NovelToon NovelToon
Ayudia Putri Dari Istriku

Ayudia Putri Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Haram Sang Istri / Romansa
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hania

Karena cinta kah seseorang akan memasuki gerbang pernikahan? Ah, itu hanya sebuah dongeng yang indah untuk diriku yang telah memendam rasa cinta padamu. Ketulusan ku untuk menikahi mu telah engkau balas dengan sebuah pengkhianatan.

Aku yang telah lama mengenalmu, melindungi mu, menjagamu dengan ketulusanku harus menerima kenyataan pahit ini.

Kamu yang lama aku sayangi telah menjadikan ketulusanku untuk menutupi sebuah aib yang tak mampu aku terima. Dan mengapa aku baru tahu setelah kata SAH di hadapan penghulu.

"Sudah berapa bulan?"

"Tiga bulan."

Dada ini terasa dihantam beban yang sangat berat. Mengapa engkau begitu tega.

"Kakak, Kalau engkau berat menerimaku, baiklah aku akan pulang."

"Tunggulah sampai anak itu lahir."

"Terima kasih, Kak."

Namun mengapa dirimu harus pergi di saat aku telah memaafkan mu. Dan engkau meninggalkanku dengan seorang bayi mungil nan cantik, Ayudia Wardhana.

Apa yang mesti ku perbuat, aku bukan manusia sempurna....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab : Sabotase

Dika benar-benar terkejut dengan Steve yang meminta melepaskan Ayu dari asuhan nya. Steve seolah tak mempertimbangkan bagaimana perasaannya, orang yang telah menjaga Ayu menjaganya dari sejak dalam kandungan sampai dengan sekarang.

“Iya, Dika. Apa kamu tak kasihan denganku. Kamu kan bisa menikah lagi dan punya anak lagi,” kata Sofia. Dia yang baru saja datang lansung saja menimpali, membuat Dika makin geram. Tapi ia menyembunyikan nya dalam hati.

Dika tersenyum miris. Hatinya masih terlalu sakit mengingat perjalanan cintanya yang jauh dari kata baik. Sehingga sampai saat ini, ia masih belum bisa berfikir ke arah sana.

“Aku tak tahu, Om. Apakah ini baik untukku dan Ayu.”

“Aku janji, Dika. Akan menjaga Ayu dengan baik. Kita ini keluarganya Ayu, tak mungkin akan mencelakai Ayu.”

“Aku percaya, Om. Tapi bagaimana ya. Aku belum pernah berfikir untuk melepaskan Ayu. Andai aku menikah kelak, Ayu pasti akan aku bawa.”

"Tapi Dika, kalau kamu menikah belum tentu istrimu akan menerima Ayu."

"Itu baru kalau, Tante. Yang jelas aku pasti merindukannya, Tante."

“Aku mengerti Dika. Aku tak akan pernah menghalangi keinginanmu bila ingin bertemu dengan Ayu. Begitu juga sebaliknya.”

“Kita lihat saja nanti, Om. Aku khawatir kalau Om bawa Ayu sekarang, akan membuatnya bingung. Dia masih kecil.”

“Aku faham. Tapi tolong pertimbangkan keinginan kami.”

“Nanti akan aku pertimbangkan.”

Tak gunakan berdebat dengan mereka, lebih baik diam dan abaikan. Enak saja bawa Ayu. Dia kan putrinya, apa hak mereka.

Saat ini lebih baik Ia berfokus pada Pendidikan Ayu. Bukankah tahun depan, Ayu Sudah memasuki sekolah dasar. Putrinya sudah besar, ini patut disyukuri.

Namun sayang sepertinya keadaan tak berpihak pada Dika. Kesibukannya yang luar biasa, menyebabkan dirinya tak lagi bisa memperhatikan Ayu secara penuh. Dia sering tak bisa  menjemput Ayu pulang sekolah atau sekedar jalan-jalan  menikmati sore yang biasa ia lakukan.

Bahkan akhir-akhir ini dia juga sering ke luar kota atau ke luar negeri yang tak mungkin mengajak Ayu ikut serta. Dia kelas 3 SD, sudah waktunya disiplin dalam menempuh Pendidikan. Tidak lagi bisa sembarangan bolos sekolah, hanya ingin mengikuti perjalanan bisnisnya.

Mau homeschooling? Tidak. Ayu anak super aktif, jika belajar di rumah, dia tak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya, bermain bersama dan bersenang-senang. Dan tentunya belajar bersama juga. Kasihan dia nantinya.

Untung ada Sofia, yang selalu siap menjemputnya dan menemaninya. Apa ia perlu mempertimbangkan keinginan Sofia, ya.

“Papa sekarang nggak perhatian lagi sama Ayu. Nggak pernah lagi jemput Ayu. Nggak pernah lagi ajak Ayu jalan-jalan. Apalagi sering ke luar kota sendiri, nggak pernah ajak Ayu lagi,” kata Ayu dengan kesal.

“Maafkan Papa, Ayu. Papa kan sedang sibuk.”

“Sibuk lagi sibuk lagi, Itu saja alasannya. Kalau begini, aku  mau ikut Tante Sofia dan paman Steve saja. Papa sudah tak memperhatikanku lagi.”

“Ya, Papa memang salah. Tak memperhatikan Ayu. Tapi Ayu jangan pergi dari Papa, ya. Kalau Ayu pergi, Papa sama siapa?”

“Terserah. Pokoknya jangan sama mba-mbak yang genit itu,” kata Ayu sambil menutup pintu kamarnya dengan keras. Meninggalkan Dika yang masih terbengong-bengong.

Mbak-mbak yang genit? ….

Apa Eva yang dimaksud mbak-mbak genit oleh Ayu. Asisten Aris yang menemuinya saat mereka sedang nongkrong di sebuah kafe.

“Umur sudah berapa, masih betah saja menjomblo. Itu aku bawakan satu untukmu. Dia cantik, seksi dan menarik. Salah satu kandidat yang sudah tantemu seleksi. Jangan kau tolak lagi. Apalagi yang kamu cari. Sayangilah dirimu. Ingat umur,” kata Aris sambil matanya melirik pada wanita yang kini sedang melangkah menuju ke arah mereka.

Dika hanya tersenyum simpul menanggapinya. Tak bosan-bosannya mereka menawarkan wanita kepadanya. Padahal dia sudah mengatakan pada mereka bahwa hidupnya kali ini hanya untuk membesarkan Ayu seorang. Tak mau memikirkan yang lain.

“Eva,” panggil Aris. 

Dia datang dan dengan anggunnya duduk di depan Dika. Setelah perkenalan sebentar, Aris pergi entah kemana. Dia meninggalkan Dika dan Eva.

Pada mulanya semuanya berjalan lancar. Mereka berbincang ringan sambil menikmati makanan yang telah dulu ia pesan. Namun sayang rencana Aris tak bisa berjalan mulus, sebab tiba-tiba Ayu beserta tante dan omnya datang ke kafe itu juga.

Saat Ayu tahu papa bersama dengan seorang wanita, ia pun menghampirinya dengan sembunyi-sembunyi. Dia memberi sambal lebih pada baso yang akan dimakan oleh Eva, tanpa diketahuinya. Salah sendiri ngobrol terus dengan papanya. Bahkan memandangnya dengan nakal. Membuat Hati Ayu makin kesal.

“Ayu,” ucap Dika lirih melihat tingkah pola Ayu yang akan menjahili Eva.

Isstt … Ayu segera memberi isyarat pada Dika untuk diam. Lalu ia pun melanjutkan aksinya lagi.

Eva yang belum menyadari kalau bakso yang dia makan telah berubah rasa dengan rasa yang makin menantang, segera melahapnya. Saat sendok pertama masuk ke dalam mulutnya, ia kaget bukan kepalang.

“Air … air …” ucapnya dengan panik.

Dia segera menyambar es campur yang ada di depannya. Sayang dia tidak tahu kalau minuman itu juga sudah diberi rasa yang lebih menantang oleh Ayu.

Humpp …. Mukanya memerah, air matanya pun keluar, bibirnya pun menebal.

“Huaahhh…Huaahhhh…pedas…panas…” ucapnya sambil mengibaskan tangan di depan mulutnya. Dia benar-benar tersiksa dan panik.

Dika pun menyodorkan air mineral kepada Eva yang lansung diminumnya hingga habis. Tak cukup satu, ia pun menghabiskan 2 botol air mineral yang disodorkan kembali oleh Dika.

Ayu merasa puas sekali telah berhasil menjahili wanita yang kelihatannya sedang cari perhatian pada papanya. Ia pun keluar dari persembunyian dengan tertawa riang.

“Baksonya enak ya, Kak?” ucap Ayu dengan raut wajah penuh kemenangan.

“Kau!”

Eva benar-benar berang pada gadis kecil yang kini berdiri di hadapannya dengan tawa mengejek. Dia pun mengambil bakso yang tersisa dan melemparkannya pada Ayu.

Secara reflek, Dika mendekap Ayu agar terhindar dari siraman kuah bakso yang masih panas beserta isinya.

“Mas kok melindungi dia, sih. Dia telah menjahili ku,” ucap Eva manja.

“Dia putriku,” jawab Dika dengan tenang.

Dengan wajah penuh amarah, Eva pun meninggalkan mereka berdua. Dalam hati, dia berharap jika kelak ia menjadi istri Dika, ia akan membalas perlakuan gadis itu dengan yang lebih menyakitkan.

Setelah Eva menghilang dari pandangan, Dika pun melepaskan Ayu dari dalam dekapannya.

“Besok lagi jangan lalukan perbuatan ini lagi ya,” kata Dika dengan penuh kasih sayang.

“Ya. Tapi Papa jangan lagi mencoba untuk menduakan mama lagi ya,” kata Ayu dengan sedih. Membuat Dika terenyuh.

Dika tersenyum tipis. Bagaimana akan bisa mencari pengganti Lea, jika setiap wanita yang ingin dekat dengannya selalu disabotase.

“Baiklah, kalau itu membuat putri papa tenang,” jawab Dika.

“Ke sini sama siapa?” tanya Dika kemudian.

“Sama Tante dan Om.”

Dika pun mengedarkan pandangannya dan menemukan mereka duduk di sebuah joglo di tengah kolam. Wajah mereka tampak tegang memandang ke arahnya. Mungkin mereka tak pernah menyangka akan menyaksikan kejadian dramatis di hadapan mereka. Dengan peran utama Ayu, Dirinya dan seorang wanita.

Hahaha….

1
Mike Shrye❀∂я
mampir akak.
mampir juga di karya aku ya🤭
partini
lanjut Thor,aku berharap perjodohan ayu ga ada Thor di ganti yg lain
partini
good story 👍👍👍👍
Hania
iya kakak.
cuman akan aku persingkat.

sayang kalau tak ku teruskan tulisan ini.

biar deh, walaupun tak lulus review.
yang penting selesai dulu.
Hania: terima kasih kk🙏
total 3 replies
partini
Thor ini dari awal lagi yah,,kemarin kan ayu udah di jodohin biarpun sama ayah dika saling mencintai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!