NovelToon NovelToon
Istri Kontrak CEO Duda

Istri Kontrak CEO Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: sweetmatcha

menceritakan gadis cantik yang berwajah baby face dengan jilbab yang selalu warna pastel dan nude yang menjadi sekretaris untuk melanjutkan hidup dan membantu perekonomian panti tempat dia tinggal dulu. yang terpaksa menikah dengan CEO duda tempat dia berkerja untuk menutupi kelakuan sang ceo yang selalu bergonta ganti pasangan dan yang paling penting untuk menjadi mami dari anaknya CEO yang berusia 3 tahun yang selalu ingin punya mami
dan menurut yang CEO cuman sang seketerasi yang cocok menjadi ibu sambung untuk putri dan pasang yang bisa menutupi kelakuannya
dan bagaimana pernikahan Kontrak ini apakah akan berakhir bahagia atau berakhir sampai kontrak di tentukan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetmatcha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Selama jam kerja, Nabila memang anteng saja di ruangan Agra. Ia tidak pernah keluar. Rupanya, gadis kecil itu asik bermain game di iPad miliknya.

Saat jam makan siang, Dion menghampiri Nayla.

 “Kamu duluan aja, Nay. Nanti aku, Pak Agra, sama Nabila nyusul,” kata Dion.

Sebelumnya, Dion memang sudah diberi tahu oleh Agra bahwa mereka akan makan siang bersama Nayla dan sahabat-sahabatnya.

 “Oke, Mas,” ucap Nayla sambil tersenyum.

Dengan mengetuk pintu ruangan, Dion pun masuk ke dalam.

 “Udah siap, Yon?” tanya Agra.

 “Udah,” jawab Dion singkat.

Saking asyiknya menonton, Nabila bahkan tidak menyadari bahwa Dion sudah masuk ke ruangan sang Papi.

 “Bila lagi apa, sayang? Fokus banget sampai Papa Dion masuk pun nggak kelihatan,” goda Dion.

Dengan cadel khas anak kecil, Nabila menjawab,

 “Ila ladi nonton Upin Ipin, Pa. Ila uka Upin Ipin... lucu, palanya otak, rambutnya satu. Ila suka!” ucapnya semangat.

Dion langsung tersenyum gemas mendengar celotehan anak sahabatnya itu.

“Bila sudah lapar?” tanya Agra sambil mendekat.

“Tudah. Bila lapar, Pi! Ila au mamam ayam tolen, macam Upin Ipin. Betul, betul!” jawab Nabila dengan mata berbinar.

“Oke, yuk kita ke kantin,” ucap Agra sambil menggandeng tangan Nabila.

Ketika melewati meja kerja Nayla, Nabila bertanya,

 “Papi... Tante Nay ana? Api anji ama tita mau akan tama…” (Papi, Tante Nay mana? Kan janji sama kita mau makan sama-sama...)

Agra melirik Dion, dan Dion menjawab pertanyaan Agra tanpa suara:

 “Udah gue suruh duluan ke kantin.”

Agra lalu menunduk dan berkata lembut,

 “Tante Nay udah di kantin, sayang. Ayo kita nyusul, ya?”

 “Otee, Pi,” ucap Nabila sambil mengangguk.

“Papa Yon, Ila awa betal loh, anyak angget. Ila tudah ilang mbak tu akan ama Papi dan Papa!” cerita Nabila sambil berjalan.

 

Sementara itu, di kantin, Nayla duduk bersama dua sahabatnya, Mega dan Doni.

“Bila, lu serius Pak Agra mau makan siang sama kita?” tanya Mega setengah berbisik.

 “Iya, gue serius. Tadi anaknya minta makan sama gue. Terus gue bilang mau makan bareng kalian, dan Pak Agra jawab, ‘Ya udah sekalian aja sama teman kamu’.”

“Gila… jangan-jangan Pak Agra suka sama lu, Nay. Kalau iya, patah hati semua cowok di kantor, termasuk gue,” ucap Doni dramatis.

 “Duh sadar diri, Don. Gak ikut pun Pak Agra, lu juga gak akan dipilih Nayla. Wajah lu di bawah standar,” ledek Mega sambil tertawa puas.

“Ciee sirik lu! Wajah setampan gue, masa Nayla gak mau?” sahut Doni dengan penuh percaya diri.

 Padahal sebenarnya, wajah Doni cukup manis—hanya saja Mega memang hobi menggoda dia.

“Gue tau, Don, siapa cewek yang gak akan nolak lu!” ujar Mega sambil cekikikan.

 “Siapa?” tanya Doni penasaran.

“Si Endah! Anak seksi, tobrut, bagian pemasaran itu!” jawab Mega sambil tertawa keras.

 “Gila lu! Gue gak suka sama dia. Lihat dia aja rasanya sesak!” ucap Doni sebal.

Setelah mengatur makanan bekal yang dibawanya, Mega dan Doni mulai gelisah.

 “Ya Allah, Nayla, pasti enak nih. Nay, gue gak sabar mau makan. Lama banget sih bos-bos itu,” keluh Doni.

 “Kalau lu mau, ambil aja, Don,” kata Nayla.

 “Ah seganlah, Nay,” balas Doni pura-pura jaim.

 

Dari kejauhan, suara ramai mulai terdengar. Para karyawan heboh karena melihat Pak Agra dan asistennya, Dion, tiba-tiba makan siang di kantin.

Namun yang lebih membuat mereka gempar adalah kehadiran seorang gadis kecil yang cantik, digandeng oleh Agra sambil tersenyum ramah. Yang bikin gemas lagi, gadis itu membawa tas kecil lucu dan tampak ceria.

Berbagai bisik-bisik mulai terdengar.

 “Sumpah, cantik banget anak itu. Siapa, ya?”

 “Mirip banget sama Pak Agra. Apa itu adiknya?”

 “Nggak mungkin. Setahu kita, Pak Agra nggak punya adik perempuan…”

 “Kalau anaknya... juga nggak mungkin. Kan nggak pernah ada kabar nikah...”

Di tengah kehebohan itu, suara ceria terdengar jelas:

 “Tante Nay!”

 Nabila berseru sambil melambai dan berlari kecil ke arah Nayla.

anda.

1
Herliyanti Kilik
bagus
Merda
Agra...Arga..perhatikan dong thor...kesalahan menulis nama Arga, sampai berbab2..
Merda
Hahhhh baru umur 23 thn, dah jd Sekre CEO, buat kek umur 25 thn, lbh masuk akal...
Miu Miu 🍄🐰
bagus ceritanya seru ...semoga bisa sampai and KK Thor nulisnya 😍
Miu Miu 🍄🐰
lanjut Thor bagus ceritanya 😍
Shishio Makoto
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!