System: Surviving As A Tyrant’S Daughter

Selena menemani Lulu yang sedang makan dengan lahap, mata hijaunya terus menatap makhluk menggemaskan itu tanpa menyadari beberapa pasang mata yang terus menatapnya dengan tajam.

“Lulu makan yang banyak, biar nanti cepat sehat dan bisa jalan-jalan bersamaku,” anak perempuan itu mengusap puncak kepala Lulu.

Selena tidak tahu anak anjing peliharaannya berjenis kelamin jantan atau betina, ia tetap akan menamainya Lulu.

“Selena, Lulu tidak boleh tidur bersamamu,” ucap Aland yang membuat sang adik menatapnya dengan sedih.

“Kenapa tidak boleh? Lulu sudah dibersihkan, Lulu sudah tidak kotor lagi,” Selena mengalihkan pandangannya ke arah Lulu.

“Dia hewan liar, bisa saja nant menyerangmu saat kau tertidur,” ujar Aland yang membuat sang adik terlihat semakin sedih.

Selena meraih Lulu, lalu memeluknya. “Lihatlah Lulu! Dia sangat mengemaskan, mana mungkin hewan menggemaskan seperti Lulu bisa menyerangku?” Tanyanya kepada sang kakak sambil menunjukkan tampang Lulu yang terlihat tidak berbahaya sama sekali.

Aland terdiam, memang tampang Lulu tidak seperti hewan yang akan menyerang adik bungsunya. Namun Aland tidak bisa menerima kalau Lulu berada di tempat tidur yang sama dengan Selena, sebab dirinya masih belum puas menghabiskan waktu dengan Selena.

“Kasihan Lulu, dia tidak memiliki siapapun sepertiku saat masih tinggal di Paviliun Barat,” kata Selena yang membuat Aland memejamkan matanya.

“Baiklah, kau boleh membiarkan Lulu tetap di sini. Tapi kalau ada sesuatu yang aneh pada Lulu, kau bisa mengatakannya kepada Kakak!” Aland mengusap pipi adiknya yang terasa begitu lembut.

Selena mengembangkan senyumannya, “Terima kasih Kak Aland.”

Aland tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak ada yang sadar kalau anak laki-laki iu tersenyum.

“Sekarang sudah malam, kau beristirahat!” Aland berdiri dari duduknya, ia menggendong adik bungsunya untuk dipindahkan ke tempat tidur.

Lulu tetap berada dipelukan Selena, karena anak perempuan itu takut Lulu akan hilang kalau dilepas.

“Selamat malam, Selena,” ucap Aland sebelum berlalu keluar.

“Selamat malam, Kak Aland,” suara teriakan sang adik masih dapat didengar oleh Aland, membuat anak laki-laki itu kembali tersenyum walau sangat tipis.

Aland tidak langsung pergi ke kamarnya, tetapi ia berbelok ke arah kamar Ezekiel. Tanpa mengetuk pintu, Aland langsung ke dalam dan membuat sang adik terkejut.

“Aku salah! Aku mengaku salah!” Seru Ezekiel yang tidak ingin dimarahi oleh sang kakak.

Aland kalau sudah marah, terlihat sangat menyeramkan… hampir mirip dengan Duke Alaric.

“Kau mendapatkan hewan itu dari mana?” Tanya Aland yang membuat sang adik terkejut.

Ezekiel mengira kalau dirinya akan kena marah, tetapi ternyata sang kakak hanya menanyakan di mana ia menemukan Lulu.

“Di Hutan Kegelapan,” jawab Ezekiel dengan bangga.

Hutan Kegelapan adalah salah satu tempat yang dilarang untuk dimasuki, sebab di sana terdapat banyak sekali hewan berbahaya dan mematikan. Jika ada yang nekat memasuki hutan larangan, berarti orang tersebut adalah orang spesial yang bisa menemukan gerbang untuk keluar… dan Ezekiel merasa bangga, karena ia bisa keluar dari Hutan Kegelapan.

“Kau sangat bodoh!” Makian itu membuat Ezekiel hampir jantungan.

“Kenapa aku bisa bodoh? Padahal Hutan Kegelapan itu sangat berbahaya, tapi aku bisa kembali—”

“Kau sudah tahu kalau tempat itu sangat berbahaya, tapi kau malah membawakan Selena hewan yang berasal dari sana. Itu kebodohanmu!” Aland memotong ucapan sang adik.

Ezekiel terbungkam, ia lupa kalau hewan-hewan di Hutan Kegelapan sangat berbahaya. Ezekiel menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sekarang ia tidak tahu cara untuk melenyapkan Lulu tanpa ketahuan Selena.

“Dan hewan itu bukan anjing, tap serigala!” Kata Aland yang sudah menyadari kalau Lulu bukan anak anjing, tetapi anak serigala.

“Serigala? Bukannya makhluk itu sudah dimusnahkan? Kenapa masih ada keturunannya?” Bingung Ezekiel.

“Sepertinya Lulu bukan serigala biasa, kita tunggu sampai Selena bosan dengan Lulu… lalu kita lenyapkan Lulu!” Kata Aland yang diangguki oleh adiknya.

Kini mereka berdua akan memiliki misi baru, yaitu menjauhkan Selena dari Lulu dan meleyapkan Lulu tanpa sepengetahuan Selena.

...***...

Selena sudah tertidur, karena tubuhnya masih lemah. Di sebelahnya ada Lulu yang meringkuk kedinginan, kepala Lulu terjatuh dan menyentuh lengan Selena.

Pintu tiba-tiba terbuka dan Duke Alaric memasuki kamar tamu, mata merahnya langsung tertuju pada Selena.

Duke Alaric mendekati putrinya, ia tidak menyangka kalau Selena bisa menahan kekuatan yang sangat besar dan masih bisa sadar.

“Hewan apa itu?” Duke Alaric menatap ke arah Lulu yang terlihat tidak asing.

“Serigala? Kenapa bisa berada di sini?” Duke Alaric sudah mengingat bentuk dari hewan tersebut.

“Ayah, itu aku yang membawanya. Aku memberi Selena anak serigala sebagai hadiah, aku mengira kalau hewan itu adalah anak anjing,” ucap Ezekiel yang sejak tadi tiduran di sofa, ia ingin menjaga adiknya, karena takut Lulu menyerang Selena yang sedang tertidur.

Duke Alaric menatap putranya yang kini menunduk takut, Ezekiel sangat takut dengan tatapan ayahnya.

Duke Alaric kembali menatap Lulu, tangannya hendak meraih Lulu, tetapi suara Ezekiel membuat pergerakan tangannya terhenti.

“Aku yang akan melenyapkan hewan itu, tapi bukan sekarang. Aku berjanji akan membunuh anak serigala itu, setelah Selena puas bermain dengannya.”

Ezekiel hanya tidak ingin adiknya menangis, karena Lulu tiba-tiba menghilang atau ditemukan mati. Sejak kedatangan Lulu, Selena terlihat semakin bahagia dan hal itu membuat Ezekiel merasa senang, tetapi juga takut di waktu bersamaan.

“Kau kembali ke kamarmu!” Duke Alaric tiba-tiba mengusir Ezekiel.

Mendengar perintah ayahnya yang menyuruh untuk kembali ke kamar, Ezekiel memilih untuk kembali ke kamarnya.

“Sebenarnya Ayah menyayangi Selena atau tidak?” Bingung Ezekiel yang tidak bisa menebak ekspresi ayahnya yang selalu sama.

“Aku harap Ayah menyayangi Selena, karena Selena adalah putrinya dan bagian dari Cessalie,” gumam Ezekiel dengan senyuman tipisnya.

Kembali pada Duke Alaric, bukan tanpa alasan ia mengusir Ezekiel. Ia tidak ingin putranya melihat sesuatu yang sebentar lagi akan terjadi.

Tiba-tiba saja cahaya biru keluar dari tubuh Lulu, lalu cahaya hijau juga ikut keluar dari tubuh Selena. Cahaya biru milik Lulu menyerap cahaya hijau milik Selena, dan pemandangan tersebut tidak akan membahayakan nyawa Selena.

“Jadi kau adalah keturunan terakhir?” Tanya Duke Alaric yang entah kepada siapa.

Duke Alaric menunggu sampai Lulu membuka mata, karena perlahan kekuatannya pulih oleh kekuatan Selena yang sempat diserap.

Ukuran tubuh Lulu menjadi lebih besar, bahkan lebih besar dari Selena. Bahkan bentuk tubuh Lulu semakin mirip dengan serigala, Duke Alaric menunggunya sampai Lulu membuka mata.

“Hasil buruan yang cukup berharga,” seringai Duke Alaric saat mata merahnya beradu dengan mata biru milik Lulu.

Bersambung.