat ini, apa lagi para anggotanya tidak ada di dalam Aula karena sedang menghalangi Radin di luar Aula.
Sedangkan jayden saat ini senyum miring seraya memperhatikan Anisa yang lewat di sampingnya.
" boleh juga nyali lo"ucap jayden , matanya melirik kearah Anisa.
Anisa tak menjawab, kemudian wanita utu segera pergi dari kegaduhan itu.
Jayden pun ikut pergi meninggalkan Aula. celsa? ya wanita itu masih terkapar di Aula. Jayden sendiri tak ada niat sedikitpun untuk membantu kekasihnya itu.
" woy, ninja! "panggil jayden.
Sebelum memanggil Anisa, jayden telah memeriksa sekelilingnya untuk memastikan tidak ada siswa maupun siswi yang melihatnya memanggil Anisa.
Anisa tau kalau jayden telah memanggilnya, tapi ia tak berniat untuk menghiraukan jayden. Apa lagi jayden memanggilnya dengan sebutan ninja.
"budek ya lo? "
" Anisa " panggilnya lagi.
.
.
BERUNTUNG BUKAN ADHEK Q😡😡😡😡