Seorang wanita yang bernama kiyara bernasib malang. ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal. ia harus berjuang hidup sendiri melawan kerasnya dunia.
suatu saat, ia sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahnya. kiyara menemui sahabatnya regina untuk membantunya mencari pekerjaan. regina pun membantunya untuk bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan.
kiyara bertemu dengan Adrian seorang akak kelas yang pernah ia sukai saat duduk di bangku SMP. pertemuannya dengan Adrian akan membuat takdir kehidupan kiyara semakin lebih berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhir pekan
Akhir pekan pun tiba. Kiyara menggunakannya untuk rebahan saja. mengistirahatkan jiwanya yang lelah menghadapi kerasnya hidup. Selama ini dirinya hanya mengandalkan dana beasiswa untuk memenuhi kebutuhannya. kadang kadang dia mendapat pemasukan tambahan jika diminta untuk mengerjakan tugas kuliah dari mahasiswa lain.
Banyak yang mengira Kiyara adalah anak orang Kaya yang sengaja belajar hidup mandiri. Meskipun dia hidup di kamar kos kecil, ia tetap rajin merawat tubuhnya. Tidak dengan skincare atau bedak, dia hanya menggunakan bahan alami seperti masker mentimun, air mawar asli dan sebagainya. Maka dari itu, kulitnya terlihat sehat. Hal itulah yang menjadikan dia sebagai salah satu primadona kampus. Namun Kiyara tak pernah merasa dirinya cantik. Dia selalu menolak jika diikutkan ajang kecantikan.
Hari ini Renata berpesan bahwa dia akan pulang kampung untuk menemui kedua orang tuanya. Sebenarnya Kiyara diajak, namun ia memilih untuk tidak ikut karena ingin beristirahat. Padahal rumah Renata tak jauh dari kota. Hanya sekitar satu jam saja jika menggunakan bus.
"ooh.. Rasanya enak sekali jika rebahan seperti ini. tak memakai bra, hanya pakaian ini saja yang menyelimutiku." Ucap Kiyara dengan merebahkan dirinya diatas kasur miliknya.
Kiyara kemudian membalikkan tubuhnya hingga menjadi posisi tengkurap. Kepalanya menghadap ke kanan. Dia tak sengaja melihat sebuah kantong kresek yang didalamnya ada sebuah kotak. Kiyara pun penasaraan.
"ya ampun ini kan ponsel dari Adrian." ucap Kiyara.
"Tidak ah. Aku tidak berani memakainya." imbuhnya kembali.
Kiyara pun kembali ke kasurnya. Namun matanya tetap melihat ke arah ponsel tersebut. Dalam hati ingin memakai ponsel itu. Namun ia tak berani.
Satu menit..
dua menit..
tiga menit..
"Oke, aku akan memakainya." ucap Kiyara yang kemudian menghidupkan ponselnya.
"tidak apa kan? Kan dia yang ngasih. Dia yang nyuruh juga kan?"
Sembari menunggu ponsel nyala, ia pun mengunci pintu kamar kosnya dulu untuk menghindari kejadian yang tidak terduga.
Saat kembali ke kasurnya, Kiyara pun kaget karena walpaper ponselnya adalah dirinya saat masa SMA.
"ini kan aku? Dari mana dia mendapatkan foto ini?"
Kiyara mencoba ponsel yang diberi oleh Adrian. Tak lama ada sebuah notifikasi pesan masuk yang berbunyi.
Aku tau kamu sudah membuka ponsel ini. Dalam dua puluh menit, aku akan sampai di depan kamar kosmu. Aku harap kamu memakai pakaian lengkap. Jangan pernah tidak memakai br* di depanku.
Setelah membaca pesan yang dikirim Adrian, Kiyara pun kaget. Dia langsung menutupi dadanya itu dan celingukan.
"dari mana dia tau kalau aku tidak memakai itu?"
Kiyara mencoba untuk tidak menghiraukan pesan itu. Karena bisa jadi itu hanya sebuah kebetulan saja. Dia pun meletakkan ponsel itu dan kemudian melanjutkan untuk rebahan. Tubuhnya ditutupi dengan slimut lusuh miliknya. Pikirannya menjadi tak tenang ketika Adrian mengetahui keadaannya yang tak memakai bra.
setelah dua puluh menit berlalu, kamar kosnya pun di ketuk oleh seseorang. Kiyara menjadi sangat panik. pikirannya tertuju hanya pada Adrian.
"ya tuhan. Gimana kalau itu Adrian? Oh tidak! Apa dia benar benar tau jika aku tidak memakai itu?"
Kiyara dengan sengaja tak membuka pintu kamar kosnya. Ia tetap bersembunyi dibalik selimut usangnya.
"nak Kiyara!"
Ternyata itu suara ibu kosnya. Nafas lega menyelimuti Kiyara. Dengan cepat ia membuka pintu kamar kosnya. betapa kagetnya dia melihat ternyata Adrian sedang bersama ibu kos.
"aaaaaaaaaa.." teriak Kiyara yang sukses membuat semua penghuni kos keluar dari kamarnya masing masing.
Beberapa dari mereka mengetahui siapa pria yang bersama ibu penghuni kos.
"itukan Tuan muda Adrian!" ucap salah satu penghuni kos.
Kiyara kemuudian berbalik badan lalu dengan cepat berusaha mengunci pintub kamar kosnya. Namun Adrian yang membaca cepat gerakan Kiyara pun menahan pintu kamar kosnya.
"Iiih kenapaa disini sih? Pulang sana!" teriak Kiyara kembali.
penduduk kos pun bingung dengan apa yang terjadi. mereka pun tak berani ikut campur dengan urusan Adrian dan Kiyara. Adrian kemudian dengan kuat mendorong pintu kamar kos kiyara.
Braakkk!! Pintu Kiyara terbelah menjadi dua.
"Aduuh tuan Muda!! Pelan pelan dong! Pintu kos saya jadi rusak nih!" teriak Ibu kos.
Adrian tak menggubris sama sekali Omelan ibu pemilik kos. Karena setelah membuka pintu kamar kos Kiyara, Adrian hanya fokus menarik tangan Kiyara untuk masuk kedalam mobilnya.
Ibu Pemilik kos pun tak berhenti menggerutu kepada Adrian. Kiyara tetap berusaha untuk menggagalkan aksi Adrian. Namun karena tenaga Adrian lebih kuat darinya, Kiyara pun akhirnya pasrah. Ia membopong kiyara seperti pengantin baru.
"mau kemana sih?" tanya kiyara dengan sedikit teriak.
Setelah Kiyara masuk kedalam mobilnya, Adrian memberikan sebuah kartu kredit kepada pemilik Kos untuk memperbaiki semua fasilitas di kos kiyara.
"maafkan saya Bu. pakai ini untuk memperbaikinya." ucap Adrian.
Setelah diberi uang oleh Adrian, Ibu pemilik kos itupun diam tak mengoceh lagi. Adrian dengan cepat masuk kedalam mobilnya. Di dalam mobil, Kiyara meringkuk kedinginan. karena Adrian menyalakan AC terlalu kuat. Selain itu, Kiyara hanya memakai kaos tipis. Ia juga menutupi dadanya.
"Pakai ini." ucap Adrian setelah lepas Jas yang ia pakai.
Kiyara dengan cepat memakai jas itu. Setelah selesai memakainya, ia pun meringkuk menghadap ke jendela samping pintu mobil Adrian.
"maafkan aku." ucap Adrian.
"maaf kenapa?" tanya Kiyara.
Adrian melipirkan mobilnya ke samping jalan.
"lihat aku kiyara." ucap Adrian sedikit memohon.
Kiyara pun memutar tubuhnya namun matanya tak melihat ke arah Adrian. Adrian kemudian memegang kedua bahu Kiyara.
"Aku mohon lihat aku kiyara." ucap Adrian memelas.
Kiyara pun akhirnya melihat mata Adrian yang terlihat sayu. Ia pun jadi tak tega untuk menguji adriaan terlalu lama.
"maafkan aku kiyara. Selama ini aku sudah jahat sama kamu." ucap Adrian.
"tidak adrian, aku yang harus minta maaf kepada kamu." balas Kiyara.
"Kamu tidak salah kiyara. Aku yang salah. maafkan aku karena aku sudah benar benar jahat kepadamu." Ujar Adrian.
Kiyara diam saja tak membalas ucapan Adrian.
"boleh aku memelukmu?" tanya Adrian.
Kiyara pun mengangguk pelan. Dengan cepat Adrian memeluk kiyara. Suasana di dalam mobil itu begitu haru. setelah puas memeluk kiyara, Adrian mengucapkan terima kasihnya kepada Kiyara karena telah menerima kembali dirinya.
"aku mau ngajak kamu ke suatu tempat." ucap Adrian.
"memangnya mau kemana?" tanya Kiyara penasaran.
"ikut saja. Tapi sebelum itu, kita beli baju dulu." ujar Adrian yang sukses membuat Wajah Kiyara memerah.
Mobil Adrian berhenti di salah satu butik. Butik itu sangat luas dan memiliki beberapa tingkat lantai. Saat masuk kedalam butik itu, Adrian langsung disambut oleh beberapa pegawai berseragam merah muda. Mereka mengucapkan salam kepada Adrian dan memberi hormat kepadanya.
"pilihkan baju untuknya! jangan terlalu mewah, yang sederhana tapi elegant, make up dia sedikit. Yang flawless, jangan menor. Rambutnya buat sedikit Curly." ucap lirih Adrian.
Kiyara tak mendengar ucapan Adrian karena ia sibuk melihat lihat setiap sudut ruangan butik mewah itu.
"permisi nona, mari ikut kami." ucap beberapa pegawai wanita.
Mendengar itu, kiyara pun melihat ke arah Adrian seolah mempertanyakan kenapa dirinya harus ikut pegawai wanita itu. Adrian membalasnya hanya dengan anggukan saja dan gerakan tangan seolah menyuruh kiyara untuk menurut saja.
Setelah Kiyara dibawa, Adrian menghabiskan waktu untuk menunggu kiyara dengan membaca majalah bisnis. Setelah kurang lebih tiga puluh menit kemudian, salah satu pegawai yang diberi tugas Adrian menghampiri Adrian untuk melihat penampilan kiyara. Tirai ruang ganti pun terbuka. Adrian melongo melihat kiyara yang berbeda dengan sebelumnya.
"cantiknya!" ucap lirih Adrian.
Adrian seketika flashback dengan penampilan Kiyara saat masa SMA. Dia selalu mengikat rambutnya yang sedikit bergelombang. penampilannya pun sederhana. Disaat semua wanita mengikuti tren memakai rok pendek, Kiyara sendiri tak mengikutinya. Kecantikan dibalut dengan kesederhanaan. Begitulaah pikir Adrian.
"Gimana? aku tidak pantas ya?" tanya Kiyara yang mendadak tidak percaya diri.
"cocok kiyara. Kamu semakin cantik." jawab Adrian.
Setelah selesai merubah penampilan kiyara, Adrian pun pergi dari butik itu dengan meninggalkan kartu ATM nya. Semua pegawai butik itupun tersenyum puas dan senang gembira. Adrian dan Kiyara pun melanjutkan perjalanannya.
