Bagaimana jika kalian sudah mempunyai kekasih yang sangat disayangi dan sudah lama menjalin hubungan dengannya namun tiba-tiba tidak ada angin dan hujan kamu harus menerima perjodohan dari orang tua kalian..
Akankah kalian akan menerima perjodohan itu atau bahkan lebih memilih kekasih kalian??
Ini lah yang dirasakan Biyanka Mahendra, anak kedua dari keluarga Mahendra harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tidak dia kenal dan sama sekali belum pernah dilihatnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kunjungan Ke Kantor
Mobil mereka sampai di depan sebuah Gedung yang sangat tinggi dan mewah..
Terlihat juga itu sebuah perusahaan Bonafit..
Tian dan Biyanka berjalan dengan bergandengan tangan, sebuah pemandangan yang sangat membuat iri bagi orang yang melihatnya..
Laki-laki yang sangat tampan dengan seorang wanita yang juga sangat cantik..
" Selamat pagi Tuan,,Nyonya ,, Ucap Resepsionis dengan menundukan tubuhnya..
" Pagi Mba,, Ucap Biyanka ramah sedangkan Tian hanya bersikap dingin seperti biasanya..
Semua karyawan langsung menundukan tubuhnya saat melihat Tian berjalan masuk..
Biyanka hanya tersenyum saat semua karyawan menyapanya..
Mereka langsung menuju Lift khusus untuk menuju ruangan Tian..
" Jadi itu istri Bos kita,, benar-benar sangat cantik,,
" Istri Tuan masih terlihat sangat muda tapi sangat cantik, benar-benar pasangan yang sangat cocok..
Itulah beberapa ucapan dari karyawan yang melihat mereka berjalan bersama..
-
Tian benar-benar terus menggenggam tangan Biyanka dan sama sekali tidak melepaskannya, di dalam lift pun Tian masih terus menggenggamnya..
Ting,,
Pintu terbuka, dan terlihat Ben menghampiri mereka..
" Selama Pagi Tuan,, Nyonya..
" Pagi Pak Ben,, Ucap Biyanka ramah..
Tian mengajak Biyanka masuk ke dalam ruagannya..
Ruangan yang sangat besar dan tatanan yang sangat rapi, terlihat juga jendela kaca besar yang memperlihatkan kota Jakarta..
" Kamu duduk di sana dulu ya,, Mas kerja dulu..
" Hem,,
Biyanka duduk di sofa dengan memainkan ponselnya,,
Tian sesekali melirik Biyanka yang masih asik bermain ponselnya..
Setelah cukup lama, Biyanka mulai merasa Bosan,, dia pun berjalan menghampiri Tian yang sedang serius menatap leptop..
Biyanka berdiri disebelah Tian dan menyilangkan kedua tangannya..
" Kenapa,, Ucap Tian yang menyadarinya..
" Aku bosan Mas,,
" Terus kamu mau gimana, kan kamu minta ikut Mas ke Kantor Bee..
" Kamu Nya sibuk,, aku dicueki,,
Tian menepuk kakinya agar Biyanka duduk dipangkuannya..
Biyanka yang mengerti pun lantas duduk..
" Terus kamu mau Mas gimana,, Mas bakal turutin kamu ya..
" Em,, Mas lanjut kerja aja deh,, aku tetap disini temani Mas..
" Kamu yakin,,
" Heem,, Mas gag keganggu kan aku duduk disini..
" Asal kamu gag godain Mas ya..
" Em,, Oke,,
Tian kembali melajukan Pekerjaannya dengan Biyanka yang masih berada dipangkuannya, cukup susah memang untuk Tian bekerja dengan posisi seperti ini yang membuatnya susah konsentrasi karena Biyanka terus menatapnya juga karena sentuhan Biyanka.. Sebagai laki-laki normal Tian pun merasakan tubuhnya terangsang..
Biyanka tersenyum licik,
Dia berniat untuk mengerjai Tian..
Dia pun langsung mengalungkan kedua tangannya dileher Tian dan memajukan wajahnya..
Dia sengaja akan menggoda Tian..
" Bee,, kalo kamu seperti ini aku bakal gag tahan..
" Memangnya kamu mau ngapain kalo aku seperti ini,,
Tian langsung menarik tengkuk leher Biyanka dan menciumnya,
Tian benar-benar tidak tahan dengan Biyanka yang menggodanya seperti ini..
Dia terus mencium bibir Biyanka..
Biyanka menepuk-nepuk pundak Tian agar melepaskan ciumannya karena dia sulit bernapas..
" Kamu benar-benar akan membunuh aku Mas,,
" Maaf Bee,, Lagian kamu terus menggoda Mas..
" Siapa yang menggoda, Kan aku cuma duduk disini..
" Laki-laki Normal pasti akan langsung tergoda walau hanya seperti ini Sayang,,
Blus,,
Wajah Biyanka memerah mendengar Tian memanggilnya Sayang,,
Baru pertama kalinya Tian memanggilnya Sayang setelah dua bulan mereka menikah..
Biyanka langsung memeluk Tian untuk menyembunyikan wajahnya..
Tian hanya membiarkannya dan memeluk pinggang ramping Biyanka..
Tian menarik bahu Biyanka,,
" Apa kamu lapar Bee,,
" Hem,, sedikit,,
Tian mengusap sudut bibir Biyanka yangasih basah karena ciumannya..
" Ya Sudah Kita makan siang di luar Oke..
" Baiklah,, aku ambil tas aku dulu..
Biyanka berdiri dan berjalan mengambil ponsel juga tasnya yang berada diatas meja dan kembali menghampiri Tian..
Mereka keluar dengan Biyanka yang memeluk lengan Tian dengan manjanya..