NovelToon NovelToon
Dikala Cinta Menyapa

Dikala Cinta Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:834
Nilai: 5
Nama Author: Phoenixsoen

Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Pagi telah tiba Yoon Gi pun mencoba untuk membangunkan Yoona.

"Sayang, bangun sayang sudah pagi sholat dulu" bisik Yoon Gi sambil menepuk pundak Yoona.

"Ehm.. sebentar lagi ayah, Yoona masih ngantuk" jawab Yoona menggeliat.

"Kalau kamu tidak bangun nanti aku cium loh" goda Yoon Gi.

Yoona pun membuka matanya dan dia merasa kaget saat mendapati ada seorang laki-laki di kamarnya "argh.." teriak Yoona pelan, dia lupa kalau sekarang dia sudah menjadi seorang istri.

Yoon Gi pun menyentil pelan hidung Yoona dengan gemas, "kamu lupa ya kalau sudah punya suami?!" Ucap Yoon Gi menggoda. Yoona pun mencoba sadar dari tidurnya dan duduk di ranjang.

"Ehm, maaf aku belum terbiasa dengan ini" ucap Yoona.

"Aku kan sudah bilang kalau kamu harus mulai terbiasa dengan aku sebagai suamimu kini. Udah yuk bangun, atau kamu mau aku gendong ke kamar mandi?!" Goda Yoon Gi sontak membuat wajah Yoona memerah malu di buatnya.

"Tidak usah aku bisa bangun sendiri" ucap Yoona sambil berlalu ke kamar mandi.

Matahari pun mulai menampakkan sinarnya, Yoona dan Yoon Gi keluar kamar untuk memulai sarapan. Di ruang tamu Yoona melihat Shania dan Ayana tengah berbincang.

"Mah, aku pengen pesta yang besar dan meriah lebih besar dari pesta mamah" rengek Ayana dengan manja pada mamanya.

"Iya sayang, kamu atur aja seperti keinginan kamu. Mama akan undang semua kenalan mama dari mulai kalangan pejabat, kolega bisnis dan juga kelompok sosialita mama. Mama harus tunjukan kalo sekarang kita udah di kelas yang berbeda. Mereka harus tau kalo kita udah jadi orang terkaya di negara ini" kata Shania pada Ayana.

"Iya ma, pokoknya aku ingin ngadain acara pesta aku seharian, kalo bisa sampe tengah malam kita pesta" pinta Ayana

"Iya sayang, kamu atur aja, mama ikut mau kamu" jawab Shania.

Yoon Gi yang mendengar hal itu mulai terpikirkan sebuah ide cemerlang untuk malakukan rencananya. Yoon Gi pun membawa Yoona ke halaman belakang.

"Yoona kamu tahu kapan hari pernikahan Ayana di adakan?" Tanya Yoon Gi.

"Kalu tidak salah sekitar 3 hari lagi. Memangnya kenapa?" Ucap Yoona penasaran.

"Aku punya ide bagus untuk bisa menyelamatkan ayahmu dan mengeluarkannya dari rumah ini dengan selamat" ucap Yoon Gi.

"Memang bagaimana?" Tanya Yoona lagi.

"Kita keluarkan ayahmu melalui jendela kamar itu dan kita bawa ayahmu kabur melalui jalan rahasia yang ada di bawah tanah dan aku akan menempatkan orang suruhanku untuk menunggu kita di jalan keluarnya dan membawa ayahmu segera ke Korea melalui bandara dengan pesawat jet. Dan kamu suruh adikmu untuk menyediakan tempat persembunyian di Korea yang tidak bisa di lacak oleh siapapun sampai kita bisa menemukan penawar dari racun itu" terang Yoon Gi pada Yoona yang tidak sengaja di dengar oleh para pekerja rumah tangga.

"Kami setuju non, kami akan ikut bantu non untuk bisa bawa tuan keluar" sahut bi Inah.

"Saya pun akan bantu non apapun itu akan saya lakukan asalkan tuan Seok Jin bisa sembuh" sahut koki keluarga Yoona.

"Oke jadi begini rencananya...." kata Yoon Gi yang mulai menjelaskan.

Yoon Gi akan mendatangkan seseorang untuk membawa Seok Jin keluar melalui jendela. Bi Inah akan membukakan pintu belakang untuk membawa orang suruhan Yoon Gi tanpa di ketahui penjaga dan agar tidak terekam CCTV depan rumah. Sang koki akan membawa makanan untuk para penjaga dan memasukkan obat tidur ke dalam makanannya dan juga memberikan makanan untuk suster yang merawat  Seok Jin. Setelah para penjaga tertidur Yoon Gi akan mematikan semua CCTV dan menyelinap masuk ke kamar Seok Jin dan membuka kunci jendela dari dalam.

Sementara Yoona akan masuk ke ruang kerja Seok Jin dan membuka pintu rahasia bawah dan para pekerja akan membantu Yoona memindahkan semua aset yang ada di ruang bawah tanah. Setelah Seok Jin berhasil di keluarkan dari kamar Yoon Gi akan membawa Seok Jin menuju jalan rahasia dan membawa Seok Jin langsung ke bandara untuk diterbangkan ke Korea Selatan serta membawa kakek nenek Yoona ke tempat persembunyian yang aman.

Setelah selesai semua orang harus keluar dari rumah Yoona dan bersembunyi ditempat yang sudah Yoon Gi siapkan  agar tidak ada yang bisa menemukan mereka. Dan Yoon Gi akan membawa Yoona ke rumahnya agar bisa aman dari Shania dan juga orang suruhannya. Mereka pun mengerti dengan rencana Yoon Gi dan akan mulai mempersiapkan semua rencananya. Yoon Gi dan Yoona kembali ke dalam untuk mulai sarapan pagi mereka sedangkan pera pekerja kembali ke pekerjaan mereka seperti semula.

Setelah selesai sarapan Yoona dan Yoon Gi berdiri dari kursinya belum juga mulai melangkah suara Ayana menghentikan mereka.

"Heh... Yoona saat pesta pernikahanku aku gak mau kamu hadir di pestaku dan merusak semuanya. Aku gak mau kamu muncul dan jadi pusat perhatian semua orang, mengerti?!" Ucap Ayana

"Lagian buat apa juga dia disana cuma jadi pengganggu doang dan perusak pemandangan" sambung Shania dengan nada menyindir.

Dalam hati Yoon Gi berpikir "(justru bagus Yoona tidak hadir agar rencananya berjalan dengan sempurna)" ucap dalam hati.

Mereka pun tersenyum senang artinya mereka akan bisa melakukan rencananya seperti apa yang telah di sepakati. Mereka pun mulai berjalan keluar untuk mulai bekerja di peternakan seperti biasanya agar Shania tidak curiga dengan apa yang di rencanakan.

***

Sore hari pun tiba Yoona dan Yoon Gi kembali ke rumah dan masuk kamar mereka untuk bersiap mandi dan sholat. Setelah di dalam kamar Yoona mengambil handuk untuk mandi dan akan  masuk ke kamar mandi saat hendak masuk dia bertabrakan Yoon Gi yang juga ke kamar mandi. Yoona hampir terjatuh karena badannya lebih kecil dari Yoon Gi, Yoon Gi pun dengan sigap menangkap tubuh Yoona agar tidak terjatuh. Tubuh Yoona di tangkap dengan tangan Yoon Gi yang kekar. Tubuh mereka menjadi lebih dekat satu lama lain dan wajah Yoon Gi berada di atas wajah Yoona.

Yoon Gi pun menatap wajah Yoona yang cantik seksama sampai tidak kuat menahan hasratnya. Yoon Gi pun menelan ludahnya dengan kasar. Yoon Gi mengangkat tubuh Yoona ke posisi berdiri, perlahan Yoon Gi mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona seperti akan mencium Yoona. Yoona pun memejamkan matanya dengan perasaan berdebar. Saat wajah Yoon Gi semakin dekat Yoon Gi tersadar dan menjauhkan wajahnya dari wajah Yoona, Yoona pun membuka mata dan merasa kecewa di dalam hati.

"Ehm.. kamu duluan saja mandinya aku keluar dulu" ucap Yoon Gi dengan wajah memerah.

"Oh baiklah kalau begitu aku masuk dulu untuk mandi dan bersih-bersih" ucap Yoona merasa malu pada dirinya sendiri karena berfikiran kotor. Yoona pun masuk kamar mandi dengan perasaan berdebar membayangkan kejadian barusan.

*POV Yoona*

"Dasar bodoh kamu Yoona..., apa sih yang ada di pikiran kamu Yoon bisa-bisanya kamu membayangkan adegan mesum begitu bodoh.... bodoh.... bodoh........ banget kamu Yoon dasar tidak malu" ucap Yoona pelan sambil memukul kepalanya berkali-kali. Yoona merasa malu bahwa dirinya sudah menjadi wanita mesum yang tidak tahu malu, meski pun meraka sudah menjadi suami istri Yoona berfikir bahwa dia tidak seharusnya memikirkan hal itu. Yoona pun melanjutkan menyelesaikan mandinya dan segera sholat.

*POV Yoon Gi*

Yoon Gi segera keluar dari kamar Yoona dan bergegas masuk ke kamar Tae Hyung untuk mandi di sana.

"Apa yang kamu pikirkan Yoon Gi, tahan... tahan... tahan dulu hasrat kamu hampai hasil labnya keluar dan kamu di nyatakan bersih dan obat-obatan apapun hanya sehari lagi, dasar bodoh. Hah.. tapi melihat istri secantik Yoona mana bisa aku tetap waras begini, lama-lama bisa gila aku kalau terus begini. Maaf Yoona bukan aku menghindari kamu, andai saja aku tidak dijebak oleh orang-orang brengsek itu aku pasti sudah meminta hakku sebagai suamimu kamu pasti kecewa padaku tunggulah sehari lagi setelah aku bersih saat itu aku pasti akan mendatangimu untuk meminta hak ku sebagai suami dan memenuhi nafkah batinmu" ucap Yoon Gi dalam hati.

Setelah selesai dia pun keluar dan kembali ke kamar Yoona. Saat di kamar Yoona dia melihat Yoona tengah duduk ranjangnya dan sedang memainkan ponselnya. Yoon Gi pun mendekat dan duduk di samping Yoona.

"Kamu sudah selesai?" Tanya Yoon Gi.

"Hemh sudah, kamu sendiri?" Tanya  Yoona balik.

"Yah sudah. Kamu mahu langsung tidur atau mahu makan sesuatu dulu?" Tanya Yoon Gi lagi.

"Entahlah, kamu sendiri mahu apa? Mahu makan sesuatu juga?" Tanya Yoona kembali .

"Tidak usah aku masih kenyang" jawab Yoon Gi.

"Oh ya sudah kalau begitu" sahut Yoona.

Keheningan pun mulai terjadi, tidak ada dari mereka yang berbicara lagi. Yoon Gi hanya memerhatikan Yoona yang sibuk dengan ponselnya, sepertinya Yoona tengah berbalas pesan dengan seseorang. Yoon Gi pun mulai memberanikan diri untuk bertanya.

"Kamu sedang kirim pesan dengan siapa?" Tanya Yoon Gi penasaran.

"Pak Hyun Bin, orang kepercayaan ayah" jawab Yoona menjelaskan.

"Oh orang yang ayah kamu sebut dalam surat itu?" Tanya Yoon Gi semakin penasaran.

"Iya aku menyampaikan pesan ayah yang di surat itu pada Hyun Bin dan Ia bilang akan segera melakukan permintaan ayah. Sepertinya pak Hyun Bin pun merasa ada yang salah di dalam perusahaan dan mencoba untuk menyelidiki secara diam-diam" terang Yoona pada Yoon Gi.

"Oh begitu, akupun sudah membayar orang untuk menyelidiki tentang mama tiri kamu Shania dan sejauh yang aku dia sering mengunjungi penjara. Setelah aku selidiki lagi ternyata penjara itu adalah tempat suaminya yang dulu, untuk menjalani masa hukumannya. Tapi sekarang yang aku tahu suaminya yang dulu itu sudah bebas dari penjara karena mendapat remisi dari pemerintah karena menunjukan prilaku baik selama masa tahanan, dan sekarang dia sudah berada di rumahnya yang dulu di tinggali oleh Shania dan kelurganya" ucap Yoon Gi memberi tahu Yoona informasi yang dia dapat dari orang suruhannya.

Setelah berbincang cukup lama untuk bertukar informasi akhirnya mereka pun tertidur lelap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!