NovelToon NovelToon
Ranting Patah

Ranting Patah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Rumah tangga yang hancur ibarat ranting yang patah.Takan bisa disambung kembali.

Begitupun hati seorang istri yang telah dipatahkan bahkan dihancurkan takan mudah untuk sembuh kembali.

Seorang istri dan seorang ibu akan tetap kokoh saat diuji dengan masalah ekonomi namun hatinya akan remuk dan hancur saat hati suaminya tak lagi untuknya..
apa yang tersisa?
rasa sakit, kekecewaan dan juga penyesalan.

Seperti halnya yang dialami oleh Arini dalam kisah yang berjudul " Ranting Patah "


Seperti apa kisahnya?
Akankan Arini bertahan dalam pernikahannya?



Baca selengkapnya!!!


Note: Dukung kisah ini dengan cara baca stiap bab dengan baik,like,komen, subscribe dan vote akan menjadi dukungan terbaik buat author.

Dilarang boom like ❌
lompat bab ❌
komentar kasar atau tidak sopan ❌



Terimakasih, sekecil apapun dukungan dari kalian sangat berati untuk author 🥰🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

" Terserah kamu mau mendengarkan ibu atau mau terus meratapi kepergian Arini dan anak-anaknya.Move on Jun move on, jadikan Arini sebagai masalalumu dan Indah masadepanmu."

" Ibu betul Bu,Arini yang sudah memutuskan untuk meninggalkanaku, meksipun sebenarnya aku tidak pernah ingen bercerai darinya.Tapi ya sudah lah,itu keputusan dia.Dia yang akan menanggung konsekwensinya." Arjun bangkit dan meletakkan bingkai foto yang sedari tadi ia ratapi.

Arjun bersama ibunya gegas pergi ke meja makan karena entah mendapatkan angin dari mana indah sudah selesai masak untuk makan siang.

" Wah wah istriku pandai masak rupanya." Puji Arjun,mereka lantas makan siang dengan lahap seperti tak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.

Bahkan anak kandung indah juga sudah ikut bergabung dimeja makan tersebut.

Baik Arjun maupun ibunya sama sekali tak terbersit untuk mengingat anak dan istrinya.

🍃🍃🍃🍃🍃

Pov Arini

Aku memutuskan untuk tidak bercerita apapun pada Desi dan tati,selain itu memang masalah pribadku,Aku juga tidak ingin bercerita sembarang pada orang yang memang baru aku kenal.Meskipun dalam sekejap Aku bisa membina hubungan baik dengan keduanya namun tetaplah mereka orang baru di dalam hidupku.Aku tak mau sampai salah mengenal seseorang seperti saat aku mengenal indah yang awalnya begitu baik hingga aku terlena akan kebaikannya.

Tanpa aku sadari dia bah seeokor serigala yang berbulu domba.

" Bund Dinda boleh keluar sepertinya diluar sangat ramai." Ucap putriku yang membuat aku tersadar akan lamunanku.

Astaga memikirkan mas Arjun membuatku lupa jika anak-anakku kesepian tanpa seorang teman.

" Iya nak,ajak kakamu biar Dinda tidak sendiri.Ingat pesen bunda jangan mudah percaya sama orang baru,bicaralah dengan sopan dan jangan sesekali menerima apapun dari orang yang belum kita kenal." ucapku pada putra putriku sebelum keluar rumah.

Dilingkungan baru Aku memang patut waspada,apa lagi tidak semua orang bisa dipercaya dizaman seperti sekarang ini.Dinda dan Hanif yang Tek terbiasa berbaur dengan orang luar juga harus sering-sering diingatkan.

" Iya bund,Kaka akan selalu jaga adek dan kaka bakal Nurut selalu kata-kata bunda." Ucap Hanif membuat hatiku menghangat.

Anak-anak keluar dari rumah sementara aku melanjutkan bebenah pakaian.Semalam aku memang belum sempat merapihkan semuanya.

" Saya dulu pak saya dulu."

" Terimakasih pak berkah selalu."

" Awas awas antri!"

"Wooy yang datang terlambat antri dibelakng jangan main serobot!"

Dari dalam aku mendengar suara riuh,entah apa yang terjadi didepan sana sampai suaranya terdengar sangat bising.

Ah ya aku lupa,mba Tati bilang setelah solat Jumat pemilik kontrakan bagi-bagi sembako.

 Sejenak aku berfikir ingin ikut antri,namun detik berikutnya aku merasa sungkan karna aku penghuni baru disini, rasanya sangat tidak pantas jika aku itu antri.

Ku urungkan niatku untuk ikut antri didepan,namun satu hal yang membuatku cepat-cepat ingin keluar.Anak-anakku berada diluar,aku takut mereka ikut antri dan desak-desakan bersama warga lain.

Astaga membayangkan anakku tersungkur karena didorong orang membuatku bergidik ngeri.Gegas aku menyampingkan pakaianku,aku lantas keluar.

Ku lihat sekeliling dan benar saja, anak-anakku berada diantara kerumunan orang-orang tersebut,mereka tidak ketakutan justru mereka tengah asik melihat karna sebelumnya mereka tak pernah aku izinkan berada ditempat seperti itu.Bukan apa-apa hanya saja aku tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak-anakku.

" Hanif Dinda!" teriakku dari teras kontrakan.

Karena suasana yang tampak begitu ramai membuat Hanif dan Dinda tidak mendengar suaraku.

" Eh,Rin ayo antri!" ajak mba Tati saat melihatku berdiri didepan pintu.

" Em,iya mba duluan saja.Lagipula saya Otang baru,tidak enak rasanya jika harus antri." jawabku jujur.

" Loh ngga papa Rin,memangnya kenapa.Sekalian kamu kenalan sama si bos,jangan hawatir dia begitu baik.Dia tidak sombong dia juga ganteng." ujar Tati sembari tersenyum malu-malu saat memuji pemilik kontrakan.

" Tapi mba!" Ucapku kikuk.

" Ada yang belum dapat?"

Deg

Suara itu,suara itu sangat familiar dipendengaranku.Ingin rasanya aku menoleh namun enggan.

" Ini bos penghuni baru belum dapat." Celetuk mba Tati.

" Mba!"

Aku memprotes karna aku memang tidak berharap sembako tersebut.Kendati butuh namun aku sadar diri,aku belum genap sehari tinggal ditempat ini.

" Kemari Bu sekalian kita berkenalan." Ucap laki-laki itu.

Sungguh hatiku makin gusar,aku penasaran dengan wajah yang memiliki suara itu.

" Ayo Rin cepet gak enak kalau mau nolak." Desak mba Tati.

Aku melangkah dengan wajah tertunduk, selain malu rasanya juga aku tak pantas untuk menatap wajah pemilik kontrakan.

" Perkenalkan saya Ar,"

" Arini,jadi ini kamu? Kamu warga baru dikontrakkan ini? Astaga!"

Aku mendongak,menatap wajah dari pemilik suara yang sangat tak asing buatku.Suara yang dulu selalu aku rindukan saat aku masih duduk di bangku SMK.

" Mas Hans!"

Tes tes tes

tanpa terasa air mataku menetes.

" Arin!" Lagi-lagi mas Hans memanggil namaku karna aku masih terpaku.

Otakku seakan beku,mulutku kelu.Aku tak tau harus mengatakan apa dan memulai dari mana.

Aku malu,bukan bingung dan aku juga tak tau harus berbuat apa.

" Rin kamu kenal sama si bos?" Tanya mba Tati tiba-tiba sudah ada disampingku.

" Rin!"

Lagi-lagi mas Hans hanya menyebut namaku, mungkin ia ingin memastikan apakah aku mau mengakui atau tidak.

Aku hanya mengangguk tanpa berani menatapnya.

" Oalah dunia ini sempit ya tin,Yo wes kalian ngbrol dulu." seru mba Tati.

Tak lama setelahnya mba Tati dan yang lainnya pergi,entah mengapa aku merasa canggung saat hanya berdua saja dengan mas Hans.

Kami masih berdiri saling berhadapan tanpa saling tatap,entahlah q tak berani menatap wajahnya namun aku tak bisa memastikan mas Hans menatapku atau tidak.

" Ah Arin,jangan berlebihan mas Hans sudah menikah.Kalian hanya pernah bersama dimasalalu." Batinku yang muali berkecamuk.

Kami larut dalam fikiran kami masing-masing.

" Bund,kenapa berdiri disana?

Suara hanif membuyarkan lamunanku.

" I-iya Hanif!"

Aku tergagap,aku tak tau apa yang Hanif fikirkan tentangku.

Jangan-jangan dia menduga jika aku tengah mendekati laki-laki asing.

" Itu anak kamu?"

Tanya mas Hans.

" I-iya mas,itu Hanif putraku dan yang disebelahnya Dinda putri bungsuku." Jawabku sembari menunjuk putra putriku yang berdiri tak jauh dari kami.

Mas Hans melempar senyum kearah anak-anakku dan diluar dugaanku anak-anak juga menyambut dan membalas senyum mas Hans.

" Lantas suamimu?"

Tanya mas Hans.

Aku mendongak,menatap iris coklat yang tampak teduh saat ku pandang.

Aku menatapnya begitu dalam,hingga aku tersadar jika aku sudah salah.

" Dia."

Bersambung....

1
rian Away
HALU GOBLOK
Atha Diyuta
🤭
Atha Diyuta
sayangnya tidak
Atha Diyuta
terimakasih ka
Utayiresna🌷
menjemput🤣
Atha Diyuta: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Utayiresna🌷
ah panasnya
Utayiresna🌷
dan janji harus ditepati
Utayiresna🌷
hai hai aku mampir hehe😄
Blueberry Solenne
Wah berat dong ninggalinnya kalau masih rindu
Atha Diyuta: btuul
total 1 replies
Blueberry Solenne
wah pinternya, tinggi juga tu nilainya
Atha Diyuta: 😊😊😊😊😊
total 1 replies
ginevra
ahh ... mending tinggalin aja lah .. toh kamu juga udah berusaha kan....
Atha Diyuta: di bab selanjutnya ka
total 1 replies
ginevra
hadehh... si ibu pinter banget aktingnya....
Atha Diyuta: ibu nya drama
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir juga yaa
Atha Diyuta: siap ka terimakasih
total 1 replies
Sasikarin Sasikarin
kelamaan drama
Atha Diyuta: 🙏siap menerima kritik dan sarannya ka ☺️☺️
total 1 replies
ginevra
wah... main serong suami mu
Atha Diyuta: /Sob/
total 1 replies
ginevra
emang susah sih punya mertua tukang ikut campur...
rian Away: AH INI SIH TANDA TANDA SELINGKUH BJIR
total 2 replies
Atha Diyuta
ayo mampir dan ramaikan gais
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!