NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26. MELAWAN PENJAHAT

POV DONA

Aku sangat kaget dan juga takut ketika bertemu dengan empat orang preman yang memegang senjata tajam itu.

Dan baru kali ini aku bertemu orang jahat, karena memang selama ini aku selalu melewati jalan ini dan tidak pernah sedikitpun aku mengalami kejadian seperti hari ini.

"Si- siapa kalian? dan kenapa kalian menghadangku seperti ini?" tanyaku kepada mereka dengan suara yang bergetar.

"Serahkan barang berharga yang elu punya, kalau mau selamat...!!" ucap pria dengan tato naga di lengannya.

Aku memang membawa handphone dan juga laptop di dalam tasku, tapi aku tidak mungkin menyerahkan barang tersebut, karena ini sangat penting untuk kuliahku. Aku berharap semoga saja Nathan dan Noah lewat sini supaya bisa membantuku.

"Barang berharga apa? Saya tidak ada barang- barang berharga seperti yang kalian minta. Tolong menyingkirlah dari hadapanku karena saya sudah sangat lapar." Ujarku dengan lebih berani.

"Wahh... Kamu berani juga ya? Gimana motor itu kamu serahkan kepada kami. kalian ambil motor itu dan juga periksa tasnya." Perintah pria itu yang aku rasa adalah pemimpinnya.

Aku pun berusaha untuk segera lari, tapi aku kalah cepat dengan mereka dan mereka berhasil menangkapku dan merebut tasku.

Aku menyesal seandainya aku dulu ikut latihan kempo dengan Nathan dan Noah, mungkin saat ini aku bisa menghajar mereka semua.

"Hei, kembalikan tasku...!!" teriakku kepada mereka.

Tapi mereka sudah berhasil merebut tasku dan mengambil laptop dan handphone yang ada di dalam tasku.

"Bos, barang- barang ini bagus sekali. Kalau dijual kita bisa dapat harga yang lumayan." Ucap salah satu pria yang berambut gondrong.

"Jangan dijual, disitu banyak sekali dokumen- dokumen penting." Selaku lagi.

"Aku rasa kamu anak orang kaya, dan pastinya kamu bisa membeli yang baru." Ucap pemimpinnya itu.

"Bang, nona ini cantik dan juga bodynya seksi. Mumpung di sini sepi, bagaimana kalau kita bermain-main dengannya sebentar." Ucap salah satu preman yang giginya kayak boneng.

Aku mulai merasakan kakiku yang mulai gemetaran, mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Wahh... Bagus juga tuh! Apalagi selama ini, kita sudah berpuasa." Ucap pemimpinnya.

"Saya mohon jangan lakukan itu kepada saya, kalian boleh mengambil barang-barang ini tapi jangan pernah menyentuh saya." Ucapku memohon kepada mereka.

Tapi mereka berempat yang mulai dikuasai nafsu berusaha menarikku untuk membawaku masuk ke jalan setapak yang memang disana banyak pohon-pohon besar. Aku berusaha tetap menahan bobot tubuhku agar jangan sampai aku dilecehkan.

"Tolonggg.... Tolong..." aku berteriak dengan suaraku yang kencang.

"Percuma saja kamu berteriak cantik, tidak akan ada yang datang menolongmu." Ucap pria boneng itu yang aku rasa nafsunya sangat besar.

Aku pun menggigit tangannya dan menendang burungnya itu, begitupun dengan orang yg ada di kiriku, begitu dia lengah aku langsung menendangnya dan berusaha lari dan mereka berempat pun mengejarku. Sampai pada akhirnya aku sangat lega karena, aku bertemu dengan Nathan dan juga Noah.

Nathan dan Noah yang melihatku sangat kaget dan langsung menghentikan motornya.

"Mbak Dona, mbak kenapa?" tanya Nathan

"Tolong mbak, dek! mbak dikejar sama preman-preman yang ingin merampok dan memperkosa mbak." Ucapku sambil menangis.

"Apa? Kurang ajar sekali mereka berani menyentuh mbak Dona...??" ucap Noah dengan wajah penuh emosi.

"Dapat juga kamu, mau lari kemana kamu?" ucap pria boneng itu kepadaku.

"Hei, mau kalian apakan mbakku ini, kurang ajar sekali kalian...!!" ucap Nathan

"Kak, aku dan Noah akan menghadapi mereka. Mbak cepat hubungi polisi menggunakan handphoneku ini."

Ucap Nathan sambil menyerahkan handphone ke tanganku. Dan tas mereka berdua pun mereka lepaskan begitu saja di jalan, lalu mereka berdua segera menghampiri keempat preman itu dan terjadilah perkelahian. Aku segera menghubungi polisi untuk segera datang membantu kami. Ketika aku berbalik badan, pria dengan giginya yang boneng itu sudah ada di belakangku, aku pun sangat kaget. Pria itu berusaha untuk menyentuhku, aku pun segera menonjok wajahnya yang sangat jelek itu.

"Ahh... Perempuan brengsek!" aku yang merasa tidak terima dikatakan brengsek pun segera menendang lagi kemaluannya dengan sangat keras. Tendanganku kali ini berhasil membuatnya hingga pingsan. Aku pun segera mencari kayu ataupun balok untuk memukul preman yang masih tersisa dua orang itu untuk membantu kedua saudaraku.

Tapi sebelum itu aku berusaha untuk menyelamatkan laptop dan juga handphoneku itu untuk aku masukkan kembali ke dalam tas.

Setelah beres aku pun segera membantu saudara- saudaraku itu dengan memukulkan balok ke badan kedua preman yang membuat mereka pingsan semua.

Tidak lama kemudian terdengarlah bunyi sirene polisi yang datang. Nathan pun segera menghampiri polisi dan menceritakan apa yang terjadi.

Dan para perampok itu pun segera diamankan untuk dibawa ke kantor polisi. Begitupun kami bertiga harus ikut ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.

Cukup lama juga kami berada di kantor polisi, hingga terdengar bunyi suara handphone ku dan ternyata mamalah yang meneleponku. "halo ma," Jawabku.

"Nak, kamu dimana? Sudah sore begini kenapa belum pulang? kamu gak lupa kan malam ini ada acara pertunangan kamu dengan Bayu." Ucap mama.

"Iya ma, Dona ingat kok! tadi Dona ada urusan sedikit dengan dosen tapi ini udah mau pulang kok, ma."

Jawabku tanpa menceritakan yang terjadi, aku gak mau membuat mama panik. jadi sampai di rumah dulu baru kami akan menceritakan semuanya kepada papa dan mama.

Pada akhirnya kami pun berpamitan dengan pak polisi dan berjanji esok akan datang kembali ke kantor polisi.

Dalam perjalanan pulang aku naik bersama Nathan sedangkan Noah membawa motorku, karena memang hari ini mereka jalan ke sekolah memakai satu motor saja.

Sesampainya kami di rumah ternyata sudah ramai. Karena adik mama, tante Ayu dan suaminya yaitu om Gunawan serta adik papa, om Ridwan dan istrinya yang bernama tante Kirana juga diundang ke acara pertunangan aku dan Bayu.

Mama dan papa sangat kaget melihat penampilan kami yang kotor serta pipi Nathan dan Noah yang sedikit lebam.

"Ya ampun nak, ada apa dengan kalian? Kenapa bisa jadi seperti ini?" Ucap mama sambil memegang pipi Nathan dan juga Noah.

"Papa, mama tenang dulu ya? kita duduk dulu dan Dona akan menceritakan semuanya kepada mama dan papa." Jawabku sambil mengajak papa dan mama serta keluarga yang lain untuk duduk di sofa.

"Sekarang ceritakan kepada papa, apa yang sebenarnya terjadi pada kalian bertiga?" tanya papa dengan tegas.

"Jadi gini pa, tadi dalam perjalanan pulang Dona dihadang oleh empat orang preman yang memaksa aku untuk menyerahkan motor beserta handphone dan laptop. Dan bukan hanya itu saja mereka berusaha melecehkan aku , sampai akhirnya gagal karena Nathan dan Noah datang." Jelasku kepada mereka.

"Apa...!! Kurang ajar sekali mereka, sekarang dimana preman-preman itu?" tanya papa dengan wajahnya yang sangat marah.

"Papa tenang ya? jangan emosi begitu, awas darah tinggi papa kambuh." Ucap mama berusaha menenangkan papa.

"Gimana aku bisa tenang ma, anak perempuan kita hampir saja dilecehkan oleh preman-preman itu. Beruntung Nathan dan Noah cepat datang, kalau terlambat aku tidak tau lagi apa yang akan terjadi dengan anak gadisku ini." Ucap papa sambil merangkulku.

"Papa tenang saja, preman itu sudah ditangkap dan sekarang sudah berada di dalam penjara. Kami tadi lama karena masih harus memberikan laporan di kantor polisi." Jawab Nathan.

"Oke, karena hari ini adalah hari yang penting, maka papa akan bersabar. Tapi besok papa akan memberikan pelajaran untuk preman-preman itu karena berani menyentuh anak perempuan papa satu-satunya ini." Ucap papa dengan tegas.

"Pa, jangan cuma perhatiin aku dong? kasihan Nathan dan Noah mukanya sampai seperti itu karena membelaku." Ucapku sambil merangkul mereka berdua.

"Iya, papa tau nak.  Makasih ya jagoan-jagoan papa karena berani membela kakak kalian ini." Ucap papa sambil memeluk mereka berdua.

"Ya sudah sekarang kamu mandi, keburu calon prianya datang. Dan kalian berdua ikut mama, supaya mama obati luka kalian dulu." Ucap mama sambil menggandeng tangan Nathan dan juga Noah.

"Dona, mulai besok kamu tidak boleh lagi menggunakan motor ke kampus." Ucap papa sebelum aku naik ke lantai dua.

"Tapi, pa...?" Jawabku.

"Tidak ada tapi-tapian. Kalau kamu tidak mau diantar oleh supir, kamu bisa membawa mobil sendiri ke kampus atau kalau tidak papa akan menyuruh Bayu mengantar jemput kamu setiap hari."

Ucap papa dengan tegas dan kali ini aku tidak bisa menolak perintah beliau. Tanpa banyak tanya lagi aku segera menuju kamar untuk membersihkan diri dan berdandan untuk menyambut keluarga Bayu.

Apakah pertunangan Bayu dan Dona akan berjalan dengan lancar. Baca terus kelanjutan kisah mereka hanya di Novel Toon. 

***BERSAMBUNG***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!