NovelToon NovelToon
Love Blossom Under The Moonlight

Love Blossom Under The Moonlight

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / CEO / Anak Genius / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gemini Pride

Hidup bersama dengan keluarga yang tidak peduli dengan kehadirannya, kemudian memiliki seorang adik yang akhirnya meninggal dunia dan menjadi kesalahannya. Ditinggal pergi oleh orang tuanya karena dianggap pembawa sial, lalu hidup sendirian dalam rasa bersalah pada apa yang bukan menjadi kesalahannya. Hidup dengan keras hingga membuatnya lupa akan arti kebahagiaan, akankah suatu saat Cassie menemukan kebahagiaannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Pride, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Menangis

Jackson membawa Cassie ke tempat yang sepi, kemudian dia menarik tubuh perempuan itu dan memeluknya dengan erat.

"Sekarang sudah tidak ada siapa-siapa, jadi kau bisa menangis sepuasnya untuk menumpahkan emosi mu. Aku tidak akan mengatakan apa-apa soal ini dan tidak akan memberi tahu siapa-siapa soal ini, jadi jangan khawatirkan apa pun" ucap Jackson.

Mendengar hal itu, entah kenapa pertahanan yang dibangun oleh Cassie pun langsung runtuh seketika. Dia menangis sejadi-jadinya, Jackson mengelus belakangnya dengan lembut untuk menenangkannya.

Mendengar suara tangisannya Cassie benar-benar membuat dadanya terasa sakit, dia tidak tahu sebesar apa penderitaan perempuan itu namun dia bisa merasakan betapa sakitnya itu.

~ ~ ~

Setelah beberapa saat, akhirnya Cassie mulai tenang. Seketika dia merasa malu akan apa yang sudah terjadi sekarang, dia tidak pernah bertingkah seperti ini di depan orang lain sebelumnya. Bahkan di depan Evelin dan keluarganya pun dia tidak pernah menunjukan sisi lemahnya itu, lama mereka berada dalam keheningan hingga Jackson pun bersuara lebih dulu.

"Sudah merasa lebih baik?" tanya Jackson.

"Mn! Terima kasih, jaket mu jadi basah" ucap Cassie.

"Tidak masalah" sahut Jackson.

"Wanita tadi itu adalah ibu ku, bukan... Lebih tepatnya orang yang sudah melahirkan ku, dia tidak pernah menjadi sosok seorang ibu untuk ku" ucap Cassie.

"Cerita yang pernah kau ceritakan pada ku sebelumnya, itu adalah kisah mu kan?" ujar Jackson.

"Mn, begitulah" sahut Cassie.

"Kamu sangat hebat" ucap Jackson secara tiba-tiba.

"Huh?" Cassie terkejut dengan pujian itu secara tiba-tiba.

"Maksud ku, dengan bertahan sejauh ini menunjukan kalau kau sangat luar biasa. Tidak akan ada orang lain yang bisa melakukannya jika berada dalam keadaan itu, jadi kau sangat hebat" ucap Jackson.

"Terima kasih sudah berkata begitu" ucap Cassie sembari tersenyum, dua lesung pipinya terlihat sangat jelas hingga terlihat manis senyumnya.

Jackson tertegun menatapnya, itu adalah senyum termanis yang pernah dia lihat selama ini.

"Kenapa kau jarang sekali tersenyum? Padahal kau memiliki senyum semanis ini" ucap Jackson.

Mendengar hal itu Cassie langsung bersemu wajahnya, tiba-tiba jantungnya berdebar.

"Sebaiknya kita segera kembali, Eve pasti sangat mengkhawatirkan ku" ucap Cassie mengalihkan topik pembicaraan mereka itu.

"Benar juga, sudah cukup lama kita keluar" sahut Jackson.

Akhirnya mereka pun segera kembali ke meja makan, dan benar saja seperti dugaannya Cassie kalau sahabatnya itu tengah mengkhawatirkannya.

# # #

Melihat mata sembabnya Cassie, dia sendiri sudah tahu kalau sahabatnya itu baru saja menangis. Evelin pun menatapnya dengan sendu, Cassie menyadarinya pun segera menghampirinya.

"Kamu tidak apa-apa kan? Jangan karena melihat manusia yang tidak berhati nurani itu membuat mu kembali bersedih, dia tidak pantas membuat mu merasa begitu Hiks... Mereka tidak pantas membuat mu menderita Hiks..." ucap Evelin, dia pun sudah menangis.

"Jangan menangis! Aku tidak apa-apa, selama ini aku selalu kuat karena ada kamu bersama papa dan mama. Aku bahkan tidak menangis, kenapa malah kamu yang menangis?" ucap Cassie sembari memeluk sahabatnya itu.

"Jangan berbohong! Kamu pasti habis menangis, syukurnya mereka tidak mengenali mu jadi tidak perlu mendengar mereka mengatakan hal-hal yang tidak baik untuk didengar" ucap Evelin.

"Mereka sudah memiliki pengganti Eve, jadi lebih tidak akan peduli kan pada kehadiran ku" ujar Cassie.

"Itu bahkan terdengar jauh lebih menyakitkan, kesalahan apa yang diperbuat oleh anak kecil yang baru berusia sepuluh tahun sampai membuat mereka tega melakukan itu pada mu? Bahkan bukan kamu yang membuat adik mu kecelakaan, kelalaian mereka yang membiarkan anak kecil menjaga anak kecil yang lain nya. Mereka yang tidak memiliki tanggung jawab tapi kesalahan dilimpahkan pada mu, mereka bahkan tidak layak untuk kembali memiliki seorang anak" ujar Evelin disela tangisnya.

"Eve, berhentilah mengungkit hal itu" ucap Cassie dengan dingin, nada bicaranya digunakan sebagai peringatan pada sahabatnya untuk tidak semakin mengatakan semua hal yang terjadi di masa lalu. Sebab di situ bukan hanya ada mereka tapi masih ada empat orang lain, yang saat ini mereka dapat mendengar dengan jelas.

"Huaaa... Aku tidak tahu persis ceritanya seperti apa, tapi dari yang ku dengar sepertinya kak Cassie sangat menderita di masa lalu sampai kini, lalu wanita tadi yang dilihat adalah ibu mu yang sudah meninggalkan mu. Di usia sepuluh tahun kak Cassie diberikan penderitaan itu, bagaimana bisa kamu bertahan sampai sekarang? Kamu benar-benar hebat kak, jika itu aku pasti sudah menyerah dengan keadaan yang sangat menyesakkan seperti ini" ucap Tirsa, tiba-tiba dia menangis kala mendengar semua celotehannya Evelin tadi.

Hanya dengan celotehan itu mereka yang ada di situ hampir menangkap semua detail kejadian yang terjadi di masa lalu.

"Hah! Kenapa juga kau menangis?" ujar Cassie.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa marah pada keadaan yang menimpa mu. Merasa marah pada ibu mu, lalu aku juga merasa marah pada kak Cassie yang berlagak kuat padahal di dalamnya sangat rapuh" ucap Tirsa, dia masih terisak.

"Hah! Karena aku memang harus menerima takdir ku sendiri, aku bahkan tidak bisa berbuat apa-apa untuk segala hal yang terjadi" ucap Cassie dengan pelan.

"Sebaiknya sudahi saja percakapan ini yang semakin membuatnya sedih" ucap Jackson.

"Benar juga! Semakin dibahas maka akan semakin membuka luka hati yang sudah ditutup rapat selama ini" ucap Olivia.

~ ~ ~

Di tengah percakapan itu, wanita yang diyakini sebagai ibunya Cassie mendekat ke meja yang mereka tempati. Karena Olivia dan Tirsa yang menghadap langsung ke arah itu, mereka dapat melihat dengan jelas kalau wanita itu mendekat ke situ.

Mereka ingin memberi kode pada yang lainnya yang belum menyadarinya, hanya saja akan terlalu kelihatan nanti.

"Cassie, apa itu kamu?" ucap wanita itu.

Mendengar hal itu dan nada bicara itu berbicara padanya, seketika Cassie membelalakan matanya. Siapa yang menyangka kalau wanita itu akan mendekatinya, menanyakan hal itu untuk segala hal yang sudah lewat selama sepuluh tahun.

"Sepertinya anda salah mengenali orang" ucap Cassie dengan tenang, dia membalikan badannya dan menatap wanita paruh baya itu.

"Tapi wajah mu sangat persis dengan wajah anak ku, lalu dari apa yang ku dengar nama mu juga Cassie" ucap ibunya.

"Hah! Ayo lah, siapa sih yang tidak menggunakan nama itu? Siapa saja bisa memberi nama anak mereka sebagai Cassie, sudah sepuluh tahun berlalu. Menurut mu anak itu masih akan hidup sampai sekarang? Saat itu dia baru berusia sepuluh tahun, dia bahkan tidak bisa mencari kebutuhan untuk dirinya sendiri. Kalian yang meninggalkannya sendirian, kalian bahkan tidak tahu hal apa yang menimpanya? Dengan tubuh dan usianya yang masih kecil, apa dia bisa mencari makan untuk dirinya sendiri? Dia sudah tiada, siapa lagi yang kalian cari? Orangnya sudah tiada!" ujar Evelin dengan kesal.

"Tapi bagaimana kau bisa tahu apa yang terjadi?" tanya wanita itu.

"Aku adalah teman masa kecilnya Cassie, kita tetanggaan dulu bu. Kami sendiri yang menemukannya sudah tiada, apa lagi yang kau harapkan dari seorang anak yang tidak bisa membuat makanannya sendiri dan tidak menemukan makanan untuknya sendiri. Anda sendiri yang membuat anak mu terbunuh, lalu sekarang dengan berani mengenali orang lain sebagai anak kalian? Sepertinya anda sudah tidak waras!" ujar Evelin, dia benar-benar kesal pada wanita itu.

Cassie hanya diam saja tanpa mengatakan apa-apa, mengakuinya pun semuanya sudah percuma.

1
Noona JH
lanjut
Noona JH
puas banget /Shy/
Noona JH
emang enak diabaikan /Curse/
Gemini Pride: Hahahahha
total 1 replies
Noona JH
Kamu sih /Drowsy/
Gemini Pride: haha 😅
total 1 replies
Noona JH
Gue tandain lo keisya /Smug/
Gemini Pride: sabar
total 1 replies
Noona JH
Aih siapa lagi perempuan itu?
Noona JH
Jackson you are the man /Casual/
Noona JH
Sumpah sakit banget sih jadi Cassie /Cry/
Noona JH
Nangis /Sob/
Noona JH
Astaga /Frown/
Noona JH
Spesial service untuk orang yang spesial /Drool/
Gemini Pride: yapp 😁
total 1 replies
Noona JH
Gak terbayangkan secantik apa sih Cassie ini di real life ye kan...
Gemini Pride: cantik banget
total 1 replies
Noona JH
Huhuhu /Scowl/
Noona JH
Terobos ae Jackson /Tongue/
Noona JH
Astaga tanpa sadar aku juga menangis /Sob/
Gemini Pride: Huhuhu
total 1 replies
Noona JH
Butuh sahabat yang seperti Eve /Whimper/
Noona JH
Sih pangeran udah datang /Chuckle/
Gemini Pride: Wkwkwk
total 1 replies
Noona JH
Love sekebon deh buat Evelin dan orangtuanya /Kiss/
Noona JH
Kek apa kali ibunya ini, gak sadar diri kalo mereka yg gak becus jadi orang tua. emosi kali bacanya!!!
Gemini Pride: Sabar 😊
total 1 replies
Noona JH
Ya Tuhan!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!